Category: SEKS TANTE

Cerita Dewasa Sex Kisah Tante Cantik Gila Kontol Besar, Bikin Ketagihan Disodok Terus Menerus

apemtembem.com – Cerita Dewasa Sex Kisah Tante Cantik Gila Kontol Besar, Bikin Ketagihan Disodok Terus Menerus ,

Cerita Dewasa Sex Kisah Tante Cantik Gila Kontol Besar, Bikin Ketagihan Disodok Terus Menerus

Panggil saja namaku Andro, aku adalah seorang pria lajang berumur 25 tahun yang berkerja di salah satu perusahaan asing di daerah kuningan, Jakarta. Sebagai Pria lajang, dulunya aku tinggal bersama orang tuaku di perumahan komplek militer. Namun karena aku adalah seorang Pria yang sudah dewasa, maka aku-pun memutuskan untuk hidup mandiri.

Sungguh memang sudah rejekiku, ketika aku memang bermaksud untuk tinggal sendiri kebetulan saudaraku menawarkan aku untuk menghuni apartemen miliknya, karena dia akan dibawa untuk tinggal bersama suaminya ke Malang, jawa timur. Pada hari pertama aku akan tinggal di apartemen saudaraku itu, maka aku harus lapor kepada Pengurus Apartemen.

Setelah melapor aku dimintai untuk ikut menjaga adik perempuan ketua pengurus apartemen yang kebetulan adiknya tinggal di sebelah kamar apartemen saudaraku, adik perempuan ketua pengurus apartemen itu ternyta bernama Tante Reni. Singkat cerita Hari kedua aku-pun sebagai penghuni baru mulai mencoba berkenalan dengan Tante Reni.

Dan ternyata setelah berkenalan ternyata beliau tidak terlalu tua, dan jika aku perkirakarakan usianya sekitar 35 tahunan. Tante Reni ini tipe wanita yang ramah dan baik sekali. Namun dalam perkenalan dan obrolan kami saat itu aku agak sedikit heran, karena pada usianya yang sudah terhitung matang sekali tante Reni belum juga menikah.

Yah mungkin saja tante Reni punya masih focus dengan karirnya kali yah, karena aku melihat pada usianya yang segitu dia sudah mapan sekali kehidupanya, buktinya tante Reni sudah mempunyai apartemen dan sebuah mobil mewah. Tante Reni ini mempunyai 2 pembantu, yang satu supir dan yang satu asisten rumah tangga di apartemennya.

Sampai pada suatu hari Tante Reni menitipkan kunci Apartemen-nya karena pada saat itu pembantu dan supir-nya sedang cuti karena pada saat itu ada hari raya. Sehingga beliau tinggal di rumah kakaknya di lantai 12. Oh iya gambaran Tante Reni sebagai berikut, dia mempunyai tinggi badan sekitar 166 cm, mempunyai pinggul yang besar, pantat yang bulat, pinggang yang ramping, perut singset dan ukuran Bra sekitar 34B.

Hal itu bisa dimiliki oLeh Tante Reni karena tante Reni rajin senam aerobic, fitness, dan renang yang diikutinya secara rutin. Dengan wajah cantik dan warna kulit yang putih bersih, wajarlah jika Tante Reni menjadi impian banyak lelaki baik-baik maupun lelaki hidung belang.

Hingga pada suatu sore, saat saya pulang kerja saya mendengar ada ketukan pintu di apartemenku , kemudian saya intip dari lubang pintu ternyata Tante Reni,
“ Iya sebentar, oh ada tante ada yang bisa saya bantu tante ???, ” ucapku sambil membuka pintu.

“ Ngga Ndro ada surat atau tagihan kartu kreditku ngga dari Front Office depan?, ” jawab Tante Reni.
“ Sepertinya ngga ada tante, ” jawabku
“ Eh aku numpang ke kamar mandimu ya, ” sambil meringis, mungkin dia udah kebelet pips he he he.

“ Silahkan tan tapi kamar mandinya ngga sebersih punya tante lho maklum bujangan, ” ucapku sambil tertawa.
“ Ngga apa apa, ” jawabnya.
Baru aku sadar bahwa Tante Reni memakai baju training tipis mungkin baru lari atau fitness di lantai 2,

“ Abis lari ya tan, ” tanyaku.
“ Iya tapi nyari kamar mandi susah mana liftnya lama lagi, ” ujar Tante Reni sambil ngeloyor ke kamar mandiku.

Sambil jalan ke dapur aku berfikir kok kayaknya ada yang salah ya dengan membiarkan si tante ke kamar mandi tapi apa ya ?. Ya ampun tadi khan aku lagi nonton film porno di laptop memang kebetulan mau onani sih maklum belum ada pasangan/pacar. Wah mati gue ketahuan dah sama Tante Reni. Ah bodo amat bodo amat kaya dia ngga pernah muda aja.

Begitu keluar dari kamar mandi si tante senyum-senyum, wah malu deh aku,
“ Hayo kamu tadi lagi ngapain Ndro? tanya si tante.
“ Ngga ngapa-ngapain kok Tan, ” jawabku sambil menunduk kebawah.

Dan tanpa saya sadari tiba-tiba dia mencekal tangan saya,
“ Ndro, ” ujarnya tiba-tiba dan terlihat agak sedikit ragu-ragu.
“ Ya Tante ?, ” Jawab saya.

“ Eee… nggak jadi deh, ” Jawabnya ragu-ragu.
“ Ada yang bisa saya bantu, Tante ?, ” Tanya saya agak bingung karena melihat keragu-raguannya.
“ Eee… nggak kok. Tante cuma mau nanya, ” jawabnya dengan ragu-ragu lagi.

“ Kamu sering ya nonton film itu di kamar mandi ?, ” tanya dia.
“ Iya sih tan. Maklum tan belum punya pasangan ?, ” jawab ku terpaksa.
“ Terus pake sabun ya ? he he he, ” ucap Tante Reni sambil tertawa.

“ Iya tan, udah ah aku tengsin nih malu ditanya terus, ” Tegasku sambil ngomel.
“ Jangan marah dong , biasa lagi bujangan yang penting jangan main pelacur, jorok nanti kena penyakit, ” jawab Tante Reni.

“ Eee… mau , dibantuin Tante nggak ?, ” sambungnya.
“ Maksud tante ?, ” Tanyaku.
Wah ibarat ada lanjutan dari film ku tadi nih. Kayaknya si tante horni abis,

“ Iya kamu nonton bareng tante khan biar ngga malu lagi, ” sambil melayang tangan Tante Reni ke selangkangan ku.
“ Sana ambil laptop mu, ” ucapnya.

Asik banget dah pikirku tanpa tendeng aling-aling aku berlari kekamar madi dan membawa keluar laptop itu. Kemudian aku setel lebih dulu film yang tadi saya tonton dan belum habis. Beberapa menit kemudian Tante Reni duduk disebelahku sambil membawa teh panas dengan wangi tubuh yang segar.

Saya selidiki tiap sudut tubuhnya yang masih terbalut baju training dan kemudian beliau melepas atasannya sehingga terlihat tanktop tipis putih muda yang agak menerawang tersebut, sehingga dengan leluasa mata saya melihat puncak buah dadanya karena dia tidak memakai Bra. Tanpa kusadari, di antara degupan jantungku yang terasa mulai keras dan kencang.Ceritadewasa2023

Saat itu kelaminku juga sudah mulai menegang. Dengan santai dia duduk tepat di sebelahku, dan ikut menonton Film Porno yang sedang berlangsung,
“ Cakep-cakep juga yang main, ” akhirnya dia memberi komentarnya.

“ Dari kapan Ndro mulai nonton film beginian ?, ”tanyanya.
“ Udah dari dulu Tante, ” ucapku.
“ Mainnya juga bagus dan tidak kasar. Ndro udah tahu rasanya belum ?, tanya dia lagi.

“ Ya sempet sih tan waktu di rumah sakit sama suster, ” ucapku.
“ Wah enak dong lagi sakit di servis suster, ” tanggapanya.
“ Iya tapi udah lama tan udah lupa rasanya, tapi kata temen-temen sih enak. Emang kenapa Tante, mau ngajarin saya yah? Kalau iya boleh juga sih, ” ucapku.

“ Ah Ndro ini kok jadi nakal yah sekarang, ”, ujarnya sambil mencubit lenganku.
“ Tapi bolehlah nanti Tante ajarin biar kamu tahu rasanya, ”, tambahnya dengan sambil melirik ke arahku dengan agak menantang.

Tidak lama berselang, tiba-tiba Tante Reni menyenderkan kepalanya ke bahuku. Seketika itu pula aku langsung membara. Tapi aku hanya bisa pasrah saja oleh perlakuannya. Sebentar kemudian tangan Tante Reni sudah mulai mengusap-ngusap daerah tubuhku sekitar dada dan perut. Rangsangan yang ditimbulkan dari usapannya cukup membuat aku canggung.

Jujur, karena baru kali ini aku diperlakukan oleh seorang wanita yang usianya diatasku. Kelaminku sudah mulai semakin berdenyut-denyut siap bertempur. Kemudian Tante Reni mulai menciumi leherku, lalu turun ke bawah sampai dadaku. Sampai di daerah dada, dia menjilat-jilat ujung dadaku, secara bergantian kanan dan kiri.

Tangan kanan Tante Reni juga sudah mulai masuk ke dalam celanaku, dan mulai mengusap-usap kelaminku. Karena dalam keadaan yang sudah sangat terangsang, aku mulai memberanikan diri untuk meraba celana yang dia pakai. Aku remas payudaranya dari luar tanktop, dan aku remas-remas, terkadang aku juga mengusap ujung-ujung tersebut dengan ujung jariku,

“ Sssss… Oughh… ya situ, ” ucapnya setengah berbisik.

Tiba-tiba dia memaksa lepas celana pendekku, dan diusapnya kelaminku. Akhirnya bibir kami saling berpagutan dengan penuh nafsu yang sangat membara. Dan dia mulai menjulur-julurkan lidahnya di dalam mulutku. Sambil berciuman tanganku mulai bergerilya melalui celana trainingnya yang aku pelorotkan ke bawah.

Sesampai-nya pada permukaan celana dalamnya, yang rupanya sudah mulai menghangat dan agak lembab. Aku melepaskan celana dalam Tante Reni. Satu persatu kami membuka baju, sehingga kami berdua menjadi telanjang bulat. Kutempelkan jariku di ujung atas permukaan Vagina-nya.

Dia kelihatan agak kaget ketika merasakan jariku bermain di daerah seputar clitoris-nya. Lama kelamaan Aku masukkan satu jariku, lalu jari kedua,
“ Aghhh… Ssssss… Oughhh… terus Ndro, terus, ” ucap lirih Tante Reni.

Ketika jariku terasa mengenai akhir lubangnya, tubuhnya terlihat agak bergetar,
“ Eughhh… Ndro terus, Aghhh… Sssss… Aghhh… enak, sebentar lagi, Oughhh…, ” ujar Tante Reni.

Seketika itu pula dia memeluk tubuhku dengan sangat erat sambil menciumku dengan penuh nafsu. Aku merasakan bahwa tubuhnya agak bergetar (yang kemudian baru aku tahu bahwa dia sedang mengalami orgasme). Beberapa saat tubuhnya mengejang-ngejang menggelepar dengan hebatnya. Yang diakhiri dengan terkulainya tubuh Tante Reni yang terlihat sangat lemas di sofa,

“ Aku kapan Tante, kan aku belum dienakin sama Tante?, ” tanyaku.
“ Nanti dulu yah sayang, sebentar, beri Tante waktu untuk istirahat sebentar aja, ” ucap Tante Reni.

Tapi karena sudah sangat terangsang, kuusap-usap bibir Vagina-nya sampai mengenai clitoris-nya, aku dekati payudaranya yang menantang itu sambil kujilati ujungnya, sesekali kuremas payudara yang satunya. Sehingga rupanya Tante Reni juga tidak tahan menerima paksaan rangsangan-rangsangan yang kulakukan terhadapnya.

Sehingga sesekali terdengar suara erangan dan desisan dari mulutnya yang Sexy. Aku usap-usapkan kelaminku yang sudah sangat amat tegang di bibir Vagina-nya sebelah atas. Sehingga kemudian dengan terpaksa dia membimbing batang kemaluanku menuju lubang Vagina-nya. Pelan-pelan saya dorong kelaminku agar masuk semua.

Kepala Penis-ku mulai menyentuh bibir Vagina Tante Reni,
“ Sssss… Aghhhh…. ” rasanya benar-benar tidak bisa kubayangkan sebelumnya.

Lalu Tante Reni mulai menyuruhku untuk memasukan kelaminku ke liang Vagina-nya lebih dalam dan pelan-pelan. So wow Man… baru masuk kepalanya saja aku sudah tidak tahan, lalu Tante Reni mulai menarik pantatku ke bawah, supaya batang kelaminku yang perkasa ini bisa masuk lebih dalam.

Bagian dalam Vagina-nya sudah terasa agak licin dan basah, tapi masih agak seret, mungkin karena sudah lama tidak dipergunakan. Namun Tante Reni tetap memaksakannya masuk,
“ Oughhhh… Ndro, ” Desah Tante Reni.

Saat itu rasanya memang benar-benar luar biasa walaupun kelaminku agak sedikit terasa ngilu, tapi nikmatnya luar biasa. Lalu terdengar suara erangan Tante Reni. Lalu Tante Reni mulai menyuruhku untuk menggerakkan kemaluanku di dalam Vagina-nya, yang membuatku semakin gila. Dia sendiri pun mengerang-ngerang dan mendesah tak karuan.

Beberapa menit kami begitu hingga suatu saat, seperti ada sesuatu yang membuat liang Vagina-nya bertambah licin, dan makin lama Tante Reni terlihat seperti sedang menahan sesuatu yang membuat dia berteriak dan mengerang dengan sejadi-jadinya karena tidak kuasa menahannya. Lalu tiba-tiba kejantanan-ku terasa seperti disedot oleh liang senggama Tante Reni.

Tiba-tiba dinding-dinding Vagina-nya terasa seperti menjepit dengan kuat sekali, bisa-bisa kalau begini terus aku bisa ngecrott cepet nih,
“ Sssss… Aghhhhhhhhhhhhhh… Tante keluar lagi nih, ” ucapnya dengan keras.

Saat itu juga makin basahlah di dalam Vagina Tante Reni, tubuhnya mengejang kuat seperti kesetrum, ia benar-benar menggelinjang hebat, membuat gerakannya semakin tak karuan. Dan akhirnya Tante Reni terkulai lemas, tapi kelaminku masih tetap tertancap dengan mantap.

Aku mencoba membuatnya terangsang kembali karena aku belum apa-apa.
Tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kanan, sambil sesekali kupilin-pilin ujungnya dan kuusap-usap dengan ujung jari telunjukku. Sedang payudara kirinya kuhisap sambil menyapu ujungnya dengan lidahku,
“ Sssss… Oughhh… Aghhhh…, ” desah Tante Reni sudah mulai terdengar lagi.

Aku memintanya untuk berganti posisi dengan doggy style. Aku mencoba untuk menusukkan kelaminku ke dalam liang Vagina-nya, pelan tapi pasti. Kepala Tante Reni agak menengok ke belakang dan matanya melihat mataku dengan sayu, sambil dia gigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang timbul. Sedikit demi sedikit aku coba untuk menekannya lebih dalam.

Kelaminku terlihat sudah tertelan semuanya di dalam Vagina Tante Reni, lalu aku mulai menggerakkan kelaminku perlahan-lahan sambil menggenggam buah pantatnya yang bulat. Dengan gaya seperti ini, desahan dan erangannya lebih keras, tidak seperti gaya konvensional yang tadi.

Aku terus menggerakkan pinggulku dengan tangan kananku yang kini meremas payudaranya, sedangkan tangan kiri kupergunakan untuk menarik rambutnya agar terlihat lebih merangsang dan Sexy,
“ Sssss… Aghhh… Oughhh… terus Ndro… terus… Aghhh… Oughhh…, ” Tante Reni terus mengerang.

Beberapa menit berlalu, kemudian Tante Reni merasa akan orgasme lagi sambil mengerang dengan sangat keras sehingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan sangat hebat, dan tangannya mengenggam bantalan sofa dengan sangat erat. Beberapa detik kemudian bagian depan tubuhnya jatuh terkulai lemas menempel pada sofa itu.

Saat itu lututnya terus menyangga pantatnya agar tetap di atas, dan aku merasa kelaminku mulai berdenyut-denyut dan aku memberitahukan hal tersebut padanya, tapi dia tidak menjawab sepatah kata pun. Yang keluar dari mulutnya hanya desahan dan erangan kecil, sehingga aku tidak berhenti menggerakkan pinggulku terus.

Aku merasakan tubuhku agak mengejang seperti ada sesuatu yang tertahan, sepertinya semua tulang-tulangku akan lepas dari tubuhku, tanganku menggenggam buah pantat Tante Reni dengan erat, yang kemudian diikuti oleh keluarnya cairan maniku di dalam liang Vagina Tante Reni. Tubuhku terasa sangat lemas sekali.

Setelah kami berdua merasa agak tenang, aku melepaskan kelaminku dari liang nikmat milik Tante Reni. Dengan raca kecapaian yang luar biasa Tante Reni membalikkan tubuhnya dan duduk di sampingku sambil menatap tajam mataku dengan mulut yang agak terbuka, sambil tangan kanannya menutupi permukaan Vagina-nya.

“ Wah kok ngga ditarik sih Ndro, nanti aku hamil lho ?, tanyanya dengan suara yang agak bergetar.
“ Maaf tan aku lupa abis keenakan sih, ” jawabku

“ Ya sudahlah… tapi lain kali kalau sudah kerasa kayak tadi itu langsung buru-buru dicabut dan dikeluarkan di luar ya ?, ” ujarnya menenangkan diriku yang terlihat takut.

“ I… iiya Tante, ” jawabku sambil menunduk.
“ Ya santai aja aku sebenarnya udah minum pil kok Ndro, ” jawan Tante Reni.

Wah rupanya nih tante udah pengalaman dalam hal beginian, tapi ngga apa-apa dah gua belagak culun aja. Kemudian kami berpelukan di sofa, dan melakukan perbuatan itu sekali lagi tapi di kamar mandi.

Lalu Tante Reni mulai menyuruhku untuk memasukan kelaminku ke liang Vagina-nya lebih dalam dan pelan-pelan. So wow Man… baru masuk kepalanya saja aku sudah tidak tahan, lalu Tante Reni mulai menarik pantatku ke bawah, supaya batang kelaminku yang perkasa ini bisa masuk lebih dalam.

Bagian dalam Vagina-nya sudah terasa agak licin dan basah, tapi masih agak seret, mungkin karena sudah lama tidak dipergunakan. Namun Tante Reni tetap memaksakannya masuk,
“ Oughhhh… Ndro, ” Desah Tante Reni.

Saat itu rasanya memang benar-benar luar biasa walaupun kelaminku agak sedikit terasa ngilu, tapi nikmatnya luar biasa. Lalu terdengar suara erangan Tante Reni. Lalu Tante Reni mulai menyuruhku untuk menggerakkan kemaluanku di dalam Vagina-nya, yang membuatku semakin gila. Dia sendiri pun mengerang-ngerang dan mendesah tak karuan.

Beberapa menit kami begitu hingga suatu saat, seperti ada sesuatu yang membuat liang Vagina-nya bertambah licin, dan makin lama Tante Reni terlihat seperti sedang menahan sesuatu yang membuat dia berteriak dan mengerang dengan sejadi-jadinya karena tidak kuasa menahannya. Lalu tiba-tiba kejantanan-ku terasa seperti disedot oleh liang senggama Tante Reni.

Tiba-tiba dinding-dinding Vagina-nya terasa seperti menjepit dengan kuat sekali, bisa-bisa kalau begini terus aku bisa ngecrott cepet nih,
“ Sssss… Aghhhhhhhhhhhhhh… Tante keluar lagi nih, ” ucapnya dengan keras.

Saat itu juga makin basahlah di dalam Vagina Tante Reni, tubuhnya mengejang kuat seperti kesetrum, ia benar-benar menggelinjang hebat, membuat gerakannya semakin tak karuan. Dan akhirnya Tante Reni terkulai lemas, tapi kelaminku masih tetap tertancap dengan mantap.

Aku mencoba membuatnya terangsang kembali karena aku belum apa-apa.
Tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kanan, sambil sesekali kupilin-pilin ujungnya dan kuusap-usap dengan ujung jari telunjukku. Sedang payudara kirinya kuhisap sambil menyapu ujungnya dengan lidahku,
“ Sssss… Oughhh… Aghhhh…, ” desah Tante Reni sudah mulai terdengar lagi.

Aku memintanya untuk berganti posisi dengan doggy style. Aku mencoba untuk menusukkan kelaminku ke dalam liang Vagina-nya, pelan tapi pasti. Kepala Tante Reni agak menengok ke belakang dan matanya melihat mataku dengan sayu, sambil dia gigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang timbul. Sedikit demi sedikit aku coba untuk menekannya lebih dalam.

Kelaminku terlihat sudah tertelan semuanya di dalam Vagina Tante Reni, lalu aku mulai menggerakkan kelaminku perlahan-lahan sambil menggenggam buah pantatnya yang bulat. Dengan gaya seperti ini, desahan dan erangannya lebih keras, tidak seperti gaya konvensional yang tadi.

Aku terus menggerakkan pinggulku dengan tangan kananku yang kini meremas payudaranya, sedangkan tangan kiri kupergunakan untuk menarik rambutnya agar terlihat lebih merangsang dan Sexy,
“ Sssss… Aghhh… Oughhh… terus Ndro… terus… Aghhh… Oughhh…, ” Tante Reni terus mengerang.

Beberapa menit berlalu, kemudian Tante Reni merasa akan orgasme lagi sambil mengerang dengan sangat keras sehingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan sangat hebat, dan tangannya mengenggam bantalan sofa dengan sangat erat. Beberapa detik kemudian bagian depan tubuhnya jatuh terkulai lemas menempel pada sofa itu.

Saat itu lututnya terus menyangga pantatnya agar tetap di atas, dan aku merasa kelaminku mulai berdenyut-denyut dan aku memberitahukan hal tersebut padanya, tapi dia tidak menjawab sepatah kata pun. Yang keluar dari mulutnya hanya desahan dan erangan kecil, sehingga aku tidak berhenti menggerakkan pinggulku terus.

Aku merasakan tubuhku agak mengejang seperti ada sesuatu yang tertahan, sepertinya semua tulang-tulangku akan lepas dari tubuhku, tanganku menggenggam buah pantat Tante Reni dengan erat, yang kemudian diikuti oleh keluarnya cairan maniku di dalam liang Vagina Tante Reni. Tubuhku terasa sangat lemas sekali.

Setelah kami berdua merasa agak tenang, aku melepaskan kelaminku dari liang nikmat milik Tante Reni. Dengan raca kecapaian yang luar biasa Tante Reni membalikkan tubuhnya dan duduk di sampingku sambil menatap tajam mataku dengan mulut yang agak terbuka, sambil tangan kanannya menutupi permukaan Vagina-nya.

“ Wah kok ngga ditarik sih Ndro, nanti aku hamil lho ?, tanyanya dengan suara yang agak bergetar.
“ Maaf tan aku lupa abis keenakan sih, ” jawabku

“ Ya sudahlah… tapi lain kali kalau sudah kerasa kayak tadi itu langsung buru-buru dicabut dan dikeluarkan di luar ya ?, ” ujarnya menenangkan diriku yang terlihat takut.

“ I… iiya Tante, ” jawabku sambil menunduk.
“ Ya santai aja aku sebenarnya udah minum pil kok Ndro, ” jawan Tante Reni.

Wah rupanya nih tante udah pengalaman dalam hal beginian, tapi ngga apa-apa dah gua belagak culun aja. Kemudian kami berpelukan di sofa, dan melakukan perbuatan itu sekali lagi tapi di kamar mandi.

Lalu Tante Reni mulai menyuruhku untuk memasukan kelaminku ke liang Vagina-nya lebih dalam dan pelan-pelan. So wow Man… baru masuk kepalanya saja aku sudah tidak tahan, lalu Tante Reni mulai menarik pantatku ke bawah, supaya batang kelaminku yang perkasa ini bisa masuk lebih dalam.

Bagian dalam Vagina-nya sudah terasa agak licin dan basah, tapi masih agak seret, mungkin karena sudah lama tidak dipergunakan. Namun Tante Reni tetap memaksakannya masuk,
“ Oughhhh… Ndro, ” Desah Tante Reni.

Saat itu rasanya memang benar-benar luar biasa walaupun kelaminku agak sedikit terasa ngilu, tapi nikmatnya luar biasa. Lalu terdengar suara erangan Tante Reni. Lalu Tante Reni mulai menyuruhku untuk menggerakkan kemaluanku di dalam Vagina-nya, yang membuatku semakin gila. Dia sendiri pun mengerang-ngerang dan mendesah tak karuan.

Beberapa menit kami begitu hingga suatu saat, seperti ada sesuatu yang membuat liang Vagina-nya bertambah licin, dan makin lama Tante Reni terlihat seperti sedang menahan sesuatu yang membuat dia berteriak dan mengerang dengan sejadi-jadinya karena tidak kuasa menahannya. Lalu tiba-tiba kejantanan-ku terasa seperti disedot oleh liang senggama Tante Reni.

Tiba-tiba dinding-dinding Vagina-nya terasa seperti menjepit dengan kuat sekali, bisa-bisa kalau begini terus aku bisa ngecrott cepet nih,
“ Sssss… Aghhhhhhhhhhhhhh… Tante keluar lagi nih, ” ucapnya dengan keras.

Saat itu juga makin basahlah di dalam Vagina Tante Reni, tubuhnya mengejang kuat seperti kesetrum, ia benar-benar menggelinjang hebat, membuat gerakannya semakin tak karuan. Dan akhirnya Tante Reni terkulai lemas, tapi kelaminku masih tetap tertancap dengan mantap.

Aku mencoba membuatnya terangsang kembali karena aku belum apa-apa.
Tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kanan, sambil sesekali kupilin-pilin ujungnya dan kuusap-usap dengan ujung jari telunjukku. Sedang payudara kirinya kuhisap sambil menyapu ujungnya dengan lidahku,
“ Sssss… Oughhh… Aghhhh…, ” desah Tante Reni sudah mulai terdengar lagi.

Aku memintanya untuk berganti posisi dengan doggy style. Aku mencoba untuk menusukkan kelaminku ke dalam liang Vagina-nya, pelan tapi pasti. Kepala Tante Reni agak menengok ke belakang dan matanya melihat mataku dengan sayu, sambil dia gigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang timbul. Sedikit demi sedikit aku coba untuk menekannya lebih dalam.

Kelaminku terlihat sudah tertelan semuanya di dalam Vagina Tante Reni, lalu aku mulai menggerakkan kelaminku perlahan-lahan sambil menggenggam buah pantatnya yang bulat. Dengan gaya seperti ini, desahan dan erangannya lebih keras, tidak seperti gaya konvensional yang tadi.

Aku terus menggerakkan pinggulku dengan tangan kananku yang kini meremas payudaranya, sedangkan tangan kiri kupergunakan untuk menarik rambutnya agar terlihat lebih merangsang dan Sexy,
“ Sssss… Aghhh… Oughhh… terus Ndro… terus… Aghhh… Oughhh…, ” Tante Reni terus mengerang.

Beberapa menit berlalu, kemudian Tante Reni merasa akan orgasme lagi sambil mengerang dengan sangat keras sehingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan sangat hebat, dan tangannya mengenggam bantalan sofa dengan sangat erat. Beberapa detik kemudian bagian depan tubuhnya jatuh terkulai lemas menempel pada sofa itu.

Saat itu lututnya terus menyangga pantatnya agar tetap di atas, dan aku merasa kelaminku mulai berdenyut-denyut dan aku memberitahukan hal tersebut padanya, tapi dia tidak menjawab sepatah kata pun. Yang keluar dari mulutnya hanya desahan dan erangan kecil, sehingga aku tidak berhenti menggerakkan pinggulku terus.

Aku merasakan tubuhku agak mengejang seperti ada sesuatu yang tertahan, sepertinya semua tulang-tulangku akan lepas dari tubuhku, tanganku menggenggam buah pantat Tante Reni dengan erat, yang kemudian diikuti oleh keluarnya cairan maniku di dalam liang Vagina Tante Reni. Tubuhku terasa sangat lemas sekali.

Setelah kami berdua merasa agak tenang, aku melepaskan kelaminku dari liang nikmat milik Tante Reni. Dengan raca kecapaian yang luar biasa Tante Reni membalikkan tubuhnya dan duduk di sampingku sambil menatap tajam mataku dengan mulut yang agak terbuka, sambil tangan kanannya menutupi permukaan Vagina-nya.

“ Wah kok ngga ditarik sih Ndro, nanti aku hamil lho ?, tanyanya dengan suara yang agak bergetar.
“ Maaf tan aku lupa abis keenakan sih, ” jawabku

“ Ya sudahlah… tapi lain kali kalau sudah kerasa kayak tadi itu langsung buru-buru dicabut dan dikeluarkan di luar ya ?, ” ujarnya menenangkan diriku yang terlihat takut.

“ I… iiya Tante, ” jawabku sambil menunduk.
“ Ya santai aja aku sebenarnya udah minum pil kok Ndro, ” jawan Tante Reni.

Wah rupanya nih tante udah pengalaman dalam hal beginian, tapi ngga apa-apa dah gua belagak culun aja. Kemudian kami berpelukan di sofa, dan melakukan perbuatan itu sekali lagi tapi di kamar mandi.

Cerita Dewasa Sex Hangat Nya Tubuh Bu Guru Sasha

apemtembem.com – Cerita Dewasa Sex Hangat Nya Tubuh Bu Guru Sasha,

Cerita Dewasa Sex Hangat Nya Tubuh Bu Guru Sasha

Saat itu sedang liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita ( guru biologi) dan satu guru pria ( guru olah raga ). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu.

Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Sasha ( saya memanggilnya Sasha ) yang terkenal galak dan judes itu dan anti cowok ! denger-denger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Bu sasha usianya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman – teman cewek lainnya terdiri dari cewek-cewek bawel tapi cantik-cantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara ! termasuk pak Martin guru olah raga kami itu.

Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyet-monyet liar dan galak.

Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi. Kata pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Sasha dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Sebentar-sebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benar-benar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak.

Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo ?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Sasha sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasa-rasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang.

Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Sasha minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa.

Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Sasha. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat.

Tanpa sadar Sasha saking kedinginan dia memeluk aku. “Maaf” katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.

Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Sasha basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Sasha minta aku meminjamkan jaketku. Aku setuju. Tapi apa yag terjadi ? wow…Sasha dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Mulai dari jaket, T. Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Sasha. Dia cuek saja, payudaranya nampak samar-samar dalam gelap itu. Tiba-tiba dia memelukku lagi.

“Dingin banget” katanya. “Terang dingin , habis kamu bugil begini” jawabku.
“Habis bagaimana? basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong ?” pinta Sasha.
Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Sasha. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman
” Maaf Sasha ?”
“Enggak apa-apa ?!”: sahutnya.

Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Sasha merangkulku, “Dingin” katanya, aku peluk saja dia erat-erat. ” Hangat bu ?” tanyaku ” iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya ” pintanya. Otomatis aku peluk erat-erat dan semakin erat.

Aneh bin ajaib, Sasha tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Dia meraba bibirku, aku reflex mencium bibir Sasha. Lalu aku menghindar. “Kenapa?” tanya Sasha
” Maaf Sasha ? ” Jawabku.

” Tidak apa-apa Anton, kita dalam suasana seperti ini saling membutuhkan, dengan begini kita saling bernafsu, dengan nafsu itu membangkitkan panas dalam darah kita, dan bisa mengurangi rasa dingin yang menyengat.

Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Sasha yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Tangannya secara reflek merogoh celanaku kedalam hingga masuk dan memegang penisku.

Kami masih berciuman, tangan Sasha melakukan gerakan seperti mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku. Tanganku mulai merogoh ‘Ms. Veggy’nya Sasha, astaga ! dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari tadi. Karena remang-remang aku sampai tak melihatnya. ‘Ms. Veggy’nya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat.

Sasha sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula . Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil. Kami bergumul diatas semak-semak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Kami saling ganti posisi, Sasha meminta aku dibawah, dia diatas. Astaga, goyangnya!! Pengalaman banget dia ? kan belum kawin ?

” Kamu kuat ya?” bisiknya mesra.
” Lumayan sayang ?!” sahutku setengah berbisik.
” Biasa main dimana ?” tanyanya
“Ada apa sayang?” tanyaku kembali.

” Akh enggak” jawabnya sambil melepas ‘Ms. Veggy’nya dari ‘Mr. Penny’ku, dan dengan cekatan dia mengisap dan menjilati ‘Mr. Penny’ku tanpa rasa jijik sedikitpun. Sasha meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah ‘Ms. Veggy’nya. Aku jilati ‘Ms. Veggy’ itu tanpa rasa jijik pula. Tiba-tiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi.

Aku sempat bertanya, “Bagaimana jika kamu hamil ?”
” Don’t worry !” katanya. Dan setelah dia memebersihkan ‘Ms. Veggy’nya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintang-bintang di langit mulai bersinar. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Paras Sasha tampak anggun dan cantik sekali.

Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Sasha minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali ‘Mr. Penny’ku. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macam-macam rasa ‘Mr. Penny’, dia kan belum nikah ? tidak punya pacar ? kata orang dia lesbi.

Aku menuruti permintaan Sasha. Dia menggagahi aku, lalu meminta aku melakukan pemanasan sex (foreplay). Mainan Sasha bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semak-semak. Kami bergumul dan bergumul lagi. Sasha meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya.

Dia minta agar aku meremas-remas payudaranya, lalu memainkan lubang ‘Ms. Veggy’nya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. Tak kalah pula dia mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku yang sudah sangat tegang itu, lalu dijilatinya, dan dimasukkannya kelubang vaginanya, dan kami saling goyang menggoyang dan hingga kami saling mencapai klimaks kenikmatan, dan terkulai lemas.

Sasha minta agar aku tak usah lagi menyusul kelompok yang terpisah. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Romantis sekali tempat kami itu. Aku dan Sasha layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan.

Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan. Sasha hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Sasha dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. Dalam hari-hari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng.

Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin. Di hari yang cerah itu, Sasha minta aku mandi bersama di sungai yang rimbun tertutup pohon-pohon besar.

Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Sasha menuntun ‘Mr. Penny’ku masuk ke ‘Ms. Veggy’nya. Dan di menggoyangkan pinggulnya agar aku merasa nikmat. Aku demikian pula, semakin menekan ‘Mr. Penny’ku masuk kedalam ‘Ms. Veggy’nya.

Di atas batu yang ceper nan besar, Sasha membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, ‘Ms. Veggy’nya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir ‘Ms. Veggy’nya hingga klitoris bagian dalam yang ngjendol itu. Dia merasakan nikmat yang luar biasa, lalu disuruhnya aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang ‘Ms. Veggy’nya, dan menekannya dalam-dalam. Mata Sasha merem melek kenikmatan. Tak lama kemudian dia minta aku yang berbaring, ‘Mr. Penny’ku di elus-elus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Sasha minta agar aku jangan ejakulasi dulu,

“Tahan ya ?” pintanya. ” Jangan dikeluarin lho ?!” pintanya lagi.

Lalu dia menghisap ‘Mr. Penny’ku dalam-dalam. Setelah dia enggak tahan, lalu dia naik diatasku dan memasukkan ‘Mr. Penny’ku di ‘Ms. Veggy’nya, wah, goyangnya hebat sekali, akhirnya dia yang kalah duluan. Sasha mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia ” keluar”, dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang “keluar” dan oh,,,,oh…oh….muncratlah air maniku dilubang ‘Ms. Veggy’ Sasha.

“Jahat kamu ?!” kata Sasha seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Aku tersenyum saja. ” Jahat kamu Anton, aku kalah terus sama kamu ” Ujarnya lagi. Kami sama-sama terkulai lemas diatas batu itu.

Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Kami memadu janji, bahwa suatu saat nanti kami akan kembali ke tempat itu. Kami pulang dengan mengambil jalan ke desa terdekat dan pergi ke kota terdekat agar tidak bertemu dengan rombongan yang terpisah itu. Dari kota kecil itu kami pulang ke kota kami dengan menyewa Taxi, sepanjang jalan kami berpelukan terus di dalam Taxi.

Tak sedikitpun waktu yang kami sia-siakan. Sasha menciumi pipiku, bibirku, lalu membisikkan kata ” Aku suka kamu ” Aku juga membalasnya dengan kalimat mesra yang tak kalah indahnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jari-jari Sasha tak henti-hentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi ‘Mr. Penny’ku. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Sasha tetap mengocok-ngocoknya. Aku terus memeluk dia, pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Sudah tiga kali aku ” keluar” karena tangan Sasha selalu memainkan ‘Mr. Penny’ku sepanjang perjalanan di Taxi itu.

” Aku lemas sayang ?!” bisikku mesra
” Biarin !” Bisiknya mesra sekali. ” Aku suka kok !” Bisiknya lagi.

Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Sasha. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Ketika jari-jari tanganku menyolok ‘Ms. Veggy’nya, dia tersenyum, bulunya ku tarik-tarik, dia meringis, dan apa yang terjadi ? astaga lagi, Sasha sudah ‘keluar’ banyak, ‘Ms. Veggy’nya basah oleh semacam lendir, rupanya nafsunya tinggi sekali, becek banget. Tangan kami sama-sama basah oleh cairan kemaluan.

Ketika sampai di rumah Sasha, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Lalu aku pulang.

Hari-hari berikutnya di sekolah, hubunganku dengan Sasha guru biologiku, nampak wajar-wajar saja dari luar. Tapi ada satu temanku yang curiga, demikian para guru. Hari-hari selanjutnya selalu bertemu ditempat-tempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari.

Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Sasha minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku. Alangkah sedihnya Sasha malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Tak rela rasanya aku kehilangan Sasha. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya.

Sasha memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Sasha. Cincin Sasha hanya mampu melingkar di kelingkingku, kalungku langsung dipakainya, setelah dikecupinya. Sasha berencana berhenti menjadi guru, “sakit rasanya” ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Sasha akan melanjutkan S2 nya di USA, karena keluarganya ada disana. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi.

Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. Sasha Maharani, MSC. Rupanya benar dia menyelesaikan S2 nya.Aku terbang ke Jakarta, karena resepsi itu diadakan di Jakarta disebuah hotel bintang lima. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Di pesta itu, ketika aku datang, Sasha tak tahan menahan emosinya, dia menghampiriku ditengah kerumunan orang banyak itu dan memelukku erat-erat, lalu menangis sejadi-jadinya.

“Aku rindu kamu Anton kekasihku, aku sayang kamu, sekian tahun aku kehilangan kamu, andai saja laki-laki disampingku dipelaminan itu adalah kamu, alangkah bahagianya aku ” Kata Sasha lirih dan pelan sambil memelukku.

Kamu jadi perhatian para hadirin, Rina dan Papa saling tatap kebingungan. Ku usap airmata tulus Sasha. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium “Sasha”. Dia setuju dan masih menenteskan air mata.

Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Sasha Maharani, persis nama Sasha. Ku kabari Sasha dan dia datang kerumahku di Bandung, dia juga membawa putranya yang diberi nama Anton, cuma Anton berbeda usia tiga tahun dengan Sasha putriku.

Aku masih merasakan getaran-getaran aneh di hatiku, tatapan Sasha masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Kami sepakat untuk menjodohkan anak kami kelak, jika Tuhan mengijinkannya.

Cerita Dewasa Sex Diajarin Ngeseks Sama Tanteku

apemtembem – Cerita Dewasa Sex Diajarin Ngeseks Sama Tanteku,

Cerita Dewasa Sex Diajarin Ngeseks Sama Tanteku

ini merupakan kisah yang tidak bisa saya lupakan karena bisa bercinta dengan tanteku yang sange – Dikala itu saya baru saja kembali kuliah, langsung saja kumasuk kekamar. Kala baru hingga di depan pintu kamar, samar- samar kudengar tante lagi bicara dengan temannya di telpon.

Saya orangnya memanglah suka jahil, kucoba menguping dari balik pintu yang memanglah sedikit terbuka. Kudengar tante ingin mengadakan acara seks di rumah ini pada hari Sabtu. Saya gembira sekali mencermatinya. Buat membenarkan kabar itu, langsung saja saya masuk ke kamar tante. Sehabis berakhir telpon, tante kagetmelihatku telah masuk ke kamarnya.

“ Lho Leo, Kalian udah kembali warnanya. Kalian terdapat butuh ama Tante, ya..?” katanya.

Saya langsung saja to the point,“ Tante, Leo ingin nanya.., boleh khan..?” kataku.

“ Boleh aja keponakanku sayang, Kalian ingin nanya apa..?” sambungnya sembari menyubit pipiku.

“ Tetapi lebih dahulu Leo memohon maaf Tante, soalnya Leo tadi tidak terencana nguping pembicaraan Tante di telpon.”

“ Aduhh.. Kalian bandel ya Leo, awas nanti Saya bilangin ama Mama Kamulho. Tetapi.. Oke dech tidak apa- apa. Terus apa yang ingin Kalian tanyakan, mari bilang..!” katanya agak gusar.

“ Leo tadi dengar Tante ama sahabat Tante ingin ngadain acara seks disini, benar itu Tante..?” kataku pelan.

“ Idihh.. jorok ach Kalian. Masak Tante ingin ngadain acara seks disini, itu tidak benar Leo.”

“ Tetapi tadi Leo dengar sendiri Tante bicara ama sahabat Tante, please donk Tante, jangan bohongin Leo. Nanti Leo bilangin ama Om kalauTante ingin ngadain acara disini.” kataku agak mengecam.

“ Apaa..! Aduhh.., Leo, please jangan bilang ama Om Kalian. Iya dech Tante ngaku.” katanya agak meminta.

“ Nah, khan ketahuan Tante bohongin Leo.” kataku bahagia.

“ Terus Kalian ingin apa jika Tante ngadain acara..?” katanya penasaran.

“ Ini Tante, anuu.., anuu.., Leo.., pengen.. anuu..”

“ Anu apa sih Leo..? Ngomong donk terus cerah..!” katanya tambah penasaran.

“ Boleh tidak, Leo ikutan pestanya Tante..?”

Aduh tante melotot lagi sembari mengatakan,“ Udah, ah, Kalian ini seperti orang kurang kerjaan aja.”

Terus kurayu lagi,“ Yaa.. Tante.. ya.. please..!”

“ Tetapi ini khan buat orang berusia lagi, Kalian ngaco dech. Lagian khan Kalian masih kecil.” katanya agak jengkel.

“ Tetapi Tante, Leo khan udah gede, masak tidak boleh turut. Jika tidak yakin, Tante boleh amati punyaLeo..!”

Kemudian kulepaskan celana serta CD- ku. Kemudian terlihatlah batang kemaluanku yang cukup besar, kira- kira panjangnya 17 centimeter dengan diameter 10 centimeter.

Tante kaget sekali memandang ulahku kemudian,“ Wowww.., Leo sayang.., memiliki Kalian besar serta panjang sekali. Memiliki Kalian lebih besar dari OmKamu. Hhhmm.., boleh tidak Tante pegang kepala yang besar ituSayang..?” katanya dengan centil.

“ Tante boleh ngobok- ngobok kontolku, tetapi Tante wajib ngijinin Leo turut acara nanti..!” kataku agak mengecam.

“ Ya dech, Leo nanti boleh turut. Tetapi Tante ingin nanya ama kalian, Leo udah sempat ngeseks belom..?” tanyanya.

Kemudian kukatakan saja jika saya belum sempat melaksanakan seks dengan wanita, tetapi jika raba situ, raba mari, cium situ, cium mari sih saya sempat melaksanakannya.

“ Ingin tidak Tante ajarin..?” katanya dengan centil.

Saya cuma terdiam. Kemudian seketika tante meletakkan tangannya di pahaku. Saya begitu kaget.

“ Mengapa Kalian kaget..? Tante cuma memegang paha Kalian aja kok..!”

Setelah itu tante mengambil tanganku, kemudian ia mulai menciumi tanganku. Saya merasakan barangku mulai bangun.

Tanteku mulai menciumi leherku, setelah itu bibirku dilumat pula. Diamasukkan lidahnya ke dalam mulutku, tanpa kusadari saya mengulumlidahnya. Nafasnya mulai tidak beraturan kudengar. Sedangkan kami asyikberciuman, tangannya mulai meraba- raba batang kemaluanku. Diameremas- remas pelan. Saya juga jadi mulai berani. Kumasuki tanganku kedalam bajunya buat meraba payudaranya. Kumasukkan tanganku ke dalambra- nya, terus kuremas- remas.

Aaahh..” ia mulai mendesah.

Tidak lama saya disuruh duduk di tepi ranjang, sedangkan tante membebaskan bajunya step- by- step. Mataku tidak berkedip sedetik juga. Saya tidak ingin membebaskan pemandanganyang indah itu dari mataku. Nampak bra- nya yang bercorak hitamtransparan, sehingga payudaranya yang putih dengan putingnya yang merah kecoklatan samar nampak. CD- nya nyatanya bercorak gelap transparanberenda. Kulihat belahan vaginanya yang tidak terdapat bulunya itu. Kemudian diamelepaskan bra- nya, payudaranya yang cukup besar itu semacam loncatkeluar serta mulai berayun- ayun, membuatku tambah tegang saja. Kemudiandia membebaskan CD- nya. Nampak vaginanya begitu menarik, agakkecoklatan rupanya. Kemudian tante jalur menghampiriku yang duduk di tepiranjang.

“ Tante buka pakaian Kalian yaa.., Leo..?” katanya centil. Saya cuma mengangguk. Sehabis saya telanjang total, tante langsung jongkok di depanku serta menyuruhku membuka kaki lebar- lebar. Batang kejantananku yang telah tegang itu pas di depan mukanya. Kemudian diamulai menjilati kakiku mulai dari jempol kakiku serta yang yang lain. Dianaik ke betisku yang berbulu rimbun, persis hutan di Kalimantan. Setelah itu ia naik lagi ke pahaku, dielusnya serta dijilatinya, setelahitu ia berpindah ke lubang anusku yang pula dicium serta dijilatinya. Tidak cuma itu, nyatanya ia memasukkan jari tengahnya ke lubanganusku. Ohh.., nikmatnya. Kemudian ia mulai mengelus- elus batang kejantananku serta tangan satunya memijat- mijat my twins egg- ku.

“ Aaahh..!” saya mengerang kenikmatan.

Setelah itu ia memasukkan batang kejantananku ke mulutnya, ia hisappenisku, terus diemut- emutnya senjata kejantananku. Ia gerakkankepalanya naik- turun dengan batang kejantananku masih di dalammulutnya. Terasa penis aku memegang tenggorokannya serta masih terusdia tekan. Masih ia tekan terus hingga bibirnya memegang badanku. Seluruh batang penisku ditelan oleh tanteku, lidahnya menjilat bagianbawah penisku serta bibirnya dibesar- kecilkan, suatu rasa yang tidakpernah kubayangkan. Penisku setelah itu dikeluar- masukkan, tetapi tetapmasuk sepenuhnya ke tenggorokannya.

Sehabis sebagian lama dihisap serta dikeluar- masukkan, terasa batang penisku telah ingin menghasilkan cairan.

Sembari memeras biji kemaluanku serta tangan yang satu lagidimasukkannya ke dalam lubang pantatku, kubilang sama tante,“ Tante.., Saya ingin keluar, ohh..!”

Ia keluarkan penisku serta bilang,“ Go on come in My mouth. I want to taste and drink your cum, Leo. Hhhmm..”

Penisku dimasukkan lagi, serta saat ini ia memasukkan dengan lebih dalam serta dihisap lebih keras lagi. Sehabis sebagian kali keluar masuk, kukeluarkan spermaku di dalam mulut tante, serta langsung ke dalam tenggorokannya. Terasa tengorokannya mengecil serta jari di lubang pantatku lebih ditekan ke dalam lagi hingga seluruhnya masuk. Saya betul- betul merasakan nikmat yang susah dikatakan.

Lambat- laun ia menghasilkan batang penisku sembari mengatakan,” Memiliki Kalian lezat Leo.., Tante suka,” katanya,“ Saat ini giliran Kamuyaahh..!” pintanya.

Setelah itu ia tiduran di tempat tidur serta kakinya dikangkanginyalebar- lebar. Tante menyuruhku menjilat vaginanya yang nampak sudahbasah. Baru awal kali itu kulihat Miss V secara langsung. Denganagak ragu- ragu, kupegang bibir vaginanya.

“ Jangan malu- malu..!” katanya.

Kugosok- gosok tanganku di bibir kemaluannya itu. Mmmhh.., ia mulai mengerang. Lambat- laun klitorisnya mulai membeku serta menebal.

“ Kalian jilat dong..!” pintanya.

Setelah itu saya menunduk serta mulai menjilati liang senggamanya yang telah merah itu.

“ Mmmhh.., lezat pula..” kupikir.

Saya terus menjadi bergairah menjilati Miss V tanteku sendiri. Lagi asyik- asyiknya saya menjilati liang senggama, seketika tubuh tantekumengejang. Desahannya terus menjadi keras,“ Aaahh.., aahh..!” Kemudian muncratlah air maninya dari lubang senggamanya banyak sekali. Langsung saja kutelan habis cairan itu. Mmmhh.., lezat pula rasanya. Setelah itu ia bilang,“ Ohh.., God.. bener- bener hebat Kalian Leo.. lemes Tante.. tidak kokoh lagi dech buat berdiri.., ohh..!”

Kemudian dengan lama- lama kutarik kedua kakinya ke tepi ranjang, kubuka pahanya lebar- lebar serta kujatuhkan kakinya ke lantai. Vaginanyasekarang telah terbuka agak lebar. Nampaknya ia masih terbayang- bayangatas peristiwa tadi serta belum sadar atas apa yang kulakukan sekarangpadanya. Begitu tante sadar, batang kejantananku telah melekat dibibir kemaluannya.

“ Tante, Leo udah tidak tahan nich..!” kataku meminta.

Ia mengangguk lemas, kemudian,“ Ohh..!” ia cuma dapat menjerit tertahan.

Kemudian berikutnya saya tidak ketahui gimana metode memasukkan penisku kedalam liang senggamanya. Lubangnya agak kecil serta rapat. Tiba- tibakurasakan tangan tante memegang batang kejantananku serta membimbing senjataku ke liang kenikmatannya.

“ Tekan disini Leo..! Pelan- pelan yaa.., memiliki Kalian gede buanget sih..!” katanya sembari tersenyum.

Kemudian dengan lama- lama ia membantuku memasukkan penisku ke dalam lubang kemaluannya. Belum hingga separuh bagian yang masuk, ia sudahmenjerit kesakitan.

“ Aaa.., sakit.. oohh.., pelan- pelan Leo, aduhh..!” tangan kirinyamasih menggenggam batang kemaluanku, menahan laju masuknya supaya tidakterlalu keras.

Sedangkan tangan kanannya meremas- remas rambutku. Saya merasakanbatang kejantananku diurut- urut di dalam liang kenikmatannya. Akuberusaha buat memasukkan lebih dalam lagi, tetapi tangan tante membuatpenisku sulit buat memasukkan lebih dalam lagi.

Saya menarik tangannya dari penisku, kemudian kupegang erat- erat pinggulnya. Setelah itu kudorong batang kejantananku masuk sedikit lagi.

“ Aduhh.., sakitt.., ohh.. sshh.. aacchh..” kembali tante mengerang serta meronta.

Saya pula merasakan kenikmatan yang luar biasa, tidak tabah lagi kupegang erat- erat pinggulnya biar ia menyudahi meronta, lalukudorong sekuatnya batang kemaluanku ke dalam lagi. Kembali tantemenjerit serta meronta dengan buasnya.

Saya menyudahi sejenak, menunggu ia tenang dahulu kemudian,“ Lho kokberhenti, mari goyang lagi donk Leo..,” ia telah dapat tersenyumsekarang.

Kemudian saya menggoyang batang kejantananku keluar masuk di dalam liang kenikmatannya. Tante terus membimbingku dengan menggerakkanpinggulnya seirama dengan goyanganku.

Lama pula kami bertahan di posisi semacam itu. Kulihat ia cuma mendesis, sembari memejamkan mata. Seketika kurasakan bibir kemaluannyamenjepit batang kejantananku dengan sangat kokoh, badan tante mulaimenggelinjang, nafasnya mulai tidak karuan serta tangannya meremas- remaspayudaranya sendiri.

“ Ohh.., ohh.., Tante udah mo keluar nich.., sshh.. aahh..” goyangan pinggulnya saat ini telah tidak beraturan,“ Kalian masih lamanggak, Leo..? Kita keluarin bareng- bareng aja ayo.. aahh..!”

Tidak menanggapi, saya terus menjadi memesatkan goyanganku.

“ Aaahh.., Tante keluar Leo..! Ohh ennaakk..!” ia mengelinjang dengan hebat, kurasakan cairan hangat keluar membasahi pahaku.

Saya terus menjadi bergairah menggenjot. Saya pula merasa kalau saya pula hendak keluar tidak lama lagi. Serta kesimpulannya,“ Ahh.., sshh.. ohh..!” kusemprotkan cairanku ke dalam liang kewanitaannya. Kemudian kucabut batang kejantananku serta terduduk di lantai.“ Kalian hebat..! Telah lama Tante tidak sempat klimaks.., oohh..!” katanya girang.“ Ohh.., Leo cape.., Tante!” kataku sembari tersenyum keletihan.

Kami tidak lama setelah itu tertidur dalam posisi kaki tante melingkardi pinggangku sembari memeluk serta berciuman. Saya telah tidak ingat jamberapa kami tertidur. Yang kutahu, terdapat yang mensterilkan penisku denganlap basah tetapi hangat. Nyatanya tante yang mensterilkan batangkejantananku serta ia telah nampak bersih lagi. Sehabis selesaimembersihkan penisku, ia langsung menjilatinya lagi. Dengan senantiasa semangat, batang kejantananku dihisap serta dimasukkan ke dalam mulutnya. Yang ini terasa lebih dalam serta lebih lezat, bisa jadi posisi mulut lebihcocok dibanding waktu saya berdiri.

Dengan kilat batang keperkasaanku jadi keras lagi serta ia bilang,“ Leo, saat ini Kalian kerjain Tante dari balik ya..!”

Ia setelah itu membelakangiku, pantat dan vaginanya nampak merekah serta basah, tetapi bekas- bekas spermaku telah tidak terdapat. Sebelumkumasukkan batang kejantananku, kujilat dahulu bibir vaginanya serta lubangpantatnya. Tercium bau sabun di kedua lubangnya serta sangat bersih. Cairan dari liang senggamanya mulai membasahi bibir kemaluannya, ditambah dengan ludahku. Di ujung kemaluanku nampak cairan menetes dari lubang kepala kejantananku. Kuarahkan batang kemaluanku ke lubangvaginanya serta memencet ke dalam dengan pelan- pelan sembari merasakangesekan daging kami berdua. Suara becek terdengar dari batangkejantananku serta vaginanya, serta lumayan lama saya memompanya dengan posisiini.

Tante setelah itu berdiri serta bersandar ke bilik di atas tempat tidur sembari membuka pahanya lebar- lebar. Satu dari kakinya dinaikan keatas. Dari dasar, kemaluannya nampak sangat merah serta basah.

“ Mari masukin lagi saat ini, Leo..!” pintanya tidak tabah.

Saya dengan bahagia hati berdiri serta memasukkan batang kejantananku ke liang senggamanya. Dengan posisi ini, kumasuk- keluarkan batangkejantananku. Tiap kali saya mendesak batang penisku ke liangsenggamanya, tubuh tante membentur bilik.

Sembari memelukku serta sembari berciuman, ia bilang,“ Leo, Tante mo keluar nich..!”

Setelah itu kurasakan lubang senggamanya diperkecil serta memijat batangkeperkasaanku serta bertepatan kami keluar serta orgasme. Saya masih bisajuga keluar, meski tadi telah keluar 2 kali. Serta yang kali inisama enaknya.

Kepala tante didadaku serta tangannya memainkan penisku yang masih basah oleh mani dancairan vaginanya. Dengan bandel tante menyimpan jari- jarinya ke wajahku serta mengusap ke segala wajahku. Bau mani serta vaginanya melekat diwajahku. Ia tertawa waktu saya pura- pura ingin muntah. Buat membalasnya, kuraba- raba vaginanya yang masih banyak sisa spermaku serta seluruhtelapak tanganku basah oleh mani serta cairan ia. Pelan- pelan kutaruhdi mukanya, serta mukanya kuolesi dengan cairan itu. Ia tidak mengeluhtapi malah jari- jariku dijilat satu persatu.

Sehabis jari serta tanganku bersih, ia mulai menjilati wajahku, seluruh sisa mani serta cairannya dibersihkan dengan lidahnya.

Berakhir dengan kerjaannya, ia bilang,“ Leo, saat ini giliran Kalian yaahh..!”

Wow, tidak disangka saya wajib menjilat spermaku sendiri. Sebab tidak memiliki opsi, saya mulai menjilati cairan di mukanya, dimulaidari bibirnya sembari kukulum keras- keras. Napas tante terasa naik lagidan tangannya mulai memainkan batang kejantananku. Tidak disangka kalauaku dapat pula mensterilkan mukanya serta menjilat spermaku sendiri. Tanganku ditunjukan ke liang senggamanya serta digosok- gosokkan keklit- nya. Kami silih memegang kira- kira 30 menit. Terus kami berdua mandi buat mensterilkan tubuh kami.

Cerita Dewasa Sex Tanteku Pemuas Nafsu Birahiku

apemtembem – Cerita Dewasa Sex Tanteku Pemuas Nafsu Birahiku

Cerita Dewasa Sex Tanteku Pemuas Nafsu Birahiku

Namaku Bima Umur aku sekarang 23 tahun. Sekarang kuliah disalah satu universitas swasta di Surabaya. Aku termasuk cowok yang mudah terangsang, Setiap kali aku melihat wanita yang memakai pakaian sexy ataupun memperlihatkan Toket atau memeknya kontol aku langsung berontak.. Aku sering melekukan onani paling tidak 1 kali sehari..

Waktu itu Orang tuaku pergi kemedan untuk mengurus pekerjaan mereka, jadi dirumah aku sendiri akhirnya aku dititipkan dirumah tanteku. Nama Tanteku, Jenny Berparas Cantik, Menawan, Montok Dan Sexy Tak seorang lelaki yang menolak kalau diajak ngentot dengannya walau umurnya sekarang sudah 35 tahun tapi wajah dan tubuhnya tidak memperlihatkan tuanya tante.

Yang aku suka dengan tante Dia dirumah suka sekali memakai celana pendek dan baju ketat saja dirumah terkadang tidak memakai Bra dan CD dan membuat puting dan bibir memeknya nyiplak, aku suka sekali coli sambil membayangi tubuh hot tante Jenny terkadang kalau aku iseng sering aku ngocok disaat tante tidur dan menumpakan spermaku dipantatnya ataupun di belahan memeknya tanpa dia sadari.

Ketika siang hari kami sedang berdua dirumah karena pembatu pada pulang, jadi aku sedang dikamar namun tante dikamar mandi

«Bim?? Kamu dimana? Sini sebentar bantuin tante dulu» kataku

«Ya tan, Bentar aku masih beresin kamar. ntar aku turun»

«yasudah jangan lama2 yah dek». kata tante

setelah kerjaanku selesai aku turun kebawah menghampiri tanteku dikamar mandi. aku lihat tanteku hanya memakai baju can see tipis dengan toket yang ukuran 36B, baju dan celananya sudah basah karena terkena cipratan air kamar mandi

«Kamu kewarung bentar belikan sabun bentar yah».

«yaelah kirain kenapa, Emang tante kenapa nggak pergi beli sendiri?»tanyaku

«Iyah kali tante yang beli, nggak lihat pakaian tante udah basah semua». Hehe, aku lihati terus tubuh tanteku yang sexy itu.. rupanya dia sedang tidak memakai bra dan cd karena putingnya nyembul keluar dan bibir memeknya

«Habis tante cantik banget, terus sexy lagi, hehe»

«Nakall yah, ntar tante jepit loh.» goda tante

«Apanya yang dijepit tan?» aku pura2 bertanya

«Iyah yang keras2 dong, udah ah sana beliin dulu»

«Iyahiyah» aku sambil pergi jalan aku membayangkan dan berpikir kalau ntar aku perkosa saja tante marah nggak yah, setelah sampe warung aku beli sabun mandi cair dan aku kembali kerumah lagi dan mengaarah kekamar mandi tapi ada 1 hal yang membuatku terkejut aku melihat tante dikamar mandi hanya mengunakan Bra Dan CD saja. Kudekati perlahan tanpa sepengetahuannya dan kuterawang ohh benarbenar sudah hilang akalku.

Aku ingin sekalii merasakan nimatnya memeknya daridulu, jadi kubuka sabun cair itu dan kutumpahkan dari kepala sampai tubuh tantee yang membuat dia langsung menoleh kearahku. langsung kutangkap tubuhnya setelah dia berdiri dan kuciumi lehernya tapi tanganku langsung meremas toketnya yang dibalut bra tipis

«Aaah!!! Kammuu ngapainnn Bim, Jangann coba2 untuk perkosa tante!»bentaknya

«Aku udah nggak tahan lihat kamu syg, aku pengen ngerasain memek kamu» kataku semakin berani

«Aaahh! Menyingkir kamu bajingan jangan perkosa memek aku» kata tante semakin kasar

«Kamu mau dikasarin yah sayang? OKE!» Kujambak rambutnya dan kukulum bibirnya kutarik lidahnya dan kusedot sedot tante tidak diam dan membalas permainanku ternyata

«Ngapain harus perkosa tante sih? Kalau kamu minta sajakan tante kasih sih» kata tante membuatku mulai melemas

«Tante beneran mau ngentot sama Bima?»tanyaku memastikan

«iyah karena tante sudah lama tidak dapat jatah sama om kamu»

«Yasudah kita mainnya dikamar mandi saja dulu yah tan»

«terserah kamu deh tante nurut saja, dan bersihin dulu sabun yang kamu tumpahin dibadan tante»

Aku menyiramkan air dari atas kepala tante kuguyur 3 sampai 4 gayung terus kugosok perlahan dari leher turun kedadanya kuraba toketnya yang besar itu lalu kusingkapkan bajunya oh tergelantunglah toketnya yang menantang itu kuremas-remas toketnya yang membaut tante mengiggit bibirnya kuberihkan sabunsabun yang menempel didada tante, lalu kuhisap putingnya kumainkan dengan lidahku dan sedikti kugigit putingnya Tante Jenny mendesah..

«Aaaahh Sshhhh Sayaanngg geliiii Ohhh» desah tante

Takpeduli dengan katanya kuhisap terus putingnya dan kujilati lalu kubasuh lagi tubuhnya dengan air dan menjalar kearah selangkangannya yang ditumbuhi bulu2 kemaluan yang lumayan lebat tapi mengairahkan. kuturunkan perlahan CD berendanya yang sexy dan kuciumi rambut memek yang dari dulu sudah kudambakan

«Jilatt memek tante Bim, puasin tante udah nggak tahan lagi sayang» rancau tanteku

Kujilat memeknya yang sudah basah oleh cairan kewanitaannya lidahku bermain mian denga klistorisnya yang sudah membengkak tapi jariku terus mengobok-ngobok memeknya kumasukan dua jariku kedalam lubang memeknya yang membuat tante mendesah sampai jinjit

«Ohhh sayang kamu nakall banget yah» kata tante sambil menjambak rambutku

«Memek tante nikmat banget nih,»

«Sukamu mau apakan tubuh tante, ini milikmu semua sekarang tante sudah pasrah»

Tanpa lama lagi aku berdiri dan kuangkat kaki tante sebelah keatas bak mandi dan kukeluarkan kontol aku yang besar sudah mengacung dan kugesek2 dibibir memek tante yang mulus ini membuat dia merintih…

«Ooohh sayang ooohh jangan siksa tante seperti ini sayang, masukin saja».kata tante

Kubuka paha tante lebar-lebar.. Sampai terlihat lubang memeknya yang masih basah itu.. Lalu kupegang kontol aku dan kugesekkan kepala kontol aku di mulut memeknya..

«Ohhhhhh, Bimaaa ayo masukan kontolmu.. Memekku ini milikmu sayanggAyo masukin..» racau tanteku..

Kudorong kontol aku ke vagina tanteku yang sudah basah sekali.. Agak susah masuknya..

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Dewasa Nafsuku Memaksaku Perkosa Pembantuku

«Oughh.. Masukin yang dalam Bim Sampai kontolmu amblas.. Ayo sayangg»

Kutekan lagi kontol aku. Sekarang kontol aku sudah masuk 1/2 ke dalam vagina tanteku.. Kutarik sedikit kontol aku dan aku menarik napasku.. Dan.. Bless.

«Aughh, sayang sakit.. Kontolmu gede banget» teriak tanteku..

Kontolku seperti dimakan oleh memeknya tante, amblas.. Kutarik pelan-pelan kontol aku..

«Bima, aauugghh. Sakit. Pelen-pelan ya..»

Kutarik dan dorong dengan pelan kontol aku yang berada dalam lubang kenikmatan tanteku..

«Tante, memeknya sempit bangettt»
«Iyah nihh, nikmati yah ini yang tante bilang bakalan jepit yang keras».

Kupercepat gerakan kontol aku.. Tarikk dorongg.. Tarik.. Dorong..

«Oughh.. Shh.. bbert.. Oughh ssshhh..» desah tanteku karena nikmat yang kuberikan. Kugenjot terus vagina tante yang semakin becek itu..
«Ouugghh enakk sayang ayo genjot vagina tante.. Lagi aaahh sshhh Ssshh»

Ku percepat gerakan maju mundur pantatku.. Payudara tante yang bergoyang turun naik seiring dengan genjotanku kuremas-remas.. Dan sekali-kali kupelintir putingnya..

«Auhgghh enak sayangg.. Ayo genjot.. Terusshh»

Kontolku yang berada dalam vagina tante.. Kutarik sampai hampir keluar.. Lalu.. Kudorong pantatku kedepan sekuat tenaga..
Bim

«Aaaugghh enak Bim , ayo lakukan lagi.. Aku suka kontol kamu Ssshhhhhtt Aaaahhh»

Kulakukan terus dan kupercepat genjotanku. Sepertinya tanteku sudah hampir klimaks..

«Ayo Bim pompa memek tante secepat dan sekeras mungkin dengan kontolmu itu.. Ougghh»

Tanteku juga menggoyangkan pantatnya maju mundur sehingga terasa sekali denyut memeknya.

«Bim,, tante mau keluar.. Ougghh shh tante nggak tahan lagi..»
«Kita sama-sama aja tante..»

Kupercepat genjotanku. Kupompa terus vagina tanteku ini.. Dann.. Tanteku memelukku dengan erat dan terasa semburan cairan kenikmatan bibi dalam memeknya..

Croott ccrroott ccrroott..

Aku juga menyemburkan spermaku dalam vagina tanteku.. Akhirnya kami lemass.. Kontolku yang masih berada dalam vagina tante.. Seperti dijepit.. Enak sekali denyutannya.. Aku juga membalas dengan membuat kontol aku berdenyut..

“Hehe nakal ya kamu..”
“Tante juga”

Kubuka vagina tanteku dengan jari telunjuk dan jempolku.. Lalu kutusuk-tusukkan lidahku di lubang memeknya.. Sambil sekali-kali kuhisap vagina tante nakal yang baunya harum.. Sampai lebih kurang 10 menit kami dalam possisi 69, tiba-tiba kepalaku dijepit oleh kedua paha tante nakal ..

Aku tahu kalau tante nakal ku sudah mencapai orgasme yang Keduaaanya.. Dari vagina tante keluar cairan warna putih dan langsung kujilat sampai bersih.. Tanteku masih sibuk dengan kontol aku walaupun sudah mencapai orgasme..

Lalu..

«Tante, aku juga mau keluar» Kusemprtkan 6x spermaku didalam mulutnya karena sudah lama kupendam dan melehlah dimulut tante manis dan sexy pengen kukentot

Cerita Dewasa Sex Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit

Cerita Dewasa Sex Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit

apemtembem Cerita Dewasa Sex Ngentot Dengan Tante Manis Rumah Sakit , Kisah ini Kumulai dihari Tante Aku sedang dirawat dirumah sakit karena Terkena Penyakit DB(Demam Berdarah) Jadi aku ingin menemani Tante diRumah sakit singkat Cerita aja langsung kemaksud tujuan aku untuk nemani tante adalah ingin menikmati Tubuhnya.

“Tante Kevin mau nanya nihh, Ngentottt itu enak apa ngga?” Ujar aku.

“Lahh? Kamu ngapain nanyain itu?” katanya.

“Iyah Ngga sih, Cuman Pengen tau aja ngentot itu rasanya gimana” Ujar aku.

“Kamu udah gede masa yang kaya gitu aja belum pernah sih vin?” Kta katanya yang manja sambil menarik tangan Aku dengan tangannya yang lembut membuat aku semakin terangsanggg.

Aku semakin berani untuk mendekati Tante Mala dan duduk di sebelahnya, Tanganku mulai memegang pahanya yang mulus, betisnya yang putih bersih

“Kamuu ngapain Rom?” kata tante

“Tan? Aku Pengen minta sesutu sama tante?” kataku langsung yeplos aja

“Kamu mau minta apa?” Ujar aku pura-pura tidak mengerti.
“Aku pengen Ngerasain Enaknya Ngentottt tan” kataku.
“Mmmmhh Kamu mau? Tante Bisa sih Ngasih Tapi Jangan Kasih tau siapa siapa yah vin?” kata tante

“Ah yang bener tan ?” kataku mengelus2 pahanya sampai kepangkal Pahanya

“Iyah sayangggg, Cpeeet buka Celaannya, Tante Pengen Liat Kontol Km vin” katanya sambil meraba-raba batang kemaluan Aku.

Aku langsung berdiri dan menurunkan celana dan CD yang aku pakai dan kutonjolkan kontol milik aku yang besar dan panjang yang ngaceng bebas

“Wihh, besar sekali Vin.. Tante Kocookinn yah?” Tanpa menunggu lama tante langsung mengelus dan mengocok ngocok kontol dan sambil di jilat dengan lidahnya yang hangat itu membuat aku melayang layang.

“Tante suka yah? Aku pengen dimasukin kedalam tan” katanya
“Iya sayang, Tante Juga Pengen Ngerasain Kontol punya Kamu yang besar itu.” Katanya langsung menurunkan celana pendeknya dan CD nya yang sudah basah, Dikangkangkan Kakinya Lebar2 dan mengelus2 memeknya dan Klistorisnya

“Ini mau kamu kan sayang, udah becek memek tante sayang Ceppet, Sayang… Syaannggggggg cepat tante udah ngga tahan lagi NIch sayangggg… Ahhhhhh aku syuka kontol kamu yang besar itu” Ujar nya dengan lembut.

“Iyah Tante, Kevin Masukin yah, Memek tante Tembem dan Merah bangett aku jadi semakin sange sama tante”

Terlihatlah hutan kemaluannya yang menggoda itu, lalu dia menyuruh Aku untuk naik ke ranjang rumah sakit dan menyuruh Aku untuk menempelkan kepala kontol aku di memeknya yang sudah becekkk. Langsung aku Tempelin dan aku gosok2 naik turun di depan bibir memek nya sesekali kumainkan di depan klistrorisnya yang warna merah muda.

Bibir memeknya yang sudah terbuka lebar itu, membuat aku semakin tegang dalam nafsu diri Aku.

“Ahhhhhh.. aduhhh.., Vin.. nikmatnya..,” katanya menjerit geli.

“Udah Don, tante nggak tahan. Sekarang Tante Pengen Ngisepin Punya kamu boleh?” katanya menyuruh aku berdiri.

Kemudian Batang Kontolku di gengamnya dengan erat dan langsung memasukan nya ke dalam mulut dia.

Dalam keadaan Kontol aku udah didepan memeknya siap aku masukin, Lalu kepala kontol aku mulai aku tusukkan di lubang mekinya dan aku gerakan maju-mundur, dan aku masukin sampai mentok. Tangan tante tidak tinggal diam, tanganya menmbuka bibir memeknya lebar dan sudah basah banget sambil memainkan klistorisnya dengan kencang dan membuat aku semakin terangsang di buatnya.

Terus Aku genjot batang kontol Aku ke dalam liang memeknya yang berwarna merah mudah itu.

“Hghh.., oo.. Kevinnnn Aaaaaahhkk…Aaaaahhkkk>…ahhhkk!” Desahan Tante

“Aaaaahhksstt Tante, Enakk banget Ngentottt…Ooohh” Rancauku

“Iyahh sayangggg…Entott lagii, Ahhhhhkkk…Aaaaahhkkk enak banget sayang”

“aahkkk Memek tante paling enakk Ahhkk!”

“Saayaang Enjoot lagii kuatt, tannnte mau muncrat”

“Iyahh Tantee..Ooh Sayang!” “PlokkPlookkPlokk”

Lebih dari 10 menitan Aku Entot memek Tante Akhirnya Orgasme Pertamanya di keluarkan dan membasahi Kontolku yang besar.

Dan aku merasakan Kontolku seperti di tarik2 ke dalam memeknya dan di hisap2 kedalam memeknya, Aku terus mengoyang pelan2 sambil mendesah merasakan nikmat memek tante yang erotis.

“Enakn kan ? Kamu puaskan sayang? Sperma kamu udah banjir tuh di memek tante” katanya sambil memainkan bibir memeknya dengan cairan memeknya yang membasahi seluruh batang kontol ku.

“Aduh tante enak sekali,Tapi tante sendiri Puaskan?” Ujar aku balik bertanya.

“Iyahh sayang, Tante Puass banget sampe muncratt banyak banget ini, kamu emang hebat sayang, Punya kamu besar bangtt sampe tante kewalahan sayang” katanya.

Aku meraba buah dadanya dari depan. Tante menarik aku dan mencium bibir aku, Tangannya terus mengurut-urut batang kejantanan Aku. Dan Aku meraba pantatnya yang bulat dan sintal kencang. tante mulai menaikkan kakinya yang sebelah ke atas dan di masuk kan nya lagi Kontol aku ke lubang memek nya yang masih becek itu. Ngilu dan agak panas terasa di batang Kontol aku.

Tante mulai bergoyang maju mundur dan pantat aku juga ditekannya dengan tangan kanannya agar aku bisa mengikuti irama. Aku ikut saja menggoyangkan sambil memeluk badan tante yang mulus, mengisap putingnya yang merah muda, mencium bibirnya yang berwarna merah muda. Setelah itu tante berbalik sambil menungging ingin di entot dari belakang. Aku gosokkan batang Kontol Aku ke memenya. Benar-benar terasa panas memek nya tante.

Kemudian aku mendesak maju dan, “Bless..” kontol aku msauk tanpa ambun ngebor memek beceknya

 

“Ohh.. yess.. Yees.. aahhkk.. Yesss…Ennnak…AAAAHHKKK!”
Akhirnya aku meledak-ledak lagi dan tante agaknya sudah lebih dulu mengalami orgasme yang kesekian kalinya.

Pembantuku Yang Masih Perawan Dengan Tuan Tampan