Cerita Dewasa Sex memaksa anak ibu kost yang pendiam dan masih perawan

apemtembem.com – Cerita Dewasa Sex memaksa anak ibu kost yang pendiam dan masih perawan ,

Cerita Dewasa Sex memaksa anak ibu kost yang pendiam dan masih perawan

AKu, pria 25 tahun seorang mahasiswa salah satu universitas di jogja yang sampai saat ini belum tamat-tamat. Walau dari segi akademis Aku tergolong gagal, tapi dalam hal menakhlukkan hati kaum hawa Aku termasuk orang-orang berprestasi, heheee..

AKu pengen cerita pengalaman pribadi Aku, mudah2an ada manfaatnya. Kisah ini bermula ketika Aku dapat tempat kos yang baru. Dari pagi sampe sore muter-muter daerah jogja, akhirnya nemu juga tempat kos yang bakal ditempetin.

Awalnya gak begitu suka, karena tempat kosnya terpisah jauh dari temen2 Aku yang lain. Tempatnya juga terlalu masuk ke lorong-lorong. Tapi ada satu hal yang membuat Aku mutusin buat ngambil kosan disana, yaitu anak ibu kosnya yang cakep alang kepalang. Namanya Rina, mahasiswi semester 3.

Pertama kali Aku ngeliat dia, jantung Aku langsung berdesir karena doi manis banget. “iya, kosan yang disebelah ada kok kak, tapi Cuma satu kamar.” Begitu suaranya ramah ketika pertama kali Aku komunikasi sama doi. Ibu kosnya juga baik. Namun ibu kos nya yang berprofesi pedagang di Sleman belum pulang. Rina mengatakan kalau ibu dan bapaknya berdagang pergi pagi pulang malam.

Akhirnya sore besoknya Aku mutusin untuk ngambil kamar kosan yang bersebelahan langsung dengan rumah ibu Kosnya. Walau tinggal terpencil jauh dari temen2, gak masalah lah.. yang penting Aku bisa dapetin nih si bidadari khayangan. Malam itu Aku udah ready untuk tinggal di kosan baru Aku.

Begitu keluar, ehh.. ternyata gebetan Aku Rina lagi telponan diluar sambil duduk santai di teras rumahnya. “wah.. kesempatan buat pdkt nih..” dalam hati Aku. Setelah nungguin dia selesai telponan lumayan lama, akhirnya Aku keluar kamar dan samperin doi. “Hai.. lagi ngapain?” sapa Aku sambil melempar senyum. “Eh, lagi santai aja kak.” Balasnya membalas senyum Aku.

“Telponan sama siapa?” “Sama pacar kak” jawabnya. Plaaakk.. Aku serasa kena tampar. Ternyata doi udah punya pacar. Habis deh! Namun, pembicaraan tetap berlanjut. Walau Rina sudah punya pacar, Aku tetap pengen akrab sama dia. Siapa tau ntar dia putus, siapa tau ntar dia bosen sama pacarnya.. Siapa tau.. siapa tau.. Aku menghibur diri.

AKu perhatikan wajah manis Rina. Bener-bener wajah bidadari! Kulitnya halus tanpa jerawat. Ternyata ada tai lalat mungil di pipinya. “Kak kok ngeliatin Rina gitu sih?” tanya Rina risih. AKu tersadar. “Ehh.. gak. Ternyata Rina punya tai lalat di pipi yah?” tanya Aku.

“Orang yang punya tai lalat di pipi itu beruntung lho..” ucap Aku keumudian. “Emang kenapa kak?” tanya nya penasaran. “Iyalah beruntung! untung aja tai lalat, kalo tai kebo gimana coba?” seloroh Aku. Rina langsung ketawa. Manis banget ngeliat dia ketawa.

Akhirnya malam itu Aku berhasil ngobrol panjang lebar dan ketawa ketiwi bareng Rina. Bahkan setelah cerita tai lalat itu, rina bahkan nunjukin kalau dia punya tanda lahir di lengannya. “Mana mungkin itu tanda lahir! Itu tatto tuh!” Aku langsung aja nuduh.

“Sumpah kak ini tanda lahir!” balasnya. “Gak percaya! Pasti kamu orangnya tattoan yah! Harus diperiksa nih!” tuduh Aku. Dia malah tertawa cekikikan. AKu senang.. Paginya, Aku sempetin dulu olahraga pagi. Angkat barbel dan push up ringan sudah jadi rutinitas pagi buat Aku.

Punya badan atletis dan berotot memang kharakteristik Aku. Alah.. Tiba-tiba Aku denger suara cebar-cebur dari kamar mandi. AKu selidiki asal suara tersebut, ternyata persis bersebelahan dengan dinding disebelah kamar Aku. Ternyata disebelahnya kamar mandi! AKu coba dengerin suara gemercik air tersebut.

Ternyata suara berikutnya adalah lantunan nyanyian seorang gadis. Tidak salah lagi, itu suara Rina! AKu begitu menikmati suara nyanyiannya. Merdu banget! Akhirnya timbul pikiran kotor Aku. Dinding tembok yang sebenarnya tidak terlalu tinggi itu bisa Aku panjat! Akhirnya dengan secepat kilat, otak Aku berfikir keras.

Bagaimana caranya untuk memanjat dinding yang tingginya dua setengah meter ini. Setelah yakin orang tua Rina sudah berangkat pergi berdagang dan Rina pasti sendirian di rumah, Aku nekat untuk ngintipin Rina mandi. Dengan bantuan kursi, akhirnya Aku bisa mencapai ujung tembok paling atas.

Pelan-pelan Aku angkat kepala untuk melihat pemandangan disebelah sana. Ternyata benar! Rina sedang mandi sambil bernyanyi. Rina dengan wajah manis itu ternyata punya tubuh yang sangat seksi. Dari ujung rambut hingga ujung kakinya dapat Aku liat secara jelas.

Payudaranya yang montok bergelantungan. Kulitnya putihnya yang dibalut busa-busa sabun. Hingga rambut-rambut halus yang tumbuh didaerah kemaluannya dapat terlihat jelas. Hal itu tanpa sadar sudah membuat batang kemaluan Aku langsung mengeras.

Rina masih asyik menggosok-gosok bagian tubuhnya dengan sabun. Yang membuat Aku gak tahan yaitu terkadang tangannya meremas payudaranya sendiri. Kilauan sabun dari payudaranya yang putih licin oleh sabun membuat Aku serasa mau pingsan. Sejurus kemudian, rina membilas sabunnya dengan menimba air. Kulitnya makin terlihat putih bercahaya.

Berikutnya bagian selangkangannya yang dicuci dengan air. Diluar dugaan Aku, ternyata Rina mengelus-elus bagian kemaluannya. Awalnya Aku berfikir Rina melakukan pembersihan di daerah vaginanya. Ternyata, ia begitu keasyikan mengelus-elus daerah yang berbulu tersebut.

AKu liat matanya sudah merem-merem keenakan. “Ohh tidaakk.. Rina sedang masturbasi!” Baru kali ini Aku melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri ada seorang cewek yang masturbasi. Secara jelas Aku menonton Rina yang tengah keasyikan memainkan jarinya di bibir kemaluannya. Secara tak sadar Aku jadi lupa diri kalau sebenarnya posisi Aku sangat rawan.

Bisa bahaya kalau sampai ketahuan oleh Rina. Malu banget lah, baru satu hari ngekos ditempat orang sudah berlaku kurang ajar. Ternyata bata yang menjadi pijakan Aku tak sanggup lagi menahan pijakan Aku. Akhirnya salah satu batu bata tersebut terjatuh. Rina jadi kaget dan menghentikan adegan masturbasinya. “Mati Aku kalo rina sampai tau!” batin Aku terus cemas.

AKu langsung menghentikan tontonan langka nan sangat istimewa tersebut. AKu segera turun dari dinding yang Aku panjat buru- buru. Ternyata Rina menyadari dirinya diintip. Rina segera memakai handuknya dan buru-buru keluar kamar mandi. AKu segera menuju pintu kamar mandi untuk menghalangi dan menenangkan Rina, kalau-kalau ia berteriak.

Bisa mampus Aku kalau dia ngadu ke ortunya. Ternyata Aku yang buru-buru melintasi pintu kamar mandi langsung bertabrakan dengan Rina yang baru saja keluar kamar mandi. Handuk rina langsung tersibak, ia terjatuh. “Maaf.. maaf..” Cuma itu yang bisa terlontar dari mulut Aku sambil membantu Rina untuk berdiri.

AKu langsung mengambil handuknya. Rina tampak kelabakan ketika handuknya hampir saja copot. Rina tidak memakai apa-apa selain handuk yang membuat payudaranya menyembul kelihatan. “Kak, ngintipin Rina barusan yah?” tanya Rina dengan menundukkan kepalanya. Ia menunduk mungkin karena ia malu. Karena baru saja ia melakukan masturbasi.

AKu jadi ngerasa bersalah. “Maafin kakak ya.. Kakak menyesal banget” Aku ucapin itu dengan nada memelas. Rina cuma mengangguk tapi masih menunduk. Tangannya masih memegang handuknya erat-erat. Tak lama setelah itu dia berjalan pelan kedalam rumahnya sambil terisak. Matanya berkaca-kaca. AKu jadi tambah merasa bersalah.

“Blum ada lho yang ngeliat Rina gitu, kok kakak tega sih?” suaranya lirih. Akhirnya Aku anterin Rina ke kamarnya. AKu bimbing dia menuju kamarnya. Dibenak Aku semuanya campur aduk. Perasaan bersalah udah membuat dia trauma. Mungkin saja bagi cewek hal seperti itu bisa membuatnya trauma. Sesampainya dikamar Rina, Aku malah memeluknya.

Terlintas dipikiran Aku, kalau cewek sedih atau nangis untuk menenangkannya dengan di peluk. “Rina maafin kakak ya..” Aku bisikin itu ke telinganya. Sekali lagi Rina mengangguk. Dari pelukan, Aku beralih mendekap Rina. AKu cium pipinya kemudian bibirnya. Serentak tangan Aku juga ikut memainkan perannya meremas dada Rina dari luar handuknya.

“Kakak! Ngapain sih ini!” ucap Rina kaget. Dalam fikiran Aku, kepalang basah mandi aja! Tanggung ketahuan ngintipin Rina mandi, kenapa gak Aku tidurin aja sekalian? Mumpung kesempatan ada! AKu dorong Rina ke tempat tidurnya. Pintu kamarnya segera Aku kunci. Handuknya dengan mudah Aku lepas. Bibir Rina Aku lumat dan kulum sejadi-jadinya.

Tangan Aku menjamah payudaranya yang montok. Rina berontak dan kakinya menghentak-hentak gak karuan. “Kakaaaakk..” Rina berteriak. AKu mulai cemas. Nanti kalau ada warga yang dengar gimana? AKu bisa dihajar massa. Akhirnya Aku menghentikan aksi brutal Aku. AKu mutusin untuk membujuk Rina pelan-pelan.

Sambil mengelus-elus bahunya dan membelai rambutnya Aku ngomong pelan-pelan “Rina, tenang aja yaa.. kakak gak bermaksud nyakiti Rina. Kakak gak mungkin menyakiti Rina karena kakak sayang banget sama Rina..” bisik Aku pelan-pelan ke Rina. AKu cium leher Rina, tangan Aku mulai lagi main-main mengelus payudaranya, meremas, kemudian turun ke daerah kemaluannya. “Kakak, Rina mohon jangan kak” Rina memelas ketakutan.

“Rina tenang aja yaa.. Kakak gak akan nyakitin Rina. Kakak Sayang sama Rina.” Bujuk Aku pelan-pelan sambil terus memainkan daerah kemaluannya. Tangannya terus mendorong-dorong Aku. Rina ketakutan setengah mati. AKu terus memberikan rangsangan dengan terus menciumi leher Rina. Kemudian turun dan menjilati puting susunya yang memerah.

Sementara tangan kanan Aku mengelus-elus daerah vaginanya. Jari tengah Aku mulai masuk ke lipatan bibir vaginanya. AKu terus mainkan itu pelan-pelan. “Kakak.. Rina mohon, Rina masih perawan kak.. Rina takut..” Rina masih memelas. Tangannya terus memegangi tangan kanan Aku yang bergerilya didaerah bibir vaginanya.

AKu cuma jawab permohonan Rina dengan ciuman dan kuluman dibibirnya. AKu terus lumat bibir Rina dan bibir vaginanya dilumat jari tengah Aku. Perlahan Aku masukin jari tengah Aku dengan pelan-pelan. Terasa daerah vagina Rina sudah basah. Mengetahui daerah vagina nya sudah basah dan licin, Aku jadi yakin kalau sebenarnya Rina juga menikmati permaikan Aku.

Rina juga sudah tidak menunjukkan perlawanan yang kuat. “Rina, kak masukin jari kakak pelan-pelan ya.. gak sakit kok.. Rina tenang aja yaa..” Belum lagi Rina memberikan persetujuannya, jari tengah Aku sudah menikam masuk ke vaginanya.

Akhirnya jawaban Rina Cuma erangan dan rintihan. AKu terus mainkan dengan memasukkan jari tengah Aku kedalam vaginanya sedikit demi sedikit. Akhirnya bisa masuk semua jari Aku! “Kakak.. Rina takut kak..” Rina terus menceracau.

Tapi kakinya malah membuka lebar dan sesekali nafasnya mendesir berat. AKu yakin Rina sebenarnya mungkin saja sering bermasturbasi. Cewek-cewek seperti Rina mungkin saja cewek hyperseks yang sering memuaskan dirinya dengan masturbasi. Seperti yang Aku liat barusan di kamar mandi. AKu makin sibuk.

Tangan kiri Aku membelai rambutnya, mulut Aku sesekali mengisap dan menjilati putingnya, dan tangan kanan Aku memasukkan jari kedalam liang vagina Rina yang makin banjir dengan cairan dan licin. Akhirnya Aku gak tahan lagi. Dengan sekejap segera Aku lucuti semua pakaian Aku hingga kami berdua sudah benar-benar telanjang bulat. Segera Aku tindih tubuh Rina yang terkapar.

“Rina, kita coba masukin yuk.. Tahan sedikit ya.. mungkin agak sakit.” Rina dengan lugunya mengangguk. Tampaknya ia sudah diliputi gejolak syahwat yang sangat. AKu makin bersemangat. Perlahan Aku gosok-gosokin penis Aku yang udah tegang dari tadi ke bibir kemaluan Rina. Rina yang makin terangsang gak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Jiwa raganya sudah diliputi kenikmatan seks.

Setelah penis Aku licin dengan cairan Rina, perlahan Aku tusukin penis Aku ke dalam liang kemaluan Rina. Walaupun pekerjaan Aku halus dan pelan, tetap saja Rina merintih kesakitan. Sekarang penis Aku bercampur dengan cairan licin dari Rina dan darah keperawanannya. Rina menangis. Namun bibirnya terus mengeluarkan suara “ahhh.. ahhhh.. kakak..” AKu gak mau ambil pusing.

AKu sibuk dengan mendobrak vagina Rina yang sangat sempit agar batang kemaluan Aku bisa masuk lebih dalam lagi. Dibantu dengan cairan pelicin Rina yang sudah banjir, penis Aku bisa masuk semuanya. AKu terus menggenjot dengan memaju mundurkan batang kemaluan Aku. Sesekali Aku cium dan jilatin leher Rina hingga ke payudaranya.

Kemudian putingnya Aku hisap sekuat-kuatnya. Akhirnya Aku liat tanda-tanda Rina akan orgasme. Segera Aku pacu kecepatan goyangan Aku. AKu pun pengen keluar dan klimaks. Akhirnya Rina lebih dahulu mencapai klimaks dan berteriak “Kakakk…” Berurutan setelah itu Aku juga keluar menyemprotkan cairan sperma Aku didalam memeknya.

“ahhh.. Ahhhh.. Rina..” AKu **kan beberapa kali semburan dengan menekan penis Aku sedalam-dalamnya kedalam liang vaginanya. Rina pun menjepitkan pahanya. Akhirnya untuk beberapa saat kita terbuai merasakan nikmatnya orgasme.

Beberapa saat setelah itu terasa kedutan dan denyutan dari vaginanya. Penis Aku belum Aku cabut. Batang kemaluan Aku itu Aku biarin sampai lemas didalam vaginanya Rina. AKu terus perhatikan wajah cantik Rina yang termenung sayu. Sesaat Aku jadi kasihan telah melakukan ini semua kepada Rina. Kembali Aku elus-elus dan benerin rambutnya yang berantakan.

AKu tatap matanya dalam-dalam sambil berkata pelan “Rina, mau gak jadi pacar kakak?” Rina hanya diam. AKu tau dia udah punya pacar. Tapi Aku sama sekali gak tau apa yang mau Aku katakan selain itu kepada Rina. AKu pasang kembali celana dan keluar dari kamar Rina.

Rina masih termenung sayu diranjangnya dan belum memakai pakaiannya. AKu udah siap dengan segala konsekwensi dari perbuatan Aku barusan. Setelah itu Aku langsung berkemas di dalam kamar kos Aku. “Mungkin setelah ini Rina akan mengadukan semua itu ke orang tuanya dan Aku bakal di usir” pikir Aku.

Siang harinya, Aku sudah selesai beres-beres barang-barang. AKu pengen cabut duluan sebelum Aku di usir sama orang tuanya Rina. Atau mungkin saja hal yang lebih buruk bakal terjadi ke Aku. Ternyata pintu kamar kos Aku diketuk. Setelah Aku buka ternyata Rina. AKu persilahkan Rina masuk. Rina pun masuk kedalam kamar Aku.

Dia liat Aku sudah packing barang-barang siap-siap mau kabur. “Kakak mau kemana?” tanya Rina. AKu cuma diam. “Kakak gak boleh pergi! Rina takut.. gimana kalau Rina sampai hamil? Kakak harus tanggungjawab untuk semua ini!” kata Rina lirih. “Baiklah kakak gak akan pergi.

Kakak akan tanggungjawab kalau terjadi apa-apa. Tapi kakak mohon jangan kasih tau orang tua Rina ya..” pinta Aku. Rina hanya mengangguk. Matanya masih sembab karena menangis. AKu jadi kasihan, akhirnya Rina Aku peluk lagi. Seminggu setelah itu, Aku dan Rina Cuma diam-diam dan tak ada tegur sapa.

Tapi akhirnya Aku beranikan diri lagi untuk menyapanya dan mengajaknya bercanda lagi. Akhirnya, Aku bisa ngajakin Rina untuk berhubungan badan lagi. Kadang dikamar Aku, kadang dikamar dia. Bahkan dia sempat tidur di kamar Aku, padahal orang tuanya ada dirumah.

Ternyata Rina selalu diliputi gairah. Permainan seks kami semakin hari semakin fariatif. Dalam waktu tak kurang dari seminggu, Rina sudah berani menelan habis sperma yang Aku semburin didalam mulutnya. Seks lagi dan lagi.. kami berdua sama-sama diliputi gairah yang membara. Walaupun status hubungan Aku belum jelas hingga saat ini, Aku tetap menjalani ini sama Rina.

Rina tetap pacaran dengan pacarnya, tapi kalo soal ranjang Rina lari ke Aku. Hampir setiap malam Rina mampir ke kamar Aku buat gituan. Kadang setelah gituan dia balik ke kamarnya, kadang tidur di kamar Aku. Sejak saat itulah, Rina ternyata diam-diam juga main sama pacarnya. AKu pernah nanya ke Rina, apa dia pernah melakukan hubungan badan dengan cowoknya?

Awalnya Rina bilang belum. Tapi setelah Aku selidiki sms dari cowoknya, ternyata mereka juga udah ngelakuin hal begituan. Setelah perawannya hilang, dia malah jadi hyperseks dan pengen ngelakuin hal itu terus. Suatu sore, pembicaraan Aku sama Rina sampai ke sesuatu yang bahkan gak Aku duga.

Rina bilang kalau dia membayangkan dientotin dua orang, yaitu Aku dan pacarnya. Hehehee… kadang Aku gak habis pikir, mengapa cewek yang dulu pemalu dan lugu ini bisa jadi liar kayak gini?

Cerita Dewasa Sex Sasha Sih Binal Suka Ngentot

apemtembem.com – Cerita Dewasa Sex Sasha Sih Binal Suka Ngentot,

Cerita Dewasa Sex Sasha Sih Binal Suka Ngentot

Aku Sasha, cerita ini terjadi ketika Aku baru masuk SMU. Aku tinggal bersama dengan ke 2 ortu dan adikku di sebuah apartment. Ortu membeli 2 apartmen yang letaknya saling berhadapan di lantai yang sama. Aku dan adikku tinggal di satu apartment dan ortu di apartmen satunya lagi.
Om sering berkunjung ke apartmen baik untuk urusan pekerjaan maupun hanya bersilaturahmi. Maklum om dah pisah dari tante, yang telah menikah lagi dengan orang lain, sedang om masih sendiri sejak perpisahannya dengan tante. Om ku ganteng, walaupun umurnyaa sedikit diatas ayahku tapi malah kelihatan lebih muda dari ayahku.

Badannya tegap atletis, mungkin karena dia masih rajin melakukan fitness seminggu sekali, jogging ampir tiap hari dan juga renang seminggu sekali.

Diam-diam aku mengagumi om, kelihatannya macho sekali deh. ketika ortu dan adikku harus keluar kota untuk melihat adik mamaku yang sedang sakit. Aku tidak ikut karena hari ini om akan datang untuk mengambil pesanannya yang dititipkan lewat mama. Aku senang juga karena bisa berduaan aja ama om tanpa ada orang lain diapartment yang mengganggu.

“Hai cantik”, om selalu menyapa aku seperti itu. Seneng aku dipuji cantik oleh om.

“Kok seneng banget kelihatannya”.

“Iya om, seneng bisa berduaan ama om”, jawabku terus terang.

“Loh kok seneng, kan dah sering jalan ma om”.

“Om jalan yuk”, kataku.

“Mau kemana”, tanya om.

“Ke mall yuk”.

“Mau nyari apa?”

“Makan ama liatliat aja. di apartment gak ada makanan. tadi mama pesen supaya aku ngajak om nyari makan diluar aja”.

“Terus kamu takut sendirian, mau om temenin”. Wah itu yang aku harapkan bisa berduaan ama om sampe besok.

“Bentar ya om, aku tuker baju dulu”.

Segera aku menghilang kekamarku dan tukar pakean. Aku gak tau, rupanya om ngintip ketika aku tuker pakean. Tapi ya gak tejadi apa2. Kemudian segera aku keluar apartment. Dengan manjanya aku memeluk tangan om. Sampe malem aku bener2 have fun bersama om, kami cari makan, dan setelah makan om ngajak aku nonton film.

“Kamuu nakal banget sih, Lihat uth toket kamu nempel2 ditangan om. malah gede banget lagi”, kata om mengelus pipiku.

“iyahh, biarin aja sih. namanya juga pengen”.

“pengenn apa ?”, jawabku.

“Ntaran aja ntar tunggu udah sampe apart aja”. Kataku sambil mengigit manja tangan omku

“Ahh kamu ini nggak2 aja”.

“ayuk pulang”.

Kami menuju ke tempat parkir dan langsung kembali ke apartment. Sesampe di apartment aku segera tuker dengan pakean rumah lagi. aku kalo dirumah Memang gak memakai bra. Aku hanya memakai tanktop ketat sepinggang dan celana pendek yang juga ketat. kedua pentilku tampak jelas sekali tercetak di tanktopku. Si om terpana melihat lekak liku bodiku yang Memang mengundang selera lelaki yang melihatnya.

“Kamu beneran mo om temenin”.

“Kalo om gak keberatan”.

“Yasudah, tapi om mau mandi dulu yah…”.

“okeedeh om, Akutungguin yah..”.

Aku naik keranjang tidurku sambil nonton tv, lalu om pergi kekamar mandi. sekitaran 20menitan kulihat om sudah selesai mandi lalu pakaian

Si om masuk ke kamarku, ketika masuk kamar hanya memakai celana pendek besar dan kaos. Kelihatannya dia tidak mengenakan CD karena penisnya kelihatan jelas tercetak di celananya, kayanya dah ngaceng deh. Mungkin dia napsu ngeliat bodiku. Om duduk di sofa nonton tv. Aku duduk disebelahnya.

“Din kamu seksi sekali. toket kamu besar juga ya, pasti sering diremesin makanya gede”.

“Ihh om nakal banget”.

“Abisnya kamu seksi banget, Pasti yang jadi pacar kamu puas banget remesin toket kamu terus”. kata om

“iyah sekali2 kalau Sasha lagi sange berat om”. Om cuma tersenyum,

“Ohh, Sekarang mau nggak kalau om remesin? Kelihatannya kamu lagi sange nih”.

“Yaah, om mah gatel. Toket kecil gini mau diremes juga”.

“Iyah dong, Keponakan om sendiri masa ngga boleh sih”

“he he”, aku hanya tertawa. “Kamu sering yah ngesex?”.

“Gak sering om, cuma ampir tiap malem minggu”.

“Liar kali kamu sha, buat om geregetan”, kata om sambil merangkul pundakku.

Aku merinding ketika om menarikku merapat kebadannya. Dia mencium pipiku.

Si om rupanya sudah dibawah pengaruh napsu berahinya. Dia menatapku dengan nafsu yang membara. Segera dia mencium bibirku, aku menyambutnya.

Lidah kami saling melilit dan kemudian dijulurkan lidahnya kedalam mulutku. Segera kuemut lidahnya, kemudian ganti aku yang menjulurkan lidahku ke mulutnya.

“Sasha? Om boleh kan ngeremes toket kamu? Kaayaknya enak banget nih”. Pentilku yang dah mulai mengeras dipilin2 dari luar tanktopku.

“untuk tubuh kecil gini, toket kamu gede banget sha, kenceng lagi, om kasih kenikmatan kamu mau kan?”, katanya perlahan sambil mencium toket ku yang montok. “.

Aku diam saja, mataku terpejam. Dia mengendus-endus kedua toketku yang harum sambil sesekali mengecupkan bibir dan menjilatkan lidahnya. pentil toket kananku dilahap ke dalam mulutnya. Badanku sedikit tersentak ketika pentil itu digencet perlahan dengan menggunakan lidah dan gigi atasnya.

“Om…Aaah”, rintihku, tindakannya membangkitkan napsuku juga.

Nafsu ini sangat membara aku jadi pengen dientot cepat, Disedot-sedotnya pentil toketku secara berirama. Mula-mula lemah, lama-lama agak diperkuat sedotannya. Diperbesar daerah lahapan bibirnya. Kini pentil dan toket sekitarnya yang berwarna kecoklatan itu semua masuk ke dalam mulutnya. Kembali disedotnya daerah tersebut dari lemah-lembut menjadi agak kuat. Mimik wajahku tampak sedikit berubah, seolah menahan suatu kenikmatan. Kedua toketku yang kencang itu diciumi dan disedot-sedot secara berirama.

Kecupan-kecupan bibir, jilatan-jilatan lidah, dan endusan-endusan hidungnya pun beralih ke perut dan pinggangku. Bibir dan lidahnya menyusuri perut sekeliling pusarku yang putih mulus. Wajahnya bergerak lebih ke bawah.

Dengan nafsu yang menggelora dia memeluk pinggulku secara perlahan-lahan. Celana pendekku ditariknya kebawah, aku mengangkat pantatku supaya lebih mudah dia melepaskan celanaku. Kecupannya pun berpindah ke CD tipis yang membungkus pinggulku. Ditelusurinya pertemuan antara kulit perut dan CD, ke arah pangkal paha. Dijilatnya helaian-helaian rambut jembutku yang keluar dari CDku.

“Din, jembut kamu lebat banget ya, pantes kamu napsunya besar”. Lalu diendus dan dijilatnya CD pink itu di bagian belahan bibir memekku. Aku makin terengah menahan napsuku, sesekali aku melenguh menahan kenikmatan yang kurasakan.

Disingkapkan semua pakaianku tanpa sisa. Aku terkejut melihat penisnya yang begitu besar dan panjang dalam keadaan sangat tegang. Napsuku bangkit juga melihat penisnya, timbul hasratku untuk merasakan bagaimana nikmatnya kalo penis besar itu menggesek keluar masuk memeku. Dia bangkit. Dengan posisi berdiri di atas lutut dikangkanginya tubuhku. Kepala penis digesek-gesekkan di toketku yang montok itu.

“Ah… hhh… hhh… ah…” penisnya pun mulai melelehkan sedikit cairan. Cairan tersebut membasahi belahan toketku

“Haaahh…aaahh….Ennnakk bangett,” dia tak kuasa menahan rasa enak yang tak terperi. Nafasku menjadi tidak teratur. Desahan-desahan keluar dari bibirku , yang kadang diseling desahan lewat hidungku,

“Ngh… ngh… hhh… heh… eh… ngh…” Desahan-desahanku semakin membuat nafsunya makin memuncak.

Gesekan-gesekan maju-mundurnya penisnya di jepitan toketku semakin cepat. penisnya semakin tegang dan keras.

“Enak sekali, sayang”, erangnya tak tertahankan.

Dicopotnya CD minimku. Pinggulku yang melebar itu tidak berpenutup lagi. Kulit perutku yang semula tertutup CD tampak jelas sekali. Licin, putih, dan amat mulus. Di bawah perutku, jembutku yang hitam lebat menutupi daerah sekitar nonokku.

Kedua paha mulusku direnggangkannya lebih lebar. Kini hutan lebat di bawah perutku terkuak. Dia pun mengambil posisi agar penisnya dapat mencapai memekku dengan mudahnya. Dengan tangan kanan memegang penis, kepalanya digesek-gesekkannya ke jembutku. Kepala penisnya bergerak menyusuri jembut menuju memekku. Digesek-gesekkan kepala penis ke sekeliling bibir memekku. Terasa geli dan nikmat. Kepala penis digesekkan agak ke arah nonokku. Dan menusuk sedikit ke dalam. Lama-lama dinding mulut memekku menjadi basah. Digetarkan perlahan-lahan penisnya sambil terus memasuki memekku.

Kini seluruh kepala penisnya yang berhelm pink tebenam dalam jepitan mulut memekku. Sementara dinding mulut memekku terasa semakin basah. Perlahan-lahan penisnya ditusukkan lebih ke dalam. Kini tinggal separuh penis yang tersisa di luar. Secara perlahan dimasukkan penisnya ke dalam memekku. Terbenam sudah seluruh penisnya di dalam memekku. Sekujur penis sekarang dijepit. Secara perlahan-lahan digerakkan keluar-masuk penisnya ke dalam nonokku. Sewaktu keluar, yang tersisa di dalam memekku hanya kepalanya saja. Sewaktu masuk seluruh penis terbenam di dalam nonokku sampai batas pangkalnya.

Dia terus memasuk-keluarkan penisnya ke lobang memekku. Alis mataku terangkat naik setiap kali penisnya menusuk masuk memekku secara perlahan. Bibir segarku yang sensual sedikit terbuka, sedang gigiku terkatup rapat. Dari mulut sexy ku keluar desis kenikmatan,

“Sssh…sssh… hhh… hhh… ssh… sssh…” Dia terus mengocok perlahan-lahan memekku. 10 menitan sudah hal itu berlangsung. Kembali dikocoknya secara perlahan nonokku sampai selama dua menit.

Kembali ditariknya penisnya. Namun tidak seluruhnya, kepala penis masih dibiarkannya tertanam dalam memekku .

“Sssh… sssh… zzz…ah… ah… hhh…” Tiga menit kemudian dimasukkannya lagi seluruh penisnya ke dalam nonokku. Dan dikocoknya perlahan. Sampai kira-kira empat menit.

Lama-lama dia mempercepat gerakan keluar-masuk penisnya pada nonokku. Sambil tertahan-tahan, dia mendesis-desis,

“Sha?? memekmu enak banget, om sampe kelojotan” Gerakan keluar-masuk secara cepat itu berlangsung sampai sekitar empat menit.

Penis dikocoknya maju-mundur di dalam jepitan toketku. Cairan nonokku yang membasahi penisnya kini merupakan pelumas pada gesekan-gesekan penisnya dan kulit toketku.

“Oh…hangatnya… Sssh… nikmatnya…Tubuhmu luarrr biasa…”, dia merintih-rintih keenakan. Aku juga mendesis-desis keenakan,
“Sssh.. sssh… sssh…” Gigiku tertutup rapat. Alis mataku bergerak ke atas ke bawah.

Dia mempercepat maju-mundurnya penisnya. Dia memperkuat tekanan pada toketku agar penisnya terjepit lebih kuat. Karena basah oleh cairan nonokku, kepala penisnya tampak amat mengkilat di saat melongok dari jepitan toketku. Leher penis yang berwarna coklat tua dan helm penis yang berwarna pink itu menari-nari di jepitan toketku. Semakin dipercepat kocokan penisnya pada toketku. Tiga menit sudah kocokan hebat penisnya di toket montok ku berlangsung. Dia makin cepat mengocokkan penis di kempitan toket indah ku. Akhirnya dia tak kuasa lagi membendung jebolnya tanggul pertahanannya.

“tubuhmu enak banget sha” dia bergumam.

“Kok gak dikeluarin di dalem aja om”, kataku lirih.

“Gak apa kalo om ngecret didalem Sha”, jawabnya.

“Gak apa om, biasanya cowokku juga ngecret didalem kok om. Tapi belum dientot juga aku ngerasa nikmat sekali om”, kataku lagi.

“Ini baru ronde pertama Sha, mau lagi kan ronde kedua”, katanya.

“Mau om, tapi ngecretnya didalem ya”, jawabku.

“Engh…” aku menggeliatkan badanku.

Dia kembali mendekap erat tubuhku sambil melumat kembali bibirku. Dia terus mendekap tubuhku sambil saling melumat bibir. Sementara tangan kami saling meremas-remas kulit punggung. Kehangatan menyertai tubuh bagian depan kami yang saling menempel. Kini kurasakan toketku yang montok menekan ke dadanya. Dan ketika saling sedikit bergeseran, pentilku seolah-olah menggelitiki dadanya. penisnya terasa hangat dan mengeras. Tangan kirinya pun turun ke arah perbatasan pinggang ramping dan pinggul besar ku, menekannya kuat-kuat dari belakang ke arah perutnya. penisnya tergencet diantara perut bawahku dan perut bawahnya. Sementara bibirnya bergerak ke arah leherku, diciumi, dihisap-hisap dengan hidungnya, dan dijilati dengan lidahnya.

“Ah… geli… geli…,” desahku sambil menengadahkan kepala, agar seluruh leher sampai daguku terbuka dengan luasnya. Aku pun membusungkan dadaku dan melenturkan pinggangku ke depan. Dengan posisi begitu, walaupun wajahnya dalam keadaan menggeluti leherku, tubuh kami dari dada hingga bawah perut tetap dapat menyatu dengan rapatnya.

Tangan kanannya lalu bergerak ke dadaku yang montok, dan meremas-remas toketku dengan perasaan gemas. Dia berdiri dengan agak merunduk. Tangan kirinya pun menyusul tangan kanan, yakni bergerak memegangi toket. Kini dia menyedot-sedot pentil toket kiriku. Di ainkan pentilku di dalam mulutnya dengan lidah. Sedotan kadang diperbesar ke puncak bukit toket di sekitar pentil yang berwarna coklat.

“Ah… ah… om…geli…,” aku mendesis-desis sambil menggeliatkan tubuh ke kiri-kanan. Dia memperkuat sedotannya.

Sementara tangannya meremas kuat toket sebelah kanan. Kadang remasan diperkuat dn diperkecil menuju puncak, dan diakhiri dengan tekanan-tekanan kecil jari telunjuk dan ibu jarinya pada pentilku.

“Om… hhh… geli… geli… enak… enak… ngilu…ngilu…” Dia semakin gemas.

Toketku dimainkan secara bergantian, antara sebelah kiri dan sebelah kanan. Bukit toket kadang disedot sebesar-besarnya dengan tenaga isap sekuat-kuatnya, kadang yang disedot hanya pentilku dan dicepit dengan gigi atas dan lidah. Belahan lain kadang diremas dengan daerah tangkap sebesar-besarnya dengan remasan sekuat-kuatnya, kadang hanya dipijit-pijit dan dipelintir-pelintir kecil pentil yang mencuat gagah di puncaknya.

“Ah…om… terus… hzzz…ngilu… ngilu…” aku mendesis-desis keenakan. Mataku kadang terbeliak-beliak. Geliatan tubuhku ke kanan-kiri semakin sering frekuensinya. Sampai akhirnya aku tidak kuat melayani serangan-serangan awalnya. Jari-jari tangan kananku yang mulus dan lembut menangkap penisnya yang sudah berdiri dengan gagahnya. “Om.. penisnya besar ya”, ucapku. Sambil membiarkan mulut, wajah, dan tangannya terus memainkan dan menggeluti kedua belah toketku, jari-jari lentik tangan kananku meremas-remas perlahan penisnya secara berirama.

“Ah… om… ngilu… terus om… terus… ah… geli… geli…terus… hhh… enak… enaknya… enak…,” aku merintih-rintih sambil terus berusaha menggeliat ke kiri-kanan dengan berirama sejalan dengan permainan tangannya di toketku. Akibatnya pinggulku menggial ke kanan-kiri.

“Sasha.. enak sekali Din… sssh… luar biasa… enak sekali…,” diapun mendesis-desis keenakan.
“Om keenakan ya? penis om terasa besar dan keras sekali menekan perut aku. Wow… penis om terasa hangat di kulit perut aku. Tangan om nakal sekali … ngilu,…,” rintihku.

“Jangan mainkan hanya pentilnya saja… geli… remas seluruhnya saja…” aku semakin menggelinjang-gelinjang dalam dekapan eratnya.

Aku sudah makin liar saja desahannya, aku sangat menikmati gelutannya, lupa bahwa dia ini om suamiku.
“Om.. remasannya kuat sekali… Tangan om nakal sekali..Sssh… sssh… ngilu… ngilu…Ak… penis om … besar sekali… kuat sekali…”

“Sssh… sssh…enak… enak… geli..geli, om. Geli… Terus masuk, om..” Bibirnya mengulum kulit lengan tanganku dengan kuat-kuat.

Sementara tenaga dikonsentrasikan pada pinggulnya. Dan…satu… dua… tiga! penisnya ditusukkan sedalam-dalamnya ke dalam nonokku dengan sangat cepat dan kuat. Plak! Pangkal pahanya beradu dengan pangkal pahaku yang sedang dalam posisi agak membuka dengan kerasnya. Sementara penisnya bagaikan diplirid oleh bibir nonokku yang sudah basah dengan kuatnya sampai menimbulkan bunyi: srrrt!

“Auwww!” pekikku. Dia diam sesaat, membiarkan penisnya tertanam seluruhnya di dalam memekkutanpa bergerak sedikit pun.

“Sakit om… ” kataku sambil meremas punggungnya dengan keras.

Dia pun mulai menggerakkan penisnya keluar-masuk nonokku. Seluruh bagian penisnya yang masuk nonokku dipijit-pijit dinding lobang nonokku dengan agak kuatnya.

“Bagaimana sayang, sakit?” tanyaku.

“Sekarang sudah enggak om…ssh… enak sekali… enak sekali… penis om besar dan panjang sekali… sampai-sampai menyumpal penuh seluruh penjuru nonok aku..,” jawabku. Dia terus memompa nonokku dengan penisnya perlahan-lahan.

ngan berirama oleh otot-otot nonokku sejalan dengan genjotannya tersebut. Sementara setiap kali menusuk masuk kepala penisnya menyentuh suatu daging hangat di dalam nonokku. Sentuhan tersebut serasa geli-geli nikmat. Dia mengangkat kedua kakiku. Sambil menjaga agar penisnya tidak tercabut dari nonokku, dia mengambil posisi agak jongkok.

sambil mempertahankan gerakan penisnya maju-mundur perlahan di memekku. sementara kedua telapak tangannya meraup kedua belah toketku. Masih dengan kocokan penis perlahan di memekku, tangannya meremas-remas toket montok ku. Kedua gumpalan daging kenyal itu diremas kuat-kuat secara berirama.

Kadang kedua pentilku digencet dan dipelintir-pelintir secara perlahan. Pentilku semakin mengeras, dan bukit toketku semakin terasa kenyal di telapak tangannya. Aku pun merintih-rintih keenakan. Mataku merem-melek, dan alisku mengimbanginya dengan sedikit gerakan tarikan ke atas dan ke bawah.

“Ah…om, geli… geli… … Ngilu om, ngilu… Sssh… sssh… terus om, terus…. Dia mulai mempercepat gerakan masuk-keluar penisnya di memekkku. “Ah-ah-ah… bener, om. Bener… yang cepat…Terus om, terus… ”

Tenaganya menjadi berlipat ganda. Ditingkatkan kecepatan keluar-masuk penisnya di memekku. Terus dan terus. Seluruh bagian penispenisnya diremas-remas dengan cepatnya oleh memekku. Aku menjadi merem-melek. Begitu juga dirinya, dia pun merem-melek dan mendesis-desis karena merasa keenakan yang luar biasa.

“Sssh… sssh… Sayanggenak sekali… enak sekali mememkmu enak sekali nonokmu…”

“Ya om, aku juga enak sekali… terusss…terus om, terusss…” Dia meningkatkan lagi kecepatan keluar-masuk penisnya pada memekku.

“Om… sssh… sssh… Terus… terus… aku hampir nyampe…sedikit lagi… sama-sama ya om…,” aku jadi mengoceh tanpa kendali. Sementara itu memekku. berdenyut dengan hebatnya.

“Om… Ah-ah-ah-ah-ah… Mau keluar om… mau keluar..ah-ah-ah-ah-ah… sekarang ke-ke-ke…” Tiba-tiba penisnya dijepit oleh dinding nonok ku dengan sangat kuatnya.

Di dalam memekku, penisnya disemprot oleh cairan yang keluar dari memmekku, dengan cukup derasnya. Dan aku meremas lengan tangannya dengan sangat kuatnya. Aku pun berteriak tanpa kendali:

“…keluarrr…!” Mataku membeliak-beliak. Sekejap tubuh kurasakan mengejang. Dia pun menghentikan genjotannya.

Dia menghabiskan sisa-sisa peju dalam penisnya. Cret! Cret! Cret! penisnya menyemprotkan lagi peju yang masih tersisa ke dalam memekku. Kali ini semprotannya lebih lemah. Perlahan-lahan baik tubuhku maupun tubuhnya tidak mengejang lagi. Dia menciumi leher mulusku dengan lembutnya, sementara aku mengusap-usap punggungnya dan mengelus-elus rambutnya. Aku merasa puas sekali dientot om.

Cerita Dewasa Sex Ngentot Memek Sepupu Sempit

apemtembem.com – Cerita Dewasa Sex Ngentot Memek Sepupu Sempit,

Cerita Dewasa Sex Ngentot Memek Sepupu Sempit

Pada pagi yang indah dan cerah itu, aku sedang lewat depan kamar Kakak sepupuku, Amanda adalah anak dari Tanteku, Dia bekerja sebagai Pramugari dipesawat Air Asia. Ketika itu kulihat pintu kamar Amanda sedikit terbuka, ketika itu tiba-tiba timbul keinginan di benakku untuk mengintip Amanda.

Amanda yang masih tertidur pulas saat itu hanya mengenakan Lingerie tidur yang berbahan tipis dan sexy. Sungguh benar-benar cantik sekali dia, batinku sembari menatap wajahnya yang putih bersih. Pelan-pelan, aku Masuk ke dalam kamar sambil melangkah sangat pelan, dan sebelumnya sepatuku telah kubuka terlebih dahulu agar tidak terdengar suara langkah kakiku karena sepatu.

Garis Vaginanya membayang jelas dibalik celana dalam yang tipis itu, biraku tiba-tiba memanas. Secara pelan penisku-pun mulai tegang tegak berdiri, Ditambah lagi aku melihat, dari pinggiran celana dalam Amanda, saat itu kuperhatikan rambut kemaluanyanya sedikit keluar dari celana dalamnya yang mini dan tipis itu.

Lalu ketika dia tidur aku langsung memasukan Obat Perangsang kepada Minumanya. Setelah itu aku langsung balik keluar sampai Amanda bangun dan meminumnya.

Setelah keluar dari kamar Amanda, Lalu selang 30 menitan aku balik lagi kekamarnya dan melihat Amanda terkapar lemas dengan baju yang obrak2 tersingkap
“Nda kamu kenapa? kok geliat2 gitu”, kataku
“iyah dek, badan kakak panas dingin”,

Aku menahan nafasku yang mulai memburu, lalu Penisku mulai ku pegang dan kukocok. Kulihat Vaginanya yang ditumbuhi dengan bulu halus yang lebat namun rapih sudah tidak terbungkus Celana dalam. Dalam batinku berkata apapun caranya aku harus bisa menikmati tubuhnya.

“Aduh Bang, kok kepala Amanda pusing gini ya Bang”, keluh Amanda. saat itu aku langsung mendekatinya sambil duduk disampingnya
“Wah… Kenapa? Kamu sakit yah?” tanyaku
“nngak dik, tapi kok rasanya gelisah aja”, jawabnya.
sambil tanganku mengelus2 pahanya sampaai kebagian selangkangannya, kulihat dia diam saja tanpa perlawanan sampai akhirnya aku beranikan diri untuk menyentuh Kemaluannya yang ternyata Sudah becek, kumainkan klistorisnya dengan lembut dan tambah ciuman dilehernya

“Mmhh kamuu bakalan puas Ndaa”, ucapku pelan ditelinganya
“iyahh dik..” jawbanya simple
Setelah itu tiba-tiba matanya menatapku sayu, sembari dia terus menggigit-gigit bibirnya. maka aku memberanikan diri untuk mencoba melepas celanaku,

“Dikk Itumu kenaapa dikeluarin?” ucapnya dengan setengah sadar.
Lalu setelah celana dan celana dalamku terlepas, nampaklah batang Penisku yang sudah tegak dan besar maksimal itu. Lalu tangan kiriku yang sedang memegang Penis, lalu kuarahkan kepada Amanda.
“Iyah ini untuk memberikanmu kepuasann yang nikmatt Sayanggggg”,

Tangan kananku kemudian meraih tangan Amanda, lalu tangan kirinya Amanda kuarahkan ke Penisku, hingga dia menggenggam batang Penisku. Semula Amanda hanya menggenggam Penisku saja, tapi kemudian dia mulai mengelus dan mengocok-kocok Penisku yang sudah tegak menantang itu,

“ Ouwhhh… terus Amanda n… yahh… terus Amanda sayang… ”, kataku sedikit berbisik.
Lalu tanganku langsung melucuti Lingrienya dari atas toketnya sampai kebawa memeknya. Sungguh seksi sekali Amanda ini. Payudara Amanda yang membusung dengan puting yang mengeras mancung, nafas Amanda yangsemakin memburu deras-pun mengiringinya.

“ Ouhhhh… dikkkk… Aghhhh…. ”, gumamnya sambil terus mengelus dan mengocok batang Penisku yang besar dan keras.
Seluruh sudut batang Penisku di dielus lembut, termasuk biji pelerku dan bulu-bulu jembutnya. Perlahan-lahan kudekatkan wajah ku ke payudaranya yang membusung. Lalu kukecup ringan payudaranya,
“Ahhhh… Ughhh…. geliii … Sss… Ahhh…” desah Amanda lirih.

Amanda mendesah disaat mulutku mengulum putingnya dengan penuh gairah. Lalu mulai kujamah seluruh permukaan payudara Amanda yang besar, montok dan putih itu. sembari terusku hisap di payudaranya, sesekali kutarik pelan pake gigi. Tanganku bergerak cepat melepaskan rok mini kerjanya, dan celana dalam-nya yang mini serta tipis itu.

“Indah sekali Vaginamu ini Amanda”, kataku berbisik di telinga kanannya.

Tanpa menjawab, Amanda hanya memejamkan mata dan berkedip mendengar kata-kataku itu. Lalu tangannya yang tengah mengelus-ngelus batang Penisku, segera ku angkat dan kulepas dari batang Penisku. Lalu tangannya ku angkat dan kutaruh disamping kepalanya. Saat itu dia terlihat pasrah saat kubuka pahanya lebar-lebar. Wow, belahan Vaginanya sunguh membuatku semakin terangsang saja.

Lalu, Dengan cepat kudekatkan kepalaku ke permukaan Vaginanya, lalu dengan mantap kujilat permukaan liang Vaginanya,

“Sruppp… Sruppp…”enak dan harum sekali vagina Amanda ini,
“Sss… Ahhh…. dikkk… Ouwhh… terus dikkk… Aghhh…”, desah Amanda seirama gerakan lidahku yang nakal menjilati liang kenikmatannya.

Ketika itu tangan Amanda menjambak rambutku saat lidahku mulai kutusukan dalam Vaginanya itu, “ Ouwhhh… Bang… Aghhh…”, desah nikmatnya.

Dengan semangat kujilati terus Vaginanya hingga basah, selang 10 menit kemudian kuhentikan gerakan ku menjilati Vaginanya itu. Keringat dan desahan nafas Amanda seakan berpacu, lalu kuarahkan batang Penisku ke lubang Vagina Amanda. Lalu sesaat kusapu Vaginanya dengan lidahku,

“Aghhh…. geli bangett Ahhkkss… Ughhh….”, desahnya pelan.
“iyah enak Manda?”, tanyaku sambil kumasukan kepela kontolku lalu kukeluarkan
“kalau mau ditusuk buruan dik, soalnya kakak perawan”, aktanya

Lalu aku berusahan untuk menjebol memeknya kutekan pelan2 kedalam lalu kukeluarkan lalu kutekan lagi sampai jadi akhirnya masuk semua..
“Aahkkkkksss HHHHKKKKKKSSSS, pelan-pelan yah masukin kontolnya ke Vagina aku ”, pinta nya padaku.
“ Iya sayang”, jawabku singkat.

Sembari mengarahkan kepala Penisku yang bulat besar ke lubang Vaginanya, dengan perlahan kudorong Penisku. Sedikit demi sedikit, walaupun agak susah karena vagina masih perawan dan sempit sekali aku terus mencoba tanpa mengenal lelah,

“Aouw… sa.. sakit… Aghhh…Auow… pelan g”, ucap Amanda sembari mencengkram sprey tempat tidur dan sedikit menutup bukaan pahanya.

“Aghhh… Tahan dulu ya Amanda sayang” rayuku menenangkanya.Setelah bersusah payah, pada akhirnya, Zlebbbbbbbbbbb….. akhirnya batang Penisku amblas juga Masuk kedalam Vaginanya Amanda

“Aowwwwwww… sakitttt… saaakit sekalliiii Bang… Huuu… huu… hu… ”, kata Amanda sambil menggigit bibirnya.
Ketika itu kudiamkan batang Penisku sejenak didalam Vaginanya, ughhh… kuat sekali jepitan Vagina Amanda, batinku. Lalu beberapa saat kemudian segera ku ayun perlahan Penisku maju mundur didalam liang Vagina Amanda,
“Zlebb… Zlebb… Zlebb… ” , bunyi penisku yang sedang menyelami Vagina Amanda.

Lama-kelamaan aku merasa mudah mengayun Penisku. Ketika itu Amanda memejamkan mata seraya memeluk leherku erat. Dengan irama yang tetap santai ku ayun gerakan Penis ku maju mundur mencoblos Vaginanya,
“Aghhh… enak sekali Vagina kamu sayang… Oughhh… ”, bisikku penuh gairah di telinganya,

“Ssss… Aghhh… … pelan … aoww… Sss… ahhh” desah nikmat dan sakit menjadi satu.
Pada awalnya gerakan Amanda kaku, namun lama-kelaman Amanda mulai membalas goyangan pinggangku dengan goyangan sedikit memutar pinggul,

“Enak Amanda, Aghhhh… terus goyang sayang ”, pintaku.

“Slebb… Sluppp… Plakkk… Plakkk… Plakkk… ”, bunyi gesekan Penis dengan Vagina semakin nyaring.
Dengan semangat, kurasakan tubuhku terbang melayang keenakan, lalu kupacu gerakan tusukan Penisku lebih cepat lagi. Saat itu Amanda semakin mendesah dan terengah keenakan,

“ Aghhhh…. dikkk… enak deikkka… aa… aku mau pipis dikkkaghhh…” mulutnya mulai meracau sembari menggigit dadaku.
Rupanya Amanda telah mencapai puncaknya, Vaginanya terasa sangat basah sekali hingga Penisku terasa saat menggelosor masuk ke Vaginanya. Tubuhnya Amanda setelah itu lemas seperti tak bertulang.

aku terus mengocok lubang Vagina Amanda. Dari lubang Vagina Amanda tampak menetes darah bercampur cairan lengket. Akirnya tercapai juga keinginaku, sungguh puas aku mendapatkan keperawan Amanda, kataku dalam hati. Lalu kucabut batang Penisku yang Masih keras dari lubang Vagina Amanda yang sudah tidak perawan lagi karena aku.

Sementara itu Amanda terkulai lemas dan wajahnya Masih tampak tegang, dengan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya. Hal itu membuat tubuh putihnya semakin terlihat menggairahkan saja. Batang Penisku yang mengkilat dikelilingi lendir kawin Amanda, saat itu masih belum memuntahkan sperma juga, maka dari itu aku masih sangat bernafsu sekali,

“Amanda sayang… akuu belum keluar nih, sekarang kamu uka mulut donk sayang… perintahku.
Tanpa menjawab Amanda pun lalau membuka mulutnya, lalu aku mengarahkan batang Penisku ke dalam mulutnya. Pada awalanya Amanda mau muntah saat Penisku Masuk kemulutnya yang mungil itu. Namun kemudian dia mulai terbisa mengocok dan mengulum Penisku,

“Aghhh… enak Manda, sepong terus… Oughh… kamu mulai mahir deh, Ssss… Aghhh…”, desahku mulai merasa nikmat oleh kuluman Amanda.

Secara konstan Amanda pun terus mengkulum penisku dengan lembutnya. Tak lama setelah itu kurasakakan batang penisku berdenyut dan,

“Crottt… Crottt… Crottt… ”,
Akhirnya Penisku memuntahkan spermanya kedalam mulut Amanda yang mungil itu, saking banyaknya spermaku yang keluar sampai-sampai mulut Amanda yang mungil itu tidak mampu menampung spermaku.

Walaupun mulut Amanda mungil, hampir setengah spermaku tertelan oleh Amanda.

Cerita Dewasa Sex Tante Maria Mesum Haus Kenikmatan

apemtembem.com – Cerita Dewasa Sex Tante Maria Mesum Haus Kenikmatan ,

Namaku Bambang umurku sekarang 22tahun aku baru saja masuk kuliah menginjak semester I di kulihaanku aku termasuk orang yang bergaya diatas standart sih hehe^^.. Dikulihannku aku selalu dipandang oleh kakak kelasku, Karna Wajahku tampan, putih, tinggi dan bodyku proposional siapa yang melihatku tak berkedip. dan dikulihaanku terkenal juga banyak tante girangnya hihi

Cerita Dewasa Sex Tante Maria Mesum Haus Kenikmatan

Salah satu temen kelasku namanya Dita. Dia seorang gadis cantik dan model. Ia anak seorang direktur sebuah perusahaan besar di Jakarta. Dia mempuyai tubuh yang idel dan semok, Payudaranya padat dan sintal, pahanya mulus, pantatnya bulat padat sekalii. Siapa juga yang gak tertarik padanya terlebih dia sering memakai baju yang tipis dan ketat dan celana jeans sepangkal paha.

Aku sering sekali bermain dirumahnya dan bertemu dengan mamanya. Akupun sedikit minder bila menjemputnya menggunakan motor, di rumahnya yang berlokasi di Pondok Indah. Mamanya pun baik sekali padaku menganggap seperti anak sendiri, pada suatu hari aku datang kerumahnya dan kondisi hanya mamanya yang ada dirumah Karena Dita belum pulang dari rumah kakeknya dikampung. Jadi aku disuruh masuk dan nyantai diruang tamu

Kemudian Tante Maria tampak melihatku dengan pandangan yang agak lain. Agak rikuh aku dibuatnya. Terlebih Tante Maria duduk sambil menumpangkan kakinya, sehingga rok mininya agak sedikit terangkat memperlihatkan pahanya yang putih mulus.

“Ohiyah Tante sendirian aja dirumah sebesar ini?” tanyaku untuk menghilangkan kerikuhanku.

“Iyah Mbang, tante cuman tinggal ber4 dirumah. Kebeneran Pembantu tante lagi pulang kampung semua” jawabnya.

“Oh begitu, Maaf nih tan Bambang mau nanya? Tante Single Parent ya?” tanyaku menatapnya

“Ehmm Iyah Mbang tante udah 2 tahun ditinggal Suami.” katanya agak murung

“Tante semakin lama semakin cantik aja yah” kataku memuji agar dia tidak cemberut lagi

“Cantik ya?” tanyanya

“Cantik dong tante..” jawabku lagi.

Waduh, Tante Maria semakin menjadi. pahanya dibukanya agak lebar dan roknya terbuka sedikit sampai CDnya kelihatan.
“Kamu sudah pernah begituan dengan pacarmu?”.
Sambil berkata, Tante Maria mulai berpindah ke bangkuku dan tangannya ditimpah dipahaku.

“Ahh belum lah.. Aku masih perjaka tingting tan hihi” jawabku tersenyum kepada tante.

Jujur saja, sebenarnya akupun sudah mulai terangsang, ditambah lagi toketnya menempel ditanganku membuatku semakin terasa ngaceng.

“Tantee mau minta sesuatu nih sama kamu, Tapi kamu harus nurutin?” tanyanya sambil tangannya kembali merabai pahaku, dan kemudian secara perlahan mengusap-usap penisku dari balik celana.

“Apa itu tan?” tanyaku sambil menghadap kewajahnya sangat dekat dengan mata tante yang berbinar2

“Tante kan udah lama nih nggak berhubungan intim, Dan belakangan ini tante pengen banget tau.. bantuin tante ya sayang” katanya dengan nada lembut mengharapkan lalu mengecup bibirku dengan lembut sekali

“Tantee yakin minta bersetubuh denganku?” tanyaku

“Iyah kenapa nggak sayang? Tante yakin kami pasti bakal ketagihann” katanya Tangannya kemudian beralih ke pahaku dan kembali diusap dan diremasnya perlahan.

Tante pun kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahku, dan kemudian bibir kamipun telah saling berpagut. Tak kuasa lagi aku menolak tante Maria. Nafsuku telah sampai di ubun-ubun. sambil tangannya mulai membuka retsleting celanaku.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Rupanya Ibuku Pun Senang Kusetubuhi

“Ayo, tante pengen merasakan batang brondongg” dengan rakus melumat bibirku.

Tante Maria pun kemudian membuka celanaku beserta celana dalamnya sekaligus.

“Hmm.. Besar juga ya punyamu. Tante suka kontol besar anak muda begini”.

Tangannya mulai mengocok penisku perlahan. Kemudian Tante Maria merebahkan kepalanya dipangkuanku. Diciumnya kepala penisku, dan lantas dengan bernafsu dikulumnya penisku yang sudah tegak menahan gairah berahi.

“Ah.. Tante..Aahhs hangett bangett” desahku menahan nikmat, ketika mulut Tante Maria mulai menghisap dan menjilati penisku.

Tangan Tante Maria pun tak tinggal diam. Dikocoknya batang penisku, dan diusap-usapnya buah zakarku. Setelah sekian lama penisku dipermainkannya, kembali tante Sonya bangkit dan menciumiku.

“Kita lanjutin pelajarannya di kamar yuk sayang..” bisiknya.

Nafsu berahi telah menguasai diriku. Kamipun beranjak menuju kamar tidur Tante Maria. Sesampainya aku di kamar, Tante Maria kembali menciumiku. Kemudian tangankupun diraihnya dan diletakkan di payudaranya yang membusung.

“Ayo sayang.. Kamu remas ya” pintanya

Kuremas payudara Tante Maria. Tante Maria pun terdengar mengerang nikmat.

Payudara Tante Maria yang besar itu. Kubuka pengaitnya sehingga payudara kenyal itupun seolah meloncat keluar.

“Bambang khan sayang.. Ayo kamu hisap ya..” katanya

Tangan Tante Maria merengkuh kepalaku dan didorong ke arah dadanya. Tangannya yang satunya lagi meremas payudaranya sendiri dan menyorongkannya ke arah wajahku.

“Ah.. Enak.. aahh eennakk sshh gila hisap sayang ahhss” desah Tante Maria ketika aku mulai menghisap payudaranya.

“Jilati putingnya yang..” pintanya lagi. akupun menjilati puting payudara Tante Maria yang telah mengeras.

Kemudian aku kembali menghisap sepasang payudaranya bergantian. Setelah puas aku hisapi payudaranya, Tante Maria kemudian mengangkat kepalaku dan kembali menciumiku.

“Sekarang kamu buka rok tante ya”

Tante Maria merengkuh tanganku dan diletakkannya di pantatnya yang padat.
Kuremas pantatnya, lalu kubuka retsleting rok mininya. Aku terbelalak melihat Tante Maria ternyata menggunakan celana dalam yang sangat mini. Seksi sekali pemandangan saat itu. Tubuh Tante Maria yang padat dengan payudara yang membusung indah, ditambah dengan sepatu hak tinggi yang masih dikenakannya.

Kembali Tante Maria mencium bibirku. Lantas ditekannya bahuku, membuatku berlutut di depannya. Tangan Tante Maria lalu menyibakkan celana dalamnya sehingga vaginanya yang berbulu halus dan tercukur rapi nampak jelas di depanku.

“jilatinn memek tante ya sayang, pennngen nihh aahh.” perintahnya sambil mendorong kepalaku perlahan.

“Oh..my god.. Sshh shhh ennakk aahhh ahhh sshhh” erang Tante Maria ketika mulutku mulai menciumi vaginanya.

Kujilati juga vagina yang berbau harum itu, dan kugigit-gigit perlahan bibir vaginanya.

“Ahh..iyah sayang..aahh ahhh gilaa ahhh shhh eennak” desahnya.

Tante Maria lantas melepaskan celana dalamnya, sehingga akupun lebih bebas memberikan kenikmatan padanya.

“Jilat di sini sayang..”Tante Maria sambil tangannya mengusap klitorisnya.

Kujilati klitoris Tante Maria. Desahan Tante Maria semakin menjadi-jadi dan tubuhnya meliuk-liuk sambil tangannya mendekap erat kepalaku. Beberapa saat kemudian, tubuh Tante Maria pun mengejang.

Cerita Lainnya:   Cerita Seks Layaknya Bulan Madu Berduaan Di Hotel

“Aahh aahh yeess..aahh Gilla aahh ahhh ennnak Teruuss.” jeritnya.

Liang vaginanya tampak semakin basah oleh cairan kewanitaannya. Kusedot habis cairan memek nya sambil sesekali kuciumi paha mulus Tante Maria.

Payudara Tante Maria yang membusung kenyal, Sementara mulutku sibuk menghisap dan menjilati puting payudara Tante Maria, tangannya menuntun tanganku ke vaginanya. Akupun mengerti apa yang ia mau. Tanganku mulai mengusap-usap vagina dan klitorisnya.

Tante Maria kembali mengerang ketika nafsu berahinya bangkit kembali. Ditariknya wajahku dari payudaranya dan kembali diciuminya bibirku dengan ganas. Selanjutnya, tante Sonya menindih tubuh atletisku. Dijilatinya dada bidangku dan kedua putingnya dan kemudian perut sixpackku pun tak lupa diciuminya.

Sesampainya di penisku, dengan gemas dijilatinya lagi batangnya. Tak lama kemudian, kepala tante Sonyapun sudah naik turun ketika mulutnya menghisapi penisku.

“Masukin sekarang yah sayang, tante udha nggak tahan lagi pengenn ngentott” ktanya memasang muka sangee berat

Sambil berkata begitu, Tante Maria menaiki tubuhku. Diarahkannya penisku ke dalam vaginanya. Rasa nikmat luar biasa menghinggapiku, ketika batang penisku mulai menerobos liang memek Tante Maria.

“Uh.. Nikmat sekali.. Tante suka tongkolmu.. Enak..” desah Tante Maria sambil menggoyangkan tubuhnya naik turun di atas tubuhku.

“Aahh aahh aahh ekehh aahh Eekkhh Kimochii Ohh ooohh” begitu suara yang terdengar dari mulut Tante Maria. Seirama dengan ayunan tubuhnya di atas penisku.

“Tante suka.. Ahh.. Ngentotin anak muda.. Ahh.. Seperti kamu.. Yes.. Yes..” rancaunya

Tante Maria terus meracau sambil menikmati tubuhku. Tangannya kemudian menarik tanganku dan meletakkannya di payudaranya yang bergoyang-goyang berirama. Akupun meremas-remas payudara kenyal itu. Suara desahan Tante Maria semakin menjadi-jadi.

“Enak.. Ahh.. Ayo terus.. entotin tante.. Ahahh ahhh good ahhh ennnakk KONTOLL ENNNAKK.. Ahh..” rancaunya tak beraturan lagi

Tak lama tubuh Tante Maria pun kembali mengejang. Dengan lenguhan yang panjang, Tante Maria mengalami orgasme yang kedua kalinya. Tubuh Tante Maria kemudian rubuh di atasku. Karena aku belum orgasme, nafsukupun masih tinggi menunggu penyaluran. Kubalikkan tubuh Tante Maria, dan kugenjot penisku dalam liang kewanitaannya. Rasa nikmat menjalari seluruh tubuhku. Kali ini eranganku yang menggema dalam kamar tidur itu.

“Oohh Oohh tanntee Ennak banget Akuuu mauu cortt Tantee” erangku ditengah suara ranjang yang berderit keras menahan guncangan.

“Keluarin di mulut memek tantee sayanggg” katanya sambil mengimbangi pompaan kontolku

aku mengenjot kuat2 memek Tante Maria sampai akhirnya kubenamkan didalam rahim memek tante. kusemprotkan maniku semua didalam memeknya yang lecin

“Ahh.. Tante.. ennakk” jeritku

“Enak Sayang?” tanyanya sambil tersenyum genit.

“Enak tante… memang tante sering ya beginian”

“Nggak kok.. Kalau pas ada anak muda yang tante suka saja..”

“Oh.. Tante sukanya anak muda ya..”

“Iya sayangg..” jawab Tante Maria genit.

https://apemtembem.com/

Cerita Dewasa Sex Adik Pacarku Ternyata Suka Ngentod

apemtembem – Cerita Dewasa Sex Adik Pacarku Ternyata Suka Ngentod

Cerita Dewasa Sex Adik Pacarku Ternyata Suka Ngentod

Namaku Ferdi Firmansyah langsung menuju TKP, Pada Hari Rabu malam aku pergi kerumah pacarku.
Took.. Too.. Took.. Lala…

Tak Lama Kemudian, Sari Adiknya Pacarku yang membukakan pintu.
“Kak.. Masuk Ajah Dulu Ke Dalem. Mbaknya Belom Pulang.”
Saya Langsung Buka Pintu dan Masuk Ke Dalam.

“Din.. kakak kamu kemana?”tanyaku

“Kakak lagi dikamar lagi mandi mungkin. paling bentar lagi udahan”jawabnya

“Yowes aku nunggu disini aja”kataku

“Yah kak aku kebelakang dulu yah ngambilin kakak minum” katanya

“Sar, Lagi Ngapain? Kok Tumben Dah Pulang?”

“Lagi Ganti Baju kak. Iya Nih Tumben.. hehehe…”

Tak lama Sari keluar dari kamar mandi, menganti pakaiannya lebih kecil dari bajunya yang biasa
Sari Sambil Meletakkannya Di meja. Ketika Meletakkan Di Meja, Tak Sengaja Saya Melihat Toketnya Yang Besar Dan Mulus Jauh Dari Toket Punya Sari.

Wah, kebetulan banget sih gw udah lama juga pengen ngejamah tubuhnya Sari asli molek bener buat sih joni bangkit pengen masuk kedalam lobang belutnya

Dina Masuk Kembali Ke Kamarnya Dan Mengajak Saya Untuk Menonton Televisi.
“Kak Fer masuk saja kekamar Sari, Nonton disini aja” katanya
“Iya sar bentaran” kataku

Pikiranku Tambah Kotor. aku Langsung Masuk Ke Kamar Dan Mulai Ngobrol. Aku Dan Sari Mengobrol Tetapi Aku Hanya Terfokus Dengan Toketnya Dari Luar Tanktop. Dan Juga Saya Melihat Pahanya Yang Mulus. Sari Hanya Memakai Baju Tipis Minim Dipadukan Dengan Toketnya yang Besar Dan Nyembul Membuat Bajunya Terangkat Ditambah Lagi Dengan Dia Cuma pakai Celana Pendek Sampai Pangkal Pahanya Saja.

Walau Dia Baru Berumur 16 Tahun Tapi Tubuhnya Layak seperti Abg2 Model Hot. Wajahnya Cantik, Bibirnya, Facenya. Tak Lama Ngobrol, Sari Berjalan Menuju Kaca. Sari Mengaca Tapi Matanya Terkadang Melirikku Tapi aku terpana Dengan Bongkahan Pantatnya Yang Bulat

 

“Kak? Ngelihatin apa? Body Sari bagus yah?”

“Uuuh Nggak Kok, Kamu cantik yah”

“Yee… Sari Tauu Kakak Dari Tadi Liatin Apaaa? Toket sama Pantat Sarikan”

Dina Sambil Memegang Kedua Toketnya Dari Luar. Dan Bergaya Sedikit Nakal Sambil Mengoyangkan pantat yang bulatnya itu.”
“Apaan kamu, Udahh Jagoo yah soal Goyang-Goyyang” Kataku sambil merangkul pinggangnya

Kulihat dia mulai gelisah dan mulai menyender kepadaku setelah kupegang pinggalnya
“Pinggul kamu empuk juga yah” Kataku

“Iyah dong kak, Sari Kan Selalu Olaraga Buat Body Sari Mantep”Katanya sambil mengelus dadaku

“Kalau Emang Punya Kamu Mantep, Kasih Lihat Kakak dong”

“Nakal Banget Kak, Yaudah Nih Lihat”Sambil menurunkan Tangtopnya dan menjepit Toketnya menjadi gempal gemas

“Gempal banget punya kamu, Kakak Jadi Gemas Bangett”Kataku sambil memberanikan diri memegang toketnya

“Din,Kakak Pegang Ya”

Aku terpelongok melihat aksi Sari yang Mulai Panas. Sari melucuti semua pakaiannya dan hanya tertinggal CD yang dipakai, Payudaranya Bergelantungan Bebas. Aku Perlahan Membuka Bra nya Dan Menghisap Pentilnya Yang Pink Yang Serasi Dengan Kulitnya Yang Kuning Langsat.
Sembari Menghisap kuMeremas-Remas Toketnya. Sari Sama Sekali Tak Berontak Malahan Dina Merasa Keenakan. Kulumat Bibirnya yang lembut.

“Kakak Bebas Menjamah Tubuhku tapi SAri Minta Jangan Sampai ini Ketahuan Yah Kak”

“Iyahh Kamu Tenang Saja”

Kugendong Sari Dan kutaruk diatas Ranjang. Kubuka Celana Dalamku Aku Memintanya Sari Hisap Kontolku. Sari langsung Melumat kontolku Dengan Lahaap Aku hanya Menikmati Setiap Sedotan yang Dilakukanya Oouugh.. Nikmat… Setelah Itu, Kubaringkan Tubuhnya Kubuka CD warna Pinknya. Terlihatlah memek mulusnya yang ditumbuhi bulu2 kemaluan halus Kujilatin bibir memeknya dan Kristolisnya, Sesekali Lidahku Masukkan Ke Dalam memeknya.

“ Aawww Enakkk Kak Gatelll Aaaahhh” Kuhisap-Hisap terus Vaginanya kusedot Bibir Memeknya Kumainkan Klistorisnya dengan lidahku dan Sari hanya mengelinjang dan Mendesah menahan Nikmatnya

“Aaaahhh Ooohhh Sssshhh Oohh Sedot teruss Memek aku kakk” tangannya menjambak rambutku dan membenamkan mulutku dimemeknya tandanya dia sudah sampai

“Aaaaaahhhhh Kaaaakkkk Aaaakkkkuuu Keeeellluuarr!! Ooooohhhh”Jeritanya bergetar dan mengelinjang hebat

“ Aaaw.. eeegh.. Aaaw..Aku Nggak Tahan Lagi Kak Massukinn Sekaranngg” Desahnya Setelah Itu Saya Bersiap Untuk Memasukan Kontol Saya. Secara Perlahan Tapi Pasti Saya Menerobos Memeknya.

Sari sudah sangat Horny Memeknya sudah berkedut Pertanda sudah Tidak Tahan ingin Dimasukin oleh Kontol
“Awwwhhh Aaahh Pelan Yah Kak sakittt!”
Perlahan Kumasuk kontolku kedalam Luabang Kewanitaannya kugesek-gesek Dan Blesssshh! Masuk langsung dibantu cairan Kewanitaanya Ternyata Sari sudah Tidak Perawann lagi

Kugenjot langsung memeknya yang sudah becek karena orgasmenya, Kusodok dengan irama agak kencang sambil menikmati memek sempit adekku yang sangean Nikmatt Bangett!!
Setelah 15menitan Kami Ngentot Akhirrnyyaa Sarii Mau keluarrr Laggii Dan Creeettt Creeettt Kelaurlah membanjiri kontolku yang tetap ku genjot memeknya membaut dia mengelinjang dan medesah enak

“Aaaahhh Ooohhh Sssshhh Oohh Enakk terus Lebih kencang Genjot memekku Kaka” Rancaunya yang sudah tidak tahan menerimah semburan spermaku
Akhirnya Keluarlah Cairan yang telah ditunggu oleh Sari, Crott Crottt Crottt Kutumpahkan Semua spermaku didalam Rahim Sari
Akhirnya Saya Dan Dina Klimaks.

Cerita Dewasa Sex Kudapat Kenikmatan Bersama ABG Binal

apemtembem – Cerita Dewasa Sex Kudapat Kenikmatan Bersama ABG Binal

Cerita Dewasa Sex Kudapat Kenikmatan Bersama ABG Binal

Pekernalkan Namaku Putra Aku berkerja diprusahan PLN(Perusahan Listrik Negara) Aku menjabat sebagai Pengurusan Sistem Tenaga Kerja Perusahaan. Aku berumur25 tahun sekarang masih cukup muda sih, Tapi aku kemana-mana selalu bersama Skertaris Cantik Dan Montok yang selalu membantu urusan perusahann sampai suatu hari aku terbawa oleh suasana dan terjadilah!

“Selamat Pagi Pak Putra?” sapa Anjani padaku.

“Iyah Pagi Jani, Ada Apa yah?” aku balik bertanya.

“Ini pak saya mau mengantarkan Laporan tentang Kondisi mesin mesin Pabrik”

“Ooh Iyah makasih yah Jani” Jawabku singkat.
Tapi Anjani tidak beranjak dari kantorku tapi malah menatapku tajam dan tersenyum sedikit membuat ku menoleh kehadapannya lalu aku memandangi dari kaki sampai ke kepalanya dia begitu cantik dan sexy hari ini membuatku tertarik

“Loh? Kamu kok ngelihatin saya gitu sih? hehe”tanyaku

“Nggak kok pak, Bapak terlihat gagah sekali, apalagi kalau Itunya bapak lagi bangun hihi” ledeknya

“Eeh..hh Maafin saya Anjani” aku sangat malu ketika kejantananku terlihat tegang oleh skertarisku karena tadi aku sempat melihat video porno karena bosan dikantor

“Iyah tidak masalah pak, Itu sudah biasa kok” senyumnya

“Sudah biasa gimaanaa? Emang kamu sering ngelihatin beginian?” tanyaku

“Nggak sih pak, cuman kan masa sama Skertaris Sendiri harus malu?”godanya semakin liar

“Ehm..m Emang kamu nggak risih apa kalo Adik saya lagi ngacung?”tanyaku

“Sudah tidak gakperlu ditutup pak,”

Lalu kusingkirkan berkas yang menutupi kejantannaku terlihatlah begitu gagah dan besarnya kejantananku kutaruh posisi menyamping Anjani tidak berhenti melirik batangku aku tau apa yang diinginkan dia. Lalu aku berdiri dan mengatakan..

“Kamu Kelihatannya Sangat Tertarik Dengan punya saya iyah Sayang?”Godaku

“Ehhmm”dia tersenyum manis memacang wajah menantangku

aku beranjak kepintu dan menguncinya lalu kubuka kemejaku terlihatlah tubuhku yang atletis dan berotot membuat dia semakin luluh padaku “Ayoo kita mulaii.” Dia hanya menurut dan mengikutiku

Aku peluk Anjani dan mencium bibirnya lembut
Anjani tak melawan.. hanya pasrah.. tapi dia ikut melumat bibirku juga.

Tanganku tidak tinggal diam begitu saja.. kuraba ke bawah lalu meremas kuat bongkahan pantat yang bulat dan penuh semakin membuatku kian terangsang.

Kukeluarkan Kontolkuu yang sudah tegang dan kutemepelkan pada perut Anjani.

Kulepaskan baju kemejanya dan branya kuremas remas kuat payudara besar berukuran 36B kencang dan sintal itu dia meringgis kesakitan

Setiap remasan yang aku lakukan Anjani mengerang di sela ciumanku.. dan itu membuatku semakin bergairah.
Tanpa kusadari Kontolku sudah berada dibawah selakangkannya dan Anjani memaju mundurkan pantatnya sehingga tergeseknya kontolku dan mememeknya yang masih dibalut oleh CD

Aku menghentikan ciumanku dan menjalar kelehernya, tapi aku mengatakan
“Nggak papa kalau kita sampai begini?”Tanyaku

“Nggak papa kok mas, lagian aku juga mau kok” kata Anjani mengelus kontolku

Tangannku mulai memainkan puting toketnya yang masih merah kecoklatan yang menambah gairahku memuncak
Desahan Anjani berubah menjadi erangan penuh gairah.
“Aaahh.. aahh.. mas.. oohh..” erangnya

Waktu berlalu.. dan ciumankupun telah berubah pada payudaranya.. erangan dan gelinjang tubuh Anjani semakin keras dan kuat.
Ciuman dan jilatanku pada payudara Anjani membuatku mengerang semakin keras..

Apalagi ketika jariku menggosok vagina Anjani yang telah basah dan hanya ditutupi oleh celana dalam model thong miliknya yang telah basah kuyup oleh cairan pelumas kenikmatannya.

“Aaah.. aahh.. mass.. aahh.. aahh..” erang Anjani
Sengaja kutinggalkan beberapa bekas kemerahan di buah dadanya..

Dia cemberut ketika tahu ada bekas kemerahan di dadanya.. tetapi justru kecemberutannya makin menambah kecantikan wajahnya.
Tapi itu ga lama.. setelah beberapa saat Anjani kembali mengerang panjang..

Tubuh Anjani menggelinjang hebat sambil memelukku erat-erat. Tubuh kami berhimpitan ketat.

Bibirku menyusuri perutnya lalu berhenti di selangkangannya.. terasa asin ketika lidahku menyentuh vaginanya.. cairan cintanya.
Tangannya meremas rambutku ketika lidahku menari-nari di bibir vaginanya.. kakinya menjepit kepalaku.. aku makin bergairah mempermainkan vaginanya dengan bibirku.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Kurelakan Perawanku Demi Melunasi Hutang Abah

Selang beberapa saat.. Anjani yang telah ‘panas’ menarikku untuk berganti posisi.. ia merebahkanku di sofa.. lantas bergerak pelan mengangkang di atas tubuhku.
Berbalik.. kini ia yang duduk di atas pangkuanku dengan kaki terbuka lebar dan rok yang tersingkap sampai pinggulnya.

Setelah beberapa saat kemudian.. Anjani telah tenang.
Ia lepaskan pelukannya padaku.. ia tersenyum manis dan berkata di sela deru nafasnya..

“Haaah.. enak.. banget.. mas.. hah.. hah.. enakk.. banget.. kini giliran hah..”

Ia berdiri dan kemudian menarik turun celana dalamku.. dan.. Tuink..!
Betapa terkejutnya dia ketika melihat penisku yang sudah sangat tegang berdiri dengan kokohnya, penisku yang berukuran sekitar 17cm. namun diameternya yang gemuk membuatnya terlihat besar.

Anjani memegangnya penuh rasa hati-hati dan nafsu.. setelah terpegang, Anjani mengocoknya perlahan.. membuatku yang sudah sangat terangsang menjadi lebih mudah mencapai puncak gairahku.

Aku lantas mengangkat pantatku.. menyodorkan penisku ke mulutnya.. dia menggenggam dan mengocoknya.. memandang ke arahku sejenak sebelum menjilati dan memasukkan penisku ke mulutnya.

kembali kurasakan begitu pintar dia memainkan lidahnya. Antara jilatan.. kuluman dan kocokan membuatku mulai melayang tinggi. Eranganku mengeras seiring dengan kocokan Anjani pada penisku.

Beberapa saat berselang Anjani mengangkat tubuhnya.. lantas sambil menyingkapkan celana dalam model thong miliknya.. kubantu geraknya dengan menuntunkan penisku tepat berdiri tegak di bawah bibir vaginanya.

Dengan bertumpu sebelah tangah di pundakku Anjani menurunkan tubuhnya perlahan..
Slebbhh.. “Nghhh..hhh..” Erangnya nikmat.. ketika kepala.. lalu batang penisku membelah lepitan vagina sempit nan membasahnya.

“Erghhh..hhh..” Geramku tak kalah penuh nikmat.. saat merasakan sekujur kulit batang penisku dibekap kehangatan.. kerapatan belahan nikmat otot dinding-dinding liang vaginanya.

Peniskupun membelah bibir vagina Anjani terbenam padat di selorong liang hangat membasah nan menjepit penuh nikmat.
Rasa hangat dan basah serta denyutan kuat menyapa penisku..
Oughh.. Sungguh kenikmatan yang sudah lama aku cari dan damba.

Dengan satu gerakan penisku melesak terbenam dalam liang vagina Anjani Pijatan dan denyutan dinding vagina Anjani kurasa sangat nikmat..

“Aaahh.. mas.. aahh.. enakk.. bangett.. aahhh..” Rintihnya nikmat mengiringi gerusan batang penisku di liang vaginanya..

“Erghh.. Mas juga Fennhh..” Eranganku tak kalah nikmatnya.. menerima segala rasa nikmat yang membekap di sekujur kulit batang penisku di lepitan hangat membasah vaginanya itu.

Setelah beberapa saat berdiam diri beradaptasi.. Anjani lalu bergoyang dengan lembut maju-mundur.. memutar dan naik-turun..

Sementara itu penisku bagaikan dipelintir.. dipijat.. diremas-remas lembut oleh dinding vagina Anjani membuat hanya tak sampai 20 menit aku harus mengerang panjang.
“Aaahh.. aahh.. jani jani aahh.. aku.. mauu.. k-keluarr.. aahh.. aahh..” erangku.

“Aaahh.. aahh.. keluarrinn.. Didaalammm.. mas.. aahh.. aahh.. enakkk.. bangett..”

Anjani semakin memainkan tekniknya sambil memeluk tubuh Anjani penisku berkedut kuat.. memuntah sperma berkali-kali dalam liang vagina Anjani

Di atas selangkanganku Anjani semakin liar mengggoyang.. mengaduk-aduk batang penisku di liang nikmat vaginanya.
Sementara pijatan dan remasan dinding vagina Anjani semakin liar pula memberikan rasa nikmat yang tiada tara.

Tiba-tiba Anjani memelukku erat disertai dengan gelinjang dan kejangan liar tubuhnya.. bibirnya dengan nafas terengah mencari-cari bibirku.. kusergap.. hingga kamipun berciuman panas.

Sementara di bawah.. Anjani semakin kuat menekankan pinggulnya mendesak-desakkan vaginanya pada batang penisku yang dibekap megap-megap digerus keliatan liang vagina.. hingga penisku terbenam seluruhnya.. setandasnya..
Arrgghh.. Betapa rasa nikmat itu memang amat sangat memabukkan..

Kami berpelukan beberapa saat sampai semua itu mereda.. dan Anjani yang pertama melepaskan pelukannya dan sambil memegang wajahku, ia berkata..
“Mas.. hah.. hah.. enak banget. Makasih mas, enak banget rasanya.. hah.. hah..”

“Iya, aku juga enak. Makasih Anjani enak banget. Mas puas banget..”

Kata Anjani yang berdiri, lalu membetulkan kembali celana dalamnya.. dan kemudian ia bersimpuh di hadapanku.

Cerita Lainnya:   Cerita Seks Guruku, Pelampiasan Nafsuku

Ia pegang penisku yang masih tegang itu dan mengelusnya.. lalu menjilatinya dari buah pelirku sampai dengan kepala penisku.

Anjani yang kemudian mengulum penisku. Ia menjepitnya dengan bibir tipisnya dan menaik-turunkan kepalanya.. sementara itu lidahnya menjilati kepala penisku.. Anjani juga melakukan isapan lembut pada penisku.
Perpaduan dari semua itu sangat memberikan kenikmatan padaku.

Anjani melepaskan kulumannya.. lantas kembali mengocok penisku dengan lembut.. mengulumnya kembali.. membuatku mengerang-erang keenakan.

Puas dengan permainan oralnya kutuntun untuk kemudian merebahkannya ke sofa..
Aku lalu setengah berjongkok di depannya.. tangannya meraih batang penisku yang telah mengacung lagi.. lalu menyapukan ujung penisku ke belahan vaginanya..

Dia menatapku dengan pandangan penuh gairah.. aku jadi agak malu memandangnya.. namun nafsu ternyata masih lebih berkuasa..

Slebbhh.. Dengan sekali dorong melesaklah lagi penisku kembali ke vaginanya..
Dan ahh.. ia masih tetap menatapku ketika aku mulai mengocoknya.
Clebb.. clebb.. crebb.. clebb.. crekk..crekk.. clebb..

Kakinya menjepit pinggangku.. kutarik dia dalam pelukanku.. kudekap erat hingga kami menyatu dalam suatu ikatan kenikmatan birahi.. saling cium.. saling lumat.

Anjani mendesah liar seperti sebelumnya.. kurebahkan tubuhnya lebih dalam ke sofa.. lalu kutindih.. satu kaki menggantung dan kaki satunya di pundakku.

Buah dadanya bergoyang keras ketika aku mengocoknya vaginanya.. dia memegangi dan meremasinya sendiri. Beberapa saat kemudian kuputar tubuhnya untuk posisi doggie.. dia tersenyum..
Tanpa membuang waktu.. kulesakkan lagi penisku.. kali ini dari belakang..

Slebbh.. Jleghh.. “Oughh.. Mass..!”
Dia menjerit dan mendorong tubuhku menjauh.. kuhentikan gerakanku sejenak lalu mengocoknya perlahan.. tak ada penolakan. Kupegang pantatnya yang padat berisi… Anjani melawan gerakan kocokanku..
Kami saling mengocok.. dia begitu mahir mempermainkan lawan bercintanya.

Kupermainkan jari tanganku di lubang anusnya.. dia menggeliat kegelian sambil menoleh ke arahku.
Kuraih buah dadanya yang menggantung bergoyang indah dari sela blousenya yang terburai.. kuremas dengan gemas dan kupermainkan putingnya.

Batang penisku masih menancap di vaginanya.. kuciumi telinga dan tengkuknya.. Geliat nikmat Anjani makin liar.
“Aduh Masssss enak banget masshh.. Anjani sukaa, terus Massss..”

Kulepaskan tubuh Anjani kembali kami bercinta dengan doggie style..
Entah.. mungkin lebih setengah jam kami bercinta.. belum ada tanda-tanda orgasme di antara kami.

Kami berganti posisi.. Anjani kembali sudah di pangkuanku.. tubuhnya turun-naik mengocokku.. buah dadanya berayun-ayun di mukaku.. segera kukulum dan kusedot dengan penuh gairah hingga kepalaku terbenam di antara kedua bukitnya.

Gerakan Anjani berubah menjadi goyangan pinggul.. berputar putar dan mengobok kontolku

Tak lama kemudian.. tiba-tiba Anjani menghentikan gerakannya.. dia juga memintaku untuk diam.
“Sebentar Mas, Anjani ngga mau keluar sekarang..” katanya sambil lebih membenamkan kepalaku di antara kedua bukitnya.. aku hampir tak bisa napas.

Perlahan kutuntun dan kuputar tubuhnya menghadap dinding.. kubungkukkan sedikit.. lalu kusapukan penisku ke belahan vaginanya dari belakang..

Anjani mengerti maksudku.. kakinya dibuka lebih lebar.. mempermudah aku melesakkan penisku.
Tubuhnya makin condong ke depan.. Slebbh.. jlebhh..
“Oughh.. Masshh..” desah kenikmatan kembali mengiringi masuknya penisku mengisi vaginanya.

“Sss.. aduuh Mass, enak bangettt Massss.. kontol mass mentokk bangett sampai dinding rahimku”
Desahnya lagi.. sambil membalas gerakanku dengan goyangan pinggulnya yang montok.

Kami saling bergoyang pinggul.. saling memberi kenikmatan sementara tanganku menggerayangi dan meremas buah dadanya.

Kudorong sekalian hingga dia telungkup di atasnya.. aku tetap masih mengocoknya dari belakang..
Dia lantas menaikkan satu kakinya di pinggiran meja.. penisku melesak makin dalam.. kocokanku makin keras.. sekeras desah kenikmatannya.

“Sss.. eegghh.. udaahh Mashh.. Anjanii nggaak kuaat, mau keluar niih..” desahnya
“Sama.. saya juga..hhhh..”

“Kita sama-sama, keluarin di dalam saja,”

“Erghhh.. orghh..” Crett.. crett.. crett..
“Auughh.. masshh..!”

Cerita Dewasa Sex Tanteku Pemuas Nafsu Birahiku

apemtembem – Cerita Dewasa Sex Tanteku Pemuas Nafsu Birahiku

Cerita Dewasa Sex Tanteku Pemuas Nafsu Birahiku

Namaku Bima Umur aku sekarang 23 tahun. Sekarang kuliah disalah satu universitas swasta di Surabaya. Aku termasuk cowok yang mudah terangsang, Setiap kali aku melihat wanita yang memakai pakaian sexy ataupun memperlihatkan Toket atau memeknya kontol aku langsung berontak.. Aku sering melekukan onani paling tidak 1 kali sehari..

Waktu itu Orang tuaku pergi kemedan untuk mengurus pekerjaan mereka, jadi dirumah aku sendiri akhirnya aku dititipkan dirumah tanteku. Nama Tanteku, Jenny Berparas Cantik, Menawan, Montok Dan Sexy Tak seorang lelaki yang menolak kalau diajak ngentot dengannya walau umurnya sekarang sudah 35 tahun tapi wajah dan tubuhnya tidak memperlihatkan tuanya tante.

Yang aku suka dengan tante Dia dirumah suka sekali memakai celana pendek dan baju ketat saja dirumah terkadang tidak memakai Bra dan CD dan membuat puting dan bibir memeknya nyiplak, aku suka sekali coli sambil membayangi tubuh hot tante Jenny terkadang kalau aku iseng sering aku ngocok disaat tante tidur dan menumpakan spermaku dipantatnya ataupun di belahan memeknya tanpa dia sadari.

Ketika siang hari kami sedang berdua dirumah karena pembatu pada pulang, jadi aku sedang dikamar namun tante dikamar mandi

«Bim?? Kamu dimana? Sini sebentar bantuin tante dulu» kataku

«Ya tan, Bentar aku masih beresin kamar. ntar aku turun»

«yasudah jangan lama2 yah dek». kata tante

setelah kerjaanku selesai aku turun kebawah menghampiri tanteku dikamar mandi. aku lihat tanteku hanya memakai baju can see tipis dengan toket yang ukuran 36B, baju dan celananya sudah basah karena terkena cipratan air kamar mandi

«Kamu kewarung bentar belikan sabun bentar yah».

«yaelah kirain kenapa, Emang tante kenapa nggak pergi beli sendiri?»tanyaku

«Iyah kali tante yang beli, nggak lihat pakaian tante udah basah semua». Hehe, aku lihati terus tubuh tanteku yang sexy itu.. rupanya dia sedang tidak memakai bra dan cd karena putingnya nyembul keluar dan bibir memeknya

«Habis tante cantik banget, terus sexy lagi, hehe»

«Nakall yah, ntar tante jepit loh.» goda tante

«Apanya yang dijepit tan?» aku pura2 bertanya

«Iyah yang keras2 dong, udah ah sana beliin dulu»

«Iyahiyah» aku sambil pergi jalan aku membayangkan dan berpikir kalau ntar aku perkosa saja tante marah nggak yah, setelah sampe warung aku beli sabun mandi cair dan aku kembali kerumah lagi dan mengaarah kekamar mandi tapi ada 1 hal yang membuatku terkejut aku melihat tante dikamar mandi hanya mengunakan Bra Dan CD saja. Kudekati perlahan tanpa sepengetahuannya dan kuterawang ohh benarbenar sudah hilang akalku.

Aku ingin sekalii merasakan nimatnya memeknya daridulu, jadi kubuka sabun cair itu dan kutumpahkan dari kepala sampai tubuh tantee yang membuat dia langsung menoleh kearahku. langsung kutangkap tubuhnya setelah dia berdiri dan kuciumi lehernya tapi tanganku langsung meremas toketnya yang dibalut bra tipis

«Aaah!!! Kammuu ngapainnn Bim, Jangann coba2 untuk perkosa tante!»bentaknya

«Aku udah nggak tahan lihat kamu syg, aku pengen ngerasain memek kamu» kataku semakin berani

«Aaahh! Menyingkir kamu bajingan jangan perkosa memek aku» kata tante semakin kasar

«Kamu mau dikasarin yah sayang? OKE!» Kujambak rambutnya dan kukulum bibirnya kutarik lidahnya dan kusedot sedot tante tidak diam dan membalas permainanku ternyata

«Ngapain harus perkosa tante sih? Kalau kamu minta sajakan tante kasih sih» kata tante membuatku mulai melemas

«Tante beneran mau ngentot sama Bima?»tanyaku memastikan

«iyah karena tante sudah lama tidak dapat jatah sama om kamu»

«Yasudah kita mainnya dikamar mandi saja dulu yah tan»

«terserah kamu deh tante nurut saja, dan bersihin dulu sabun yang kamu tumpahin dibadan tante»

Aku menyiramkan air dari atas kepala tante kuguyur 3 sampai 4 gayung terus kugosok perlahan dari leher turun kedadanya kuraba toketnya yang besar itu lalu kusingkapkan bajunya oh tergelantunglah toketnya yang menantang itu kuremas-remas toketnya yang membaut tante mengiggit bibirnya kuberihkan sabunsabun yang menempel didada tante, lalu kuhisap putingnya kumainkan dengan lidahku dan sedikti kugigit putingnya Tante Jenny mendesah..

«Aaaahh Sshhhh Sayaanngg geliiii Ohhh» desah tante

Takpeduli dengan katanya kuhisap terus putingnya dan kujilati lalu kubasuh lagi tubuhnya dengan air dan menjalar kearah selangkangannya yang ditumbuhi bulu2 kemaluan yang lumayan lebat tapi mengairahkan. kuturunkan perlahan CD berendanya yang sexy dan kuciumi rambut memek yang dari dulu sudah kudambakan

«Jilatt memek tante Bim, puasin tante udah nggak tahan lagi sayang» rancau tanteku

Kujilat memeknya yang sudah basah oleh cairan kewanitaannya lidahku bermain mian denga klistorisnya yang sudah membengkak tapi jariku terus mengobok-ngobok memeknya kumasukan dua jariku kedalam lubang memeknya yang membuat tante mendesah sampai jinjit

«Ohhh sayang kamu nakall banget yah» kata tante sambil menjambak rambutku

«Memek tante nikmat banget nih,»

«Sukamu mau apakan tubuh tante, ini milikmu semua sekarang tante sudah pasrah»

Tanpa lama lagi aku berdiri dan kuangkat kaki tante sebelah keatas bak mandi dan kukeluarkan kontol aku yang besar sudah mengacung dan kugesek2 dibibir memek tante yang mulus ini membuat dia merintih…

«Ooohh sayang ooohh jangan siksa tante seperti ini sayang, masukin saja».kata tante

Kubuka paha tante lebar-lebar.. Sampai terlihat lubang memeknya yang masih basah itu.. Lalu kupegang kontol aku dan kugesekkan kepala kontol aku di mulut memeknya..

«Ohhhhhh, Bimaaa ayo masukan kontolmu.. Memekku ini milikmu sayanggAyo masukin..» racau tanteku..

Kudorong kontol aku ke vagina tanteku yang sudah basah sekali.. Agak susah masuknya..

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Dewasa Nafsuku Memaksaku Perkosa Pembantuku

«Oughh.. Masukin yang dalam Bim Sampai kontolmu amblas.. Ayo sayangg»

Kutekan lagi kontol aku. Sekarang kontol aku sudah masuk 1/2 ke dalam vagina tanteku.. Kutarik sedikit kontol aku dan aku menarik napasku.. Dan.. Bless.

«Aughh, sayang sakit.. Kontolmu gede banget» teriak tanteku..

Kontolku seperti dimakan oleh memeknya tante, amblas.. Kutarik pelan-pelan kontol aku..

«Bima, aauugghh. Sakit. Pelen-pelan ya..»

Kutarik dan dorong dengan pelan kontol aku yang berada dalam lubang kenikmatan tanteku..

«Tante, memeknya sempit bangettt»
«Iyah nihh, nikmati yah ini yang tante bilang bakalan jepit yang keras».

Kupercepat gerakan kontol aku.. Tarikk dorongg.. Tarik.. Dorong..

«Oughh.. Shh.. bbert.. Oughh ssshhh..» desah tanteku karena nikmat yang kuberikan. Kugenjot terus vagina tante yang semakin becek itu..
«Ouugghh enakk sayang ayo genjot vagina tante.. Lagi aaahh sshhh Ssshh»

Ku percepat gerakan maju mundur pantatku.. Payudara tante yang bergoyang turun naik seiring dengan genjotanku kuremas-remas.. Dan sekali-kali kupelintir putingnya..

«Auhgghh enak sayangg.. Ayo genjot.. Terusshh»

Kontolku yang berada dalam vagina tante.. Kutarik sampai hampir keluar.. Lalu.. Kudorong pantatku kedepan sekuat tenaga..
Bim

«Aaaugghh enak Bim , ayo lakukan lagi.. Aku suka kontol kamu Ssshhhhhtt Aaaahhh»

Kulakukan terus dan kupercepat genjotanku. Sepertinya tanteku sudah hampir klimaks..

«Ayo Bim pompa memek tante secepat dan sekeras mungkin dengan kontolmu itu.. Ougghh»

Tanteku juga menggoyangkan pantatnya maju mundur sehingga terasa sekali denyut memeknya.

«Bim,, tante mau keluar.. Ougghh shh tante nggak tahan lagi..»
«Kita sama-sama aja tante..»

Kupercepat genjotanku. Kupompa terus vagina tanteku ini.. Dann.. Tanteku memelukku dengan erat dan terasa semburan cairan kenikmatan bibi dalam memeknya..

Croott ccrroott ccrroott..

Aku juga menyemburkan spermaku dalam vagina tanteku.. Akhirnya kami lemass.. Kontolku yang masih berada dalam vagina tante.. Seperti dijepit.. Enak sekali denyutannya.. Aku juga membalas dengan membuat kontol aku berdenyut..

“Hehe nakal ya kamu..”
“Tante juga”

Kubuka vagina tanteku dengan jari telunjuk dan jempolku.. Lalu kutusuk-tusukkan lidahku di lubang memeknya.. Sambil sekali-kali kuhisap vagina tante nakal yang baunya harum.. Sampai lebih kurang 10 menit kami dalam possisi 69, tiba-tiba kepalaku dijepit oleh kedua paha tante nakal ..

Aku tahu kalau tante nakal ku sudah mencapai orgasme yang Keduaaanya.. Dari vagina tante keluar cairan warna putih dan langsung kujilat sampai bersih.. Tanteku masih sibuk dengan kontol aku walaupun sudah mencapai orgasme..

Lalu..

«Tante, aku juga mau keluar» Kusemprtkan 6x spermaku didalam mulutnya karena sudah lama kupendam dan melehlah dimulut tante manis dan sexy pengen kukentot

Cerita Dewasa Sex Ngentot Gadis Desa Yang Masih Polos

apemtembem – Cerita Dewasa Sex Ngentot Gadis Desa Yang Masih Polos

Cerita Dewasa Sex Ngentot Gadis Desa Yang Masih Polos

Namaaku Anton, umur 31 tahun tapi di umur 30 gue sudah menduda dengan meninggalkan anak berumur 5 tahun. Jadi pada tahun 2014 gue mengalami konflik rumah tangga yang tidak bisa diselesaikan lagi selain di meja hijau, perceraianaku dengan istriaku meninggalkan banyak masalah dan membuat perubahan besar dalam hidupku antara lain, anak, rumah, hubungan dengan orang tua dan lain-lain, salah satunya adalah nasib pembantuaku, Aisyah yang sudah bekerja mengasuh anakaku selama 2 tahun.

Aisyah adalah sosok gadis desa yang polos. Dua tahun lalu dia gue jemput dari bilangan Serang. Umurnya pada saat baru kerja denganaku baru 17 tahun dimana dia baru tamat SMP dan tidak mampu lagi untuk meneruskan sekolah karena kondisi keluarganya yang sangat memprihatinkan.

Di usianya yang masih belia dia harus menghidupkan keluarganya dan adik-adiknya. Selama kerja di tempataku dia diperlakukan dengan sangat baik dan sudah kuanggap keluargaaku sendiri dan dia pun bekerja sangat rajin dan penuh perhatian dengan anakaku.

Namun konflik rumah tanggaku mempengaruhi nasib Aisyah yang sangat menggatungkan hidupnya dengan keluargaku. Malam itu disaat istriaku minggat dari rumah, dia datang kepadaaku duduk di lantai menundukkan kepalanya sambil menangis, di tangangya menggenggam sebuah tas besar seperti siap-siap mau pergi jauh sambil menangis dia berkata.

“Pak Aisyah pamit, tapi Aisyah bingung mau kemana Aisyah enggak enak dengan keadaan di rumah ini”

Lalu gue berusaha menahannya untuk tidak pergi malam itu.

“Aisyah Ibu sudah pergi dan saya cerai bukan berarti saya mengusir kamu, kamu mau pergi kemana? Malam malam gini bahaya dijalan”
“Dan kamu pikirkan dengan keluarga kamu kalau kamu tidak bekerja”. Kemudian Aisyah kelihatannya mau mengerti dan dia berjalan kembali ke kamarnya.

Keesokan harinya dia mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya, manyapu, mengepel dan lain-lain. Sedangkan gue disibukkan dengan masalah rumah tangga yang lagi berantakan.

Enam bulan berselang gue hidup di rumah sendirian dan ditemani Aisyah yang membantu mengurusi rumah. Gue stress menghadapi masalah perceraianaku tapi untungnya Aisyah gadis polos itu baik sekali, apa apa yang bisanya di siapkan oleh istriaku dia kerjakan seperti menawarkan sarapan, membuatkan kopi, menyiapkan pakaian. Gue terharu sekali dengan keadaanaku dimana disaat Gue kehilangan seseorang, tapi gue mendapatkan perhatian dari seseorng yang sebelumnya tidak pernah akuduga yaitu Aisyah gadis polos yang baik sekali.

Lalu gue juga membalas kebaikannya dengan memenuhi segala kebutuhannya. Gue jadi sering pergi bareng untuk belanja kebutuhan sehari hari sekaligus membelikan pakaian yang layak untuknya, namun Aisyah tetap menjaga kesopanan dan menjaga jarak antara seorang pembantu dan majikannya. Kalau pergi pun dia selalu duduk di belakang.

Malam itu sepulang gue pergi berbelanja dengan dia, hujan deras sekali dan kita harus berlari kehujanan untuk menurunkan barang dari mobil. Dan setelah selesai kami berdua bergegas ke dapur untuk merapihkan barang tersebut. Dengan tubuh yang basah kuyup Aisyah menyodorkan handuk kering kepadaaku.

“Pak badannya dikeringin dulu nanti sakit”.

Gue terharu sekali dengan perhatiannya, sudah lama gue haus akan kasih sayang seperti itu. Gue terima handuk tersebut sambil memandangi wajah cantiknya yang basah. Air diwajahnya menambah kecatikan polos wajahnya apalagi diterangi oleh lampu dapur yang kekuning kuningan, kemudian dengan handuk yang diberikannya gue seka wajahnya.

“Kamu saja Aisyah, gue enggak mau kamu sakit, gue sayang sama kamu Aisyah”
Dia tekejut sekali dan menunduk”Bapak apa-apaan sih? Aisyah kan pembantu”
“Enggak Aisyah kamu seperti gadis yang lain, kamu cantik sekali”.

Kemudian akupeluk tubuhnya yang pendek dan sintal itu. Kepalanya tepat berada di dadaaku. Pada saat akupeluk dia mengencangkan badannya seolah menolak, tapi melemah seolah menerima.

“Pak jangan pak.. Aisyah takut”.

AKuusap keningnya yang basah dan akukecup jidatnya yang halus.

“Tapi apa gue salah kalau gue sayang sama kamu Aisyah?”

Tubuh Aisyah seperi lemas tanpa daya, bibiraku terus merayap ke mata terus ke hidungnya seolah menyapu wajahnya yang halus dan putih. Suaranya yang halus dan mendesah terus mengucapkan.

Cerita Lainnya:   Cerita Seks Hijabers Mesum Memuaskan Nafsuaku

“Aisyah takut pak, Aisyah takut”.

Namun gerak tubuhaku terus menggeliat di tubuhnya.

“Tenang Aisyah Kamu aman bersama gue”.

Lalu akuhinggapkan bibiraku di di bibirnya yang tebal, akuhisap lembut bibir bawahnya, sembari gue mainkan lidahaku di mulutnya. Terasa di balik buah dadanya yang montok itu detak jantungnya yang berdegup kencang. Sambil terus berpelukan dan berciuman kami melangkah kecil menuju ruang tengah dekat dapur dan akududukan dia di sofa. AKuberanikan tangan kanan menelusup ke balik kausnya yang basah tersebut dan akususupkan jari jemariaku ke pangkal buah dadanya yang halus sampai berputar putar di sekitar aerolanya. Suara Aisyah semakin melemah.

“Pak.. Pak Anton mmhh”..

Aisyah berusaha melipat badannya agar gue sulit meraih buah dadanya, Tapi Aisyah tidak berdaya. Begitupun ketika tangan kiriaku menelusup ke dalam selangkanya melalui rok panjangnya yang tersingkap ke atas dia berusaha menutup pahanya rapat-rapat, tapi akhirnya melemah ketika jari tengahaku berhasil menyentuh celah kemaluanya yang belendir dibalik celana dalamnya yang kumal, kini tidak ada kata-kata lain yang terucap dibalik desahannya selain.

“Pak Anton mmhh.. Pak.. Pak”.

Sekarang intensitasaku berpusat di kemaluannya, akumainkan clitorisnya dengan gerakan berputar dan sedikit menekan, cairan lendir terus mengalir dari kemaluan Aisyah sampai ke liang duburnya. Memang benar kata orang, kalau wajahnya putih kemaluannya cepat basah. Ketika jari tengahaku mulai menyusup ke liang kemaluannya Aisyah menahan tanganaku sembari berkata.

“Pak Aisyah masih perawan jangan ya pak”.

AKuhormati permintaannya. Dilain pihak akugantikan peran tanganaku yang di dada dengan mulut, kubuka kaus putihnya yang tinggal hanya BH akumal yang sudah kukendorkan. AKumainkan lidahaku di sekitar puting dan arolanya, Aisyah semakin menggelinjang tanpa bisa di kontrol lagi, desahannya berubah menjadi erangan-erangan halus.

“Aaarghh..! Arrghh”

wajahnya yang putih polos berubah menjadi merah seperti udang rebus. Dan di tangan kiriaku kemaluannya menjadi lebih tebal dari sebelumnya. Di telinganya akubisikan.

“Aisyah gue sayang sama kamu, kalau kamu mengijinkan gue untuk memberikan kebahagiaan yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya gue akan memberikannya.. Tapi gue tidak mau memaksakan kamu, karena gue tidak mau menyakiti kamu”.

Mata polos Aisyah berbinar sambil memandang ke arah mataaku.

“Nikahi Aisyah ya pak, Aisyah mau memberikan ini untuk bapak” sambil menuntun tangan kiriaku ke arah kemaluannya.

Dari sofa Aisyah akugendong ke kamar dimana sudah lama tempat tidur itu dingin setelah perceraianku. Di tempat tidur itu akutanggalkan seluruh pakaiannya sehingga yang tersisa hanya tubuh bogelnya yang putih. Begitu pun gue menanggalkan pakaianaku tanpa sehelai benang pun.

Gue mulai permainan dari awal dengan menciumi wajahnya, kemudian lehernya.. AKutanamkan kepercayaan kalau gue sayang sama dia. Sambil mengusap keningnya akuciumi putingnya, pelan-pelan akuhisap puting susunya yang bulat dan kemerahan. Tangan kiriaku memainkan clitorisnya yang basah. Tubuh Aisyah menggelinjang kuat sembari mendesah manja.

“Aaah Pak aahh mm aah”.

Setelah puas bergumul dengan buah dadanya bibir gua terus merayap ke bawah.. Dan hinggap di belantara bulu kemaluannya yang halus. Kedua pahanya akubuka lebar-lebar sampai terlihat celah kemaluan yang memerah dan berlendir, kusapukan lendir yang membasai mulai dari celah dubur ke atas sampai ke clitoris dengan lidaahku. AKumainkan biji clitorisnya dengan lidahaku dengan gerakan memutar dan memijat, Lani gadis polos itu berubah menjadi macan betina dia mengelinjang hebat disertai jeritan-jeritan manja ketika bibiraku mengigit pelan clitorisnya. Kedua pahanya terasa keras menjepit kepalaku, sembari memekikan erangan.

“Pak! Aaacgghaahh aagghh pak, Aisyah kenapa nihh rasanya ada yang mau keluar aggrrggh.. Aisyah sudah enggak kuat mau ngeluarin pak!!”

Kemudian jepitannya melemah sambari menggeliat keringat birahi disekujur tubuhnya membuat tubuhnya menjadi seperti berminyak. Rupanya dia mengalami klimaks untuk pertama kalinya, kemudian akuciumi wajahnya yang berkeringat tersebut.

“Kamu bahagia Aisyah?”

Matanya berkaca tapi mengangguk.

“Kamu akan mendapatkan kenikmatan yang lebih dari ini Aisyah”

Sembari akuarahkan penisaku ke liang kemaluannya, terasa degup jantungnya bertambah keras ketika kepala penisaku menyentuh bibir bagian dalam kemaluannya.

“Pak jangan!” dia bergumam
“Tenang sayang enggak sakit kok”.

Cerita Lainnya:   Cerita Seks Pelajar Gadis ABG Anak SMA yang Menggoyangku

Sedikit demi sedikit kepala penisaku desapkan ke liang kemaluanya, Aisyah sedikit meringis disertai desahan manjanya, lama juga akutekan-tekan penisaku di liang kemaluannya, agak susah ditembus karena bibir kemaluan bagian dalamnya cukup tebal. Setelah perjuangan yang cukup lama akhirnya baru kepala penisaku yang masuk, gue kemudian memeluk tubuhnya erat sembari membisikkan.

“Maaf ya sayang ini agak sakit, masalahnya kamu masih perawan”
“Pak Aisyah sayang sama bapak”.

Kemudian Sleep! akudorong kuat penisaku diserai jeritan halus Aisyah

“Aaahh!!”

Dari kemaluanya mengalir lendir disertai darah segar yang kemudian menodai sprei.

“Makasih ya sayang” akubisikan ke telinga Aisyah.

Cerita Dewasa Sex Desahan Keponakanku yang Tak Terpuaskan

Kemudian gerakan kulanjutkan naik turun seirama dengan erangan Aisyah, agghh Pak aagghh! Tubuh Aisyah menggeliat liar mengikuti gerak pinggul, gerakan semakin cepat naik turun semakin kupercepat seiring dengan kenikmatan yang kurasakan. Ketika pinggulnya menarik kebawah terasa sekali bibir kemaluannya seperti menyedot penisaku, akupun mengerang kenikmatan. Sudah tidak terasa sudah 10 menit tubuhaku dan tubuh Aisyah berpacu untuk mendapatkan puncak kenikmatan, kami berdua saling menekan kemaluan kita masing masing, ketika gerakan naik turun kugantikan dengan gerakan memutar sambil menekan keras penisaku ke arah atas, Aisyah menjerit keras.

“Aagghhk!! Aisyah sudah enggak kuat paakk!! aaggkkhh!”
Sembari memeluk tubuhaku erat erat diiringi kemaluannya terasa berdenyut,”Aisyah puas Pak Aisyah puas!”
“Gue juga mau keluar Leenn!!” Gue tekan penis kuat-kuat di kemaluannya sembari menyemburkan sperma hangat di kemluannya”Sayaang!!”.

Lalu dengan tubuh yang dilumuri keringat birahi kami berdua berpelukan, dan berciuman. Aisyah menangis dia menyesal sekali, gue pun menyesal telah menodai wanita yang baik sekali. Isak tangisnya terus menerus sampai akhirnya kami berdua tertidur berpelukan.

Jam tiga pagi malam yang sama gue terbangun menatap tubuh Aisyah yang terkulai, ku bisikan kata-kata cinta di telinganya.

“Aisyah Gue mencintaimu dan ingin menikahimu”.

Ku cium bibirnya, belum lagi kering air matanya ku cium leher dan dadanya, rupanya gue terangsang lagi. Kedua pahanya yang putih ku angkat dan ku bengkek ke atas tanpa basa basi langsung ku desapkan penis ku yang tegang lagi ke liang kemaluannya. Aisyah terbangun dan terkejut tanpa basa-basi telebih dahulu ku mainkan irama keras lagi di kemaluannya dia hanya bisa menjerit kenikmatan.

“Agghh agghh bapak kok enggak bilang-bilang oohh oohh, vagina Aisyah sakit pak!”

Tapi lama kelamaan Aisyah merasakan kenikmatan dari setiap gesekan penis ku.

“Terus Pak.. Terus agghh terus Pak Anton”

Terus ku balik badan Aisyah menjadi dia di atas.

“Coba kamu Aisyah yang gerak”

Aisyah duduk tepat diatas pinggul ku, dengan sedikit kikuk dia berusaha menggerakan pinggulnya.

“Aghh.. Eaghh Aisyah enggak kuat Pak ngilu di memek Aisyah”.

Memang dengan posisi dia di atas tekanan penis ku di clitorisnya semakin kencang. Lalu ku bantu menggerakkan pinggulnya dengan tangan ku.

“Terus sayang gerakin”
Aisyah merajuk manja,”Ahh Pak ngilu”

Gue enggak hiraukan rajukannya sekarang ku bantu gerakan pinggul ku ke atas dan kebawah, Aisyah terus mengerang kuat, tapi lama kelamaan dia bisa menggoyangkan pinggulnya ke depan dan ke belakang, sambil kadang kadang menjerit..

“Terus sayang terus” gue bergumam Aisyah sudah pinter sekarang, Gerakan Aisyah semakin hebat dan menekan semakin kuat..
“Aisyah sudah hampir Pakk!”
“Sudah sayang keluarin aja”

Cerita Dewasa Sex Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit

Aisyah kemudian memeluk ku erat-erat sembari menjerit.

“Ooohh! Aaagghh!! Aisyah keluar pak..”
“Gantian gue yaa!”

Kemudian dengan cepat, tanpa melepaskan penis di kemaluannya kubalik, sekarang badanku di atas dan kedua kaki pendek Aisyah melingkar di dadaku, kumainkan lagi gerakan naik turun, kurojok-rojok kemaluannya selama beberapa menit, keras terdengar suara ciplakan air yang membanjiri kemaluan Aisyah, terus kutekan sekuat kuatnya vagina Aisyah dan.

“Aisyah gue keluar lagii Aisyah..”
“Paakk Aisyah jugaa agghh!”

Kemudian kami berdua lemas tertidur dengan raut wajah penuh kepuasan. Malam itu menjadi malam yang sangat bersejarah bagi kami berdua. Dan sejak itu kami menjadi tidak canggung untuk melakukannya dan akhirnya barang dan baju Aisyah pindah ke kamarku.

Cerita Dewasa Sex Desahan Keponakanku yang Tak Terpuaskan

Cerita Dewasa Sex Desahan Keponakanku yang Tak Terpuaskan

apemtembem – Cerita Dewasa Sex Desahan Keponakanku yang Tak Terpuaskan Keponakanku yang baru menikah tinggal bersam gue karena mereka belum memiliki rumah sendiri. Tidak menjadi masalah bagiku karena gue tinggal sendiri setelah lama bercerai dan gue tidak memiliki anak dari perkawinan yang gagal itu. Sebagai pengantin baru, tentunya keponakanku dan istrinya, Angel, lebih sering menghabiskan waktunya di kamar.

Pernah satu malam, gue mendengar erangan Angel dari kamar mereka. Aku mendekat ke pintu, terdengar Angel mengerang2, “Terus mas, enak mas, terus, yah udah keluar ya mas, Angel belum apa2″. Sepertinya Angel tidak terpuaskan dalam ‘pertempuran” itu karena suaminya keok duluan. Beberapa kali gue mendengar lenguhan dan diakhiri dengan keluhan senada. Kasihan juga Angel.

Suatu sore, sepulang dari kantor, gue lupa membawa kunci rumah. Aku mengetok pintu cukup lama sampai Angel yang membukakan pintu. Aku sudah lama terpesona dengan kecantikan dan bentuk tubuhnya. Tinggi tubuhnya sekitar 167 cm. Rambutnya tergerai sebahu.

Wajahnya cantik dengan bentuk mata, alis, hidung, dan bibir yang indah. Angel hanya mengenakan baju kimono yang terbuat dari bahan handuk sepanjang hanya 15cm di atas lutut.Paha dan betis yang tidak ditutupi daster itu tampak amat mulus. Kulitnya kelihatan licin, dihiasi oleh rambut-rambut halus yang pendek.

Pinggulnya yang besar melebar. Pinggangnya kelihatan ramping. Sementara kimono yang menutupi dada atasnya belum sempat diikat secara sempurna, menyebabkan belahan toket yang montok itu menyembul di belahan baju, pentilnya membayang di kimononya. Rupanya Angel belum sempat mengenakan bra.

Lehernya jenjang dengan beberapa helai rambut terjuntai. Sementara bau harum sabun mandi terpancar dari tubuhnya. Agaknya Angel sedang mandi, atau baru saja selesai mandi. Tanpa sengaja, sebagai laki-laki normal, kontolku berdiri melihat tubuhnya.

Dari samping kulihat toketnya begitu menonjol dari balik kimononya. Melihat Angel sewaktu membelakangiku, gue terbayang betapa nikmatnya bila tubuh tersebut digeluti dari arah belakang. Aku berjalan mengikutinya menuju ruang makan. Kuperhatikan gerak tubuhnya dari belakang.

Pinggul yang besar itu meliuk ke kiri-kanan mengimbangi langkah-langkah kakinya. Ingin rasanya kudekap tubuh itu dari belakang erat-erat. Ingin kutempelkan kontolku di gundukan pantatnya. Dan ingin rasanya kuremas-remas toket montoknya habis-habisan.

“Sori Njel, om lupa bawa kunci. Kamu terganggu mandinya ya”, ujarku. “Udah selesai kok om”, jawabnya. Aku duduk di meja makan. Angel mengambilkan teh buatku dan kemudian masuk ke kamarnya. Tak lama kemudian Angel keluar hanya mengenakan daster tipis berbahan licin, mempertontonkan tonjolan toket yang membusung.

Angel tidak mengenakan bra, sehingga kedua pentilnya tampak jelas sekali tercetak di dasternya. Angel beranjak dari duduknya dan mengambil toples berisi kue dari lemari makan. Pada posisi membelakangiku, gue menatap tubuhnya dari belakang yang sangat merangsang.

Kita ngobrol ngalor ngidul soal macem2. kesempatan bagiku untuk menatapnya dari dekat tanpa rasa risih. Angel tidak menyadari bahwa belahan daster di dadanya mempertontonkan toket yang montok kala agak merunduk. kontolku pun menegang. Akhirnya pembicaraan menyerempet soal sex.

“Njel, kamu gak puas ya sama suami kamu”, ujarku to the point. Angel tertunduk malu, mukanya semu kemerahan.
“Kok om tau sih”, jawabnya lirih. “Om kan pernah denger kamu melenguh awalnya, cuma akhirnya mengeluh.
Suami kamu cepet ngecretnya ya”, ujarku lagi.

“Iya om, si mas cepet banget keluarnya. Angel baru mulai ngerasa enak, dia udah keluar. Kesel deh jadinya, kaya Angel cuma jadi pemuas napsunya aja”, Angel mulai curhat. Aku hanya mendengarkan curhatannya saja. “Om, mandi dulu deh, udah waktunya makan. Angel nyiapin makan dulu ya”, katanya mengakhiri pembicaraan seru.

“Kirain Angel nawarin mau mandiin”, godaku. “Ih si om, genit”, jawabnya tersipu. “Kalo Angel mau, om gak keberatan lo”, jawabku lagi. Angel tidak menjawab hanya berlalu ke dapur, menyiapkan makan. Sementara itu gue masuk kamarku dan mandi. kontolku tegang gak karuan karena pembicaraan seru tadi.

Selesai mandi, gue hanya memakai celana pendek dan kaos, sengaja gue tidak memakai CD. Pengen rasanya malem ini gue ngentotin Angel. Apalagi suaminya sedang tugas keluar kota untuk beberapa hari. kontolku masih ngaceng berat sehingga kelihatan jelas tercetak di celana pendekku.

Angel diam saja melihat ngacengnya kontolku dari luar celana pendekku. Ketika makan malem, kita ngobrol soal yang lain, Angel berusaha tidak mengarahkan pembicaraan kearah yang tadi. Kalo Angel tertawa, ingin rasanya kulumat habis-habisan bibirnya. Ingin rasanya kusedot-sedot toket nya dan ingin rasanya kuremas-remas pantat kenyal Angel itu sampai dia menggila-gila keenakan.

Selesai makan, Angel membereskan piring dan gelas. Sekembalinya dari dapur, Angel terpeleset sehingga terjatuh. Rupanya ada air yang tumpah ketika Angel membawa peralatan makan ke dapur. Betis kanan Angel membentur rak kayu. “Aduh”, Angel mengerang kesakitan.

Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit

Aku segera menolongnya. Punggung dan pinggulnya kuraih. Kubopong Angel kekamarnya. Kuletakkan Angel di ranjang. Tercium bau harum sabun mandi memancar dari tubuhnya. Belahan daster terbuka lebih lebar sehingga gue dapat dengan leluasa melihat kemontokan toketnya.

Nafsuku pun naik. kontolku semakin tegang. ketika gue menarik tangan dari pinggulnya, tanganku tanpa sengaja mengusap pahanya yang tersingkap. Angel berusaha meraih betisnya yang terbentur rak tadi. Kulihat bekas benturan tadi membuat sedikit memar di betis nya. Aku pun berusaha membantunya.

Kuraih betis tersebut seraya kuraba dan kuurut bagian betis yang memar tersebut. “Pelan om, sakit”, erangnya lagi. Lama-lama suaranya hilang. Sambil terus memijit betis Angel, kupandang wajahnya. Matanya sekarang terpejam. Nafasnya jadi teratur. Angel sudah tertidur. Mungkin karena lelah seharian membereskan rumah. Aku semakin melemahkan pijitanku, dan akhirnya kuhentikan sama sekali.

Kupandangi Angel yang tengah tertidur. Alangkah cantiknya wajahnya. Lehernya jenjang. Toketnya yang montok bergerak naik-turun dengan teratur mengiringi nafas tidurnya. pentilnya menyembul dari balik dasternya. Pinggangnya ramping, dan pinggulnya yang besar melebar.

Daster tersebut tidak mampu menyembunyikan garis segitiga CD yang kecil. Terbayang dengan apa yang ada di balik CDya, kontolku menjadi semakin tegang. Apalagi paha yang putih terbuka karena daster yang tersingkap. Kuelus betisnya. Kusingkapkan bagian bawah dasternya sampai sebatas perut.

Kini paha mulus itu terhampar di hadapanku. Di atas paha, beberapa helai bulu jembut keluar dari CD yang minim. Sungguh kontras warnanya. Jembutnya berwarna hitam, sedang tubuhnya berwarna putih. Kueluskan tanganku menuju pangkal pahanya sambil kuamati wajah Angel.

Kueluskan perlahan ibu jariku di belahan bibir vaginanya. kuciumi paha mulus tersebut berganti-ganti, kiri dan kanan, sambil tanganku mengusap dan meremasnya perlahan-lahan. Kedua paha tersebut secara otomatis bergerak membuka agak lebar. Kemudian gue melepas celana pendekku. Kembali kuciumi dan kujilati paha dan betis nya.

Kutempelkan kepala kontolku yang sudah ngaceng berat di pahanya. Rasa hangat mengalir dari paha Angel ke kepala kontolku. kugesek-gesekkan kepala kontol di sepanjang pahanya. kontolku terus kugesek-gesekkan di paha sambil agak kutekan. Semakin terasa nikmat. Nafsuku semakin tinggi. Aku semakin nekat.

Kulepaskan daster Angel, Angel terbangun karena ulahku. “Om, Angel mau diapain”, katanya lirih. Aku terkejut dan segera menghentikan aksiku. Aku memandangi tubuh mulus Angel tanpa daster menghalanginya. Tubuh moleknya sungguh membangkitkan birahi. toket yang besar membusung, pinggang yang ramping, dan pinggul yang besar melebar. pentilnya berdiri tegak.

“Njel, om mau kasih kenikmatan sama kamu, mau enggak”, ujarku perlahan sambil mencium toket nya yang montok. Angel diam saja, matanya terpejam. Hidungku mengendus-endus kedua toket yang berbau harum sambil sesekali mengecupkan bibir dan menjilatkan lidahku.pentil toket kanannya kulahap ke dalam mulutku.

Badannya sedikit tersentak ketika pentil itu kugencet perlahan dengan menggunakan lidah dan gigi atasku. “Om…”, rintihnya, rupanya tindakanku membangkitkan napsunya juga. Karena sangat ingin merasakan kenikmatan dientot, Angel diam saja membiarkan gue menjelajahi tubuhnya.

kusedot-sedot pentil toketnya secara berirama. Mula-mula lemah, lama-lama agak kuperkuat sedotanku. Kuperbesar daerah lahapan bibirku. Kini pentil dan toket sekitarnya yang berwarna kecoklatan itu semua masuk ke dalam mulutku. Kembali kusedot daerah tersebut dari lemah-lembut menjadi agak kuat.

Mimik wajah Angel tampak sedikit berubah, seolah menahan suatu kenikmatan. Kedua toket harum itu kuciumi dan kusedot-sedot secara berirama. kontolku bertambah tegang. Sambil terus menggumuli toket dengan bibir, lidah, dan wajahnya, gue terus menggesek-gesekkan kontol di kulit pahanya yang halus dan licin.

Kubenamkan wajahku di antara kedua belah gumpalan dada Angel. perlahan-lahan bergerak ke arah bawah. Kugesek-gesekkan wajahku di lekukan tubuh yang merupakan batas antara gumpalan toket dan kulit perutnya. Kiri dan kanan kuciumi dan kujilati secara bergantian.

Kecupan-kecupan bibirku, jilatan-jilatan lidahku, dan endusan-endusan hidungku pun beralih ke perut dan pinggang Angel. Sementara gesekan-gesekan kepala kontolku kupindahkan ke betisnya. Bibir dan lidahku menyusuri perut sekeliling pusarnya yang putih mulus. wajahku bergerak lebih ke bawah.

Dengan nafsu yang menggelora kupeluk pinggulnya secara perlahan-lahan. Kecupanku pun berpindah ke CD tipis yang membungkus pinggulnya tersebut. Kususuri pertemuan antara kulit perut dan CD, ke arah pangkal paha. Kujilat helaian-helaian rambut jembutnya yang keluar dari CDnya.

Lalu kuendus dan kujilat CD pink itu di bagian belahan bibir memeknya. Angel makin terengah menahan napsunya, sesekali terdengar lenguhannya menahan kenikmatan yang dirasakannya. Aku bangkit. Dengan posisi berdiri di atas lutut kukangkangi tubuhnya. kontolku yang tegang kutempelkan di kulit toket Angel.

Kepala kontol kugesek-gesekkan di toket yang montok itu. Sambil kukocok batangnya dengan tangan kananku, kepala kontol terus kugesekkan di toketnya, kiri dan kanan. Setelah sekitar dua menit gue melakukan hal itu. Kuraih kedua belah gumpalan toket Angel yang montok itu.

Aku berdiri di atas lutut dengan mengangkangi pinggang ramping Angel dengan posisi badan sedikit membungkuk. Batang kontolku kujepit dengan kedua gumpalan toketnya. Kini rasa hangat toket Angel terasa mengalir ke seluruh batang kontolku.

Perlahan-lahan kugerakkan maju-mundur kontolku di cekikan kedua toket Angel. Kekenyalan daging toket tersebut serasa memijit-mijit batang kontolku, memberi rasa nikmat yang luar biasa. Di kala maju, kepala kontolku terlihat mencapai pangkal lehernya yang jenjang.

Di kala mundur, kepala kontolku tersembunyi di jepitan toketnya. Lama-lama gerak maju-mundur kontolku bertambah cepat, dan kedua toket nya kutekan semakin keras dengan telapak tanganku agar jepitan di batang kotolku semakin kuat. Aku pun merem melek menikmati enaknya jepitan toketnya. Angel pun mendesah-desah tertahan, “Ah… hhh… hhh… ah…”

Kontolku pun mulai melelehkan sedikit cairan. Cairan tersebut membasahi belahan toket Angel. Oleh gerakan maju-mundur kontolku di dadanya yang diimbangi dengan tekanan-tekanan dan remasan-remasan tanganku di kedua toketnya, cairan itu menjadi teroles rata di sepanjang belahan dadanya yang menjepit batang kontolku.

Cairan tersebut menjadi pelumas yang memperlancar maju-mundurnya kontolku di dalam jepitan toketnya. Dengan adanya sedikit cairan dari kontolku tersebut gue merasakan keenakan dan kehangatan yang luar biasa pada gesekan-gesekan batang dan kepala kontolku dengan toketnya.

“Hih… hhh… … Luar biasa enaknya…,” gue tak kuasa menahan rasa enak yang tak terperi. Nafas Angel menjadi tidak teratur. Desahan-desahan keluar dari bibirnya , yang kadang diseling desahan lewat hidungnya, “Ngh… ngh… hhh… heh… eh… ngh…” Desahan-desahan Angel semakin membuat nafsuku makin memuncak.

Gesekan-gesekan maju-mundurnya kontolku di jepitan toketnya semakin cepat. kontolku semakin tegang dan keras. Kurasakan pembuluh darah yang melalui batang kontolku berdenyut-denyut, menambah rasa hangat dan nikmat yang luar biasa. “Enak sekali, Njel”, erangku tak tertahankan..

Aku menggerakkan maju-mundur kontolku di jepitan toket Angel dengan semakin cepatnya. Rasa enak yang luar biasa mengalir dari kontol ke syaraf-syaraf otakku. Kulihat wajah Angel. Alis matanya bergerak naik turun seiring dengan desah-desah perlahan bibirnya akibat tekanan-tekanan, remasan-remasan, dan kocokan-kocokan di toketnya.

Ada sekitar lima menit gue menikmati rasa keenakan luar biasa di jepitan toketnya itu. Toket sebelah kanannya kulepas dari telapak tanganku. Tangan kananku lalu membimbing kontol dan menggesek-gesekkan kepala kontol dengan gerakan memutar di kulit toketnya yang halus mulus.

Sambil jari-jari tangan kiriku terus meremas toket kiri Angel, kontolku kugerakkan memutar-mutar menuju ke bawah. Ke arah perut. Dan di sekitar pusarnya, kepala kontolku kugesekkan memutar di kulit perutnya yang putih mulus, sambil sesekali kusodokkan perlahan di lobang pusarnya.

Pembantuku Yang Masih Perawan Dengan Tuan Tampan

Kucopot CD minimnya. Pinggul yang melebar itu tidak berpenutup lagi. Kulit perut yang semula tertutup CD tampak jelas sekali. Licin, putih, dan amat mulus. Di bawah perutnya, jembut yang hitam lebat menutupi daerah sekitar lobang memeknya. Kedua paha mulus Angel kurenggangkan lebih lebar.

Cerita Dewasa Sex Desahan Keponakanku yang Tak Terpuaskan

Kini hutan lebat di bawah perut tadi terkuak, mempertontonkan memeknya. Aku pun mengambil posisi agar kontolku dapat mencapai memek Angel dengan mudahnya. Dengan tangan kanan memegang batang kontol, kepalanya kugesek-gesekkan ke jembut Angel

Rasa geli menggelitik kepala kontolku. kepala kontolku bergerak menyusuri jembut menuju ke memeknya. Kugesek-gesekkan kepala kontol ke sekeliling bibir memeknya. Terasa geli dan nikmat. kepala kontol kugesekkan agak ke arah lobang. Dan menusuk sedikit ke dalam.

Lama-lama dinding mulut lobang memeknya itu menjadi basah. Kugetarkan perlahan-lahan kontolku sambil terus memasuki lobang memeknya. Kini seluruh kepala kontolku yang berhelm pink tebenam dalam jepitan mulut memek Angel. Jepitan mulut memek itu terasa hangat dan enak sekali. Kembali dari mulut Angel keluar desisan kecil tanda nikmat tak terperi. kontolku semakin tegang.

Sementara dinding mulut memek Angel terasa semakin basah. Perlahan-lahan kontolku kutusukkan lebih ke dalam. Kini tinggal separuh batang yang tersisa di luar. Secara perlahan kumasukkan kontolku ke dalam memeknya. Terbenam sudah seluruh batang kontolku di dalam memek Angel. Sekujur batang kontol sekarang dijepit oleh memek Angel dengan sangat enaknya.

Secara perlahan-lahan kugerakkan keluar-masuk kontolku ke dalam memeknya. Sewaktu keluar, yang tersisa di dalam memeknya hanya kepala kontol saja. Sewaktu masuk seluruh kontol terbenam di dalam memek sampai batas pangkalnya. Rasa hangat dan enak yang luar biasa kini seolah memijiti seluruh bagian kontolku. Aku terus memasuk-keluarkan kontolku ke lobang memeknya.

Alis matanya terangkat naik setiap kali kontolku menusuk masuk memeknya secara perlahan. Bibir segarnya yang sensual sedikit terbuka, sedang giginya terkatup rapat. Dari mulut sexy itu keluar desis kenikmatan, “Sssh…sssh… hhh… hhh… ssh… sssh…” Aku terus mengocok perlahan-lahan memeknya. Enam menit sudah hal itu berlangsung.

Kembali kukocok secara perlahan memeknya. Kurasakan enaknya jepitan otot-otot memek pada kontolku. Kubiarkan kocokan perlahan tersebut sampai selama dua menit. Kembali kutarik kontolku dari memeknya Angel. Namun kini tidak seluruhnya, kepala kontol masih kubiarkan tertanam dalam mulut memeknya. Sementara batang kontol kukocok dengan jari-jari tangan kananku dengan cepatnya

Rasa enak itu agaknya dirasakan pula oleh Angel. Angel mendesah-desah akibat sentuhan-sentuhan getar kepala kontolku pada dinding mulut memeknya, “Sssh… sssh… zzz…ah… ah… hhh…” Tiga menit kemudian kumasukkan lagi seluruh kontolku ke dalam memeknya Angel. Dan kukocok perlahan. Kunikmati kocokan perlahan pada memeknya kali ini lebih lama.

Sampai kira-kira empat menit. Lama-lama gue tidak puas. Kupercepat gerakan keluar-masuk kontolku pada memeknya. Kurasakan rasa enak sekali menjalar di sekujur kontolku. Aku sampai tak kuasa menahan ekspresi
keenakanku. Sambil tertahan-tahan, gue mendesis-desis, “Njel… memeknya luar biasa… nikmatnya…”

Gerakan keluar-masuk secara cepat itu berlangsung sampai sekitar empat menit. rasa gatal-gatal enak mulai menjalar di sekujur kontolku. Berarti beberapa saat lagi gue akan ngecret. Kucopot kontolku dari memeknya Angel. Segera gue berdiri dengan lutut mengangkangi tubuhnya agar kontolku mudah mencapai toketnya.

Kembali kuraih kedua belah toket montok itu untuk menjepit kontolku yang berdiri dengan amat gagahnya. Agar kontolku dapat terjepit dengan enaknya, gue agak merundukkan badanku. kontol kukocokkan maju-mundur di dalam jepitan toketnya. Cairan memeknya Angel yang membasahi kontolku kini merupakan pelumas pada gesekan-gesekan kontolku dan kulit toketnya.

“Oh… hangatnya… Sssh… nikmatnya…Tubuhmu luarrr biasa…”, gue merintih-rintih keenakan. Angel juga mendesis-desis keenakan, “Sssh.. sssh… sssh…” Giginya tertutup rapat. Alis matanya bergerak ke atas ke bawah. Aku mempercepat maju-mundurnya kontolku. Aku memperkuat tekananku pada toketnya agar kontolku terjepit lebih kuat. Rasa enak menjalar lewat kontolku. Rasa hangat menyusup di seluruh kontolku.

Karena basah oleh cairan memek, kepala kontolku tampak amat mengkilat di saat melongok dari jepitan toket Angel. Leher kontol yang berwarna coklat tua dan helm kontol yang berwarna pink itu menari-nari di jepitan toketnya. Lama-lama rasa gatal yang menyusup ke segenap penjuru kontolku semakin menjadi-jadi.

Semakin kupercepat kocokan kontolku pada toket Angel. Rasa gatal semakin hebat. Rasa hangat semakin luar biasa. Dan rasa enak semakin menuju puncaknya. Tiga menit sudah kocokan hebat kontolku di toket montok itu berlangsung. Dan ketika rasa gatal dan enak di kontolku hampir mencapai puncaknya, gue menahan sekuat tenaga benteng pertahananku sambil mengocokkan kontol di kempitan toket indah Angel dengan sangat cepatnya.

Rasa gatal, hangat, dan enak yang luar biasa akhirnya mencapai puncaknya. Aku tak kuasa lagi membendung jebolnya tanggul pertahananku. “Angel…!” pekikku dengan tidak tertahankan. Mataku membeliak-beliak. Jebollah pertahananku. Rasa hangat dan nikmat yang luar biasa menyusup ke seluruh sel-sel kontolku saat menyemburkan peju. Crot! Crot! Crot! Crot!

Pejuku menyemprot dengan derasnya. Sampai empat kali. Kuat sekali semprotannya, sampai menghantam rahang Angel. Peju tersebut berwarna putih dan kelihatan sangat kental. Dari rahang peju mengalir turun ke arah leher Angel. Peju yang tersisa di dalam kontolku pun menyusul keluar dalam tiga semprotan. Cret! Cret! Cret! Kali ini semprotannya lemah.

Semprotan awal hanya sampai pangkal lehernya, sedang yang terakhir hanya jatuh di atas belahan toketnya. Aku menikmati akhir-akhir kenikmatan. “Luar biasa… Njel, nikmat sekali tubuhmu…,” gue bergumam. “Kok gak dikeluarin di dalem aja om”, kata Angel lirih. “Gak apa kalo om ngecret didalem Njel”, jawabku.

“Gak apa om, Angel pengen ngerasain kesemprot peju anget. Tapi Angel ngerasa nikmat sekali om, belum pernah Angel ngerasain kenikmatan seperti ini”, katanya lagi. “Ini baru ronde pertama Njel, mau lagi kan ronde kedua”, ujarku. “Mau om, tapi ngecretnya didalem ya”, jawabnya.

“Kok tadi kamu diem aja Njel”, ujarku lagi.
“Bingung om, tapi nikmat”, jawabnya sambil tersenyum. “Engh…” Angel menggeliatkan badannya.
Aku segera mengelap kontol dengan tissue yang ada di atas meja, dan memakai celana pendek. beberapa lembar tissue kuambil untuk mengelap pejuku yang berleleran di rahang, leher, dan toket Angel.

Ada yang tidak dapat dilap, yakni cairan pejuku yang sudah terlajur jatuh di rambut kepalanya. “Mo kemana om”, tanyanya. “Mo ambil minum dulu”, jawabku. “Kok celananya dipake, katanya mau ronde kedua”, katanya. Rupanya Angel sudah pengen gue menggelutinya sekali lagi.

Aku kembali membawa gelas berisi air putih, kuberikan kepada Angel yang langsung menenggaknya sampe habis. Aku keluar lagi untuk mengisi gelas dengan air dan kembali lagi ke kekamar. Masih tidak puas gue memandangi toket indah yang terhampar di depan mataku tersebut. mataku memandang ke arah pinggangnya yang ramping dan pinggulnya yang melebar indah.

Terus tatapanku jatuh ke memek nya yang dikelilingi oleh bulu jembut hitam jang lebat. Betapa enaknya ngen totin Angel. Aku ingin mengulangi permainan tadi, menggeluti dan mendekap kuat tubuhnya. Mengocok memek nya dengan kontolku dengan irama yang menghentak-hentak kuat. Dan gue dapat menyemprotkan pejuku di dalam memek nya sambil merengkuh kuat-kuat tubuhnya saat gue nyampe. Nafsuku terbakar.

“Angel…,” desahku penuh nafsu. Bibirku pun menggeluti bibirnya. Bibir sensual yang menantang itu kulumat-lumat dengan ganasnya. Sementara Angel pun tidak mau kalah. Bibirnya pun menyerang bibirku dengan dahsyatnya, seakan tidak mau kedahuluan oleh lumatan bibirku. Kedua tangankupun menyusup diantara lengan tangannya.

Tubuhnya sekarang berada dalam dekapanku. Aku mempererat dekapanku, sementara Angel pun mempererat pelukannya pada diriku. Kehangatan tubuhnya terasa merembes ke badanku, toketnya yang membusung terasa semakin menekan dadaku. Jari-jari tangan Angel mulai meremas-remas kulit punggungku.

Angel mencopot celanaku.Angel pun merangkul punggungku lagi. Aku kembali mendekap erat tubuh Angel sambil melumat kembali bibirnya. Aku terus mendekap tubuhnya sambil saling melumat bibir. Sementara tangan kami saling meremas-remas kulit punggung. Kehangatan menyertai tubuh bagian depan kami yang saling menempel. Kini kurasakan toketnya yang montok menekan ke dadaku.

Dan ketika saling sedikit bergeseran, pentilnya seolah-olah menggelitiki dadaku. kontolku terasa hangat dan mengeras. Tangan kiriku pun turun ke arah perbatasan pinggang ramping dan pinggul besar Angel, menekannya kuat-kuat dari belakang ke arah perutku. kontolku tergencet perut bawahku dan perut bawah Angel dengan enaknya.

Sementara bibirku bergerak ke arah lehernya.kuciumi, kuhisap-hisap dengan hidungku, dan kujilati dengan lidahku. “Ah… geli… geli…,” desah Angel sambil menengadahkan kepala, agar seluruh leher sampai dagunya terbuka dengan luasnya. Angel pun membusungkan dadanya dan melenturkan pinggangnya ke depan.

Dengan posisi begitu, walaupun wajahku dalam keadaan menggeluti lehernya, tubuh kami dari dada hingga bawah perut tetap dapat menyatu dengan rapatnya. Tangan kananku lalu bergerak ke dadanya yang montok, dan meremas-remas toket tersebut dengan perasaan gemas.

Setelah puas menggeluti lehernya, wajahku turun ke arah belahan dadanya. Aku berdiri dengan agak merunduk. Tangan kiriku pun menyusul tangan kanan, yakni bergerak memegangi toket. Kugeluti belahan toket Angel, sementara kedua tanganku meremas-remas kedua belah toketnya sambil menekan-nekankannya ke arah wajahku.

Kugesek-gesekkan memutar wajahku di belahan toket itu. bibirku bergerak ke atas bukit toket sebelah kiri. Kuciumi bukit toket nya, dan kumasukkan pentil toket di atasnya ke dalam mulutku. Kini gue menyedot-sedot pentil toket kiri Angel.

Kumainkan pentil di dalam mulutku itu dengan lidahku. Sedotan kadang kuperbesar ke puncak bukit toket di sekitar pentil yang berwarna coklat. “Ah… ah… om… geli…,” Angel mendesis-desis sambil menggeliatkan tubuh ke kiri-kanan. Aku memperkuat sedotanku.

Sementara tanganku meremas kuat toket sebelah kanan. Kadang remasan kuperkuat dan kuperkecil menuju puncak bukitnya, dan kuakhiri dengan tekanan-tekanan kecil jari telunjuk dan ibu jariku pada pentilnya. “Om… hhh… geli… geli… enak… enak… ngilu… ngilu…” Aku semakin gemas.

toket Angel itu kumainkan secara bergantian, antara sebelah kiri dan sebelah kanan. Bukit toket kadang kusedot sebesar-besarnya dengan tenaga isap sekuat-kuatnya, kadang yang kusedot hanya pentilnya dan kucepit dengan gigi atas dan lidah.

Belahan lain kadang kuremas dengan daerah tangkap sebesar-besarnya dengan remasan sekuat-kuatnya, kadang hanya kupijit-pijit dan kupelintir-pelintir kecil pentil yang mencuat gagah di puncaknya. “Ah…om… terus… hzzz… ngilu… ngilu…” Angel mendesis-desis keenakan. Matanya kadang terbeliak-beliak. Geliatan tubuhnya ke kanan-kiri semakin sering frekuensinya.

Sampai akhirnya Angel tidak kuat melayani serangan-serangan awalku. Jari-jari tangan kanan Angel yang mulus dan lembut menangkap kontolku yang sudah berdiri dengan gagahnya. “Om.. Batang kontolnya besar ya”, ucapnya. Sambil membiarkan mulut, wajah, dan tanganku terus memainkan dan menggeluti kedua belah toketnya, jari-jari lentik tangan kanannya meremas-remas perlahan kontolku secara berirama.

Remasannya itu memberi rasa hangat dan nikmat pada batang kontolku, kurengkuh tubuhnyadengan gemasnya. Kukecup kembali daerah antara telinga dan lehernya. Kadang daun telinga sebelah bawahnya kukulum dalam mulutku dan kumainkan dengan lidahku. Kadang ciumanku berpindah ke punggung lehernya yang jenjang.

Kujilati pangkal helaian rambutnya yang terjatuh di kulit lehernya. Sementara tanganku mendekap dadanya dengan eratnya. Telapak dan jari-jari tanganku meremas-remas kedua belah toketnya. Remasanku kadang sangat kuat, kadang melemah.

Sambil telunjuk dan ibu jari tangan kananku menggencet dan memelintir perlahan pentil toket kirinya, sementara tangan kiriku meremas kuat bukit toket kanannya dan bibirku menyedot kulit mulus pangkal lehernya yang bebau harum, kontolku kugesek-gesekkan dan kutekan-tekankan ke perutnya. Angel pun menggelinjang ke kiri-kanan.

“Ah… om… ngilu… terus om… terus… ah… geli… geli…terus… hhh… enak… enaknya… enak…,” Angel merintih-rintih sambil terus berusaha menggeliat ke kiri-kanan dengan berirama sejalan dengan permainan tanganku di toketnya. Akibatnya pinggulnya menggial ke kanan-kiri.

Goyang gialan pinggul itu membuat kontolku yang sedang menggesek-gesek dan menekan-nekan perutnya merasa semakin keenakan. “Angel… enak sekali Angel… sssh… luar biasa… enak sekali…,” gue pun mendesis-desis keenakan. “Om keenakan ya? Batang kontol om terasa besar dan keras sekali menekan perut Angel. Wow… kontol om terasa hangat di kulit perut Angel. tangan om nakal sekali … ngilu,…,” rintih Angel.

“Jangan mainkan hanya pentilnya saja… geli… remas seluruhnya saja…” Angel semakin menggelinjang-gelinjang dalam dekapan eratku. Dia sudah makin liar saja desahannya, rupanya dia sangat menikmati gelutannya, lupa bahwa gue ini om dari suaminya. “om.. remasannya kuat sekali… Tangan om nakal sekali… Sssh… sssh… ngilu… ngilu…Ak… kontol om … besar sekali… kuat sekali…”

Angel menarik wajahku mendekat ke wajahnya. bibirnya melumat bibirku dengan ganasnya. Aku pun tidak mau kalah. Kulumat bibirnya dengan penuh nafsu yang menggelora, sementara tanganku mendekap tubuhnya dengan kuatnya. Kulit punggungnya yang teraih oleh telapak tanganku kuremas-remas dengan gemasnya.

Kemudian gue menindihi tubuh Angel. kontolku terjepit di antara pangkal pahanya dan perutku bagian bawah sendiri. Rasa hangat mengalir ke batang kontolku yang tegang dan keras. Akhirnya gue tidak sabar lagi. Bibirku kini berpindah menciumi dagu dan lehernya, sementara tanganku membimbing kontolku untuk mencari liang memek nya.

Kuputar-putarkan dulu kepala kontolku di kelebatan jembut disekitar bibir memek Angel. Angel meraih batang kontolku yang sudah amat tegang. Pahanya yang mulus itu terbuka agak lebar. “Om kontolnya besar dan keras sekali” katanya sambil mengarahkan kepala kontolku ke lobang memek nya.

kepala kontolku menyentuh bibir memek nya yang sudah basah. dengan perlahan-lahan dan sambil kugetarkan, kontol kutekankan masuk ke liang memek. Kini seluruh kepala kontolku pun terbenam di dalam memek nya. Aku menghentikan gerak masuk kontolku.

“Om… teruskan masuk… Sssh… enak… jangan berhenti sampai situ saja…,” Angel protes atas tindakanku. Namun gue tidak perduli. Kubiarkan kontolku hanya masuk ke lobang memek nya hanya sebatas kepalanya saja, namun kontolku kugetarkan dengan amplituda kecil.

Sementara bibir dan hidungku dengan ganasnya menggeluti lehernya yang jenjang, lengan tangannya yang harum dan mulus, dan ketiaknya yang bersih dari bulu ketiak. Angel menggelinjang-gelinjang dengan tidak karuan. “Sssh… sssh… enak… enak… geli… geli, om. Geli… Terus masuk, om..” Bibirku mengulum kulit lengan tangannya dengan kuat-kuat.

Sementara tenaga kukonsentrasikan pada pinggulku. Dan… satu… dua… tiga! kontolku kutusukkan sedalam-dalamnya ke dalam memek Angel dengan sangat cepat dan kuatnya. Plak! Pangkal pahaku beradu dengan pangkal pahanya yang sedang dalam posisi agak membuka dengan kerasnya.

Sementara kulit batang kontolku bagaikan diplirid oleh bibir memek nya yang sudah basah dengan kuatnya sampai menimbulkan bunyi: srrrt! “Auwww!” pekik Angel. Aku diam sesaat, membiarkan kontolku tertanam seluruhnya di dalam memek Angel tanpa bergerak sedikit pun. “Sakit om… ” kata Angel sambil tangannya meremas punggungku dengan kerasnya.

Aku pun mulai menggerakkan kontolku keluar-masuk memek Angel. Aku tidak tahu, apakah kontolku yang berukuran panjang dan besar ataukah lubang memek Angel yang berukuran kecil. Yang saya tahu, seluruh bagian kontolku yang masuk memek nya serasa dipijit-pijit dinding lobang memek nya dengan agak kuatnya.

“Bagaimana Njel, sakit?” tanyaku. “Sssh… enak sekali… enak sekali… kontol om besar dan panjang sekali… sampai-sampai menyumpal penuh seluruh penjuru lobang memek Angel..,” jawabnya. Aku terus memompa memek Angel dengan kontolku perlahan-lahan. toketnya yang menempel di dadaku ikut terpilin-pilin oleh dadaku akibat gerakan memompa tadi. Kedua pentilnya yang sudah mengeras seakan-akan mengkilik-kilik dadaku.

kontolku serasa diremas-remas dengan berirama oleh otot-otot memek nya sejalan dengan genjotanku tersebut. Terasa hangat dan enak sekali. Sementara setiap kali menusuk masuk kepala kontolku menyentuh suatu daging hangat di dalam memek Angel. Sentuhan tersebut serasa menggelitiki kepala kontol sehingga gue merasa sedikit kegelian. Geli-geli nikmat.

gue mengambil kedua kakinya dan mengangkatnya. Sambil menjaga agar kontolku tidak tercabut dari lobang memek nya, gue mengambil posisi agak jongkok. Betis kanan Angel kutumpangkan di atas bahuku, sementara betis kirinya kudekatkan ke wajahku. Sambil terus mengocok memek nya perlahan dengan kontolku, betis kirinya yang amat indah itu kuciumi dan kukecupi dengan gemasnya.

Setelah puas dengan betis kiri, ganti betis kanannya yang kuciumi dan kugeluti, sementara betis kirinya kutumpangkan ke atas bahuku. Begitu hal tersebut kulakukan beberapa kali secara bergantian, sambil mempertahankan gerakan kontolku maju-mundur perlahan di memek Angel.

Setelah puas dengan cara tersebut, gue meletakkan kedua betisnya di bahuku, sementara kedua telapak tanganku meraup kedua belah toketnya. Masih dengan kocokan kontol perlahan di memek nya, tanganku meremas-remas toket montok Angel. Kedua gumpalan daging kenyal itu kuremas kuat-kuat secara berirama.

Kadang kedua pentilnya kugencet dan kupelintir-pelintir secara perlahan. pentil itu semakin mengeras, dan bukit toket itu semakin terasa kenyal di telapak tanganku. Angel pun merintih-rintih keenakan. Matanya merem-melek, dan alisnya mengimbanginya dengan sedikit gerakan tarikan ke atas dan ke bawah.

“Ah… om, geli… geli… … Ngilu om, ngilu… Sssh… sssh… terus om, terus…. kontol om membuat memek Angel merasa enak sekali… Nanti jangan dingecretinkan di luar memek, ya om. Ngecret di dalam saja… ” Aku mulai mempercepat gerakan masuk-keluar kontolku di memek Angel. “Ah-ah-ah… bener, om. Bener… yang cepat… Terus om, terus… ” Aku bagaikan diberi spirit oleh rintihan-rintihan Angel.

Tenagaku menjadi berlipat ganda. Kutingkatkan kecepatan keluar-masuk kontolku di memek Angel. Terus dan terus. Seluruh bagian kontolku serasa diremas-remas dengan cepatnya oleh memek Angel. Mata Angel menjadi merem-melek. Begitu juga diriku, mataku pun merem-melek dan mendesis-desis karena merasa keenakan yang luar biasa.

“Sssh… sssh… Angel… enak sekali… enak sekali memek mu… enak sekali memek mu…” “Ya om, Angel juga merasa enak sekali… terusss… terus om, terusss…” Aku meningkatkan lagi kecepatan keluar-masuk kontolku pada memek nya. “Omi… sssh… sssh… Terus… terus… Angel hampir nyampe… sedikit lagi… sama-sama ya om…,” Angel jadi mengoceh tanpa kendali.

Aku mengayuh terus. Aku belum merasa mau ngecret. Namun gue harus membuatnya nyampe duluan. Sementara kontolku merasakan memek Angel bagaikan berdenyut dengan hebatnya. “Om… Ah-ah-ah-ah-ah… Mau keluar om… mau keluar..ah-ah-ah-ah-ah… sekarang ke-ke-ke…” Tiba-tiba kurasakan kontolku dijepit oleh dinding memek Angel dengan sangat kuatnya.

Di dalam memek, kontolku merasa disemprot oleh cairan yang keluar dari memek Angel dengan cukup derasnya. Dan telapak tangan Angel meremas lengan tanganku dengan sangat kuatnya. Angel pun berteriak tanpa kendali: “…keluarrr…!” Mata Angel membeliak-beliak. Sekejap tubuh Angel kurasakan mengejang.

Aku pun menghentikan genjotanku. kontolku yang tegang luar biasa kubiarkan tertanam dalam memek Angel. kontolku merasa hangat luar biasa karena terkena semprotan cairan memek Angel. Kulihat mata Angel memejam beberapa saat dalam menikmati puncaknya. Setelah sekitar satu menit berlangsung, remasan tangannya pada lenganku perlahan-lahan mengendur.

Kelopak matanya pun membuka, memandangi wajahku. Sementara jepitan dinding memek nya pada kontolku berangsur-angsur melemah, walaupun kontolku masih tegang dan keras. Kedua kaki Angel lalu kuletakkan kembali di atas ranjang dengan posisi agak membuka.

Aku kembali menindih tubuh telanjang Angel dengan mempertahankan agar kontolku yang tertanam di dalam memek nya tidak tercabut. “Om… luar biasa… rasanya seperti ke langit ke tujuh,” kata Angel dengan mimik wajah penuh kepuasan. kontolku masih tegang di dalam memek nya. kontolku masih besar dan keras.

Aku kembali mendekap tubuh Angel. kontolku mulai bergerak keluar-masuk lagi di memek Angel, namun masih dengan gerakan perlahan. Dinding memek Angel secara berangsur-angsur terasa mulai meremas-remas kontolku. Terasa hangat dan enak. Namun sekarang gerakan kontolku lebih lancar dibandingkan dengan tadi. Pasti karena adanya cairan yang disemprotkan oleh memek Angel beberapa saat yang lalu.

“Ahhh… om… langsung mulai lagi… Sekarang giliran om.. semprotkan peju om di memek Angel.. Sssh…,” Angel mulai mendesis-desis lagi. Bibirku mulai memagut bibir Angel dan melumat-lumatnya dengan gemasnya. Sementara tangan kiriku ikut menyangga berat badanku, tangan kananku meremas-remas toket Angel serta memijit-mijit pentilnya, sesuai dengan irama gerak maju-mundur kontolku di memek nya.

“Sssh… sssh… sssh… enak om, enak… Terus… teruss… terusss…,” desis Angel. Sambil kembali melumat bibir Angel dengan kuatnya, gue mempercepat genjotan kontolku di memek nya. Pengaruh adanya cairan di dalam memek Angel, keluar-masuknya kontol pun diiringi oleh suara, “srrt-srret srrrt-srrret srrt-srret…” Angel tidak henti-hentinya merintih kenikmatan, “Om… ah… ” kontolku semakin tegang.

Kulepaskan tangan kananku dari toketnya. Kedua tanganku kini dari ketiak Angel menyusup ke bawah dan memeluk punggungnya. Tangan Angel pun memeluk punggungku dan mengusap-usapnya. Aku pun memulai serangan dahsyatku. Keluar-masuknya kontolku ke dalam memek Angel sekarang berlangsung dengan cepat dan bertenaga.

Setiap kali masuk, kontol kuhunjamkan keras-keras agar menusuk memek Angel sedalam-dalamnya. kontolku bagai diremas dan dihentakkan kuat-kuat oleh dinding memek Angel. Sampai di langkah terdalam, mata Angel membeliak sambil bibirnya mengeluarkan seruan tertahan, “Ak!” Sementara daging pangkal pahaku bagaikan menampar daging pangkal pahanya sampai berbunyi: plak! Di saat bergerak keluar memek, kontol kujaga agar kepalanya tetap tertanam di lobang memek.

Remasan dinding memek pada batang kontolku pada gerak keluar ini sedikit lebih lemah dibanding dengan gerak masuknya. Bibir memek yang mengulum batang kontolku pun sedikit ikut tertarik keluar. Pada gerak keluar ini Angel mendesah, “Hhh…” Aku terus menggenjot memek Angel dengan gerakan cepat dan menghentak-hentak.

Tangan Angel meremas punggungku kuat-kuat di saat kontolku kuhunjam masuk sejauh-jauhnya ke lobang memek nya. Beradunya daging pangkal paha menimbulkan suara: Plak! Plak! Plak! Plak! Pergeseran antara kontolku dan memek Angel menimbulkan bunyi srottt-srrrt… srottt-srrrt… srottt-srrrt… Kedua nada tersebut diperdahsyat oleh pekikan-pekikan kecil Angel:

“Ak! Hhh… Ak! Hhh… Ak! Hhh…” kontolku terasa empot-empotan luar biasa. “Njel… Enak sekali Njel… memek mu enak sekali… memek mu hangat sekali… jepitan memek mu enak sekali…” “Om… terus om…,” rintih Angel, “enak om… enaaak… Ak! Hhh…” Tiba-tiba rasa gatal menyelimuti segenap penjuru kontolku. Gatal yang enak sekali.

Aku pun mengocokkan kontolku ke memek nya dengan semakin cepat dan kerasnya. Setiap masuk ke dalam, kontolku berusaha menusuk lebih dalam lagi dan lebih cepat lagi dibandingkan langkah masuk sebelumnya. Rasa gatal dan rasa enak yang luar biasa di kontol pun semakin menghebat. “Angel… gue… gue…” Karena menahan rasa nikmat dan gatal yang luar biasa gue tidak mampu menyelesaikan ucapanku yang memang sudah terbata-bata itu. “Om, Angel… mau nyamper lagi… Ak-ak-ak… gue nyam…”

Tiba-tiba kontolku mengejang dan berdenyut dengan amat dahsyatnya. Aku tidak mampu lagi menahan rasa gatal yang sudah mencapai puncaknya. Namun pada saat itu juga tiba-tiba dinding memek Angel mencekik kuat sekali. Dengan cekikan yang kuat dan enak sekali itu, gue tidak mampu lagi menahan jebolnya bendungan dalam alat kelaminku. Pruttt! Pruttt! Pruttt!

Kepala kontolku terasa disemprot cairan memek Angel, bersamaan dengan pekikan Angel, “…nyampee…!” Tubuh Angel mengejang dengan mata membeliak-beliak. “Angel…!” gue melenguh keras-keras sambil merengkuh tubuh Angel sekuat-kuatnya. Wajahku kubenamkan kuat-kuat di lehernya yang jenjang.

Pejuku pun tak terbendung lagi. Crottt! Crottt! Crottt! Pejuku bersemburan dengan derasnya, menyemprot dinding memek Angel yang terdalam. kontolku yang terbenam semua di dalam memek Angel terasa berdenyut-denyut. Beberapa saat lamanya gue dan Angel terdiam dalam keadaan berpelukan erat sekali.

Aku menghabiskan sisa-sisa peju dalam kontolku. Cret! Cret! Cret! kontolku menyemprotkan lagi peju yang masih tersisa ke dalam memek Angel. Kali ini semprotannya lebih lemah. Perlahan-lahan baik tubuh Angel maupun tubuhku tidak mengejang lagi. Aku menciumi leher mulus Angel dengan lembutnya, sementara tangan Angel mengusap-usap punggungku dan mengelus-elus rambut kepalaku. Aku merasa puas sekali berhasil ngen totin Angel.

Cerita Dewasa Sex Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit

Cerita Dewasa Sex Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit

Cerita Dewasa Sex Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit

apemtembem Cerita Dewasa Sex Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit , Kisah ini Kumulai dihari Tante Aku sedang dirawat dirumah sakit karena Terkena Penyakit DB(Demam Berdarah) Jadi aku ingin menemani Tante diRumah sakit singkat Cerita aja langsung kemaksud tujuan aku untuk nemani tante adalah ingin menikmati Tubuhnya.

“Tante Kevin mau nanya nihh, Ngentottt itu enak apa ngga?” Ujar aku.

“Lahh? Kamu ngapain nanyain itu?” katanya.

“Iyah Ngga sih, Cuman Pengen tau aja ngentot itu rasanya gimana” Ujar aku.

“Kamu udah gede masa yang kaya gitu aja belum pernah sih vin?” Kta katanya yang manja sambil menarik tangan Aku dengan tangannya yang lembut membuat aku semakin terangsanggg.

Aku semakin berani untuk mendekati Tante Mala dan duduk di sebelahnya, Tanganku mulai memegang pahanya yang mulus, betisnya yang putih bersih

“Kamuu ngapain Rom?” kata tante

“Tan? Aku Pengen minta sesutu sama tante?” kataku langsung yeplos aja

“Kamu mau minta apa?” Ujar aku pura-pura tidak mengerti.
“Aku pengen Ngerasain Enaknya Ngentottt tan” kataku.
“Mmmmhh Kamu mau? Tante Bisa sih Ngasih Tapi Jangan Kasih tau siapa siapa yah vin?” kata tante

“Ah yang bener tan ?” kataku mengelus2 pahanya sampai kepangkal Pahanya

“Iyah sayangggg, Cpeeet buka Celaannya, Tante Pengen Liat Kontol Km vin” katanya sambil meraba-raba batang kemaluan Aku.

Aku langsung berdiri dan menurunkan celana dan CD yang aku pakai dan kutonjolkan kontol milik aku yang besar dan panjang yang ngaceng bebas

“Wihh, besar sekali Vin.. Tante Kocookinn yah?” Tanpa menunggu lama tante langsung mengelus dan mengocok ngocok kontol dan sambil di jilat dengan lidahnya yang hangat itu membuat aku melayang layang.

“Tante suka yah? Aku pengen dimasukin kedalam tan” katanya
“Iya sayang, Tante Juga Pengen Ngerasain Kontol punya Kamu yang besar itu.” Katanya langsung menurunkan celana pendeknya dan CD nya yang sudah basah, Dikangkangkan Kakinya Lebar2 dan mengelus2 memeknya dan Klistorisnya

“Ini mau kamu kan sayang, udah becek memek tante sayang Ceppet, Sayang… Syaannggggggg cepat tante udah ngga tahan lagi NIch sayangggg… Ahhhhhh aku syuka kontol kamu yang besar itu” Ujar nya dengan lembut.

“Iyah Tante, Kevin Masukin yah, Memek tante Tembem dan Merah bangett aku jadi semakin sange sama tante”

Terlihatlah hutan kemaluannya yang menggoda itu, lalu dia menyuruh Aku untuk naik ke ranjang rumah sakit dan menyuruh Aku untuk menempelkan kepala kontol aku di memeknya yang sudah becekkk. Langsung aku Tempelin dan aku gosok2 naik turun di depan bibir memek nya sesekali kumainkan di depan klistrorisnya yang warna merah muda.

Bibir memeknya yang sudah terbuka lebar itu, membuat aku semakin tegang dalam nafsu diri Aku.

“Ahhhhhh.. aduhhh.., Vin.. nikmatnya..,” katanya menjerit geli.

“Udah Don, tante nggak tahan. Sekarang Tante Pengen Ngisepin Punya kamu boleh?” katanya menyuruh aku berdiri.

Kemudian Batang Kontolku di gengamnya dengan erat dan langsung memasukan nya ke dalam mulut dia.

Dalam keadaan Kontol aku udah didepan memeknya siap aku masukin, Lalu kepala kontol aku mulai aku tusukkan di lubang mekinya dan aku gerakan maju-mundur, dan aku masukin sampai mentok. Tangan tante tidak tinggal diam, tanganya menmbuka bibir memeknya lebar dan sudah basah banget sambil memainkan klistorisnya dengan kencang dan membuat aku semakin terangsang di buatnya.

Terus Aku genjot batang kontol Aku ke dalam liang memeknya yang berwarna merah mudah itu.

“Hghh.., oo.. Kevinnnn Aaaaaahhkk…Aaaaahhkkk>…ahhhkk!” Desahan Tante

“Aaaaahhksstt Tante, Enakk banget Ngentottt…Ooohh” Rancauku

“Iyahh sayangggg…Entott lagii, Ahhhhhkkk…Aaaaahhkkk enak banget sayang”

“aahkkk Memek tante paling enakk Ahhkk!”

“Saayaang Enjoot lagii kuatt, tannnte mau muncrat”

“Iyahh Tantee..Ooh Sayang!” “PlokkPlookkPlokk”

Lebih dari 10 menitan Aku Entot memek Tante Akhirnya Orgasme Pertamanya di keluarkan dan membasahi Kontolku yang besar.

Dan aku merasakan Kontolku seperti di tarik2 ke dalam memeknya dan di hisap2 kedalam memeknya, Aku terus mengoyang pelan2 sambil mendesah merasakan nikmat memek tante yang erotis.

“Enakn kan ? Kamu puaskan sayang? Sperma kamu udah banjir tuh di memek tante” katanya sambil memainkan bibir memeknya dengan cairan memeknya yang membasahi seluruh batang kontol ku.

“Aduh tante enak sekali,Tapi tante sendiri Puaskan?” Ujar aku balik bertanya.

“Iyahh sayang, Tante Puass banget sampe muncratt banyak banget ini, kamu emang hebat sayang, Punya kamu besar bangtt sampe tante kewalahan sayang” katanya.

Aku meraba buah dadanya dari depan. Tante menarik aku dan mencium bibir aku, Tangannya terus mengurut-urut batang kejantanan Aku. Dan Aku meraba pantatnya yang bulat dan sintal kencang. tante mulai menaikkan kakinya yang sebelah ke atas dan di masuk kan nya lagi Kontol aku ke lubang memek nya yang masih becek itu. Ngilu dan agak panas terasa di batang Kontol aku.

Tante mulai bergoyang maju mundur dan pantat aku juga ditekannya dengan tangan kanannya agar aku bisa mengikuti irama. Aku ikut saja menggoyangkan sambil memeluk badan tante yang mulus, mengisap putingnya yang merah muda, mencium bibirnya yang berwarna merah muda. Setelah itu tante berbalik sambil menungging ingin di entot dari belakang. Aku gosokkan batang Kontol Aku ke memenya. Benar-benar terasa panas memek nya tante.

Kemudian aku mendesak maju dan, “Bless..” kontol aku msauk tanpa ambun ngebor memek beceknya

 

“Ohh.. yess.. Yees.. aahhkk.. Yesss…Ennnak…AAAAHHKKK!”
Akhirnya aku meledak-ledak lagi dan tante agaknya sudah lebih dulu mengalami orgasme yang kesekian kalinya.

Pembantuku Yang Masih Perawan Dengan Tuan Tampan