Tag: Cerita Dewasa

Cerita Dewasa Asiknya Ngesex Sama Tante Kesepian

Cerita Dewasa Asyiknya Ngesex Sama Tante Girang – Papi ultah kemarin mengahadiahkanku sebuah mobil,aku bersyukur banget dengan itu aku bisa ajak dating-dating cewek kampus donk.Oke next time papi berpesan agar aku membagi waktu dalam soal apapun biar kul ku tidak terbengkalai.Indahnya semua ini ibarat berada dalam sebuah mimpi’padahal memiliki mobil adalah mimpiku tapi sekarang jadi kenyataan bersyukur banget Pada Tuhan.Ah gak usah bagi-bagi info mobil baruku langsung aja nih aku akan bercerita tentang pengalaman hot yang pernah terjadi pada masa remajaku.Sebelumnya, perkenalkan namaku Jhon, umur ku 21 tahun masih tergolong muda, Coba-coba mengasah dalam karya tulis siapa tahu dan ini adalah pertama kalinya aku mengirim cerita di sini, sebagai sharing untuk teman-teman yang ada di Cerita sex Aku adalah seorang warga keturunan, saat ini aku sedang kuliah di sebuah PTS di Jakarta. Tinggi badanku 180 cm, berat badan ku 67 kg. Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Mohon maaf jika bahasanya ada yang tidak tepat, karena aku belum berpengalaman dalam bercerita, dan kosakataku dalam berbahasa juga kurang, tapi semoga teman-teman masih mengerti maksud dari ceritaku ini. Jika ada saran atau kritik tolong email saya.

Pengalaman ini kualami baru 2 bulan yang lalu, dan ini merupakan pertama kalinya aku melakukan hubungan badan dengan seorang wanita. Tepatnya dengan seorang tante, panggil saja namanya Tante Nad, dia seorang janda yang ditinggal mati suaminya sekitar 4 tahun yang lalu, umur Tante Nad sekarang 31 tahun, mempunyai seorang anak yang masi kecil. Dia sebenarnya sering sekali datang ke Jakarta, dan memang mempunyai sebuah rumah disini, serta mempunyai seorang anak angkat yang juga merupakan anak dari kakaknya. Namanya Fandri, dia juga sedang kuliah dan tinggal di kos yang sama denganku, tapi dia lebi muda dariku 2 tahun. Kami lumayan akrab, sehingga kami sering keluar atau pergi jalan bersama.

Perkenalanku dengan Tante Nad, adalah ketika kunjungannya ke Jakarta, karena sebenarnya dia berasal dari Kalimantan. Pada waktu itu, aku diajak makan siang bersama oleh Fandri, dan katanya ada tantenya yang datang ke Jakarta bersama anaknya. Fandri berjanji untuk bertemu tantenya di sebuah mall yang cukup terkenal di Jakarta. Setelah menunggu selama hampir setengah jam, akhirnya kami bertemu dengan tantenya. Pertama kali melihat tantenya, pandanganku seperti tidak bisa ketempat lain lagi. Aku begitu terpesona melihat penampilannya, begitu rapi, cantik dan sexy.

Mukanya yang putih dan mulus, rambutnya yang panjang terurai, membuatnya terlihat begitu merangsang, serta tubuhnya yang langsing, pinggang yang ramping, dan ukuran tubuh yang tidak terlalu tinggi, mungkin sekitar 160cm. Dadanya yang montok, besar dan kencang, mungkin sekitar 34D, ditambah lagi dengan memakai kemeja putih ketat dengan kancing bagian atas yang dibuka, sampai buah dadanya yang besar itu terlihat begitu indah dan montok, tampak menyembul, seperti mau keluar dari pakaiannya.

Pantatnya yang bulat dan kecil itu, terlihat begitu padat. Adik kecilku bahkan sempat menegang , karena melihat keseksian, keindahan, kemontokan tubuhnya, bahkan cara jalannya yang terlihat seperti di catwalk. Dalam diriku tidak berhenti memuja tubuh yang sangat seksi itu, dan betapa nafsu laki-laki aku muncul, karena itu kali pertamanya aku melihat pemandangan yang begitu merangsang. Jujur saja, aku sangat pengen meremas-remas dada dan pantatnya itu, tangan ku sudah gatal rasanya. Tapi aku masi bisa menahannya.

Setelah itu kami saling berkenalan, tangannya yang kecil itu begitu lembut. Dan dilanjutkan dengan makan siang bersama, kami berbincang-bincang dan menjadi dekat, karena Tante Nad orangnya gaul, jadi semua pembicaraan kami terasa nyambung. Selesai makan, kami diantar pulang ke kos oleh Tante Nad. Sayang sekali aku tidak menanyakan no hpnya. Setalah hari itu, kami makin sering bertemu, karena Tante Nad sering mengajak kami pergi makan dan jalan-jalan. Dan aku menjadi semakin menginginkan untuk menikmati tubuhnya itu. Tante Nad sering telpon-telponan denganku, kadang hanya untuk ngobrol saja, tapi Tante Nad lebih sering menelponi aku daripada anak angkatnya. Bahkan sempat dia memintaku untuk menjadi anak angkatnya, tapi aku hanya menganggapnya basa-basi saja.

Tak terasa sudah berapa kali kami bertemu, dan akhirnya aku menjadi benar-benar akrab dengan Tante Nad.. dan Tante Nad mengajaku untuk menginap ditempatnya. Semula aku menolak, tapi Tante Nad tetap memaksa seperti anak yang manja, akhirnya aku terima ajakannya. Aku hanya pura-pura menolak, tapi sebenarnya aku mau menginap ditempatnya.

Malam itu, aku dan Tante Nad duduk-duduk di lantai teras rumahnya di lantai paling atas. Angin malam yang menyejukkan, dan suasana yang tenang, membuat kami merasa lebi santai. Ketika itu anak-anaknya sudah tidur.

Karena aku dan Tante Nad sudah akrab, maka aku memberanikan diri bertanya-tanya sesuatu yang

“nakal”.

“tante ngga ngerasa kesepian, kalau malem-malem ga ada yang temenin tidur.. hehe..”, candaku pada Tante Nad..

sebelumnya Tante Nad tampak terdiam tidak mau menjawab, hanya tertawa kecil, tapi akhirnya,

“Nakal juga kamu ya..”
“emang sih kesepian.. tapi mau gimana.. ga ada yang menghibur.. “, lanjutnya dengan sedikit mengeluh.
“hahaha.. kalau tante bole.. aku mau menghibur tante..”, candaku lagi.
“haha.. emangnya kamu bisa apa.. belum ada pengalaman, trus ntar malah tante yang kecewa..”, tanyanya, sambil memancingku.
“iya.. tapi setidaknya aku pernah liat dan tau cara-cara ama posisi-posisi nya..”, candaku dengan sedikit menantang.
“yuk masuk aja.. tambah dingin aja nih di sini..”, ajaknya dan mengubah topik. Dan kami pun masuk kedalam.

Tante Nad memintaku mengunci pintu, setelah selesai menguncinya, ternyata Tante Nad masih berdiri di sana. Kami saling bertatapan, cukup lama, tapi tidak berbicara satu katapun. Pikiran ku mulai kacau, dan berpikir yang tidak-tidak. Benar saja, tiba-tiba Tante Nad memegang kedua tanganku, dan dengan senyuman nakal menarikku ke sebuah kamar, kamar yang disediakannya buatku selama aku menginap di tempatnya.

Aku didorong ke ranjang, dan terduduk diatas ranjang yang lebar itu.

Tante Nad langsung saja mendatangiku, meloncat dan duduk diatas pahaku, kedua tangannya memegang erat rambut belakangku. Dan dengan tiba-tiba tatapan matanya berubah menjadi tatapan nafsu yang sangat besar.

“Tunjukin ke tante kalau kamu emang tau cara-caranya..”, setelah itu langsung saja dia mencium bibirku dengan buasnya, tangannya yang memegang kepalaku bergerak-gerak memegangi dan menjambaki dengan kuat seluruh rambutku.

Tubuh kami bergerak maju mundur mengikuti gerakan kepala kami. Lidahnya bergerak-gerak dengan cepat di dalam mulutku, aku membalasnya dengan menggerak-gerakan lidahku juga. Ternyata saat itu aku baru sadar bahwa nafsu seks Tante Nad ternyata besar sekali, dapat kulihat dari caranya, bagaimana Tante Nad ingin melumat lidahku. Ketika lidahku masuk dan meraba-raba rongga mulutnya, giginya mengigit-gigit dan mengisap-isap lidahku seperti mau menelannya bulat-bulat, kami seperti sedang bermain pedang-pedangan dengan lidah didalam mulut kami.

Aku sudah tidak berpikir apa-apa lagi, kecuali malam ini aku harus menikmati tubuh Tante Nad sampai puas, akan kulampiaskan semua nafsuku yang tertahan selama ini pada Tante Nad.

“emmm.. emmmm.. ssshhh..aaahh.. ssshh.. aaahh..”, suaranya mendesah.
Ketika sekali-sekali Tante Nad mengigit bibir bawahku, aku gigit pula bibir atasnya. Begitu juga ketika Tante Nad mengigit bibir atasku, maka aku menggigi bibir bawahnya.

Kupegang kedua pahanya, kuleus-elus bagian dalam serta luarnya, sampai akhirnya aku menaikan kedua tanganku dan mencengkram sekuat-kuatnya kedua pantatnya yang bulat itu.

“ahhh….”, teriakannya kecil.

Tangan kananku memeluk erat-erat pada pinggangnya yang ramping itu, sampai buah dadanya itu terjepit diantara tubuh kami. Karena aku ingin merasakan kedua buah dadanya menempel didadaku, Begitu besar, begitu empuk, dan betapa dapat kurasakan kedua putingnya mengeras di dadaku.

Tangan kiriku tetap memegang kedua pantatnya itu, kumasukkan tanganku kedalam celana karetnya, berulang kali aku meremas-remas pantatnya itu dengan kuat-kuat, lalu kuelus-elus dan kuraba-raba,

“aaahh..”, suara itu yang sangat ingin aku dengar dari mulutnya.

Akhirnya kumasukkan jari-jariku kedalam belahan kedua pantatnya. Dengan jari-jariku dapat kurasakan hangat disekitar lubang pantatnya itu. Aku bermain-main dengan jari-jariku dan aku gelitik-gelitik luang duburnya itu, dan terasa tubuhnya berkejut-kejut kegelian, tangan kanannya.

memegang kuat-kuat pergelangan tangan kiriku untuk menahan rasa geli jari-jariku di duburnya. Jariku dapat merasaka bagaimana duburnya mengejang kegelian.

Setelah cukup lama kami berciuman, Tante Nad melepaskan bibirku, lalu dia berdiri dan membuka baju, celana dan CDnya. Dan kulihat pemandangan yang begitu menakjubkan ketika Tante Nad mengangkat kedua tangannya, dadanya yang besar itu ikut terangkat, lalu turun dan begoyang-goyang, ahh… betapa beruntungnya aku dapat melihatnya dengan begitu dekat.

Aku tidak malu-malu lagi, maka kulepas juga semua pakaianku, sampai kami benar-benar telanjang bulat. Aku tak sempat melihat semua bagian tubuhnya, tapi yang pasti bulu-bulu di sekitar mem*k Tante Nad itu telah dicukur habis, membuat mem*knya terlihat lebih bersih dan lebih

segar. Adikku sudah mencapai 80%. capsa

“dicukur tante..?”, tanyaku, Tante Nad hanya membalas dengan senyuman dan tidak berkata apa-apa.

Setelah itu kami lanjutkan lagi ciuman kami, semakin lama mulut kami semakin penuh dengan ludah kami yang telah bercampur, begitu kental, begitu nikmat, dan begitu banyak sampai menetes keluar dari sela-sela mulut kami, dan sampai aku merasa seperti sedang meminum segelas air ludah kenikmatan bersama-sama Tante Nad.

Tiba-tiba Tante Nad menyedot semua ludah-ludah itu kemulutnya dan melepas mulutku. Dengan tatapan mata dan senyuman yang nakal, Tante Nad mengeluarkan air ludah itu, membiarkannya mengalir seperti air terjun, dari mulutnya ke dagunya, lehernya, membasahi dadaku dan dadanya, dan akhirnya turun sampai ke pangkal paha kami, membuat gesekan tubuh kami terasa menjadi lebih licin. Melihat itu, mulai kuarahkan kepalaku untuk menjilati air ludah, tapi tidak kutelan, mulai dari sudut-sudut bibirnya, lalu dagunya, lehernya, betapa air ludah itu terasa lebih nikmat, karena telah bercampur dengan keringat Tante Nad.

Kubungkukkan badanku sedikit, sehingga mendorong tubuh Tante Nad sedikit kebelakang, dan akhirnya mukaku sampai tepat didepan dadanya,

“besar banget tante..”, kataku spontan, aku tidak melihat matanya, tapi aku tahu kalau dia tertawa gembira.

Kubaringkan badanya ke ranjang, Tante Nad dibawah dan aku diatas menindihnya. Lalu kuciumi, kusedot-sedot dan kugigit-gigit kecil puting susunya, tanganku meremas dadanya yang lain, jariku secara refleks mulai memutar-mutar dan mencubit-cubit kecil puting susunya.

“aaahh..”, desahnya..

Kubuka mulutku selebar-lebarnya dan dengan sedikit memaksa aku mencoba “memakan” dadanya sebanyak mungkin. Aku ingin “menelan” semua dadanya. Kuremas, Kugigit, kujilat dan kusedot, semua itu kulakukan berulang-ulang kali sampai aku puas.

“ssshhh..aahhh..aah..aah..”, desahannya semakin membuat nafsuku menggebu-gebu.

Setelah puas dengan dadanya, aku mulai turun menciumi perutnya, menjilat-jilat pusarnya, kedua tanganku tetap memegangi dadanya, tangan Tante Nad tetap memegang kepalaku, mengikuti kemana kepalaku bergerak.

Akhirnya aku sampai di depan mem*knya, yang ternyata sudah basah, aku mencium bau harum dan lembut dari mem*k dan disekitar pangkal pahanya.

Aku sudah tidak tahan lagi, langsung saja kujilat dan kugigit-gigit kecil klit nya, aku memainkan lidahku dengan cepat di duburnya, naik-turun dari pantat ke klitnya, berulang-ulang sampai daerah itu basah oleh ludahku.

“uuuuuuuuuuhhhh……..”, suara desahannya yang rendah, dan semakin kuat Tante Nad menjambak rambutku.

Kujilati mem*k nya seperti sedang menjilat es krim, es krim yang tidak akan pernah habis. Setelah itu aku belutut di ranjang dan mengangkat pantatnya tinggi-tinggi, sehingga kedua lututnya berada di dekat dengan kepalanya, selama dalam posisi kepala dan kaki dibawah tapi pantatnya terangkat seperti itu, kedua tangannya hanya bisa memegang pantatnya, menarik kekanan dan kekiri, sehingga lubang memeknya dan lubang pantatnya dapat kulihat dengan jelas. Tangan kiriku memegang perutnya, dengan badan kutahan punggungnya supaya posisinya tidak berubah. Dan dengan jari tengah serta telunjuk tangan kanan, kumasukkan kedalam memeknyanya, kedua jariku bermain-main, berputar kiri-kanan, dan keluar masuk di lobang memeknyanya.

“aaaahh… aaaahh..aaaahhh.. eennaaaakkk…”, kata Tante Nad sambil memejamkan mata, membuatku semakin bersemangat memainkan memeknyanya.

“jangan berhentii…. trussss…. aaaahh…”
Setelah cukup lama aku bermain-main dengan mem*knya, akhirnya tubuh Tante Nad seperti kejang-kejang, dan bergerak-gerak dengan cepat serta kuat, sampai aku sedikit kewalahan menahan posisinya.
“aaaah.. aaaa..aaaaaaaaaaaaahh..”, kata Tante Nad, sembari tubuhnya mengejang-ngejang,

lalu keluar cairan putih kental yang cukup banyak dari dalam memeknyanya, membasahi tanganku dan daguku, dan menyebar ke dadaku dan perutnya, aku tidak tahu cairan apa itu, baunya pun tidak begitu sedap.

“haahhh.. hahhh.. hahhh..hahhhh..”, suaranya kecapekan, disertai keringat yang bercucuran dan tubuhnya mulai melemas.

Tangannya pun jatuh terkulai keranjang, Tante Nad terlihat seperti orang yang sudah KO.

“Jilatin jhonnn… jilatin yaaaaa.. sampe bersih…”, kata Tante Nad dengan manja..

Semula aku tidak mau, tapi setelah mendengar permintaan manja Tante Nad, akhirnya kulakukan juga. Padahal kont0lku saja belum kumasukan kedalam memeknyanya, tapi Tante Nad sudah kecapekan. Tapi aku juga sebenernya sudah kecapekan berada di posisi seperti itu, tanganku sudah pegal-pegal, tapi nafsu dan semangatku masih besar, karena aku belom puas, jadi tidak boleh putus di tengah jalan.

“haaahh.. Jhonnn.. jari kamu bener-bener nakal..”, katanya terengah-engah.

“sini Jhonnn..”, panggilnya sambil menarik kepalaku mendekat ke mukanya.

Dengan begitu aku menindih badannya, dadanya yang besar itu mengganjal tubuhku, dan kubiarkan juga kont0lku terjepit diantara tubuh kami. Aku dapat merasakan detak jantungnnya, desahan nafasnya yang telah kecapekan. Kedua tangannya melingkar memeluk leherku, kakinya juga melingkat dan melipat di punggungku. Tanganku memegang pinggangnya, meraba-raba dari atas ke bawah, dan satunya lagi mengelu-elus rambutnya yang panjang dan terurai itu. Tubuhnya benar-benar dibasahi oleh keringat. Aku sengaja menggerakkan tubuhku maju-mundur, sengaja membuat kont0lku yang masih tegang itu mengosok-gosok mem*knya, sengaja kuraba-raba pinggiran dadanya yang ikut berbergerak maju mundur, kulakukan supaya dapat membuatnya bernafsu lagi.

“Jhonn, tante suka banget cara lu ngobokin memeknya tante..”, kata Tante Nad memjuaku.

“jadi gimana.. tante puas ga..”, tanyaku.

“puas banget.. baru begitu aja tante uda kecapekan..”, katanya sambil memegang pipiku dan menatap mataku dalam-dalam.

“tapi tenang aja.. tante masi kuat kok..”, lanjutnya menggoda.

Tanpa banyak bicara lagi, langsung saja aku mencium bibirnya.. Petandan mulainya ronde kedua.

“hhmmmmppppp… hmmmmmpppppp.. hemmmpp…”, desahannya menjukkan bahwa Tante Nad masih bernafsu. Perlahan-lahan aku mulai merasakan putingnya mengeras kembali didadaku, tangan dan kakinya memeluk tubuhku dengan lebih erat.

Tampaknya memang benar, nasfu dan stamina Tante Nad sudah kembali.

Cukup berapa menit saja, dan air ludah mulai memenuhi mulut kami.

Tante Nad mendorong tubuhku kesamping, dan kamipun berganti posisi, aku dibawah dan Tante Nad diatas. Disedotnya kembali semua air ludah itu, perlahan-lahan Tante Nad menegakkan badannya. Tante Nad pun melakukan hal tadi, mengeluarkan air ludah itu sedikit demi sedikit ke dadaku,

perutku, lalu akhirnya membanjiri tubuhnya sendiri, air ludah itu terus turun dengan cepat sampai membasahi kont0lku yang berada terjepit diantara bagian dalam pangkal pahanya dan tubuhku.

Dengan senyuman dan tatapan mata nakal, Tante Nad memundurkan tubuhnya, lalu membungkuk, sambil memegang kont0lku, Tante Nad menumpahkan sisa air ludah itu ke kont0lku.

“wow.. lumayan juga punya kamu yaa…”, katanya dengan bernafsu, sambil memegang erat kont0lku.

“tadi sudah giliran kamu.. sekarang giliran tante buat kamu kecapekan..”, setelah itu, Tante Nad mulai mengecup kepala kont0lku.

Tangan yang satunya memegang, memainkan dan menekan-nekan, bahkan kadang digenggamnya dengan kuat buah pelirku.

“Aaah…”, kataku karena rasa nyeri di buah pelirku.

Dengan posisi kakiku yang terbuka lebar, tanpa banyak bicara lagi, Tante Nad dengan tatapan nakalnya mulai menjilati dari pangkal batang sampai keujung kont0lku. Tanganku memegangi rambutnya, karena aku ingin melihat pemandangan yang tak ingin aku lewati, bagaimana Tante Nad menjilati kont0lku dengan nafsunya. Digititnya kecil ujung kont0lku, rasanya geli sekali. Dikulum-kulumnya kont0lku, dijilatnya seperti sedang menjilat batang eskrim kenikmatan yang tidak akan pernah habis.

Sekarang giliran buah pelirku ikut di”makan”nya, dimasukkan kedalam mulutnya bersama dengan bulu-buluku. Lidahnya bermain dengan cepat didalam mulutnya, sesekali pelirku seperti sedang dikunyah oleh Tante Nad. “aaahh..”, teriakku kecil, menahan sakit.

Kont0lku sudah basah sekali oleh air ludah Tante Nad, nafsunya seperti sudah tidak tertahan lagi. Kont0lku teraa panas gara-gara bergesekan dengan mulut dan tangannya. Kepalanya naik turun dengan cepat diikuti dengan tangannya. Sesekali kepala kont0lku ditarik dengan kuat oleh

Cukup lama Tante Nad bermain-main dengan kont0lku, kira-kira hampir setengah jam, akhirnya aku sudah tidak tahan lagi.

“aaaaa.. tanteeeee…”, teriakku panjang.

Mendengar seperti itu, Tante Nad makin mempercepat gerakan mulut dan tangannya. Otot kakiku sudah mengejang menahannya, akhirnya.. crrttt.. crrttt.. keluar juga spermaku. Tante Nad tidak mengeluarkan kont0lku dari mulutnya, dengan nafsu Tante Nad menjilati semua spermaku, tidak dibiarkannya setetespun mengalir keluar. Semuanya ditelan tanpa sisa, bahkan kont0lku masi disedot-sedotnya. Begitu bernafsunya sampai Tante Nad terlihat seperti wanita yang benar-benar kehausan akan spermaku.

“aaahh.. punya kamu hangat sekali rasanya.. nikmat banget..”, kata Tante Nad.

“ha ha.. sekarang kita satu sama..”, lanjutnya dengan gembira, sambil menindih badanku.

Kami berpelukan diranjang, saling meraba-raba tubuh. Kuelus pahanya yang mulus, sedangkan Tante Nad mengelus-elus perut dan dadaku. Kami saling bertatapan dan saling memuji.

“enak sekali tante.. tante jago banget..”, kataku, menikmati bagaimana enaknya pengalaman dioral oleh seorang wanita cantik.

“kamu juga hebat.. tante suka de sama kamu.. bisa tahan selama itu…”, balasnya nakal.

Aku begitu lelah, rasanya sudah tidak ada tenaga lagi. Aku melihat Tante Nad, tampaknya ia juga dalam keadaan yang sama denganku.

Tak banyak bicara, Tante Nad mengecup dahiku.

“kita bobo dulu aja ya sekarang.. tante pengen lanjut tapi lemes banget rasanya..”, katanya.

“iya tante.. aku juga capek banget.. tante emang top..”, balasku.

Tampak Tante Nad tersipu malu dan tertawa kecil. Sebenernya nafsuku masih besar, tapi keadaan tubuhku tidak memungkinkan. Aku juga tidak mau memaksa Tante Nad yang sudah sangat kecapekan.

Begitu lemas, akhirnya kami tidur berpelukan, saling menghangatkan. Kupeluk erat-erat tubuh Tante Nad seperti sedang memeluk bantal, aku masih ingin merasakan dadanya yang besar itu. Dengan pahanya Tante Nad mengelus-elus pahaku.

Aku merasa senang sekali mesikpun aku tidak puas malam itu.

Mulai dari keesokan harinya, aku merasa Tante Nad menjadi semakin sayang padaku. Ia memenuhi semua kebutuhan dan keperluanku. Dalam 2 bulan terakhir ini, kami telah melakukan hubungan sex lagi sekitar 10 kali dan kami lakukan setiap ada kesempatan. Pernah kami lakukan ketika didalam mobil, dikamar mandi, dikamar anaknya bahkan sempat diatas ranjangnya, ranjang tempat dimana Tante Nad dan almarhum suaminya tidur.

 

 

 

 

 

Cerita Sex Anak Semata Wayang

Birahi Ibu Dan Anaknya, Ibu Fadia berusia 47 tahun, pekerjaannya sebagai karyawan perusahaan asuransi di kota Jakarta. Penampilannya sangat menarik. Wajah ayu karena ia adalah seorang peranakan Arab Sunda Jawa.

Postur tubuhnya tinggi, montok dan berisi. Payudaranya besar, mengkal, meski agak turun menyerupai buah kelapa. Pinggangnya ramping dan makin ke bawah pinggulnya membesar seperti gentong besar.

Bokongnya bulat, besar, dan kencang mendongak seperti bebek yang megalmegol bila ia berjalan. Kakinya panjang indah menyerupai kaki belalang.

Betis halus mulus berbentuk bulir padi yang berisi ditumbuhi bulu bulu halus yang kontras dengan warna kulitnya yang putih bersih. Pahanya makin ke atas makin membesar dan bulu halus itupun makin ke atas makin jelas menghiasinya.

Gerakgeriknya lembut keibuan dan tenang penuh kematangan. Suaranya merdu agak mendesah dan menggairahkan. Suaminya bernama Pak Ario, berumur 53 tahun dan bekerja di perusahaan minyak asing. Dari perkawinan mereka, dikaruniai 3 orang anak.

Dua orang anaknya meninggal karena kecelakaan mobil sewaktu mereka kecil, sedangkan yang masih hidup cuma Faisal yang sudah berusia 18 tahun dan duduk di bangku SMU. Keinginan untuk memiliki anak sudah tidak memungkinkan lagi karena rahim Bu Fadia sudah diangkat karena adanya gejala kanker rahim.

Karenanya perhatian mereka terhadap Faisal sangatlah berlebihan. Sejak kecil mereka selalu memanjakan Faisal dan memenuhi semua permintaannya apapun itu. Bila Faisal masuk angin sedikit saja mereka akan dibuatnya kalang kabut.

Kejadian diawali ketika Pak Ario tugas meninjau ladang minyak baru di lepas pantai. Di rumah cuma ditunggui oleh Bu Fadia, Faisal dan seorang pembantu setengah baya Mbok Sumirin namanya. Seperti biasa, pada malam hari Faisal sedang belajar untuk menghadapi Ebtanas minggu depan.

Ia tengah sibuk berkutat dengan soalsoal latihan ketika ibunya datang membawa makanan kecil untuknya sambil menenteng majalah. Sal, ini ada oleholeh dari Bogor tadi siang untuk menemani kamu belajar, kata ibunya sambil meletakkannya di atas meja belajar Faisal.

Kapan Ibu datang, kok suara mobilnya tidak kedengaran, tanya Faisal sambil tetap memelototi soalsoal sulit di depannya. Baru saja Sal, ini ibu sudah pakai baju mandi mau mandi, jawab ibunya.

Sambil menunggu air panasnya Ibu mau membaca majalah dulu di kamarmu, sambung ibunya sambil merebahkan diri di ranjang yang membelakangi meja belajar Faisal.

Ya, boleh saja tapi jangan sampai ketiduran nanti malah nggak jadi mandi, timpal Faisal. Singkat cerita Faisal kemudian berkonsentrasi lagi dengan belajarnya. Akhirnya setelah hampir 1 jam ia merasakan matanya mulai lelah, ia memutuskan untuk tidur saja.

Sewaktu Faisal beranjak dari kursinya dan membalikkan badannya, tatapannya terpaku pada sosok tubuh montok yang teronggok di atas ranjangnya. Rupanya karena terlalu kelelahan, ibunya ketiduran. Posisi tidurnya tidak karuan.

Tangannya telentang sementara kakinya mengangkang lebar seperti orang yang sedang melahirkan. Baju mandi ibunya yang panjangnya selutut nampak tersingkap sehingga paha putih mulus ibunya bisa terlihat jelas. Faisal bingung, apakah harus membangunkan ibunya atau menikmati pemandangan indah dan langka ini dulu.

Sebelumnya ia tidak pernah berpikiran kotor terhadap ibunya sendiri tapi entah kenapa dan setan mana yang merasuki dirinya sehingga ia merasakan rangsangan ketika melihat paha ibunya yang tersingkap. Perlahan didekatinya tepian ranjang dengan hati berdebardebar.

Diperhatikan dengan seksama tubuh ibunya yang montok dan wajahnya yang ayu keibuan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Faisal menyadari ternyata ibunya sangat cantik dan menggairahkan. Kemudian dengan tangan gemetaran diberanikannya dirinya mengeluselus kaki ibunyna sampai ke paha.

Begitu halus, lembut dan hangat kulit ibunya ia rasakan. Ketika menyentuh paha yang ditumbuhi bulubulu halus, Faisal merasakan kehangatan yang makin terasa mengalir ke telapak tangannya. Kemaluannya menjadi menegang keras dan membuat celananya terasa sesak dan ketat.

Jantungnya makin berdegup kencang ketika ia meneruskan belaian tangannya makin jauh ke arah pangkal kaki yang masih tertutupi baju mandi ibunya. Kulit tangannya merasakan hawa yang makin hangat dan lembab ketika tangannya makin jauh menggerayangi pangkal kaki ibunya yang bak belalang itu.

Gerakannya terhenti ketika ia merasa telah meraba bulubulu halus yang lebat sekali dan menyentuh gundukan daging yang begitu lunak dan hangat. Beberapa saat ia merabaraba gundukan daging lunak hangat itu.

Akhirnya dengan rasa penasaran ia singkapkan baju mandi ibunya ke atas. Sehingga kini di depan matanya teronggok bagian selangkangan dan pinggul ibunya yang besar dan montok. Bulubulu halus yang sangat lebat nampak tumbuh di sekitar anus, kemaluan sampai perut bagian bawah.

Begitu panjangpanjang dan lebatnya bulu kemaluan ibunya sampai kemaluan ibunya agak tertutupi. Kemudian dengan tangannya ia sibakkan bulubulu kemaluan di sekitar kemaluan ibunya.

Sehingga kini kemaluan ibunya nampak jelas terlihat. Gundukan daging yang memanjang membujur di selangkangan kelihatan empuk dan menggunung berwarna agak kegelapan.

Bila diperhatikan bentuknya mirip mulut monster berkerutkerut. Ini pasti yang namanya labium mayora (bibir besar) seperti dalam atlas anatomi, batin Faisal. Dari celah atas bibir monster yang besarnya setempurung kelapa itu tampak menonjol keluara bulatan daging sebesar kacang tanah yang berwarna kemerahmerahan.

Kalau yang ini pasti yang namanya kelentit, pikir Faisal lagi sambil mengusapusap tonjolan liat itu. Kemudian jarinya ia gerakkan ke bawah menyentuh lipatlipat daging yang memanjang yang mirip daging pada kantong buah pelir lakilaki.

Wah, ternyata labium minora Ibu sudah memble begini, pasti karena terlalu sering dipakai Bapak dan untuk melahirkan, batin Faisal. Hidungnya lalu disorongkan ke muka kemaluan sebesar mangkok bakso itu.

Sambil membelaibelai bebuluan yang mengitari kemaluan ibunya itu, Faisal menghiruphirup aroma harum khas kemaluan yang menyengat dari kemaluan ibunya itu. Tak puas dengan itu, ia meneruskan dengan jilatan keseluruh sudut selangkangan ibunya.

Sehingga kini kemaluan di hadapannya basah kuyup oleh air liurnya. Dijulurkannya panjangpanjang lidahnya ke arah klitorisk dan menggelitik bagian itu dengan ujung lidahnya.

Sementara tangan satunya berusaha melepaskan ikatan tali baju mandi, dan setelah lepas menyingkapkan baju itu sehingga kini tubuh montok ibunya lebih terbuka lagi.

Muka Faisal sampai terbenam seluruhnya dalam kemaluan ibunya yang sangat besar itu, ketika dengan gemas ia menempelkan mukanya ke permukaan kemaluan ibunya agar lidahnya bisa memasuki celah bibir monster itu.

Usahanya tidak berhasil karena bibir itu terlalu tebal menggunung sehingga ujung lidahnya hanya bisa menyapu sedikit ke dalam saja dari celah bibir monster itu. Ia merasakan gundukan daging itu sangat empuk, hangat dan agak lembab.

Sementara itu Bu Fadia masih tetap lelap dalam mimpinya dan tidak menyadari sedikitpun apa yang dilakukan anak yang sangat disayanginya terhadap dirinya. Tampaknya ia benarbenar kelelahan setelah seharian tadi pergi keluar kota menghadiri resepsi pernikahan kerabat jauhnya.

Dengkurannya malah makin keras terdengar. Sambil tetap membenamkan mukanya ke kemaluan besar itu, Faisal meraih payudara ibunya yang sebesar buah kelapa dengan tangannya. Diremasremasnya perlahan payudara mengkal yang putih mulus itu. Rasanya hangat dan kenyal.

Lalu tangannya berpindah di sekitar puting susu gelap kemerahan yang dilingkari bagian berwarna samar yang berdiameter lebar. Ketika tangannya memijitmijit puting susu itu dengan lembut, ia merasakan payudara ibunya bertambah kencang terutama di bagian puting tersebut.

Denyutandenyutan di celah kemaluan ibunya juga terasa oleh bibirnya. Sementara itu dalam tidurnya ibunya terlihat bernapas dengan berat dan mengerang perlahan seperti orang yang sedang sesak napas.

Melihat ekspresi muka ibunya yang seperti orang sedang orgasme dalam filmfilm porno yang pernah ditontonnya, Faisal makin gemas. Sehingga sambil lidahnya menggelitik klitoris ibunya, ia menusuknusukkan jari tangannya ke dalam celah kemaluan itu. Makin ke dalam rasanya makin hangat, lembab dan lunak.

Ada pijitan pijitan lembut dari lubang vagina ibunya yang membuat jari tangannya seperti dijepitjepit. Makin lama lubang itu makin basah oleh cairan bening yang agak lengket, sehingga ketika jari tangannya ditarik terlihat basah kuyup.

Ibunya kini makin keras mengerang dan terengahengah dalam tidurnya. Rupanya ia merasakan kenikmatan dalam mimpi, ketika kemaluan dan payudaranya dijadikan barang mainan oleh anaknya. Pinggulnya mulai menggeliatgeliat dan kakinya ikut menendangnendang kasur.

Melihat tingkah ibunya yang sangat menggoda itu, Faisal tanpa banyak berpikir lagi segera melepaskan kaos dan celananya. Sehingga kini ia berdiri di depan tubuh bugil ibunya dengan keadaan bugil pula.Melihat tingkah ibunya yang sangat menggoda itu, Faisal tanpa banyak berpikir lagi segera melepaskan kaos dan celananya. Sehingga kini ia berdiri di depan tubuh bugil ibunya dengan keadaan bugil pula.

Badannya terlihat besar dan kekar serta penisnya mencuat kokoh dan besar ke atas. Uraturat penis itu tampak beronjolan seperti ukiran yang mengelilingi penisnya yang berukuran panjang 20 cm dan diamerer batang 5 cm.

Kepala penisnya yang sebesar bola tenis terlihat kemerahmerahan dan menganggukangguk seperti terlalu besar untuk dapat disangga oleh batang kemaluannya.

Ia ingin menusukkan batang penisnya ke dalam kemaluan ibunya, tapi ia ragu ragu apakah lubangnya tadi cukup.

 

Cerita Dewasa Sex Desahan Keponakanku yang Tak Terpuaskan

Cerita Dewasa Sex Desahan Keponakanku yang Tak Terpuaskan

apemtembem – Cerita Dewasa Sex Desahan Keponakanku yang Tak Terpuaskan Keponakanku yang baru menikah tinggal bersam gue karena mereka belum memiliki rumah sendiri. Tidak menjadi masalah bagiku karena gue tinggal sendiri setelah lama bercerai dan gue tidak memiliki anak dari perkawinan yang gagal itu. Sebagai pengantin baru, tentunya keponakanku dan istrinya, Angel, lebih sering menghabiskan waktunya di kamar.

Pernah satu malam, gue mendengar erangan Angel dari kamar mereka. Aku mendekat ke pintu, terdengar Angel mengerang2, “Terus mas, enak mas, terus, yah udah keluar ya mas, Angel belum apa2″. Sepertinya Angel tidak terpuaskan dalam ‘pertempuran” itu karena suaminya keok duluan. Beberapa kali gue mendengar lenguhan dan diakhiri dengan keluhan senada. Kasihan juga Angel.

Suatu sore, sepulang dari kantor, gue lupa membawa kunci rumah. Aku mengetok pintu cukup lama sampai Angel yang membukakan pintu. Aku sudah lama terpesona dengan kecantikan dan bentuk tubuhnya. Tinggi tubuhnya sekitar 167 cm. Rambutnya tergerai sebahu.

Wajahnya cantik dengan bentuk mata, alis, hidung, dan bibir yang indah. Angel hanya mengenakan baju kimono yang terbuat dari bahan handuk sepanjang hanya 15cm di atas lutut.Paha dan betis yang tidak ditutupi daster itu tampak amat mulus. Kulitnya kelihatan licin, dihiasi oleh rambut-rambut halus yang pendek.

Pinggulnya yang besar melebar. Pinggangnya kelihatan ramping. Sementara kimono yang menutupi dada atasnya belum sempat diikat secara sempurna, menyebabkan belahan toket yang montok itu menyembul di belahan baju, pentilnya membayang di kimononya. Rupanya Angel belum sempat mengenakan bra.

Lehernya jenjang dengan beberapa helai rambut terjuntai. Sementara bau harum sabun mandi terpancar dari tubuhnya. Agaknya Angel sedang mandi, atau baru saja selesai mandi. Tanpa sengaja, sebagai laki-laki normal, kontolku berdiri melihat tubuhnya.

Dari samping kulihat toketnya begitu menonjol dari balik kimononya. Melihat Angel sewaktu membelakangiku, gue terbayang betapa nikmatnya bila tubuh tersebut digeluti dari arah belakang. Aku berjalan mengikutinya menuju ruang makan. Kuperhatikan gerak tubuhnya dari belakang.

Pinggul yang besar itu meliuk ke kiri-kanan mengimbangi langkah-langkah kakinya. Ingin rasanya kudekap tubuh itu dari belakang erat-erat. Ingin kutempelkan kontolku di gundukan pantatnya. Dan ingin rasanya kuremas-remas toket montoknya habis-habisan.

“Sori Njel, om lupa bawa kunci. Kamu terganggu mandinya ya”, ujarku. “Udah selesai kok om”, jawabnya. Aku duduk di meja makan. Angel mengambilkan teh buatku dan kemudian masuk ke kamarnya. Tak lama kemudian Angel keluar hanya mengenakan daster tipis berbahan licin, mempertontonkan tonjolan toket yang membusung.

Angel tidak mengenakan bra, sehingga kedua pentilnya tampak jelas sekali tercetak di dasternya. Angel beranjak dari duduknya dan mengambil toples berisi kue dari lemari makan. Pada posisi membelakangiku, gue menatap tubuhnya dari belakang yang sangat merangsang.

Kita ngobrol ngalor ngidul soal macem2. kesempatan bagiku untuk menatapnya dari dekat tanpa rasa risih. Angel tidak menyadari bahwa belahan daster di dadanya mempertontonkan toket yang montok kala agak merunduk. kontolku pun menegang. Akhirnya pembicaraan menyerempet soal sex.

“Njel, kamu gak puas ya sama suami kamu”, ujarku to the point. Angel tertunduk malu, mukanya semu kemerahan.
“Kok om tau sih”, jawabnya lirih. “Om kan pernah denger kamu melenguh awalnya, cuma akhirnya mengeluh.
Suami kamu cepet ngecretnya ya”, ujarku lagi.

“Iya om, si mas cepet banget keluarnya. Angel baru mulai ngerasa enak, dia udah keluar. Kesel deh jadinya, kaya Angel cuma jadi pemuas napsunya aja”, Angel mulai curhat. Aku hanya mendengarkan curhatannya saja. “Om, mandi dulu deh, udah waktunya makan. Angel nyiapin makan dulu ya”, katanya mengakhiri pembicaraan seru.

“Kirain Angel nawarin mau mandiin”, godaku. “Ih si om, genit”, jawabnya tersipu. “Kalo Angel mau, om gak keberatan lo”, jawabku lagi. Angel tidak menjawab hanya berlalu ke dapur, menyiapkan makan. Sementara itu gue masuk kamarku dan mandi. kontolku tegang gak karuan karena pembicaraan seru tadi.

Selesai mandi, gue hanya memakai celana pendek dan kaos, sengaja gue tidak memakai CD. Pengen rasanya malem ini gue ngentotin Angel. Apalagi suaminya sedang tugas keluar kota untuk beberapa hari. kontolku masih ngaceng berat sehingga kelihatan jelas tercetak di celana pendekku.

Angel diam saja melihat ngacengnya kontolku dari luar celana pendekku. Ketika makan malem, kita ngobrol soal yang lain, Angel berusaha tidak mengarahkan pembicaraan kearah yang tadi. Kalo Angel tertawa, ingin rasanya kulumat habis-habisan bibirnya. Ingin rasanya kusedot-sedot toket nya dan ingin rasanya kuremas-remas pantat kenyal Angel itu sampai dia menggila-gila keenakan.

Selesai makan, Angel membereskan piring dan gelas. Sekembalinya dari dapur, Angel terpeleset sehingga terjatuh. Rupanya ada air yang tumpah ketika Angel membawa peralatan makan ke dapur. Betis kanan Angel membentur rak kayu. “Aduh”, Angel mengerang kesakitan.

Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit

Aku segera menolongnya. Punggung dan pinggulnya kuraih. Kubopong Angel kekamarnya. Kuletakkan Angel di ranjang. Tercium bau harum sabun mandi memancar dari tubuhnya. Belahan daster terbuka lebih lebar sehingga gue dapat dengan leluasa melihat kemontokan toketnya.

Nafsuku pun naik. kontolku semakin tegang. ketika gue menarik tangan dari pinggulnya, tanganku tanpa sengaja mengusap pahanya yang tersingkap. Angel berusaha meraih betisnya yang terbentur rak tadi. Kulihat bekas benturan tadi membuat sedikit memar di betis nya. Aku pun berusaha membantunya.

Kuraih betis tersebut seraya kuraba dan kuurut bagian betis yang memar tersebut. “Pelan om, sakit”, erangnya lagi. Lama-lama suaranya hilang. Sambil terus memijit betis Angel, kupandang wajahnya. Matanya sekarang terpejam. Nafasnya jadi teratur. Angel sudah tertidur. Mungkin karena lelah seharian membereskan rumah. Aku semakin melemahkan pijitanku, dan akhirnya kuhentikan sama sekali.

Kupandangi Angel yang tengah tertidur. Alangkah cantiknya wajahnya. Lehernya jenjang. Toketnya yang montok bergerak naik-turun dengan teratur mengiringi nafas tidurnya. pentilnya menyembul dari balik dasternya. Pinggangnya ramping, dan pinggulnya yang besar melebar.

Daster tersebut tidak mampu menyembunyikan garis segitiga CD yang kecil. Terbayang dengan apa yang ada di balik CDya, kontolku menjadi semakin tegang. Apalagi paha yang putih terbuka karena daster yang tersingkap. Kuelus betisnya. Kusingkapkan bagian bawah dasternya sampai sebatas perut.

Kini paha mulus itu terhampar di hadapanku. Di atas paha, beberapa helai bulu jembut keluar dari CD yang minim. Sungguh kontras warnanya. Jembutnya berwarna hitam, sedang tubuhnya berwarna putih. Kueluskan tanganku menuju pangkal pahanya sambil kuamati wajah Angel.

Kueluskan perlahan ibu jariku di belahan bibir vaginanya. kuciumi paha mulus tersebut berganti-ganti, kiri dan kanan, sambil tanganku mengusap dan meremasnya perlahan-lahan. Kedua paha tersebut secara otomatis bergerak membuka agak lebar. Kemudian gue melepas celana pendekku. Kembali kuciumi dan kujilati paha dan betis nya.

Kutempelkan kepala kontolku yang sudah ngaceng berat di pahanya. Rasa hangat mengalir dari paha Angel ke kepala kontolku. kugesek-gesekkan kepala kontol di sepanjang pahanya. kontolku terus kugesek-gesekkan di paha sambil agak kutekan. Semakin terasa nikmat. Nafsuku semakin tinggi. Aku semakin nekat.

Kulepaskan daster Angel, Angel terbangun karena ulahku. “Om, Angel mau diapain”, katanya lirih. Aku terkejut dan segera menghentikan aksiku. Aku memandangi tubuh mulus Angel tanpa daster menghalanginya. Tubuh moleknya sungguh membangkitkan birahi. toket yang besar membusung, pinggang yang ramping, dan pinggul yang besar melebar. pentilnya berdiri tegak.

“Njel, om mau kasih kenikmatan sama kamu, mau enggak”, ujarku perlahan sambil mencium toket nya yang montok. Angel diam saja, matanya terpejam. Hidungku mengendus-endus kedua toket yang berbau harum sambil sesekali mengecupkan bibir dan menjilatkan lidahku.pentil toket kanannya kulahap ke dalam mulutku.

Badannya sedikit tersentak ketika pentil itu kugencet perlahan dengan menggunakan lidah dan gigi atasku. “Om…”, rintihnya, rupanya tindakanku membangkitkan napsunya juga. Karena sangat ingin merasakan kenikmatan dientot, Angel diam saja membiarkan gue menjelajahi tubuhnya.

kusedot-sedot pentil toketnya secara berirama. Mula-mula lemah, lama-lama agak kuperkuat sedotanku. Kuperbesar daerah lahapan bibirku. Kini pentil dan toket sekitarnya yang berwarna kecoklatan itu semua masuk ke dalam mulutku. Kembali kusedot daerah tersebut dari lemah-lembut menjadi agak kuat.

Mimik wajah Angel tampak sedikit berubah, seolah menahan suatu kenikmatan. Kedua toket harum itu kuciumi dan kusedot-sedot secara berirama. kontolku bertambah tegang. Sambil terus menggumuli toket dengan bibir, lidah, dan wajahnya, gue terus menggesek-gesekkan kontol di kulit pahanya yang halus dan licin.

Kubenamkan wajahku di antara kedua belah gumpalan dada Angel. perlahan-lahan bergerak ke arah bawah. Kugesek-gesekkan wajahku di lekukan tubuh yang merupakan batas antara gumpalan toket dan kulit perutnya. Kiri dan kanan kuciumi dan kujilati secara bergantian.

Kecupan-kecupan bibirku, jilatan-jilatan lidahku, dan endusan-endusan hidungku pun beralih ke perut dan pinggang Angel. Sementara gesekan-gesekan kepala kontolku kupindahkan ke betisnya. Bibir dan lidahku menyusuri perut sekeliling pusarnya yang putih mulus. wajahku bergerak lebih ke bawah.

Dengan nafsu yang menggelora kupeluk pinggulnya secara perlahan-lahan. Kecupanku pun berpindah ke CD tipis yang membungkus pinggulnya tersebut. Kususuri pertemuan antara kulit perut dan CD, ke arah pangkal paha. Kujilat helaian-helaian rambut jembutnya yang keluar dari CDnya.

Lalu kuendus dan kujilat CD pink itu di bagian belahan bibir memeknya. Angel makin terengah menahan napsunya, sesekali terdengar lenguhannya menahan kenikmatan yang dirasakannya. Aku bangkit. Dengan posisi berdiri di atas lutut kukangkangi tubuhnya. kontolku yang tegang kutempelkan di kulit toket Angel.

Kepala kontol kugesek-gesekkan di toket yang montok itu. Sambil kukocok batangnya dengan tangan kananku, kepala kontol terus kugesekkan di toketnya, kiri dan kanan. Setelah sekitar dua menit gue melakukan hal itu. Kuraih kedua belah gumpalan toket Angel yang montok itu.

Aku berdiri di atas lutut dengan mengangkangi pinggang ramping Angel dengan posisi badan sedikit membungkuk. Batang kontolku kujepit dengan kedua gumpalan toketnya. Kini rasa hangat toket Angel terasa mengalir ke seluruh batang kontolku.

Perlahan-lahan kugerakkan maju-mundur kontolku di cekikan kedua toket Angel. Kekenyalan daging toket tersebut serasa memijit-mijit batang kontolku, memberi rasa nikmat yang luar biasa. Di kala maju, kepala kontolku terlihat mencapai pangkal lehernya yang jenjang.

Di kala mundur, kepala kontolku tersembunyi di jepitan toketnya. Lama-lama gerak maju-mundur kontolku bertambah cepat, dan kedua toket nya kutekan semakin keras dengan telapak tanganku agar jepitan di batang kotolku semakin kuat. Aku pun merem melek menikmati enaknya jepitan toketnya. Angel pun mendesah-desah tertahan, “Ah… hhh… hhh… ah…”

Kontolku pun mulai melelehkan sedikit cairan. Cairan tersebut membasahi belahan toket Angel. Oleh gerakan maju-mundur kontolku di dadanya yang diimbangi dengan tekanan-tekanan dan remasan-remasan tanganku di kedua toketnya, cairan itu menjadi teroles rata di sepanjang belahan dadanya yang menjepit batang kontolku.

Cairan tersebut menjadi pelumas yang memperlancar maju-mundurnya kontolku di dalam jepitan toketnya. Dengan adanya sedikit cairan dari kontolku tersebut gue merasakan keenakan dan kehangatan yang luar biasa pada gesekan-gesekan batang dan kepala kontolku dengan toketnya.

“Hih… hhh… … Luar biasa enaknya…,” gue tak kuasa menahan rasa enak yang tak terperi. Nafas Angel menjadi tidak teratur. Desahan-desahan keluar dari bibirnya , yang kadang diseling desahan lewat hidungnya, “Ngh… ngh… hhh… heh… eh… ngh…” Desahan-desahan Angel semakin membuat nafsuku makin memuncak.

Gesekan-gesekan maju-mundurnya kontolku di jepitan toketnya semakin cepat. kontolku semakin tegang dan keras. Kurasakan pembuluh darah yang melalui batang kontolku berdenyut-denyut, menambah rasa hangat dan nikmat yang luar biasa. “Enak sekali, Njel”, erangku tak tertahankan..

Aku menggerakkan maju-mundur kontolku di jepitan toket Angel dengan semakin cepatnya. Rasa enak yang luar biasa mengalir dari kontol ke syaraf-syaraf otakku. Kulihat wajah Angel. Alis matanya bergerak naik turun seiring dengan desah-desah perlahan bibirnya akibat tekanan-tekanan, remasan-remasan, dan kocokan-kocokan di toketnya.

Ada sekitar lima menit gue menikmati rasa keenakan luar biasa di jepitan toketnya itu. Toket sebelah kanannya kulepas dari telapak tanganku. Tangan kananku lalu membimbing kontol dan menggesek-gesekkan kepala kontol dengan gerakan memutar di kulit toketnya yang halus mulus.

Sambil jari-jari tangan kiriku terus meremas toket kiri Angel, kontolku kugerakkan memutar-mutar menuju ke bawah. Ke arah perut. Dan di sekitar pusarnya, kepala kontolku kugesekkan memutar di kulit perutnya yang putih mulus, sambil sesekali kusodokkan perlahan di lobang pusarnya.

Pembantuku Yang Masih Perawan Dengan Tuan Tampan

Kucopot CD minimnya. Pinggul yang melebar itu tidak berpenutup lagi. Kulit perut yang semula tertutup CD tampak jelas sekali. Licin, putih, dan amat mulus. Di bawah perutnya, jembut yang hitam lebat menutupi daerah sekitar lobang memeknya. Kedua paha mulus Angel kurenggangkan lebih lebar.

Cerita Dewasa Sex Desahan Keponakanku yang Tak Terpuaskan

Kini hutan lebat di bawah perut tadi terkuak, mempertontonkan memeknya. Aku pun mengambil posisi agar kontolku dapat mencapai memek Angel dengan mudahnya. Dengan tangan kanan memegang batang kontol, kepalanya kugesek-gesekkan ke jembut Angel

Rasa geli menggelitik kepala kontolku. kepala kontolku bergerak menyusuri jembut menuju ke memeknya. Kugesek-gesekkan kepala kontol ke sekeliling bibir memeknya. Terasa geli dan nikmat. kepala kontol kugesekkan agak ke arah lobang. Dan menusuk sedikit ke dalam.

Lama-lama dinding mulut lobang memeknya itu menjadi basah. Kugetarkan perlahan-lahan kontolku sambil terus memasuki lobang memeknya. Kini seluruh kepala kontolku yang berhelm pink tebenam dalam jepitan mulut memek Angel. Jepitan mulut memek itu terasa hangat dan enak sekali. Kembali dari mulut Angel keluar desisan kecil tanda nikmat tak terperi. kontolku semakin tegang.

Sementara dinding mulut memek Angel terasa semakin basah. Perlahan-lahan kontolku kutusukkan lebih ke dalam. Kini tinggal separuh batang yang tersisa di luar. Secara perlahan kumasukkan kontolku ke dalam memeknya. Terbenam sudah seluruh batang kontolku di dalam memek Angel. Sekujur batang kontol sekarang dijepit oleh memek Angel dengan sangat enaknya.

Secara perlahan-lahan kugerakkan keluar-masuk kontolku ke dalam memeknya. Sewaktu keluar, yang tersisa di dalam memeknya hanya kepala kontol saja. Sewaktu masuk seluruh kontol terbenam di dalam memek sampai batas pangkalnya. Rasa hangat dan enak yang luar biasa kini seolah memijiti seluruh bagian kontolku. Aku terus memasuk-keluarkan kontolku ke lobang memeknya.

Alis matanya terangkat naik setiap kali kontolku menusuk masuk memeknya secara perlahan. Bibir segarnya yang sensual sedikit terbuka, sedang giginya terkatup rapat. Dari mulut sexy itu keluar desis kenikmatan, “Sssh…sssh… hhh… hhh… ssh… sssh…” Aku terus mengocok perlahan-lahan memeknya. Enam menit sudah hal itu berlangsung.

Kembali kukocok secara perlahan memeknya. Kurasakan enaknya jepitan otot-otot memek pada kontolku. Kubiarkan kocokan perlahan tersebut sampai selama dua menit. Kembali kutarik kontolku dari memeknya Angel. Namun kini tidak seluruhnya, kepala kontol masih kubiarkan tertanam dalam mulut memeknya. Sementara batang kontol kukocok dengan jari-jari tangan kananku dengan cepatnya

Rasa enak itu agaknya dirasakan pula oleh Angel. Angel mendesah-desah akibat sentuhan-sentuhan getar kepala kontolku pada dinding mulut memeknya, “Sssh… sssh… zzz…ah… ah… hhh…” Tiga menit kemudian kumasukkan lagi seluruh kontolku ke dalam memeknya Angel. Dan kukocok perlahan. Kunikmati kocokan perlahan pada memeknya kali ini lebih lama.

Sampai kira-kira empat menit. Lama-lama gue tidak puas. Kupercepat gerakan keluar-masuk kontolku pada memeknya. Kurasakan rasa enak sekali menjalar di sekujur kontolku. Aku sampai tak kuasa menahan ekspresi
keenakanku. Sambil tertahan-tahan, gue mendesis-desis, “Njel… memeknya luar biasa… nikmatnya…”

Gerakan keluar-masuk secara cepat itu berlangsung sampai sekitar empat menit. rasa gatal-gatal enak mulai menjalar di sekujur kontolku. Berarti beberapa saat lagi gue akan ngecret. Kucopot kontolku dari memeknya Angel. Segera gue berdiri dengan lutut mengangkangi tubuhnya agar kontolku mudah mencapai toketnya.

Kembali kuraih kedua belah toket montok itu untuk menjepit kontolku yang berdiri dengan amat gagahnya. Agar kontolku dapat terjepit dengan enaknya, gue agak merundukkan badanku. kontol kukocokkan maju-mundur di dalam jepitan toketnya. Cairan memeknya Angel yang membasahi kontolku kini merupakan pelumas pada gesekan-gesekan kontolku dan kulit toketnya.

“Oh… hangatnya… Sssh… nikmatnya…Tubuhmu luarrr biasa…”, gue merintih-rintih keenakan. Angel juga mendesis-desis keenakan, “Sssh.. sssh… sssh…” Giginya tertutup rapat. Alis matanya bergerak ke atas ke bawah. Aku mempercepat maju-mundurnya kontolku. Aku memperkuat tekananku pada toketnya agar kontolku terjepit lebih kuat. Rasa enak menjalar lewat kontolku. Rasa hangat menyusup di seluruh kontolku.

Karena basah oleh cairan memek, kepala kontolku tampak amat mengkilat di saat melongok dari jepitan toket Angel. Leher kontol yang berwarna coklat tua dan helm kontol yang berwarna pink itu menari-nari di jepitan toketnya. Lama-lama rasa gatal yang menyusup ke segenap penjuru kontolku semakin menjadi-jadi.

Semakin kupercepat kocokan kontolku pada toket Angel. Rasa gatal semakin hebat. Rasa hangat semakin luar biasa. Dan rasa enak semakin menuju puncaknya. Tiga menit sudah kocokan hebat kontolku di toket montok itu berlangsung. Dan ketika rasa gatal dan enak di kontolku hampir mencapai puncaknya, gue menahan sekuat tenaga benteng pertahananku sambil mengocokkan kontol di kempitan toket indah Angel dengan sangat cepatnya.

Rasa gatal, hangat, dan enak yang luar biasa akhirnya mencapai puncaknya. Aku tak kuasa lagi membendung jebolnya tanggul pertahananku. “Angel…!” pekikku dengan tidak tertahankan. Mataku membeliak-beliak. Jebollah pertahananku. Rasa hangat dan nikmat yang luar biasa menyusup ke seluruh sel-sel kontolku saat menyemburkan peju. Crot! Crot! Crot! Crot!

Pejuku menyemprot dengan derasnya. Sampai empat kali. Kuat sekali semprotannya, sampai menghantam rahang Angel. Peju tersebut berwarna putih dan kelihatan sangat kental. Dari rahang peju mengalir turun ke arah leher Angel. Peju yang tersisa di dalam kontolku pun menyusul keluar dalam tiga semprotan. Cret! Cret! Cret! Kali ini semprotannya lemah.

Semprotan awal hanya sampai pangkal lehernya, sedang yang terakhir hanya jatuh di atas belahan toketnya. Aku menikmati akhir-akhir kenikmatan. “Luar biasa… Njel, nikmat sekali tubuhmu…,” gue bergumam. “Kok gak dikeluarin di dalem aja om”, kata Angel lirih. “Gak apa kalo om ngecret didalem Njel”, jawabku.

“Gak apa om, Angel pengen ngerasain kesemprot peju anget. Tapi Angel ngerasa nikmat sekali om, belum pernah Angel ngerasain kenikmatan seperti ini”, katanya lagi. “Ini baru ronde pertama Njel, mau lagi kan ronde kedua”, ujarku. “Mau om, tapi ngecretnya didalem ya”, jawabnya.

“Kok tadi kamu diem aja Njel”, ujarku lagi.
“Bingung om, tapi nikmat”, jawabnya sambil tersenyum. “Engh…” Angel menggeliatkan badannya.
Aku segera mengelap kontol dengan tissue yang ada di atas meja, dan memakai celana pendek. beberapa lembar tissue kuambil untuk mengelap pejuku yang berleleran di rahang, leher, dan toket Angel.

Ada yang tidak dapat dilap, yakni cairan pejuku yang sudah terlajur jatuh di rambut kepalanya. “Mo kemana om”, tanyanya. “Mo ambil minum dulu”, jawabku. “Kok celananya dipake, katanya mau ronde kedua”, katanya. Rupanya Angel sudah pengen gue menggelutinya sekali lagi.

Aku kembali membawa gelas berisi air putih, kuberikan kepada Angel yang langsung menenggaknya sampe habis. Aku keluar lagi untuk mengisi gelas dengan air dan kembali lagi ke kekamar. Masih tidak puas gue memandangi toket indah yang terhampar di depan mataku tersebut. mataku memandang ke arah pinggangnya yang ramping dan pinggulnya yang melebar indah.

Terus tatapanku jatuh ke memek nya yang dikelilingi oleh bulu jembut hitam jang lebat. Betapa enaknya ngen totin Angel. Aku ingin mengulangi permainan tadi, menggeluti dan mendekap kuat tubuhnya. Mengocok memek nya dengan kontolku dengan irama yang menghentak-hentak kuat. Dan gue dapat menyemprotkan pejuku di dalam memek nya sambil merengkuh kuat-kuat tubuhnya saat gue nyampe. Nafsuku terbakar.

“Angel…,” desahku penuh nafsu. Bibirku pun menggeluti bibirnya. Bibir sensual yang menantang itu kulumat-lumat dengan ganasnya. Sementara Angel pun tidak mau kalah. Bibirnya pun menyerang bibirku dengan dahsyatnya, seakan tidak mau kedahuluan oleh lumatan bibirku. Kedua tangankupun menyusup diantara lengan tangannya.

Tubuhnya sekarang berada dalam dekapanku. Aku mempererat dekapanku, sementara Angel pun mempererat pelukannya pada diriku. Kehangatan tubuhnya terasa merembes ke badanku, toketnya yang membusung terasa semakin menekan dadaku. Jari-jari tangan Angel mulai meremas-remas kulit punggungku.

Angel mencopot celanaku.Angel pun merangkul punggungku lagi. Aku kembali mendekap erat tubuh Angel sambil melumat kembali bibirnya. Aku terus mendekap tubuhnya sambil saling melumat bibir. Sementara tangan kami saling meremas-remas kulit punggung. Kehangatan menyertai tubuh bagian depan kami yang saling menempel. Kini kurasakan toketnya yang montok menekan ke dadaku.

Dan ketika saling sedikit bergeseran, pentilnya seolah-olah menggelitiki dadaku. kontolku terasa hangat dan mengeras. Tangan kiriku pun turun ke arah perbatasan pinggang ramping dan pinggul besar Angel, menekannya kuat-kuat dari belakang ke arah perutku. kontolku tergencet perut bawahku dan perut bawah Angel dengan enaknya.

Sementara bibirku bergerak ke arah lehernya.kuciumi, kuhisap-hisap dengan hidungku, dan kujilati dengan lidahku. “Ah… geli… geli…,” desah Angel sambil menengadahkan kepala, agar seluruh leher sampai dagunya terbuka dengan luasnya. Angel pun membusungkan dadanya dan melenturkan pinggangnya ke depan.

Dengan posisi begitu, walaupun wajahku dalam keadaan menggeluti lehernya, tubuh kami dari dada hingga bawah perut tetap dapat menyatu dengan rapatnya. Tangan kananku lalu bergerak ke dadanya yang montok, dan meremas-remas toket tersebut dengan perasaan gemas.

Setelah puas menggeluti lehernya, wajahku turun ke arah belahan dadanya. Aku berdiri dengan agak merunduk. Tangan kiriku pun menyusul tangan kanan, yakni bergerak memegangi toket. Kugeluti belahan toket Angel, sementara kedua tanganku meremas-remas kedua belah toketnya sambil menekan-nekankannya ke arah wajahku.

Kugesek-gesekkan memutar wajahku di belahan toket itu. bibirku bergerak ke atas bukit toket sebelah kiri. Kuciumi bukit toket nya, dan kumasukkan pentil toket di atasnya ke dalam mulutku. Kini gue menyedot-sedot pentil toket kiri Angel.

Kumainkan pentil di dalam mulutku itu dengan lidahku. Sedotan kadang kuperbesar ke puncak bukit toket di sekitar pentil yang berwarna coklat. “Ah… ah… om… geli…,” Angel mendesis-desis sambil menggeliatkan tubuh ke kiri-kanan. Aku memperkuat sedotanku.

Sementara tanganku meremas kuat toket sebelah kanan. Kadang remasan kuperkuat dan kuperkecil menuju puncak bukitnya, dan kuakhiri dengan tekanan-tekanan kecil jari telunjuk dan ibu jariku pada pentilnya. “Om… hhh… geli… geli… enak… enak… ngilu… ngilu…” Aku semakin gemas.

toket Angel itu kumainkan secara bergantian, antara sebelah kiri dan sebelah kanan. Bukit toket kadang kusedot sebesar-besarnya dengan tenaga isap sekuat-kuatnya, kadang yang kusedot hanya pentilnya dan kucepit dengan gigi atas dan lidah.

Belahan lain kadang kuremas dengan daerah tangkap sebesar-besarnya dengan remasan sekuat-kuatnya, kadang hanya kupijit-pijit dan kupelintir-pelintir kecil pentil yang mencuat gagah di puncaknya. “Ah…om… terus… hzzz… ngilu… ngilu…” Angel mendesis-desis keenakan. Matanya kadang terbeliak-beliak. Geliatan tubuhnya ke kanan-kiri semakin sering frekuensinya.

Sampai akhirnya Angel tidak kuat melayani serangan-serangan awalku. Jari-jari tangan kanan Angel yang mulus dan lembut menangkap kontolku yang sudah berdiri dengan gagahnya. “Om.. Batang kontolnya besar ya”, ucapnya. Sambil membiarkan mulut, wajah, dan tanganku terus memainkan dan menggeluti kedua belah toketnya, jari-jari lentik tangan kanannya meremas-remas perlahan kontolku secara berirama.

Remasannya itu memberi rasa hangat dan nikmat pada batang kontolku, kurengkuh tubuhnyadengan gemasnya. Kukecup kembali daerah antara telinga dan lehernya. Kadang daun telinga sebelah bawahnya kukulum dalam mulutku dan kumainkan dengan lidahku. Kadang ciumanku berpindah ke punggung lehernya yang jenjang.

Kujilati pangkal helaian rambutnya yang terjatuh di kulit lehernya. Sementara tanganku mendekap dadanya dengan eratnya. Telapak dan jari-jari tanganku meremas-remas kedua belah toketnya. Remasanku kadang sangat kuat, kadang melemah.

Sambil telunjuk dan ibu jari tangan kananku menggencet dan memelintir perlahan pentil toket kirinya, sementara tangan kiriku meremas kuat bukit toket kanannya dan bibirku menyedot kulit mulus pangkal lehernya yang bebau harum, kontolku kugesek-gesekkan dan kutekan-tekankan ke perutnya. Angel pun menggelinjang ke kiri-kanan.

“Ah… om… ngilu… terus om… terus… ah… geli… geli…terus… hhh… enak… enaknya… enak…,” Angel merintih-rintih sambil terus berusaha menggeliat ke kiri-kanan dengan berirama sejalan dengan permainan tanganku di toketnya. Akibatnya pinggulnya menggial ke kanan-kiri.

Goyang gialan pinggul itu membuat kontolku yang sedang menggesek-gesek dan menekan-nekan perutnya merasa semakin keenakan. “Angel… enak sekali Angel… sssh… luar biasa… enak sekali…,” gue pun mendesis-desis keenakan. “Om keenakan ya? Batang kontol om terasa besar dan keras sekali menekan perut Angel. Wow… kontol om terasa hangat di kulit perut Angel. tangan om nakal sekali … ngilu,…,” rintih Angel.

“Jangan mainkan hanya pentilnya saja… geli… remas seluruhnya saja…” Angel semakin menggelinjang-gelinjang dalam dekapan eratku. Dia sudah makin liar saja desahannya, rupanya dia sangat menikmati gelutannya, lupa bahwa gue ini om dari suaminya. “om.. remasannya kuat sekali… Tangan om nakal sekali… Sssh… sssh… ngilu… ngilu…Ak… kontol om … besar sekali… kuat sekali…”

Angel menarik wajahku mendekat ke wajahnya. bibirnya melumat bibirku dengan ganasnya. Aku pun tidak mau kalah. Kulumat bibirnya dengan penuh nafsu yang menggelora, sementara tanganku mendekap tubuhnya dengan kuatnya. Kulit punggungnya yang teraih oleh telapak tanganku kuremas-remas dengan gemasnya.

Kemudian gue menindihi tubuh Angel. kontolku terjepit di antara pangkal pahanya dan perutku bagian bawah sendiri. Rasa hangat mengalir ke batang kontolku yang tegang dan keras. Akhirnya gue tidak sabar lagi. Bibirku kini berpindah menciumi dagu dan lehernya, sementara tanganku membimbing kontolku untuk mencari liang memek nya.

Kuputar-putarkan dulu kepala kontolku di kelebatan jembut disekitar bibir memek Angel. Angel meraih batang kontolku yang sudah amat tegang. Pahanya yang mulus itu terbuka agak lebar. “Om kontolnya besar dan keras sekali” katanya sambil mengarahkan kepala kontolku ke lobang memek nya.

kepala kontolku menyentuh bibir memek nya yang sudah basah. dengan perlahan-lahan dan sambil kugetarkan, kontol kutekankan masuk ke liang memek. Kini seluruh kepala kontolku pun terbenam di dalam memek nya. Aku menghentikan gerak masuk kontolku.

“Om… teruskan masuk… Sssh… enak… jangan berhenti sampai situ saja…,” Angel protes atas tindakanku. Namun gue tidak perduli. Kubiarkan kontolku hanya masuk ke lobang memek nya hanya sebatas kepalanya saja, namun kontolku kugetarkan dengan amplituda kecil.

Sementara bibir dan hidungku dengan ganasnya menggeluti lehernya yang jenjang, lengan tangannya yang harum dan mulus, dan ketiaknya yang bersih dari bulu ketiak. Angel menggelinjang-gelinjang dengan tidak karuan. “Sssh… sssh… enak… enak… geli… geli, om. Geli… Terus masuk, om..” Bibirku mengulum kulit lengan tangannya dengan kuat-kuat.

Sementara tenaga kukonsentrasikan pada pinggulku. Dan… satu… dua… tiga! kontolku kutusukkan sedalam-dalamnya ke dalam memek Angel dengan sangat cepat dan kuatnya. Plak! Pangkal pahaku beradu dengan pangkal pahanya yang sedang dalam posisi agak membuka dengan kerasnya.

Sementara kulit batang kontolku bagaikan diplirid oleh bibir memek nya yang sudah basah dengan kuatnya sampai menimbulkan bunyi: srrrt! “Auwww!” pekik Angel. Aku diam sesaat, membiarkan kontolku tertanam seluruhnya di dalam memek Angel tanpa bergerak sedikit pun. “Sakit om… ” kata Angel sambil tangannya meremas punggungku dengan kerasnya.

Aku pun mulai menggerakkan kontolku keluar-masuk memek Angel. Aku tidak tahu, apakah kontolku yang berukuran panjang dan besar ataukah lubang memek Angel yang berukuran kecil. Yang saya tahu, seluruh bagian kontolku yang masuk memek nya serasa dipijit-pijit dinding lobang memek nya dengan agak kuatnya.

“Bagaimana Njel, sakit?” tanyaku. “Sssh… enak sekali… enak sekali… kontol om besar dan panjang sekali… sampai-sampai menyumpal penuh seluruh penjuru lobang memek Angel..,” jawabnya. Aku terus memompa memek Angel dengan kontolku perlahan-lahan. toketnya yang menempel di dadaku ikut terpilin-pilin oleh dadaku akibat gerakan memompa tadi. Kedua pentilnya yang sudah mengeras seakan-akan mengkilik-kilik dadaku.

kontolku serasa diremas-remas dengan berirama oleh otot-otot memek nya sejalan dengan genjotanku tersebut. Terasa hangat dan enak sekali. Sementara setiap kali menusuk masuk kepala kontolku menyentuh suatu daging hangat di dalam memek Angel. Sentuhan tersebut serasa menggelitiki kepala kontol sehingga gue merasa sedikit kegelian. Geli-geli nikmat.

gue mengambil kedua kakinya dan mengangkatnya. Sambil menjaga agar kontolku tidak tercabut dari lobang memek nya, gue mengambil posisi agak jongkok. Betis kanan Angel kutumpangkan di atas bahuku, sementara betis kirinya kudekatkan ke wajahku. Sambil terus mengocok memek nya perlahan dengan kontolku, betis kirinya yang amat indah itu kuciumi dan kukecupi dengan gemasnya.

Setelah puas dengan betis kiri, ganti betis kanannya yang kuciumi dan kugeluti, sementara betis kirinya kutumpangkan ke atas bahuku. Begitu hal tersebut kulakukan beberapa kali secara bergantian, sambil mempertahankan gerakan kontolku maju-mundur perlahan di memek Angel.

Setelah puas dengan cara tersebut, gue meletakkan kedua betisnya di bahuku, sementara kedua telapak tanganku meraup kedua belah toketnya. Masih dengan kocokan kontol perlahan di memek nya, tanganku meremas-remas toket montok Angel. Kedua gumpalan daging kenyal itu kuremas kuat-kuat secara berirama.

Kadang kedua pentilnya kugencet dan kupelintir-pelintir secara perlahan. pentil itu semakin mengeras, dan bukit toket itu semakin terasa kenyal di telapak tanganku. Angel pun merintih-rintih keenakan. Matanya merem-melek, dan alisnya mengimbanginya dengan sedikit gerakan tarikan ke atas dan ke bawah.

“Ah… om, geli… geli… … Ngilu om, ngilu… Sssh… sssh… terus om, terus…. kontol om membuat memek Angel merasa enak sekali… Nanti jangan dingecretinkan di luar memek, ya om. Ngecret di dalam saja… ” Aku mulai mempercepat gerakan masuk-keluar kontolku di memek Angel. “Ah-ah-ah… bener, om. Bener… yang cepat… Terus om, terus… ” Aku bagaikan diberi spirit oleh rintihan-rintihan Angel.

Tenagaku menjadi berlipat ganda. Kutingkatkan kecepatan keluar-masuk kontolku di memek Angel. Terus dan terus. Seluruh bagian kontolku serasa diremas-remas dengan cepatnya oleh memek Angel. Mata Angel menjadi merem-melek. Begitu juga diriku, mataku pun merem-melek dan mendesis-desis karena merasa keenakan yang luar biasa.

“Sssh… sssh… Angel… enak sekali… enak sekali memek mu… enak sekali memek mu…” “Ya om, Angel juga merasa enak sekali… terusss… terus om, terusss…” Aku meningkatkan lagi kecepatan keluar-masuk kontolku pada memek nya. “Omi… sssh… sssh… Terus… terus… Angel hampir nyampe… sedikit lagi… sama-sama ya om…,” Angel jadi mengoceh tanpa kendali.

Aku mengayuh terus. Aku belum merasa mau ngecret. Namun gue harus membuatnya nyampe duluan. Sementara kontolku merasakan memek Angel bagaikan berdenyut dengan hebatnya. “Om… Ah-ah-ah-ah-ah… Mau keluar om… mau keluar..ah-ah-ah-ah-ah… sekarang ke-ke-ke…” Tiba-tiba kurasakan kontolku dijepit oleh dinding memek Angel dengan sangat kuatnya.

Di dalam memek, kontolku merasa disemprot oleh cairan yang keluar dari memek Angel dengan cukup derasnya. Dan telapak tangan Angel meremas lengan tanganku dengan sangat kuatnya. Angel pun berteriak tanpa kendali: “…keluarrr…!” Mata Angel membeliak-beliak. Sekejap tubuh Angel kurasakan mengejang.

Aku pun menghentikan genjotanku. kontolku yang tegang luar biasa kubiarkan tertanam dalam memek Angel. kontolku merasa hangat luar biasa karena terkena semprotan cairan memek Angel. Kulihat mata Angel memejam beberapa saat dalam menikmati puncaknya. Setelah sekitar satu menit berlangsung, remasan tangannya pada lenganku perlahan-lahan mengendur.

Kelopak matanya pun membuka, memandangi wajahku. Sementara jepitan dinding memek nya pada kontolku berangsur-angsur melemah, walaupun kontolku masih tegang dan keras. Kedua kaki Angel lalu kuletakkan kembali di atas ranjang dengan posisi agak membuka.

Aku kembali menindih tubuh telanjang Angel dengan mempertahankan agar kontolku yang tertanam di dalam memek nya tidak tercabut. “Om… luar biasa… rasanya seperti ke langit ke tujuh,” kata Angel dengan mimik wajah penuh kepuasan. kontolku masih tegang di dalam memek nya. kontolku masih besar dan keras.

Aku kembali mendekap tubuh Angel. kontolku mulai bergerak keluar-masuk lagi di memek Angel, namun masih dengan gerakan perlahan. Dinding memek Angel secara berangsur-angsur terasa mulai meremas-remas kontolku. Terasa hangat dan enak. Namun sekarang gerakan kontolku lebih lancar dibandingkan dengan tadi. Pasti karena adanya cairan yang disemprotkan oleh memek Angel beberapa saat yang lalu.

“Ahhh… om… langsung mulai lagi… Sekarang giliran om.. semprotkan peju om di memek Angel.. Sssh…,” Angel mulai mendesis-desis lagi. Bibirku mulai memagut bibir Angel dan melumat-lumatnya dengan gemasnya. Sementara tangan kiriku ikut menyangga berat badanku, tangan kananku meremas-remas toket Angel serta memijit-mijit pentilnya, sesuai dengan irama gerak maju-mundur kontolku di memek nya.

“Sssh… sssh… sssh… enak om, enak… Terus… teruss… terusss…,” desis Angel. Sambil kembali melumat bibir Angel dengan kuatnya, gue mempercepat genjotan kontolku di memek nya. Pengaruh adanya cairan di dalam memek Angel, keluar-masuknya kontol pun diiringi oleh suara, “srrt-srret srrrt-srrret srrt-srret…” Angel tidak henti-hentinya merintih kenikmatan, “Om… ah… ” kontolku semakin tegang.

Kulepaskan tangan kananku dari toketnya. Kedua tanganku kini dari ketiak Angel menyusup ke bawah dan memeluk punggungnya. Tangan Angel pun memeluk punggungku dan mengusap-usapnya. Aku pun memulai serangan dahsyatku. Keluar-masuknya kontolku ke dalam memek Angel sekarang berlangsung dengan cepat dan bertenaga.

Setiap kali masuk, kontol kuhunjamkan keras-keras agar menusuk memek Angel sedalam-dalamnya. kontolku bagai diremas dan dihentakkan kuat-kuat oleh dinding memek Angel. Sampai di langkah terdalam, mata Angel membeliak sambil bibirnya mengeluarkan seruan tertahan, “Ak!” Sementara daging pangkal pahaku bagaikan menampar daging pangkal pahanya sampai berbunyi: plak! Di saat bergerak keluar memek, kontol kujaga agar kepalanya tetap tertanam di lobang memek.

Remasan dinding memek pada batang kontolku pada gerak keluar ini sedikit lebih lemah dibanding dengan gerak masuknya. Bibir memek yang mengulum batang kontolku pun sedikit ikut tertarik keluar. Pada gerak keluar ini Angel mendesah, “Hhh…” Aku terus menggenjot memek Angel dengan gerakan cepat dan menghentak-hentak.

Tangan Angel meremas punggungku kuat-kuat di saat kontolku kuhunjam masuk sejauh-jauhnya ke lobang memek nya. Beradunya daging pangkal paha menimbulkan suara: Plak! Plak! Plak! Plak! Pergeseran antara kontolku dan memek Angel menimbulkan bunyi srottt-srrrt… srottt-srrrt… srottt-srrrt… Kedua nada tersebut diperdahsyat oleh pekikan-pekikan kecil Angel:

“Ak! Hhh… Ak! Hhh… Ak! Hhh…” kontolku terasa empot-empotan luar biasa. “Njel… Enak sekali Njel… memek mu enak sekali… memek mu hangat sekali… jepitan memek mu enak sekali…” “Om… terus om…,” rintih Angel, “enak om… enaaak… Ak! Hhh…” Tiba-tiba rasa gatal menyelimuti segenap penjuru kontolku. Gatal yang enak sekali.

Aku pun mengocokkan kontolku ke memek nya dengan semakin cepat dan kerasnya. Setiap masuk ke dalam, kontolku berusaha menusuk lebih dalam lagi dan lebih cepat lagi dibandingkan langkah masuk sebelumnya. Rasa gatal dan rasa enak yang luar biasa di kontol pun semakin menghebat. “Angel… gue… gue…” Karena menahan rasa nikmat dan gatal yang luar biasa gue tidak mampu menyelesaikan ucapanku yang memang sudah terbata-bata itu. “Om, Angel… mau nyamper lagi… Ak-ak-ak… gue nyam…”

Tiba-tiba kontolku mengejang dan berdenyut dengan amat dahsyatnya. Aku tidak mampu lagi menahan rasa gatal yang sudah mencapai puncaknya. Namun pada saat itu juga tiba-tiba dinding memek Angel mencekik kuat sekali. Dengan cekikan yang kuat dan enak sekali itu, gue tidak mampu lagi menahan jebolnya bendungan dalam alat kelaminku. Pruttt! Pruttt! Pruttt!

Kepala kontolku terasa disemprot cairan memek Angel, bersamaan dengan pekikan Angel, “…nyampee…!” Tubuh Angel mengejang dengan mata membeliak-beliak. “Angel…!” gue melenguh keras-keras sambil merengkuh tubuh Angel sekuat-kuatnya. Wajahku kubenamkan kuat-kuat di lehernya yang jenjang.

Pejuku pun tak terbendung lagi. Crottt! Crottt! Crottt! Pejuku bersemburan dengan derasnya, menyemprot dinding memek Angel yang terdalam. kontolku yang terbenam semua di dalam memek Angel terasa berdenyut-denyut. Beberapa saat lamanya gue dan Angel terdiam dalam keadaan berpelukan erat sekali.

Aku menghabiskan sisa-sisa peju dalam kontolku. Cret! Cret! Cret! kontolku menyemprotkan lagi peju yang masih tersisa ke dalam memek Angel. Kali ini semprotannya lebih lemah. Perlahan-lahan baik tubuh Angel maupun tubuhku tidak mengejang lagi. Aku menciumi leher mulus Angel dengan lembutnya, sementara tangan Angel mengusap-usap punggungku dan mengelus-elus rambut kepalaku. Aku merasa puas sekali berhasil ngen totin Angel.

Cerita Dewasa Sex Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit

Cerita Dewasa Sex Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit

Cerita Dewasa Sex Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit

apemtembem Cerita Dewasa Sex Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit , Kisah ini Kumulai dihari Tante Aku sedang dirawat dirumah sakit karena Terkena Penyakit DB(Demam Berdarah) Jadi aku ingin menemani Tante diRumah sakit singkat Cerita aja langsung kemaksud tujuan aku untuk nemani tante adalah ingin menikmati Tubuhnya.

“Tante Kevin mau nanya nihh, Ngentottt itu enak apa ngga?” Ujar aku.

“Lahh? Kamu ngapain nanyain itu?” katanya.

“Iyah Ngga sih, Cuman Pengen tau aja ngentot itu rasanya gimana” Ujar aku.

“Kamu udah gede masa yang kaya gitu aja belum pernah sih vin?” Kta katanya yang manja sambil menarik tangan Aku dengan tangannya yang lembut membuat aku semakin terangsanggg.

Aku semakin berani untuk mendekati Tante Mala dan duduk di sebelahnya, Tanganku mulai memegang pahanya yang mulus, betisnya yang putih bersih

“Kamuu ngapain Rom?” kata tante

“Tan? Aku Pengen minta sesutu sama tante?” kataku langsung yeplos aja

“Kamu mau minta apa?” Ujar aku pura-pura tidak mengerti.
“Aku pengen Ngerasain Enaknya Ngentottt tan” kataku.
“Mmmmhh Kamu mau? Tante Bisa sih Ngasih Tapi Jangan Kasih tau siapa siapa yah vin?” kata tante

“Ah yang bener tan ?” kataku mengelus2 pahanya sampai kepangkal Pahanya

“Iyah sayangggg, Cpeeet buka Celaannya, Tante Pengen Liat Kontol Km vin” katanya sambil meraba-raba batang kemaluan Aku.

Aku langsung berdiri dan menurunkan celana dan CD yang aku pakai dan kutonjolkan kontol milik aku yang besar dan panjang yang ngaceng bebas

“Wihh, besar sekali Vin.. Tante Kocookinn yah?” Tanpa menunggu lama tante langsung mengelus dan mengocok ngocok kontol dan sambil di jilat dengan lidahnya yang hangat itu membuat aku melayang layang.

“Tante suka yah? Aku pengen dimasukin kedalam tan” katanya
“Iya sayang, Tante Juga Pengen Ngerasain Kontol punya Kamu yang besar itu.” Katanya langsung menurunkan celana pendeknya dan CD nya yang sudah basah, Dikangkangkan Kakinya Lebar2 dan mengelus2 memeknya dan Klistorisnya

“Ini mau kamu kan sayang, udah becek memek tante sayang Ceppet, Sayang… Syaannggggggg cepat tante udah ngga tahan lagi NIch sayangggg… Ahhhhhh aku syuka kontol kamu yang besar itu” Ujar nya dengan lembut.

“Iyah Tante, Kevin Masukin yah, Memek tante Tembem dan Merah bangett aku jadi semakin sange sama tante”

Terlihatlah hutan kemaluannya yang menggoda itu, lalu dia menyuruh Aku untuk naik ke ranjang rumah sakit dan menyuruh Aku untuk menempelkan kepala kontol aku di memeknya yang sudah becekkk. Langsung aku Tempelin dan aku gosok2 naik turun di depan bibir memek nya sesekali kumainkan di depan klistrorisnya yang warna merah muda.

Bibir memeknya yang sudah terbuka lebar itu, membuat aku semakin tegang dalam nafsu diri Aku.

“Ahhhhhh.. aduhhh.., Vin.. nikmatnya..,” katanya menjerit geli.

“Udah Don, tante nggak tahan. Sekarang Tante Pengen Ngisepin Punya kamu boleh?” katanya menyuruh aku berdiri.

Kemudian Batang Kontolku di gengamnya dengan erat dan langsung memasukan nya ke dalam mulut dia.

Dalam keadaan Kontol aku udah didepan memeknya siap aku masukin, Lalu kepala kontol aku mulai aku tusukkan di lubang mekinya dan aku gerakan maju-mundur, dan aku masukin sampai mentok. Tangan tante tidak tinggal diam, tanganya menmbuka bibir memeknya lebar dan sudah basah banget sambil memainkan klistorisnya dengan kencang dan membuat aku semakin terangsang di buatnya.

Terus Aku genjot batang kontol Aku ke dalam liang memeknya yang berwarna merah mudah itu.

“Hghh.., oo.. Kevinnnn Aaaaaahhkk…Aaaaahhkkk>…ahhhkk!” Desahan Tante

“Aaaaahhksstt Tante, Enakk banget Ngentottt…Ooohh” Rancauku

“Iyahh sayangggg…Entott lagii, Ahhhhhkkk…Aaaaahhkkk enak banget sayang”

“aahkkk Memek tante paling enakk Ahhkk!”

“Saayaang Enjoot lagii kuatt, tannnte mau muncrat”

“Iyahh Tantee..Ooh Sayang!” “PlokkPlookkPlokk”

Lebih dari 10 menitan Aku Entot memek Tante Akhirnya Orgasme Pertamanya di keluarkan dan membasahi Kontolku yang besar.

Dan aku merasakan Kontolku seperti di tarik2 ke dalam memeknya dan di hisap2 kedalam memeknya, Aku terus mengoyang pelan2 sambil mendesah merasakan nikmat memek tante yang erotis.

“Enakn kan ? Kamu puaskan sayang? Sperma kamu udah banjir tuh di memek tante” katanya sambil memainkan bibir memeknya dengan cairan memeknya yang membasahi seluruh batang kontol ku.

“Aduh tante enak sekali,Tapi tante sendiri Puaskan?” Ujar aku balik bertanya.

“Iyahh sayang, Tante Puass banget sampe muncratt banyak banget ini, kamu emang hebat sayang, Punya kamu besar bangtt sampe tante kewalahan sayang” katanya.

Aku meraba buah dadanya dari depan. Tante menarik aku dan mencium bibir aku, Tangannya terus mengurut-urut batang kejantanan Aku. Dan Aku meraba pantatnya yang bulat dan sintal kencang. tante mulai menaikkan kakinya yang sebelah ke atas dan di masuk kan nya lagi Kontol aku ke lubang memek nya yang masih becek itu. Ngilu dan agak panas terasa di batang Kontol aku.

Tante mulai bergoyang maju mundur dan pantat aku juga ditekannya dengan tangan kanannya agar aku bisa mengikuti irama. Aku ikut saja menggoyangkan sambil memeluk badan tante yang mulus, mengisap putingnya yang merah muda, mencium bibirnya yang berwarna merah muda. Setelah itu tante berbalik sambil menungging ingin di entot dari belakang. Aku gosokkan batang Kontol Aku ke memenya. Benar-benar terasa panas memek nya tante.

Kemudian aku mendesak maju dan, “Bless..” kontol aku msauk tanpa ambun ngebor memek beceknya

 

“Ohh.. yess.. Yees.. aahhkk.. Yesss…Ennnak…AAAAHHKKK!”
Akhirnya aku meledak-ledak lagi dan tante agaknya sudah lebih dulu mengalami orgasme yang kesekian kalinya.

Pembantuku Yang Masih Perawan Dengan Tuan Tampan

Cerita Dewasa Sex Pembantuku Yang Masih Perawan Dengan Tuan Tampan

apemtembem – Cerita Sex Pembantuku Yang Masih Perawan , Cerita ini bermula ketika saya Bekerja di kantor ke daerah Semarang Sesampai di Kota Semarang saya dapet fasilitas kontrak rumah dari Kantor,dan saya dapet di daerah pinggiran kota,lumayan lah type 36,ada 2 kamar plus perabotan udah ada di sana.

Setelah 1 bulan berlalu saya kewalahan ngurusi itu rumah,maklum saya berangkat pagi,pulang malam,minggu pulang ke Jakarta ketemu bokin ya jadinya itu rumah acak-acakan dan kotor banget.
saya ngerasa ga nyaman,dan saya mutusin untuk nyari orang buat ngurusi rumah.

saya sempatkan datangi salah satu yayasan penyalur di kota Semarang,saya pilih 1 orang yg saya pikir bisa kerja,orangnya biasa aja,masih muda,umur 20 tahun,aslinya dari daerah di Jawa Timur,dan satu yg bikin aku pilih dia, dia kelihatan cekatan saat aku melihat cara praktek di beberapa orang yg di tawarkan.
Sebenarnya kalau saya emang niat macem-macem,saya bisa aja pilih yg genit, karena ada beberapa orang yg matanya tuh menunjukan kalo “pilih gw aja” dan sedikit centil.

saya minta Clara (sebut aja begitu) diantar ke rumah hari sabtu,karena saya pikir hari minggu aku akan pergi dan saya minta Clara untuk bersihin rumah.

Hari sabtu malam orang yayasan datang mengantar Clara,dan saya lunasi biaya administrasi,lalu jadilah Clara bekerja di rumah saya.

Cerita Dewasa Sex Pembantuku Yang Masih Perawan Dengan Tuan Tampan

Hari minggu saya tinggal dia di rumah, untuk bersih-bersih dan cuci baju saya yg udah menggunung.

Hari senin pagi saya datang ke rumah,saya seneng banget rumah udah bersih,rumput-rumput di bersihin depan rumah. Baju aku pun udah pada wangi disetrika sama doi.

Karena saya puas,saya kasih doi uang jajan 50 ribu, dia seneng banget, saya bilang itu diluar gaji dan uang makan. saya kasih dia uang makan karena aku ga pernah makan di rumah,jadi di rumah gak pernah masak.

Dari situ saya tau bahwa ortu Clara cerai,dan Clara di paksa bekerja untuk menghidupi keluarga, saya jg tahu bahwa Clara di kampung punya pacar, dan pacarnya itu sering telepon tiap hari, Clara kadang mengeluh juga karena pacarnya ini sering minjem duit tapi ga di bayar.

Kami tiap malam nonton tv bareng,kadang becanda,bahkan ke mall bareng untuk belanja sabun dsb..kadang kalau saya lagi ada duit saya beliin dia baju karena saya tahu bajunya itu-itu aja..

tak terasa sdh 3 bulan Clara kerja di rumah,dan kelihatan dia sangat betah,terlihat dari badan dia yg sekarang jadi lebih gemuk di banding saat pertama datang

..tapi hal itulah yg mengganggu pikiran saya ..body nya justru bikin saya merinding..”toketnya yg dulu kelihatan kecil tapi sekarang malah kelihatan nyembul”…bokongnya yg dulu biasa aja sekarang jadi Padat…haduh…aku pikir bahaya ni..tapi saya buang jauh-jauh perasaan itu..

Diam-diam saya suka ngintip dia kalo habis mandi…kadang saya juga curi-curi pandangan ke arah pahanya kalau dia lagi pake baju daster dan duduk sembarangan…

Suatu hari saya dapet tugas dari kantor untuk mengurus proyek di kalimantan,saya pun harus pergi selama 3 minggu..saya pergi dan sebelumnya aku pamit ke Clara berpesan supaya hati-hati jaga rumah selama aku pergi..

“kamu udah mandi belum Clara manis?”…dan dia pun membalas dengan

“udah aa sayang”…

Dan aku pancing-pancing dia denga sms bahwa sebenarnya aku suka ma dia…tapi takut di tolak karena Clara udah punya cowok..

Tak di sangka Clara membalas dgn sms yg sangat mengagetkan
“aa kenapa ga bilang,Clara jg suka banget ma aa,tapi Clara takut,Ririn kan cuma pembantu…

wah..ini yg saya tunggu…saya telpon dia..dan kita pun ngobrol panjang lebar tentang seringnya aku curi-curi pandang…dll…
saya pun pulang ke Semarang,

aku langsung menuju rumah..Clara menyambut dgn senyuman malu…saya pun mencubit lengannya..tanda kangen..

saya beranikan mengajak Clara ngobrol malam itu…kami pun ngobrol..tapi terlihat sekali Ririn sangat kaku dan tdk seperti biasanya…aku bertanya

“kenapa Mel”…

“gak papa a” Clara menjawab..

saya duduk mendekati Clara..dia sangat terlihat gelisah..saya dekatkan bibir saya ke bibir Clara..Clara sedikit menghindar..tapi aku udah pengen banget mencium Clara..aku sedikit memaksa dan kami pun berciuman…aku mainkan lidah aku di di bibir Clara…kami pun bergumul mesra dgn hangatnya…di temani hujan bibir kami saling bermain…

Malam itu tak terjadi apa-apa.. saya ga ingin buru-buru melakukan sesuatu.

saya takut Clara akan minta pertanggungan jawab bila saya ngewe dia malam itu..

Besok hari nya sepulang kerja saya langsung mandi…kami pun ngobrol..sudah mulai cool…suasananya udah mulai seperti biasa lg..Clara nonton tv,aku di sebelahnya,yg berbeda adalah sekarang susu udah berani duduk dekat-deket nempel ke Gua..

saya membuka pembicaraan..saya bertanya tentang hubungan Clara dgn pacarnya di kampung sejauh apa hubungan yg mereka lakukan..

Clara bercerita bahwa mereka memang sering berciuman..dan Clara juga pernah pegang punya cowoknya..begitu pula sebaliknya…sambil berpura-pura cemburu aku pun pergi ke kamar..

Clara mengejar saya ke kamar..dia minta maaf..dan bilang bhwa Clara masih perawan…

Aku bilang gak percaya…karena belum membuktikannya..kami pun sedikit ngadu argument..dan aku minta pembuktian kalo Clara memang masih benar perawan..

Tak di sangkan Clara langsung membuka daster yg di pakainya…
”Clara akan buktikan kalau Clara memang masih perawan”..kata Clara

“jangan Mel, aku gakk berani tanggung jawab kalo sampai terjadi sesuatu”aku bilang begitu

“aa ga usah mikirin tanggung jawab,yg penting Clara kan buktikan kalau memang Clara masih perawan”,Clara mendekati saya hanya mengenakan BH dan CelDam…

saya konak gan…gak tahan..melihat secara langsung apa yg selama ini saya inginkan…oh shit…aku bingung..

di tengah kebingungan saya ,bibir Clara sdh melumat bibir saya …kita berciuman di pinggir tempat tidur…tangan saya secara replex mulai bergerilya menuju gunung kembar Clara…aku ga kuaaaaaat (dalam hati aku menahan nafsu ini)..

saya terus belai toket Clara…saya buka bra yg membungkusnya..saya rebahkan Clara di ranjang..Clara tersenyumm..oh..

aku mulai melumat pentil susunya…tangan aku mulai bergerilya di paha Ririn…Ririn pun melenguh
“ohhh”…

tangan aku menuju selangkangan Ririn…bermain si pinggiran celana dalam yg masih membungkus memek Clara..aku terus benjilati puting susu Ririn yg mulai keras…tangan aku pun membuka celana dalam yg di pkai Clara…Ririn melenguh kembali..”oooohhhh”….

Aku secara cepat membuka celana pendek dan kaos aku…aku pun membuka CD yg aku pakai…

kembali aku lumat bibir Clara…tangan aku mulai mengelus pinggiran memek Clara…Clara pun men desah “aaaaahhhh”…
Tangan aku mulai menyibak memek Ririn yg di tumbuhi bulu yg tdk terlalu tebal…jari aku menari-nari mengelus klitoris Clara…Clara pun tambah mendesah

 

“AAAAAAAAAHHHH!!”…

 

Jari aku bermain-main di bibir lobang memek Clara…bibir aku bermain di toketnya…dan tangan Clara pun mulai mengelus-elus penis aku yg udah keras n panas…

“aa..punya aa gedee…” Clara berbisik..

Aku tersenyum sambil kembali melumat bibir Ririn dan memainkan jari di memeknya…

Bibir aku pindah ke toketnya….lalu turun menjilati perutnya…dan sampailah di pertigaan selangkangan Clara…

Aku buka perlahan belahan paha Clara…aku pun mulai merunduk…aku sibak kedua belahan memek Clara…dan lidah aku mulai bermain di bibir memek Clara…oooooooh…mantapnya memek perawan…

 

“AA..AAAAAhhh”..Clara mendesah ketika bibir memeknya aku jilati…lidah aku mulai menusuk-nusuk lobang memeknya…dan sekali-kali lidah aku bermain di klitoris Clara…

 

“aa”ooooooooooughhhh…..”..Clara mendesah semakin keras…
aku menjilati memeknya 15 menit..aku pun kembali melumat toket Clara… memek Clara yg mulai basah di bajiri cairan kenikmatan…
Clara terus mendesah..

“ouwgh..aa…ouwgh..aa…”dia memanggil aku dalam desahannya..

 

Tak menunggu lama,aku siapkan rudal penis aku yg udah keras banget…aku arahkan ke memek Clara yg udah basah…aku lebarkan pahanya…aku taptkan di lobangnya..dan aku tekan pelan-pelan….

“aa…ouwgh…”Clara mendesah….

“aa…sakit”….”ouwgh”…Clara sedikit meringis ketika penis aku mulai masuk ke memeknya…penis aku semakin dalam…
“aa…sakit…”….

 

“oughwwhhh”..Clara mndesah sambil menutup matanya….
Aku cabut pelan-pelan…aku tekan lagi…aku cabut lagi…aku tekan lagi…dan seterusnya….

“owgh..aa…oegh…owgh…oooooooooh…”desahan Clara semakin terdengar…

Aku pun mengenjot penis aku di memeknya…dan tiba-tiba keluarlah darah keperawanan dari lobang memek Clara….

 

…aku genjot lagi lebih cepat…darah semakin banyak….aku genjot terus…

 

“aaaa…sakiiiiiittttttt….owwwuuuuggggghhhhhhh”.. .Clara mendesah sambil terpejam matanya..
Aku genjot terus…

“sabar sayang…bentar lagi sakitnya hilang”…aku menimpali sambil terus menggenjot..

 

penis aku keluar nasuk di memek Clara….sampai darah perawannya tak lagi keluar…

 

Aku goyang-goyang di dalam memeknya…aku hujam lebih dalam…

 

“ooooooooooooooowwwwwwwghhhhhh”…Clara menjerit…memeknya semakin licin…menandakan Clara udah mendapatkan Orgasme…dan aku pun memepercepat genjotan aku….

 

“oooooooooowwgggghhhhhhh”….Clara menjerit kenikmatan…Clara mencengkeram pundak aku…..tangannya mencakar bokong aku…dan

“creeeeeeeeeet”….aku pun orgasme…..sperma aku memenuhi lobang memek Clara….

 

Aku memeluknya…dan Clara pun tersenyum…

“percaya kan kalo Clara masih perawan?” tanya Clara pada aku
“iya aku percaya”…aku pun tersenyum…dan kami pun berpelukan…

 

Aku minta Clara supaya kencing dulu…dan membersihkan memeknya…aku pengen malam ini 5 ronde..hehehe…
kami pun bermain hingga pagi hari…Besoknya aku ajak Clara ke bidan yang jauh dari rumah aku…aku minta Clara untuk KB…Clara pun KB suntik…dan kami pun hingga sat ini masih berhubungan..

 

1 yg membuat aku ga bisa lepas dari Clara…memeknya wangi…dan nikmat banget saat di oral…beda dgn bokin aku yg kadang ada bau tak sedapnya…

Aku jadi jarang pulang ke Bandung,aku malah tiap minggu menghabiskan waktu bermain sex seharian bareng Clara…semua gaya udah kami mainkan…bahkan anal sdh kami praktekan

Clara tak pernah minta aku menikahi dia..karena dia pun tak mungkin memutuskan hubungan dgn pacarnya di kampung yang sudah di jodohkan oleh ortunya…entah sampai kapan kami begini…tapi jujur..nikmat sex bukan karena status..tapi karena barang…hehehe Buat agan-agan yg suka maen ma pembantunya, saran dari aku,pembokat juga manusia,yg butuh kasih sayang dan materi,selain gaji 750rb aku kasih tambahan 1 jt perbulan buat Clara plus uang jajan 50 rb tiap hari agar memek yang mantap itu di jaga dan di rawat demi kepentingan bersama..dan satu lagi