Site icon APEM TEMBEM | Cerita Sex | Bokep Tetangga | Cerita Dewasa | Cerita Bokep | Cerita Sex Update | Cerita Seks 18+

Menjual Diri Adalah Sumber Rejekiku

Vika yang menjanda diusia mudanya dan sudah beranak satu, demi mencukupi kebutuhan ekonominya dia bekerja sebagai SPG. Karena penghasilanya tidak cukup sebagai seorang SPG pada akhirnya dia juga menjual diri kepada para pria hidung belang.

Namaku Vika aku berumur 24 tahun diusia dini aku menikah dengan seorang pria. Aku sudah memiliki anak yang sudah berumur 2 tahun. Setelah lulus SMA aku dulu langsung menikah karena hamil duluan. Aku menikah dengan pria yang jauh lebih tua dariku. Tidak begitu mapan cuma dia memiliki usaha yaitu punya bengkel motor.

Kala itu usahanya sukses belum banyak saingan, suamiku banyak teman jadi bengkel selalu ramai. Sebenarnya aku tidak direstui menikah dengannya namun apalah daya aku hamil duluan dan dia mau tanggungjawab. Orangtuaku meragukan suamiku, karena dia termasuk pria nakal banyak tato di tubuhnya. Itu semua membuat orangtuaku kurang suka dengannya.

Namun setelah anakku lahir semua menjadi membaik. Hubunganku dengan orangtuaku sudah sedikit ada perubahan. Setelah satu tahun menikah usaha suamiku hampir bangkrut karena dia hobi taruhan. Setiap hari pulang malam taruhan kesana kesini menghabiskan uang. Sementara kebutuhan semakin mendesak, anakku juga butuh susu butuh membeli keperluan rumah tangga.

Setiap malammabuk-mabukkan pulang pagi marah-marah karena kalah tarhan. Hingga akhirnya sampai saat ini dia banyak hutang, dikejar bank sana sini. Aku semakin tidak betah tinggal serumahh dengan dia. Bengkel juga jarang buka karena dia takut jika ada yang menagih. Dirumah sendiri serasa neraka banyak dicari orang sementara setiap kali orang datang aku yang menghadapi.

Lama-lama orangtuaku mengetahui kelakuan suamiku. Apalagi aku banyak minta uang dengan kedua orangtuaku. Mereka sudah mengetahui semua keburukan suamiku pada akhirnya aku harus cerai dengan dia. Itu permintaan oangtuaku dan memang aku sudah tidak betah lagi hidup dengannya. Akhirnya aku bercerai dan hak asuh anak jatuh kepadaku.

Sebenarnya dia tidak mau bercerai , aku maju ke pengadilan agama didampingi orangtuaku. Aku kasihan melihat wajahnya yang sedang dalam kesusahan itu. Tapi dia tidak bisa menafkahi aku dan anakku. Setelah perceraian itu aku tinggal dengan orangtuaku kembali. Semua kebutuhanku dan Adel anakku di tanggung kedua orangtuaku.

Aku masuk ke perguruan tinggi lagi sementara anakku diasuh oleh pembantu. Aku kembali seperti masa muda dimana aku selalu berdandan rapid an cantik. Aku bertemu dengan teman-temanku dulu mereka udah masuk di semester akhi sedangkan aku baru mulai kuliah. Senangnya aku bisa menghilangkan masa-masa tersulit dalam hidupku.

Kini aku bangkit lagi menjadi diriku sendiri walaupun statusku janda. Itu semua tidak membuat aku patah semangat, Aku harus kembali bangkit demi anakku. Aku juga mencari pekerjaan sambilan dikala waktu luang karena aku tidak mungkin mengandalkan orangtua terus-menerus. Pada waktu itu aku berangkat kuliah bertemu dengan Devi temanku

Bokep Basah

Exit mobile version