Tag: Cerita Dewasa Abg

Foto Celana Dalam

Namaku Ida. Usiaku di tahun 2015 ini adalah 34 tahun. Walaupun aku bukan termasuk cewek yang cantik, teman-temanku sering mengatakan kalau aku ini termasuk cewek yang menarik. Rambutku lurus berwarna hitam dengan panjang mencapai punggungku. Tubuhku yang sedikit berisi menyebabkan payudaraku menyesuaikan diri sehingga aku mengenakan bra nomor 36B untuk membungkus kedua payudaraku itu. Vaginaku dihiasi oleh bulu-bulu yang indah walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak. Aku tinggal sendirian di rumahku yang terletak di kota Surabaya ini karena sampai saat ini aku masih belum menikah. Walaupun demikian, kehidupan seks yang aku jalani sangat indah karena aku selalu mendapatkan cara untuk memuaskan hasratku.

Pada suatu hari Minggu siang minggu ke tiga bulan September 2015, aku di telepon oleh keponakanku yang bernama Alex saat aku sedang membaca email yang masuk di akunku.. Usianya 16 tahun dan berwajah lumayan tampan.

“Halo, tante Ida .. ?”, katanya dari seberang telepon.

“Iya, siapa ini .. ?, tanyaku.

“Alex, tante ..”

“Oh.. kenapa, Lex ?”

“Tante, kalau boleh Alex mau minta bantuan tante.”

“Bantuan apa ?”

“Boleh tidak kalau tante jadi model untuk Alex foto ?”

“Buat apa kamu foto-foto tante ?”

“Cuma iseng aja kok ..”

Aku mengerti dengan keinginannya ini. Alex sedang menekuni hobi fotografi sehingga tentu saja dia mencari-cari apa saja yang bisa di foto olehnya.

“Boleh saja..”, kataku.

“Terima kasih tante. Saya akan datang sebentar lagi. Kira-kira 10 menit lagi sampai. Kita foto-foto di rumah tante saja.”

“Oke, kalau gitu. Tante tunggu, ya …”

Aku menutup telepon itu dan segera menuju ke kamar tidurku untuk mengambil pakaian agar aku dapat menutupi tubuhku yang saat ini hanya sedang memakai celana dalam berwarna putih saja. Jika aku sendirian di rumah, aku memang biasanya selalu dalam keadaan setengah telanjang atau telanjang bulat. Bila ada yang hendak datang, baru aku mencari pakaian untuk menutupi tubuhku itu. Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak aku berumur 27 tahun yaitu sejak aku tinggal sendirian di rumah itu. Di dalam kamar tidurku, aku tidak langsung menuju lemari pakaian. Aku memutuskan untuk membubuhkan sedikit make up ke wajahku sebab Alex akan memakaiku sebagai model untuk fotonya dan aku ingin tampil sedikit menarik di depan kameranya. Setelah selesai memakai make up, dari dalam lemari pakaian aku mengambil sebuah rok terusan tanpa lengan berwarna putih dengan strip biru yang panjangnya sedikit di atas lututku. Tanpa memakai bra lagi, aku segera memakai rok itu dan merapikannya sebelum akhirnya aku mengikatkan ikat pinggang putih yang menjadi bagian dari rok itu.

Baru saja saat aku selesai mengenakan pakaianku, aku mendengar bel pintu berbunyi. Dengan melangkah sedikit cepat, aku keluar dari kamar tidurku dan segera menuju pintu depan untuk membuka pintu. Rupanya Alex sudah tiba di rumahku.

“Halo tante.. Tante kelihatan cantik“, katanya sambil tersenyum.

“Tentu saja. Kan mau jadi model.. ayo, masuk.. ”, kataku sambil tersenyum pula.

Alex segera melangkah masuk ke rumahku. Aku segera menutup pintu depan dan kemudian mengajaknya ke ruang tengah. Sesampainya kami di ruang itu, Alex berkata,

“Kita bisa mulai tante ?”

“Oh, bisa saja .. kamu mau di mana ?”, tanyaku.

“Bagaimana kalau di teman belakang rumah tante ?”

 

Kami kemudian menuju ke taman belakang rumahku. Taman belakang rumahku termasuk cukup luas dan memiliki tatanan yang cukup bagus serta dikelilingi oleh pagar tembok yang cukup tinggi sehingga tidak ada orang yang bisa melihat ke dalam tamanku ini. Sesampainya kami di taman ini, Alex mulai mengeluarkan kamera digitalnya dan memulai kegiatannya. Alex bertindak sebagai fotografer sekaligus pengarah gaya. Setelah beberapa lama, akhirnya kami hampir selesai.

“Tante, ini foto yang terakhir. Aku minta tante berdiri membelakangiku. Saat aku memberikan aba-aba, tolong tante berputar menghadapku. Tolong jangan berputar terlalu cepat. Biasa saja.. “, katanya.

Aku melakukan apa yang seperti dia katakan dan dia menjepretku. Akhirnya kegiatan kami sudah selesai dan kami tinggal melihat hasilnya. Alex segera memindahkan foto-foto tersebut dari memory card ke dalam laptop yang dibawanya. Setelah selesai, aku dan Alex bersama-sama memeriksa hasil fotonya. Foto yang terakhir membuatku agak terkejut, sebab di dalam foto itu terlihat bahwa ternyata saat aku berputar, rokku tersibak dan celana dalamku yang berwarna putih terlihat dengan jelas. Selain itu, tanpa aku sadari ternyata bagian dada dari bajuku menjadi longgar karena beberapa kali bergaya sehingga sebagian payudaraku terlihat tidak tertutup, bahkan puting payudaraku telihat samar-samar dari baliknya. Saat aku melihat keponakanku, wajahnya terlihat datar saja. Rupanya dia sudah tahu kalau hasilnya bakal begini.

“Foto ini paling bagus”, katanya.

“Tapi celana dalam tante kelihatan ..”, kataku.

“Justru di sini bagusnya. Tante kelihatan seksi sekali..”

Aku tersenyum saja. Walaupun sedikit merasa malu, aku menyukai fotoku yang terakhir itu juga.

“Lex, tante minta copy dari file gambar yang terakhir ini..”, kataku

“Oke..”, katanya.

Setelah kegiatan kami berakhir, Alex tidak langsung pulang. Kami kembali ke ruang tengah dan duduk di sofa untuk berbincang-bincang. Selama berbincang-bincang, Alex terus menatap bagian dadaku yang sejak tadi menampakan sebagian payudaraku seperti di dalam foto karena aku lupa untuk membetulkannya. Saat aku menyadari hal itu, aku tidak berusaha untuk menutupinya. Ada perasaan senang yang menjalari tubuhku. Setelah beberapa lama, akhirnya aku berkata,

“Lex, kenapa melihat dada tante terus ?”

Alex sedikit terkejut. Dia menoleh ke tempat lain sambil menjawab,

“Ngak ada apa-apa, kok tante..”

Aku tersenyum melihat tingkahnya. Aku sangat suka kalau dia melihatku seperti itu.

“Lex, kalau kamu suka, kamu boleh melihatnya lagi kok”, kataku.

Tanpa menunggu tanggapan dari Alex, aku melebarkan bagian dada bajuku sehingga kali ini kedua payudaraku dapat terlihat dengan jelas. Alex yang mendapat pemandangan seperti itu segera saja melotot dan melahap kedua payudaraku dengan pandangan yang penuh minat. Aku yang melihatnya seperti itu tersenyum dan membiarkan Alex untuk menjelajahi dadaku dengan pandangannya.

Akhirnya Alex menjadi tidak tahan. Dia bertanya kepadaku,

“Tante, bolehkah Alex memegangnya ?”

Aku mengangguk sambil tersenyum.Tanpa membuang waktu lagi, Alex segera menggapai kedua payudaraku dengan tangannya dan mulai meremas-remas serta mempermainkan putingnya. Kontan saja aku menjadi terangsang. Kubaringkan tubuhku ke atas sofa dan kupejamkan mataku untuk menikmati sensasinya. Setelah agak lama, tanpa permisi lagi Alex mulai menciumi dan menjilati kedua payudaraku. Aku terus saja memejamkan mata dan menikmati setiap rangsangan di payudaraku. Tubuhku ikut memberikan reaksi terhadap rangsangan itu. Aku merasakan cairan kewanitaanku mulai mengalir dan membasahi vaginaku. Setelah beberapa lama, tanganku mulai membuka pakaian Alex. Sambil terus menciumi dan menjilati kedua payudaraku, Alex membantuku membuka bajunya sehingga dalam sekejab Alex berada dalam keadaan telanjang bulat. Penisnya terlihat berdiri tegak karena sudah pasti dia juga dalam keadaan terangsang. Untuk sementara, dia melampiaskan nafsunya kepada kedua payudaraku. Aku tidak mau ketinggalan. Kujulurkan tanganku untuk menggapai penisnya. Setelah penisnya berada di dalam genggamanku, aku mulai memainkan penisnya pula.

Setelah beberapa saat lamanya, Alex melepaskan bibirnya dari payudaraku dan berkata,

“Tante, kalau boleh aku juga ingin melihat memek tante”

Mendengar permintaannya ini aku segera berdiri dan mengangkat rokku dengan tanganku sehingga sekali lagi aku memamerkan celana dalam putihku kepadanya.

“Kamu buka sendiri celana dalam tante”, kataku.

Alex segera berjongkok di depanku dan dengan tangan yang agak gemetar meraih celana dalamku. Dengan perlahan-lahan namun pasti, celana dalamku melorot turun dan sedikit demi sedikit memperlihatkan rambut vaginaku sampai akhirnya keseluruhan vaginaku tidak lagi ditutupi oleh celana dalam putihku. Vaginaku terlihat sedikit basah oleh karena cairan kewanitaaanku. Alex membiarkan celana dalam putihku tersangkut di bagian lututku dan mulai meraba vaginaku.

“Tante, ini indah sekali”, katanya sambil membelai rambut vaginaku dengan lembut.

Aku diam saja dan kembali merasakan rangsangan yang kali ini berpindah dari payudara ke vaginaku. Dengan jarinya, Alex menyodok-nyodok liang vaginaku sehingga jarinya dibasahi oleh cairan kewanitaanku. Setelah Alex menjilati jari-jarinya itu sampai semua cairan kewanitaanku yang menempel di jarinya habis, dia kembali menyodok-nyodokan jarinya di liang vaginaku lagi. Dia melakukan hal itu berkali-kali . Kelihatannya dia sangat menikmati cairan kewanitaanku. Sambil menusuk-nusuk liang vaginaku, jari-jarinya yang lain memainkan klitorisku. Rangsangan yang aku rasakan menjadi semakin hebat. Di saat aku merasakan tubuhku menjadi semakin lemas, aku segera membaringkan diriku di atas sofa karena rangsangan menjadi semakin kuat. Tak henti-hentinya mulutku mendesah-desah karena merasa nikmat. Setelah puas meraba vaginaku, Alex mulai menciumi dan menjilati vaginaku. Kali ini rangsangan terasa semakin dashyat. Aku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mendesah dan meremas-remas kedua payudaraku sendiri sementara Alex terus saja menciumi dan menjilati vaginaku.

Aku yang sudah dalam keadaan sangat terangsang akhirnya mulai tidak tahan.

“Lex, buka pakaian tante sampai tante telanjang bulat ..”, kataku sambil mendesah-desah.

Alex tidak menjawab, tetapi tangannya mulai membuka ikat pinggang rokku dan tidak lama kemudian aku sudah berada dalam keadaan telanjang. Tidak lupa Alex meloloskan celana dalam putihku yang dari tadi tergantung di kedua lututku sehingga tidak ada selembar benangpun yang tersisa di tubuhku. Alex terdiam sejenak dan memandangi tubuhku yang dalam keadaan polos tanpa pakaian.

“Tante cantik sekali. Tubuh tante bagus dan sexy”, katanya.

Aku tersenyum dan berkata,

“Kalau kamu suka, kamu boleh menyetubuhi tante. Tante mau berhubungan intim dengan kamu, kok..”

Dengan tersenyum, Alex kemudian membuka kedua kakiku dan memposisikan penisnya di depan vaginaku. Dengan satu hentakan lembut, seluruh penisnya terbenam ke dalam vaginaku yang diikuti oleh teriakan tertahanku karena merasakan kenikmatan. Setelah itu, Alex mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur sehingga penisnya menyodok-nyodok di dalam lubang vaginaku. Cairan kewanitaanku turut memberikan andil dalam membantu penis Alex agar meluncur maju mundur dengan mudah dalam liang vaginaku ini. Kami berdua mendesah-desah karena nikmat. Dalam posisi ini, aku mengalami orgasme berkali-kali sambil diiringi erangan-erangan dari bibirku.
Setelah beberapa saat, Alex menarik penisnya dan memberikan isyarat agar aku menungging. Aku menurut saja. Kuputar badanku dan kutunggingkan pantatku di depannya. Sedetik kemudian, aku merasakan penisnya masuk kembali ke dalam liang vaginaku dan mulai menyodok-nyodok lagi. Rupanya Alex melakukan doggy style kali ini. Sekali lagi aku terjebak dalam dashyatnya kenikmatan berhubungan intim. Beberapa kali aku merasakan orgasme yang luar biasa sebelum akhirnya aku mendengar erangan kenikmatan dari bibir Alex yang disertai dengan semburan spermanya di dalam rahimku yang menandakan bahwa akhirnya Alex telah mencapai kenikmatan puncak pula. Sperma Alex terasa hangat di dalam rahimku. Setelah menyemburkan spermanya, Alex mencabut penisnya. Aku merasa bahwa ada sedikit sperma yang meleleh keluar dari liang vaginaku dan membasahi vaginaku bagian luar saat penisnya tercabut. Segera saja aku menjulurkan jari-jariku ke vaginaku dan mengambil lelehan sperma yang mengalir turun. Setelah jari-jariku berlumuran sperma Alex, aku membersihkan jari-jariku dengan menjilat-jilat sperma yang melekatinya. Rasa sperma yang khas selalu membuat aku senang. Setelah itu, Aku membalikkan badanku yang dalam keadaan telanjang menghadapnya terlentang. Sisa sperma Alex yang sudah tinggal sedikit masih terlihat menempel di vaginaku bagian luar. Alex kemudian merebahkan dirinya di atas badanku dan memelukku. Aku segera membalas pelukannya. Sambil berpelukan dalam keadaan telajang bulat, kami saling berciuman bibir dengan mesra untuk beberapa saat lamanya. Perasaan yang nikmat masih tersisa di antara kami.

Akhirnya setelah beberapa saat, kami memperoleh kekuatan kami kembali. Kami segera bangkit dari pembaringan dan mulai memunguti pakaian kami yang tercecer di mana-mana. Aku segera mengenakan kembali celana dalam putih dan rokku. Setelah selesai berpakaian, kami kembali duduk di sofa dan berbincang.

“Tante, tadi enak sekali. Tante memang nikmat”, katanya.

Aku tersenyum saja dan lalu berkata,

“Kamu juga hebat. Kamu belajar dari mana ? Usiamu kan baru 16 tahun, tapi kok kayaknya kamu sudah sering melakukan hubungan seks ?”

“Ah, tante. Alex ini sudah sering melakukannya sama mama di rumah..”

Aku sangat terkejut mendengarnya. Rupanya selain aku, kakakku juga melakukan incest dengan anaknya sendiri. Tapi hal ini membuat aku sedikit lega sebab setidaknya kakakku tidak akan mempermasalahkan hubungan seksku dengan anaknya bila dia sendiri juga melakukannya.

“Terus, mana yang lebih enak ? Mamamu atau tante ini ?”

Alex tersenyum sambil berkata,

“Kalian berdua sama-sama enak, kok.. tapi kalau disuruh memilih, Alex masih lebih suka melakukannya dengan tante soalnya tante lebih cantik dari mama, sih..”

“Apa kamu sering melakukan dengan mamamu ?”

“Kalau papa ngak ada di rumah aja”

Aku diam saja kali ini. Beberapa saat kemudian Alex berkata,

“Tante, Alex mau pamit.”

“Sudah mau pulang ?”

“Iya, tante.”

“Ya, sudah kalau gitu. Hati-hati di jalan, ya..”

“Ok.. Oh ya, lain kali Alex masih boleh memotret tante ?”

Aku mengangguk sambil tersenyum.

“Tentu saja, kalau mau pose yang agak nakal tante bersedia kok”, kataku.

“Bayarannya pakai ‘itu’ ya ..”

Kali ini aku tertawa.

“Apa saja, deh..”

Alex melangkah pergi sambil melambaikan tangannya. Aku membalas lambaiannya dan memandang dia mengendarai mobilnya sampai menghilang dari pandanganku sebelum akhirnya aku menutup pintu rumahku dan menguncinya. Hari ini merupakan hari yang sungguh menggembirakan bagiku karena aku memperoleh satu cara lagi untuk memuaskan hasratku.

Sepupuku Ketagihan Bercinta Denganku

Ketika itu aku sedang Tinggal dirumah sepupuku yang Berada di Jaksel, Aku tinggal Bersamanya untuk sementara waktu sampai rumahku sudah siap direnov. Jadi sering pula aku berdua di rumah dengan Sepupuku. Namanya Firnia Umurnya Sekarang 23 tahun, Firnia selalu merawat lekuk tubuhnya dengan bagus, Aku sering memperhatikan Firnia tidur tidak memakai Bra dan CD.

Ketika Itu aku sendang berada diruang tamu menikmati Kopi hitamku dengan sebatang rokok. Dari belakang kulihat bentuk pahanya sampai ke bawahyang begitu bersih. Setelah Aku habis bersantai dengan kopiku aku bejalan ke dapur untuk mencuci. Melalui celah pintu kamarnya yang tak tertutup, kulihat Sepupuku sedang Terlanjang. Serta merta Kontol ku mulai bangkit, aku mengocok kontolku sambil memmbayangkan Ngentot Denga Firnia.

Aku Masuk Dan langsung Mengunci pintu dengan pelan, Lalu kupeluk tubuhnya dari belakang dengan kontolku yang lengket dengan pantatnya tapi yang buat herannya Firnia Hanya diam tidak melawan dan kubalik tubuhnya kehadapanku

Tangaku Mengelus Kepalanya lalu berpindah, dari rambut terus turun ke leher sambil diciumnya perlahan. bukit dadaku diusap dengan sesekali digigiti. Kuelus Buah Dadanya yang mulus dan besar itu, Pentil toketnya dipegang, kuusap dan kucium. Nafasnya semakin memberat. Dituntunnya aku ke atas ranjang,

Tangan kanannya mulai masuk ke dalam celanaku. Aku mengeluh pelan. Kurasakan tangan kanannya meraba-raba dan sedikit meremas-remas Kontolku dari luar celana dalamku. Kontol ku pun mulai mengeras dan membesar. Sambil terus meremas dan meraba Kontol ku yang sudah tegang, Celana Pendekku akhirnya tersingkap semua.
Kontol ku pun sudah berdiri kencang, terus memanjang dan membesar seiring dengan rabaan dan remasan tangan Firnia di batangnya.

“Besar sekali Kontolmu, panjang pula…!” Firnia Mulai Merunduk untuk menghisap kontolku. Kepala Kontol ku diciumnya, sambil tangan kirinya memijit bijiku. Aku mengeluh, mengerang, dan mendesis nikmat,

“Ah, ah.. hhmmh… teruss.. Firr” hisapan mulutnya membuatku melayang. Kunaikturunkan Kepala Firnia dengan kencang. Bibirnya benar-benar lembut, gerakan kulumannya begitu pelan dan teratur.

10 menitan Firnia Menghisap kontolku, aku mulai tidak tahan. “Aahkk Firrr Akuu Mauu keluuarr” erang nikmatku.

“Hhmm.. mmh, heh..” Hisapannya semakin kencang dan cepat. Aku semakin menggelinjang dibuatnya. Tubuhku menekuk, meliuk dan bergetar-getar. Kurasakan nikmat yang luar biasa, menyemburnya spermaku ke mulut Firnia.

“Aggghhh…oohhh…akkuuu keeluuaarrr…”
“Crroootttt… cccrrrroootttt… ccrrrooottttt…”

Bibirnya masih menghisap kepala kontol ku dengan kedua tangannya yang berlepotan sperma. Dia melihatku dengan tatapan sayunya dan kemudian kembali menciumi Kontol ku, geli yang kurasakan sampai ke ubun-ubun kepala.

“Banyak banget kamu keluarnya,”

Kuraba dan kuusap semua tubuhnya dari pangkal paha sampai ke toket nya. Aku kembali ciumi dia dengan pelan. Kunikmati dengan pelan seluruh bentuk tubuhnya dengan mencium, menjilat, dan membelai. Payudaranya kupegang, kuremas pelan dan lembut, kucium dan kugigiti putingnya. Kudengar desahan nikmat dan nafasnya yang tidak beraturan. Tangannya terus meremas Toketnya yang besar dan kencang, sementara lidahku memainkan putingnya

Sampai akhirnya bibirku mencium daerah berbulu miliknya, tercium aroma memeknya yang harum lalu kujilati bibir memeknya.
“Oucchh.. terus sayang, kamu lembut sekali.. tee.. teruss..”
Kumainkan ujung lidahku menyusuri dinding memeknya, kadang masuk kadang menjilat. Kujilati klitorisnya dan semua yang ada di daerah kemaluannya. Kusedoti cairan yang membanjir dari memeknya. Beberapa menit kemudian, ketika dia mulai di ambang orgasmenya Dipegangnya kembali Kontol ku yang sudah kembali siap menyerang. Lalu diarahkannya Kontolku kearah lubang memeknya

Dengan Sekali dorongan Kontolku masuk kedalam ”Blesshhh…” masuk sudah seluruh batang Kontolku. Diangkat dan digoyang pantatnya. Dia memutar-mutar pinggulnya, berusaha untuk mendapatkan kenikmatan dari batangku

“Ahhkksss….Uuuhh…Aahkkkss nikmatt..Eennakk Sayang” rancau Firnia sambil meremas toketnya

“Aahhhkk…Eennakk banget…Oohh…Memek Kamu Legitt” gerakan naik turunnya makin cepat.

“Ohh…nikmaattt…ahhh…uhhh…Oooh Oohh”

“Ohhh…aahhh..memekk Kamu Jepit bangett” erangku penuh nikmat sambil tak lepas kuremas-remas payudaranya.

“Sempiitt…ohhhh…terusshh…jepiitt kontolllku…ohhh…Fiirniiaaa” erangku berlanjut merasakan hisapan memeknya pada Kontol ku.

Setelah 20menitan Firnia Mengoyang kontolku akhirnya aku merasakan kalau memeknya berkedut kuat dan tubuhnya begetarss

“Aahhkkk…Sshh…Sayang akuu mau Keeluarr” Kata Firnia sambil mempercepat goyangannya ! Plokk Plokkk Plokkk!. Diarahkannya wajahku ke arah payudaranya sambil memompa
“Ayyooo sayangg … hisap dan Tokettkuu” Kuhisap, kujilat dan kugigit gemas payudaranya yang bagus itu. Firnia semakin mengerang menikmati permainanku

“Ahh.. ahhhhhkkkkk.. ahhss..” desahnya. Keluarlah cairan kewanitaannya membasahi Kontol ku yang masih terbenam di liang memeknya.

“Ahhss…ohhhh…nikmaattnya kontooll muda mu” desahnya lagi sambil tubuhnya yang mengkilat karena keringatnya, Kupeluk dia sambil kuciumi bibirnya dan kuelus-elus punggung mulusnya. Dia terdiam dalam dekapanku. Kubiarkan dia menikmati sisa-sisa orgasmenya.

“Enak ya.. Bu… Mau lagi..?” Dia menoleh dan tersenyum sambil telunjuknya mencoel ujung hidungku.

“Kenapa? Kamu juga mau lagi?” canda Firnia .

Tanpa banyak cerita kumulai lagi gerakan-gerakan panas, kuangkat tubuh Firnia dan aku menidurkannya sambil mencium bibirnya kembali. saling tukar lidah dan ludah. Kemudian kembali kumasukkan Kontolku ke memeknya.
Kuputar tubuhnya untuk membelakangiku, kurangkul dia dari belakang. Tangan kanannya memegang batang Kontolku, sementara kedua tanganku memainkan payudaranya. Kemudian kuangkat kaki kanannya dan kupegangi kakinya.

angan kanannya menuntun Kontol ku ke arah memeknya, Pelan dan pasti kumasukkan batang Kontol ku dan masuk dengan lembut… ”Bleeeppp…” Firnia melenguh dan mendesah nikmat, kumaju mundurkan pelan Kontol ku,
Luar biasa nikmat kurasakan pengaruhnya pada Kontol ku. Kutambah kecepatan gerakanku pelan-pelan, masuk-keluar, masuk-keluar, semakin lama semakin cepat.

“Ahhhkk…AhhhkkkAahhkkk Sayangg Gilla eennak bangett Aahhkk!” desahannya

Cukup lama kupompa memeknya, kurasakan tubuh Firnia bergetar.

“Akuu mauu keeluuarr lagii, Ooohh…Ooohh.” jeritnya. Mendengar kata-katanya, semakin kutambah kecepatan sodokan batangku dan…

“Acchh…aaahhh…ooochhh” keluarlah cairan ejakulasi dari memek Firnia, turun membasahi tangan dan pahaku. Tubuhnya berkejat-kejat liar, bergetar lemas dan langsung jatuh ke kasur.
Sesampainya di kasur kubalik tubuhnya dan kucium balik bibirnya. Kembali kumasukkan Kontol ku ke memeknya. Dia balas memelukku dan menjepit pinggang rampingku dengan kedua kakinya. Kuayun pantatku naik turun tambah cepat

“Aahkk Sayang kamu nakal bangett… Daasar Binall Ngggnnttoo” rancau Firnia semakin gila

“Ahhkkk sayang Aahhkk Ennnak bener memekmu, aahkk entot memekmu” Rancauku. Pantatnya berputar-putar mengimbangi pompaanku. Bermenit-menit kukocok kemaluannya, aku mulai merasakan tanda-tanda. Kurasakan kenikmatan itu datang tak lama lagi. Tubuhku bergetar dan menegang, sementara Firnia memutar-mutar pantatnya dengan cepat. Akhirnya…

“Crrootttt… cccrrrrooottttt… ccrrroootttttt….”

Kuhamburkan seluruh spermaku dalam-dalam ke memeknya. Ada sekitar 7 kali semburan pejuhku ke dalam memeknya.

“Ahhcckk.. ahhk.. aduhh.. nikmatnya” kataku. Firnia meresponnya dengan memelukku dengan erat.

Kucabut Kontol ku, lalu berbaring di sampingnya. Aku terkulai lemas di sisi Firnia . Tangan halusnya membelai-belai meremasi batang Kontol ku. Firnia mengusap-usap kepala Kontolku.

ak lama kuubah posisi bercintaku. Aku bangkit, kudekap dia sambil terus memompa Kontol ku dalam-dalam ke memeknya, bibir dan tanganku bermain-main di payudaranya. Desahan nikmatnya tambah keras dan goyangan pantatnya tambah liar merasakan rambahan mulut dan tanganku di payudaranya. matanya merem melek keenakan, dan aku jadi tambah bersemangat untuk menyodok memeknya.
Dan tak lama kemudian tubuhnya menegang kencang dan dia jatuhkan diri ke pelukanku yang sudah kembali berbaring. Kupeluk dia erat-erat sambil mengatakan

“Aahkk Sayang kontol kamu enak bangeyt”

“He-eh, enak memek” kataku sambil menampar pantatnya

mulai dari payudara hingga ke pangkal pahanya. Sampai di daerah memeknya, kujilati dinding memeknya sambil memainkan lobang memeknya dengan tanganku. Kujilati klitorisnya, kusedoti cairan memeknya yang mulai membanjir, dan kutusukkan memeknya dengan jari-jariku.

Firnia mendesis-desis seperti kepedasan dan mengeluh nikmat karena gerakanku itu. Terkadang dia membuka dan merapatkan pahanya yang indah untuk mendekap wajahku, seakan-akan dia ingin agar kepalaku masuk ke lobang memeknya. Sekitar 10 menit kumainkan kemaluannya, Firnia mulai tidak sabar.

“Sayanggg Masukin lagi yah, Aku pengen lagi memekku gatelll” katanya mengocok memeknya

Aku beranjak bangun dan menindihnya sambil mengarahkan Kontol ku masuk ke dalam memeknya. Kugesek-gesekkan dahulu kepala Kontol ku di kelentitnya, lalu pelan mulai kumasukkan Kontol ku ke lobang memeknya.

Sleppp…sleppp…” Pelan-pelan aku goyangkan Kontol ku, kadang kutekan pelan dengan irama-irama lembut. Tak lama masuk sudah Kontol ku ke dalam dan Firnia mendesis. kunaikkan dan kutekan kembali Kontolku masuk ke dalam memeknya.

“Aakuu nnggak kuatt lagii aahhhkkk” desah Firnia. Tak lama kemudiannya, tubuhnya mulai kejang-kejang. Rupanya dia sudah mendekati puncaknya.

“Ahhh…ohhh…Fiiiirrr…aku keluarrrr…” erang nikmatku

Lalu kurasakan batangku tersiram cairan memeknya yang meleleh karena orgasmenya yang kedua. Aku hentikan pompaanku di memeknya, kuberikan kesempatan dia untuk istirahat sejenak setelah keluar tadi.

“Laaggiii Massukinn Laggi Akuuu Masihh Kuraannnggg” Firnia memelas. Kuposisikan Kontol ku ke arah memeknya. Kumasukkan perlahan demi perlahan Kontol ku ke dalam miliknya. “Sleeppp…sleep…bleeppp” Masuk sudah seluruh Kontol ku tertelan memeknya, dan mulai kupompa dia.

Tak lama kurasakan memeknya mulai membasah, seiring dengan semakin cepatnya pompaan Kontol ku di memeknya. Desah dan rintih penuh kenikmatan, K

“Ahhkkk…aahhkkkkAahhkkkk” desah nikmat Firnia merasakan pompaan Kontolku yang semakin cepat dan liar di memeknya. Kuremas-remas payudaranya dari belakang. Kumainkan juga lobang anusnya dengan jari tengahku.

“Yeeahh enennakk Memekmu sayangg, Aku mau entot terus” menghujam-hujamkan Kontol ku hingga melesak jauh ke dalam memeknya.

“Oohh…ahhh…Iyaahhhh…kaya…gituuhhh…” balas Firnia, Firnia memintaku untuk keluar berbarengan.

“Acchh.. sshh.. ahhh.. ohhh” desah Firnia sambil menjepit erat-erat Kontolku dalam memeknya. Keluar sudah cairannya membanjiri Kontol ku. kutekan dalam-dalam Kontolku ke dalam memeknya. Dengan jeritan yang keras, kuhamburkan spermaku keluar dan masuk ke dalam memek Firnia.

“Crrroooottttt… ccrrrrooottttt…. Cccrrrrrooottttt….”

“Ahhcckk.. ahhk.. aduhh.. oohh…nikmatnya” desahku. sambil merasakan sisa-sisa nikmatnya orgasme. aku sesekali menekan Kontol ku dalam-dalam,

Cerita Dewasa Pembantu dan Majikan

Minggu sore saya dengan santai sedang membaca buku John Perkins The Economic Hitman Convention ketika saya mendengar mobil istri saya masuk ke garasi. Ketika dia memanggil hewan peliharaan saya untuk membuka pintu garasi, suara kegembiraannya terdengar. Aku menjulurkan kepalaku ke garasi saat dia masuk dengan beberapa tas belanjaan.

– Lihat, taruh barang-barang ini di lemari es dengan cepat, oke? – dia memerintahkan pelayanku. Ini satu-satunya pembantu saya, setelah kemarin, Varni minta izin karena orang tuanya ingin menikahinya.. Tak lama kemudian istri saya datang kepada saya, dia diam-diam membaca sambil menonton acara TV.. “Pa, ini pembantu baru. yang menggantikan Warney, saya hanya dapat dari dana Depok. Namanya Siti Pa,” jelas istri saya.

Seorang pelayan baru berjalan di belakangnya dengan kepala tertunduk. Dia sangat tinggi, wajahnya mirip dengan gadis desa, dan dia memiliki sosok yang sangat bagus. Sesuatu membuat saya lebih memperhatikan, sepotong daging mencuat dari dadanya. Saya benar-benar tidak bisa menahan diri jika saya melihat payudara yang membengkak seperti ini. Wah, enaknya bisa meremas dan menghisap payudara seperti itu, pikirku..

“Umurnya baru 20 tahun, tapi pengalamannya jadi TKW di Arab,” kata istri saya. “Ini Tuan Tee, Anda harus melayani tuan yang baik.” “Ya, Bu, saya tahu,” jawabnya, menundukkan kepalanya, membiarkan saya mengamati skrotum. dari dadanya yang bulat. – Itu saja, – Saya berkata, – Anda membantu Inah di belakang. Yang penting kamu melakukan pekerjaan dengan baik.”

“Ya pak, terima kasih, saya bisa bekerja di sini..” katanya sambil berbalik dan berjalan menuju dapur. Ketika saya melihat sosoknya dari belakang, menjadi jelas bahwa dia memiliki pantat bulat dan besar yang bagus, paha dan betisnya berbentuk sangat bagus, meskipun kulitnya tidak putih. Ini adalah jenis tubuh yang benar-benar membangkitkan nafsu saya. Aku tidak percaya adikku bangun dan bergerak ketika dia membayangkan pelayan baruku tanpa tali di tubuhnya.. Aaaargggh….!!!

Cerita Dewasa Kisah Pembantu dan Majikan

Pekerjaan saya sebagai konsultan lepas untuk beberapa perusahaan membuat saya lebih banyak tinggal di rumah dan melakukan segalanya di rumah. Saya meninggalkan rumah ketika saya memiliki klien atau pasangan untuk bertemu, selebihnya saya lebih suka bermain dengan anak-anak saya. Setiap hari setelah mengantar anak-anak saya ke sekolah, saya pulang dan mulai mengerjakan pekerjaan rumah saya.

Saya sedang di kantor saya menulis analisis perusahaan telekomunikasi A, pesaing klien utama saya, ketika Siti berjalan melewati saya dengan peralatan kebersihan, “Permisi pak, saya ingin membersihkan kamar dan kamar mandi Anda,” katanya lembut sambil diturunkan. kepalanya Aku menatap wajahnya, yang masih menunduk, lalu ke dadanya yang kokoh dan lurus.

“Berapa umurmu sekarang Te?” – tanyaku, masih tidak mengalihkan pandanganku dari dadanya. “Saya ingin berumur 21 tahun ini, Pak,” jawabnya, masih menundukkan kepalanya. “Kamu sudah menikah, kan,” tebakku dengan suara yang sangat tegas, meskipun dia mengaku kepada istriku bahwa dia masih perempuan. “Jangan berbohong padaku, oke?” kataku tegas. Dia menundukkan kepalanya lagi dan kemudian perlahan menjawab: – Ya, Pak, tapi jangan bilang ibu, Pak, saya sangat membutuhkan pekerjaan ini, Pak. Anak saya sangat membutuhkan uang untuk membeli susunya, ayah.. “Ya, ada.. Tapi lakukan dengan baik dan patuh di sini, bersama saya.. Jangan menyangkalnya..

Tolong jangan lupa bersihkan toiletnya ya Ti..” kataku sambil melihat dadanya yang hari ini dibalut kaos putih yang sedikit lebih kecil.. “Terima kasih pak, saya patuh. kamu tapi jangan bilang ibu ya pak..” katanya pelan. He..he..he.. kartu truf ini ada untuk menghibur bayi yang sudah mulai tegak. tubuhnya terutama payudaranya yang sangat benar , padat dan sekali..

Pagi itu aku sedang mengetik di komputer ketika Siti lewat untuk membersihkan kamarku.. Hmmm.. Masih dengan kaos yang sangat ketat, dadanya terlihat sangat bengkak dan menggairahkan.. “Permisi Pak, saya ingin membersihkan kamar Anda. dan kamar mandi pak…” tanyanya masih menunduk.. “ya begitulah,” jawabku sambil melihat payudaranya yang indah.

Saya melanjutkan pekerjaan saya dan memikirkan cara yang tepat untuk menikmati payudara pembantu baru saya.. Ketika saya mendengarnya masuk dan membersihkan kamar mandi saya, saya segera bangkit dan pergi ke belakang kamar mandi.. Hati-hati, tapi jangan sampai terluka.. — aku berkata Dia dengan hati-hati mulai memotong rambut telingaku dan aku sengaja mengangkat sikuku dan berpura-pura menyentuh rambut di dadanya.

Dia menarik sedikit ke belakang, tapi sikuku jatuh kembali ke dadanya yang kasar. Wow, masih sangat padat dan lembut, jadi adik saya mulai meluruskan.. Ketika saya menyuruhnya pindah ke telinga kiri saya, sekarang dengan telapak tangan kanan saya saya sentuh, tekan dan mulai mencukur. beberapa hari terakhir.. Dia pindah dan berhenti memotong rambut kupingku.. “Paakk pak..” dia bertanya perlahan.. Tapi aku langsung memarahinya “Ayo potong terus!!!” Dia dengan takut-takut melanjutkan aktivitasnya dan aku mengulurkan telapak tanganku lagi untuk meremas payudaranya.

Meskipun dia mencoba melarikan diri, saya mencoba untuk meletakkan tangan saya di bawah kemeja ketatnya dan akhirnya berhasil menyentuh dan meremas payudaranya, beberapa di antaranya masih tersembunyi di balik payudaranya. “Pak, jangan Pak.. ibumu akan memarahimu Pak…” tanyanya pelan sambil berusaha keluar dari kamar mandi.. Akhirnya aku biarkan dia di kamar mandi takut dia akan berteriak.. Oh. .. ini adalah payudara yang paling kenyal dan yang paling kencang yang aku rasakan… Jaga dirimu nanti Tee, aku berjanji pada diriku sendiri.. Aku harus lebih menikmati…..

Biasanya anak-anak tidak tidur dengan saya dan istri saya.. Dan Siti tidur di kamar anak saya setiap malam dan menemani mereka ketika mereka tidur di kamar itu.. Tapi malam itu anak-anak tidur di kamar saya, sudah jam 9.00 pm. dia tertidur dikelilingi oleh istriku. Saya masih di depan komputer ketika saya mendengar langkah kaki Siti menaiki tangga dan masuk ke kamar anak saya.

Ah.. malam ini aku harus menikmati kelembutan payudara Siti lagi, pikirku.. Setelah tiga jam, aku memastikan istriku tidur nyenyak, aku mendekat ke kamar anakku dan menempelkan telingaku ke pintu. .Saya yakin Siti sedang tidur karena satu-satunya suara yang bisa saya dengar dari dalam kamar anak saya adalah suara decitan AC.. Saya sengaja menyembunyikan kunci di pintu kamar anak saya, saya masuk dengan bebas dan langsung menutup pintu kamar anak saya. pintu. lagi..

Saya melihat Siti sedang tidur nyenyak dan dadanya terlihat jelas di balik jasnya yang semi-free. Kelima kancingnya dibuka dan kemudian payudaranya dilingkari dan diluruskan.. Saya yakin ukurannya tidak kurang dari 36c dan apa lagi Dia bangun lebih banyak karena dadanya tetap kencang

Aku langsung berhenti meremas saat dia berpindah posisi meskipun dia masih tertidur. Ternyata posisinya membuatku semakin tinggi.. Dia sekarang sepenuhnya terlentang dengan kaki sedikit terbuka dan payudaranya mencuat lurus ke atas tanpa tertutupi oleh tebalnya atasan yang aku buka kancingnya. dan aku menekannya, sementara mulutku langsung menghisap dan menghisap payudaranya tanpa penundaan..

Siti bangun tapi masih tidak menyadari apa yang terjadi dan ketika dia datang sudah terlambat karena payudaranya benar-benar tenggelam di mulutku dan kedua tangannya langsung meraih tangannya mencoba mendorong kepalaku. padat, layak berdiri tegak, meski terlentang dan tanpa penyangga.. Ini payudara yang kurindukan.. Mulutku terus-menerus mengisap susu Siti, putingnya bayangan dengan lidahku. .

Awalnya Siti masih mencoba memberontak, tapi saat aku mengencangkan pinggangnya dengan sabuk di antara pahanya dan memegang kedua tangannya dengan tanganku, dia akhirnya menyerah dan meredakan pemberontakannya. mengisap kedua payudaranya saat matanya tertutup dan menggigit bibirnya seolah-olah menahan keinginan itu. celana pendek baggy yang dia pakai sedikit..

Dia memegang tanganku dan mencoba menurunkan celana pendeknya, tapi aku segera meningkatkan serangan mulut dan lidahku pada payudara yang gagah itu. Dari payudara kanannya aku pindah lagi ke samping kiri dan terus tidak berhenti saat aku mencoba menurunkan celana pendeknya lagi. celana dari tubuhnya.. Ya …. tubuh telanjang pembantu baru saya tetap di bawah cengkeraman saya, dan mulut dan tangan saya masih memukul dadanya secara bergantian.

Aku menghentikan aktivitasku beberapa saat masih duduk di antara pahanya yang telanjang dan aku mulai melepas baju dan celana pendek dan celanaku sampai akhirnya aku benar-benar telanjang.. Siti terlihat kaget dan kaget melihat aku sedikit takut. perilakunya, tapi dia tidak bisa. tidak bisa berbuat apa-apa karena saya masih mengunci posisi di bawah saya.. saya mulai mengisap susu Siti secara bergantian kiri dan kanan sambil menekannya saya meletakkan kontol saya tepat di vaginanya..

Saat aku meningkatkan seranganku pada susunya, penisku yang mengeras sepenuhnya menekan mulut vaginanya. Siti mengeluh sedikit pelan.. Nafsuku yang sudah bermahkota mengaburkan mataku

Cerita Dewasa Sex Kudapat Kenikmatan Bersama ABG Binal

apemtembem – Cerita Dewasa Sex Kudapat Kenikmatan Bersama ABG Binal

Cerita Dewasa Sex Kudapat Kenikmatan Bersama ABG Binal

Pekernalkan Namaku Putra Aku berkerja diprusahan PLN(Perusahan Listrik Negara) Aku menjabat sebagai Pengurusan Sistem Tenaga Kerja Perusahaan. Aku berumur25 tahun sekarang masih cukup muda sih, Tapi aku kemana-mana selalu bersama Skertaris Cantik Dan Montok yang selalu membantu urusan perusahann sampai suatu hari aku terbawa oleh suasana dan terjadilah!

“Selamat Pagi Pak Putra?” sapa Anjani padaku.

“Iyah Pagi Jani, Ada Apa yah?” aku balik bertanya.

“Ini pak saya mau mengantarkan Laporan tentang Kondisi mesin mesin Pabrik”

“Ooh Iyah makasih yah Jani” Jawabku singkat.
Tapi Anjani tidak beranjak dari kantorku tapi malah menatapku tajam dan tersenyum sedikit membuat ku menoleh kehadapannya lalu aku memandangi dari kaki sampai ke kepalanya dia begitu cantik dan sexy hari ini membuatku tertarik

“Loh? Kamu kok ngelihatin saya gitu sih? hehe”tanyaku

“Nggak kok pak, Bapak terlihat gagah sekali, apalagi kalau Itunya bapak lagi bangun hihi” ledeknya

“Eeh..hh Maafin saya Anjani” aku sangat malu ketika kejantananku terlihat tegang oleh skertarisku karena tadi aku sempat melihat video porno karena bosan dikantor

“Iyah tidak masalah pak, Itu sudah biasa kok” senyumnya

“Sudah biasa gimaanaa? Emang kamu sering ngelihatin beginian?” tanyaku

“Nggak sih pak, cuman kan masa sama Skertaris Sendiri harus malu?”godanya semakin liar

“Ehm..m Emang kamu nggak risih apa kalo Adik saya lagi ngacung?”tanyaku

“Sudah tidak gakperlu ditutup pak,”

Lalu kusingkirkan berkas yang menutupi kejantannaku terlihatlah begitu gagah dan besarnya kejantananku kutaruh posisi menyamping Anjani tidak berhenti melirik batangku aku tau apa yang diinginkan dia. Lalu aku berdiri dan mengatakan..

“Kamu Kelihatannya Sangat Tertarik Dengan punya saya iyah Sayang?”Godaku

“Ehhmm”dia tersenyum manis memacang wajah menantangku

aku beranjak kepintu dan menguncinya lalu kubuka kemejaku terlihatlah tubuhku yang atletis dan berotot membuat dia semakin luluh padaku “Ayoo kita mulaii.” Dia hanya menurut dan mengikutiku

Aku peluk Anjani dan mencium bibirnya lembut
Anjani tak melawan.. hanya pasrah.. tapi dia ikut melumat bibirku juga.

Tanganku tidak tinggal diam begitu saja.. kuraba ke bawah lalu meremas kuat bongkahan pantat yang bulat dan penuh semakin membuatku kian terangsang.

Kukeluarkan Kontolkuu yang sudah tegang dan kutemepelkan pada perut Anjani.

Kulepaskan baju kemejanya dan branya kuremas remas kuat payudara besar berukuran 36B kencang dan sintal itu dia meringgis kesakitan

Setiap remasan yang aku lakukan Anjani mengerang di sela ciumanku.. dan itu membuatku semakin bergairah.
Tanpa kusadari Kontolku sudah berada dibawah selakangkannya dan Anjani memaju mundurkan pantatnya sehingga tergeseknya kontolku dan mememeknya yang masih dibalut oleh CD

Aku menghentikan ciumanku dan menjalar kelehernya, tapi aku mengatakan
“Nggak papa kalau kita sampai begini?”Tanyaku

“Nggak papa kok mas, lagian aku juga mau kok” kata Anjani mengelus kontolku

Tangannku mulai memainkan puting toketnya yang masih merah kecoklatan yang menambah gairahku memuncak
Desahan Anjani berubah menjadi erangan penuh gairah.
“Aaahh.. aahh.. mas.. oohh..” erangnya

Waktu berlalu.. dan ciumankupun telah berubah pada payudaranya.. erangan dan gelinjang tubuh Anjani semakin keras dan kuat.
Ciuman dan jilatanku pada payudara Anjani membuatku mengerang semakin keras..

Apalagi ketika jariku menggosok vagina Anjani yang telah basah dan hanya ditutupi oleh celana dalam model thong miliknya yang telah basah kuyup oleh cairan pelumas kenikmatannya.

“Aaah.. aahh.. mass.. aahh.. aahh..” erang Anjani
Sengaja kutinggalkan beberapa bekas kemerahan di buah dadanya..

Dia cemberut ketika tahu ada bekas kemerahan di dadanya.. tetapi justru kecemberutannya makin menambah kecantikan wajahnya.
Tapi itu ga lama.. setelah beberapa saat Anjani kembali mengerang panjang..

Tubuh Anjani menggelinjang hebat sambil memelukku erat-erat. Tubuh kami berhimpitan ketat.

Bibirku menyusuri perutnya lalu berhenti di selangkangannya.. terasa asin ketika lidahku menyentuh vaginanya.. cairan cintanya.
Tangannya meremas rambutku ketika lidahku menari-nari di bibir vaginanya.. kakinya menjepit kepalaku.. aku makin bergairah mempermainkan vaginanya dengan bibirku.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Kurelakan Perawanku Demi Melunasi Hutang Abah

Selang beberapa saat.. Anjani yang telah ‘panas’ menarikku untuk berganti posisi.. ia merebahkanku di sofa.. lantas bergerak pelan mengangkang di atas tubuhku.
Berbalik.. kini ia yang duduk di atas pangkuanku dengan kaki terbuka lebar dan rok yang tersingkap sampai pinggulnya.

Setelah beberapa saat kemudian.. Anjani telah tenang.
Ia lepaskan pelukannya padaku.. ia tersenyum manis dan berkata di sela deru nafasnya..

“Haaah.. enak.. banget.. mas.. hah.. hah.. enakk.. banget.. kini giliran hah..”

Ia berdiri dan kemudian menarik turun celana dalamku.. dan.. Tuink..!
Betapa terkejutnya dia ketika melihat penisku yang sudah sangat tegang berdiri dengan kokohnya, penisku yang berukuran sekitar 17cm. namun diameternya yang gemuk membuatnya terlihat besar.

Anjani memegangnya penuh rasa hati-hati dan nafsu.. setelah terpegang, Anjani mengocoknya perlahan.. membuatku yang sudah sangat terangsang menjadi lebih mudah mencapai puncak gairahku.

Aku lantas mengangkat pantatku.. menyodorkan penisku ke mulutnya.. dia menggenggam dan mengocoknya.. memandang ke arahku sejenak sebelum menjilati dan memasukkan penisku ke mulutnya.

kembali kurasakan begitu pintar dia memainkan lidahnya. Antara jilatan.. kuluman dan kocokan membuatku mulai melayang tinggi. Eranganku mengeras seiring dengan kocokan Anjani pada penisku.

Beberapa saat berselang Anjani mengangkat tubuhnya.. lantas sambil menyingkapkan celana dalam model thong miliknya.. kubantu geraknya dengan menuntunkan penisku tepat berdiri tegak di bawah bibir vaginanya.

Dengan bertumpu sebelah tangah di pundakku Anjani menurunkan tubuhnya perlahan..
Slebbhh.. “Nghhh..hhh..” Erangnya nikmat.. ketika kepala.. lalu batang penisku membelah lepitan vagina sempit nan membasahnya.

“Erghhh..hhh..” Geramku tak kalah penuh nikmat.. saat merasakan sekujur kulit batang penisku dibekap kehangatan.. kerapatan belahan nikmat otot dinding-dinding liang vaginanya.

Peniskupun membelah bibir vagina Anjani terbenam padat di selorong liang hangat membasah nan menjepit penuh nikmat.
Rasa hangat dan basah serta denyutan kuat menyapa penisku..
Oughh.. Sungguh kenikmatan yang sudah lama aku cari dan damba.

Dengan satu gerakan penisku melesak terbenam dalam liang vagina Anjani Pijatan dan denyutan dinding vagina Anjani kurasa sangat nikmat..

“Aaahh.. mas.. aahh.. enakk.. bangett.. aahhh..” Rintihnya nikmat mengiringi gerusan batang penisku di liang vaginanya..

“Erghh.. Mas juga Fennhh..” Eranganku tak kalah nikmatnya.. menerima segala rasa nikmat yang membekap di sekujur kulit batang penisku di lepitan hangat membasah vaginanya itu.

Setelah beberapa saat berdiam diri beradaptasi.. Anjani lalu bergoyang dengan lembut maju-mundur.. memutar dan naik-turun..

Sementara itu penisku bagaikan dipelintir.. dipijat.. diremas-remas lembut oleh dinding vagina Anjani membuat hanya tak sampai 20 menit aku harus mengerang panjang.
“Aaahh.. aahh.. jani jani aahh.. aku.. mauu.. k-keluarr.. aahh.. aahh..” erangku.

“Aaahh.. aahh.. keluarrinn.. Didaalammm.. mas.. aahh.. aahh.. enakkk.. bangett..”

Anjani semakin memainkan tekniknya sambil memeluk tubuh Anjani penisku berkedut kuat.. memuntah sperma berkali-kali dalam liang vagina Anjani

Di atas selangkanganku Anjani semakin liar mengggoyang.. mengaduk-aduk batang penisku di liang nikmat vaginanya.
Sementara pijatan dan remasan dinding vagina Anjani semakin liar pula memberikan rasa nikmat yang tiada tara.

Tiba-tiba Anjani memelukku erat disertai dengan gelinjang dan kejangan liar tubuhnya.. bibirnya dengan nafas terengah mencari-cari bibirku.. kusergap.. hingga kamipun berciuman panas.

Sementara di bawah.. Anjani semakin kuat menekankan pinggulnya mendesak-desakkan vaginanya pada batang penisku yang dibekap megap-megap digerus keliatan liang vagina.. hingga penisku terbenam seluruhnya.. setandasnya..
Arrgghh.. Betapa rasa nikmat itu memang amat sangat memabukkan..

Kami berpelukan beberapa saat sampai semua itu mereda.. dan Anjani yang pertama melepaskan pelukannya dan sambil memegang wajahku, ia berkata..
“Mas.. hah.. hah.. enak banget. Makasih mas, enak banget rasanya.. hah.. hah..”

“Iya, aku juga enak. Makasih Anjani enak banget. Mas puas banget..”

Kata Anjani yang berdiri, lalu membetulkan kembali celana dalamnya.. dan kemudian ia bersimpuh di hadapanku.

Cerita Lainnya:   Cerita Seks Guruku, Pelampiasan Nafsuku

Ia pegang penisku yang masih tegang itu dan mengelusnya.. lalu menjilatinya dari buah pelirku sampai dengan kepala penisku.

Anjani yang kemudian mengulum penisku. Ia menjepitnya dengan bibir tipisnya dan menaik-turunkan kepalanya.. sementara itu lidahnya menjilati kepala penisku.. Anjani juga melakukan isapan lembut pada penisku.
Perpaduan dari semua itu sangat memberikan kenikmatan padaku.

Anjani melepaskan kulumannya.. lantas kembali mengocok penisku dengan lembut.. mengulumnya kembali.. membuatku mengerang-erang keenakan.

Puas dengan permainan oralnya kutuntun untuk kemudian merebahkannya ke sofa..
Aku lalu setengah berjongkok di depannya.. tangannya meraih batang penisku yang telah mengacung lagi.. lalu menyapukan ujung penisku ke belahan vaginanya..

Dia menatapku dengan pandangan penuh gairah.. aku jadi agak malu memandangnya.. namun nafsu ternyata masih lebih berkuasa..

Slebbhh.. Dengan sekali dorong melesaklah lagi penisku kembali ke vaginanya..
Dan ahh.. ia masih tetap menatapku ketika aku mulai mengocoknya.
Clebb.. clebb.. crebb.. clebb.. crekk..crekk.. clebb..

Kakinya menjepit pinggangku.. kutarik dia dalam pelukanku.. kudekap erat hingga kami menyatu dalam suatu ikatan kenikmatan birahi.. saling cium.. saling lumat.

Anjani mendesah liar seperti sebelumnya.. kurebahkan tubuhnya lebih dalam ke sofa.. lalu kutindih.. satu kaki menggantung dan kaki satunya di pundakku.

Buah dadanya bergoyang keras ketika aku mengocoknya vaginanya.. dia memegangi dan meremasinya sendiri. Beberapa saat kemudian kuputar tubuhnya untuk posisi doggie.. dia tersenyum..
Tanpa membuang waktu.. kulesakkan lagi penisku.. kali ini dari belakang..

Slebbh.. Jleghh.. “Oughh.. Mass..!”
Dia menjerit dan mendorong tubuhku menjauh.. kuhentikan gerakanku sejenak lalu mengocoknya perlahan.. tak ada penolakan. Kupegang pantatnya yang padat berisi… Anjani melawan gerakan kocokanku..
Kami saling mengocok.. dia begitu mahir mempermainkan lawan bercintanya.

Kupermainkan jari tanganku di lubang anusnya.. dia menggeliat kegelian sambil menoleh ke arahku.
Kuraih buah dadanya yang menggantung bergoyang indah dari sela blousenya yang terburai.. kuremas dengan gemas dan kupermainkan putingnya.

Batang penisku masih menancap di vaginanya.. kuciumi telinga dan tengkuknya.. Geliat nikmat Anjani makin liar.
“Aduh Masssss enak banget masshh.. Anjani sukaa, terus Massss..”

Kulepaskan tubuh Anjani kembali kami bercinta dengan doggie style..
Entah.. mungkin lebih setengah jam kami bercinta.. belum ada tanda-tanda orgasme di antara kami.

Kami berganti posisi.. Anjani kembali sudah di pangkuanku.. tubuhnya turun-naik mengocokku.. buah dadanya berayun-ayun di mukaku.. segera kukulum dan kusedot dengan penuh gairah hingga kepalaku terbenam di antara kedua bukitnya.

Gerakan Anjani berubah menjadi goyangan pinggul.. berputar putar dan mengobok kontolku

Tak lama kemudian.. tiba-tiba Anjani menghentikan gerakannya.. dia juga memintaku untuk diam.
“Sebentar Mas, Anjani ngga mau keluar sekarang..” katanya sambil lebih membenamkan kepalaku di antara kedua bukitnya.. aku hampir tak bisa napas.

Perlahan kutuntun dan kuputar tubuhnya menghadap dinding.. kubungkukkan sedikit.. lalu kusapukan penisku ke belahan vaginanya dari belakang..

Anjani mengerti maksudku.. kakinya dibuka lebih lebar.. mempermudah aku melesakkan penisku.
Tubuhnya makin condong ke depan.. Slebbh.. jlebhh..
“Oughh.. Masshh..” desah kenikmatan kembali mengiringi masuknya penisku mengisi vaginanya.

“Sss.. aduuh Mass, enak bangettt Massss.. kontol mass mentokk bangett sampai dinding rahimku”
Desahnya lagi.. sambil membalas gerakanku dengan goyangan pinggulnya yang montok.

Kami saling bergoyang pinggul.. saling memberi kenikmatan sementara tanganku menggerayangi dan meremas buah dadanya.

Kudorong sekalian hingga dia telungkup di atasnya.. aku tetap masih mengocoknya dari belakang..
Dia lantas menaikkan satu kakinya di pinggiran meja.. penisku melesak makin dalam.. kocokanku makin keras.. sekeras desah kenikmatannya.

“Sss.. eegghh.. udaahh Mashh.. Anjanii nggaak kuaat, mau keluar niih..” desahnya
“Sama.. saya juga..hhhh..”

“Kita sama-sama, keluarin di dalam saja,”

“Erghhh.. orghh..” Crett.. crett.. crett..
“Auughh.. masshh..!”